Penikmat Senja-Twilight Connoisseurs

Lutut



Lutut

2Denada benar saat berkata Astro mungkin menyukainya. Astro bahkan mengambil buku kamasutra dari rumah rahasia esok harinya dan kami mencoba beberapa alternatif lain. Astro benar-benar menempel padaku sejak aku memanjakannya.     

Sikap Astro banyak berubah. Dia tak lagi menyebalkan. Bahkan terlihat jauh lebih dewasa. Maksudku benar-benar dewasa. Dia hanya beberapa kali melakukan hal-hal iseng padaku untuk mengajakku bercanda, tatapannya padaku terlihat lebih mantap, gestur tubuhnya juga terlihat lebih matang. Dia benar-benar terlihat memiliki jiwa yang beberapa tahun lebih tua, tapi dengan wajah yang masih seperti biasanya. Wajahnya bahkan terlihat lebih berseri. Hanya pembawaan dirinya yang benar-benar berbeda.     

Aku memperhatikan semuanya sejak hari itu dan justru semakin membuatku merasa takjub. Entah bagaimana, tapi akulah yang merasa bertambah nakal karena sudah mengetahui kelemahannya.     

Aku sering mengecupnya tanpa alasan yang sering membuatnya terkejut, juga menyentuh satu titik sensitif di tubuhnya saat merasa bosan. Aku bahkan sering menggodanya saat sedang merasa keisenganku kambuh. Aku tak tahu apakah ini terjadi karena aku sedang menstruasi, tapi perubahan sikapku seperti kebalikan dari sikapnya.     

Astro akan mengajakku bercumbu lama sekali hingga aku merasa puas. Dia tahu aku tak akan meminta lebih dari itu saat sedang menstruasi.     

Aku sudah membaca semua surat cintanya dan membacanya keras-keras saat menemukan hal-hal konyol hanya untuk mengganggunya, tapi dia hanya akan tersenyum tipis. Seperti sedang memaklumiku yang sedang bertingkah menyebalkan.     

"Kamu mau kerja? Kita kan baru sampai." aku bertanya sambil memeluk lengannya dan mengecup pipinya setelah selesai mandi. Dia sudah mandi lebih dulu saat aku membereskan barang-barang kami.     

Kami memang baru sampai di resort dekat dengan tempat pembiakan mutiara. Resort yang sama yang kami pakai bulan yang lalu. Namun sekarang sudah larut sekali. Sudah hampir tengah malam.     

Astro mengecup dahiku sebelum kembali mengetik pesan untuk Ray, "Sebentar aja kok."     

Aku memberinya tatapan sebal sambil mengamit tangannya dari keyboard, "Besok aja."     

"Sebentar aja, Honey. Dua puluh menit. Kamu bisa tidur duluan kalau mau."     

"Ga mau."     

Astro meraih tengkukku dan mencumbu bibirku, "Dua puluh menit, okay?"     

Sepertinya aku akan menyerah saja. Aku merebahkan tubuh di tempat tidur, tepat di sampingnya. Namun bantal memang tak senyaman lengannya. Aku hanya menatapnya dalam diam. Dia terlihat serius sekali. Aku tahu dia sedang berkoordinasi dengan Ray tentang renovasi resort, tapi dia bisa saja melakukannya besok.     

Tadi sore, kami berangkat hanya berselang setengah jam setelah dia pulang dari kampus. Dia bahkan belum mendapatkan waktu istirahat yang semestinya.     

Aku mengangkat kepala dari bantal dan merebahkannya di pangkuannya. Aku berulang-ulang mengecup lengannya saat lengannya bergerak mendekatiku.     

Astro tersenyum tipis, "Kamu harus tidur, kamu tau?"     

Aku menggeleng dan memberinya tatapan sebal, "Aku mau nunggu kamu. Yang harusnya tidur tuh kamu, kamu tau?"     

Astro mengelus rambut di ujung dahiku, "Sebentar lagi."     

Aku akan mengabaikannya. Sepertinya dia tak akan beristirahat jika urusannya dengan Ray belum selesai. Aku hanya akan menemaninya seperti ini.     

Aku mengarahkan tatapan pada layar laptop sambil mengelus bulu di lututnya yang tak tertutup boxer. Aku bisa membaca semua pesannya dengan Ray dengan posisi ini dan baru mengingat sesuatu, "Bukannya Ray punya pacar? Aku liat dia sama perempuan waktu di konser Teana. Itu pacarnya kan?"     

Astro menatapku dan memindahkan helai rambut ke belakang telingaku, "Bukannya aku udah pernah bilang di keluargaku ga ada yang pacaran?"     

Aku tahu sebelum menikah pun kami tak pernah berpacaran. Aku hanya berkata aku akan menunggunya dan semuanya mengalir begitu saja. Saat dia melamarku pun, aku tahu di keluarganya tak biasanya seperti itu, "Kalau gitu dia calon istri Ray?"     

"Kalau dia calon istri, kamu pasti udah tau."     

"Jadi perempuan itu siapa?"     

"Kamu bisa nanya sendiri ke Ray." ujarnya sambil terus mengetik. Dia bahkan tidak menatapku saat ini.     

Aku menatapnya dengan tatapan sebal, "Seriously?"     

"Aku serius. Kamu bisa nanya sendiri. Ray kan sepupu kamu juga sekarang."     

Aku tahu dia benar, tapi aku sedang bertanya padanya. Dia bisa saja langsung menjawabnya.     

Aku menatapi lututnya yang sedang kuelus. Kenapa bahkan lututnya saja terlihat sexy? Sepertinya aku benar-benar tertular pikiran mesumnya.     

"Kamu punya janji mau ngajarin aku caranya niru orang lain, kamu tau?" ujarku tiba-tiba untuk mengalihkan pikiran.     

Astro menghentikan gerakan jari yang sedang mengetik dan menatapku dalam diam. Mungkin dia sedang menimbang apakah akan memberitahuku tentang itu sekarang atau akan menundanya, "Aku selesaiin kerjaanku dulu ya. Nanti aku jelasin. Sebentar lagi kok."     

Sepertinya aku tak memiliki pilihan lain. Aku hanya menggumam mengiyakan sambil terus mengelus lututnya. Bulu di lututnya mengingatkanku pada sedikit bulu di dadanya. Entah kenapa aku tersenyum. Aku merasa aku baru saja bertingkah konyol sekali.     

Sebetulnya aku bisa saja menemaninya bekerja dengan ikut bekerja juga. Namun aku ingin dia tahu dia bisa saja mengajak Ray berdiskudi tentang resort besok saja.     

Aku hampir saja tertidur saat Astro mengelus pipiku. Layar laptop di depanku sudah gelap, sepertinya dia sudah selesai dengan pekerjaannya.     

"Kita istirahat aja ya. Bahas itu besok aja. Kamu udah capek kan." ujarnya sambil mengelus puncak kepalaku. Dia meletakkan laptop ke meja kecil di samping tempat tidur, lalu merebahkan tubuh menghadap ke arahku. Dia memberiku isyarat untuk membaringkan kepalaku di lengannya. Aku menurutinya.     

Aku baru saja akan membenamkan wajah di dadanya saat dia mencumbu bibirku lama sekali. Dia sudah lihai melakukannya dengan lembut tanpa membuat kami terengah.     

Astro mengelus wajahku, "Istirahat ya. Besok kamu ketemu beberapa orang perajin kan."     

"Tapi boleh aku nanya sesuatu?"     

Astro mengangguk, tapi tak mengatakan apapun. Jari-jarinya masih mengelus wajahku, hingga membuatku terbuai dan merasa mengantuk.     

"Aku nyebelin ya?"     

"Beberapa hari ini iya, tapi kamu keliatan imut. Kayak lagi nyari perhatian dariku. Kamu kan ga pernah begini sebelumnya. Aku suka."     

Dia benar. Aku memang tak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya.     

Aku baru ingat. Aku sering bertingkah menyebalkan seperti ini saat sedang iseng pada adikku, Danar, bertahun lalu. Aku bisa merasakan kesenangan yang sama seperti saat itu.     

Astro mengecup bibirku, "Aku ga keberatan kok kalau itu maksud kamu bahas ini."     

"Bukan gitu. Aku cuma ngerasa agak aneh."     

"Kamu kan emang aneh kalau lagi 'dapet'. Bedanya sekarang jadi lebih aneh." ujarnya dengan tawa di ujung kalimatnya.     

Aku memukul dadanya pelan hanya untuk memperingatinya, "Serius, ih."     

"Aku serius." ujarnya. Tatapannya yang begitu intens dan senyum tipisnya tiba-tiba membuatku malu.     

"Mm, sorry."     

"Ga perlu minta maaf. Aku kan sering bikin kamu kesel. Anggap aja kita impas."     

Aku mencubit pipinya, "Kita ga akan pernah impas soal itu. Kamu kan Tuan Ngeselin Nomor Satu. Itu ga akan berubah walau belakangan ini kamu keliatan dewasa."     

Astro tertawa, "Kalau gitu kamu istrinya Tuan Ngeselin Nomor Satu. Kamu harus bangga, kamu tau? Kamu bisa pakai jurus ngeselin kalau lagi ngobrol sama Zen atau Donny. Biar mereka tau gimana anehnya kamu."     

Dia membuatku tertawa. Aku tahu dia masih sering merasa cemburu. Dia hanya tak pernah menyebutkannya dan mencoba menahan diri.     

"Okay, sekarang waktunya tidur Istri Tuan Nyebelin Nomor Satu." ujarnya sambil mengecup bibirku.     

Sepertinya keisenganku kambuh. Aku mengamit tengkuknya dan mencumbunya perlahan. Keintiman dengannya benar-benar menjadi candu baru bagiku. Sepertinya aku akan bersikap lebih menyebalkan saat ada seseorang mencoba membuatku cemburu.     

Astro melepas bibirku dan menatapku lekat, "Kamu juga jadi nakal banget, kamu tau?"     

Aku tersenyum manis, "Aku bisa manjain kamu sebentar kalau kamu mau."     

.     

..     

Haaii readers,     

Sebelum curhat, nou mau ngucapin banyak terimakasih untuk semua support dari kalian yang selalu ngasih power stone (banyaak looh yang ngasih semua power stonenya ke novel ini, bikin nou terharu), menyempatkan diri untuk komentar & bikin review (tau ga, rasanya kayak dapet surat cinta kalau kalian komentar & review), juga buat semua gift karena nou bener-bener merasa dihargai lebih sebagai author ♡     

.     

Ehm, jadi begini.     

Di kalangan author belakangan ini lagi resah soal plagiat novel. Ada novel yang pembacanya banyaak banget, bahkan selalu ada di ranking atas ternyata mengambil alur dari novel salah satu author lain.     

Alur awal novel itu sama, cuma diganti nama dengan beberapa tambahan scene. Dan ternyata setelah ditelusuri, author penjiplak alur itu juga menjiplak alur dari banyak novel terjemahan terkenal lainnya.     

Untuk kalian ketahui, novel yang dijiplak udah publish duluan, tapi karena satu dan lain hal, akunnya ga bisa dibuka dan novel itu jadi hiatus lamaaa banget. Baru dilanjutkan ceritanya dengan meng-copy ulang novel itu di akun yang baru dibuat.     

Aslik capek looh ngetik ulang sekitar 150 bab satu-persatu di upload ulang. Nou kalau lagi kena musibah, misalnya ketikan beberapa jam tiba-tiba ga ke simpen dan lenyap gitu aja, nou kan harus ngetik ulang. Itu sebeeel banget, karena tulisannya ga mungkin sama plek dan feelingnya jadi beda.     

Nou menyatakan keprihatinan mendalam ke author yang novelnya dijiplak dan semoga penjiplak alurnya mendapatkan ganjaran yang setimpal. Aamiin.     

.     

Lalu soal menjiplak atau plagiat.     

Nou pribadi selalu berusaha menulis dengan alur yang memang benar-benar cuma jadi milik tokoh novelku. Makanya kalau kalian menemukan kok novel ini beda yaa dari yang lain, itu adalah buah berpikirku kakak-kakak, hahahaha!     

Mikirin alur yang tepat untuk satu novel tuh ga bisa dianggep remeh looh. Karena ada banyak effort di dalamnya, termasuk waktu (1 bab diketik dalam waktu 1-4 jam tergantung mood dan plot), lalu riset tentang pembahasan yang akan diangkat (ini nanya ke banyak orang dan cari informasi dari banyak sumber, kadang riset berjam-jam tapi masuk ke novel cuma satu paragraf. Ini dilakukan demi ga ngasih informasi yang salah), trus juga effort pikiran.     

.     

Bikin novel tuh butuh mikir panjang & dalam loh.     

Jadi kalau ada yang main jiplak alur novel lain itu bener-bener keterlaluan. Nou sering bergadang buat bikin chapter yang bisa diterima sama kalian tanpa mengganggu hal-hal sensitif yang mungkin menyakiti hati karena berhubungan sama SARA dll, juga menghindari mengambil hak author lain dengan mengambil alur yang sudah dia buat (ini nou lagi bergadang kalau kalian mau tau, wkwkwkw)     

Dan author ini tuh punya kerjaan lain juga buat menghidupi kebutuhan sebagai manusia di kehidupan nyata. Jadi ga berlebihan lah ya kalau nou meminta kalian untuk lebih ramah sama author? Hehehe     

Kami berusaha menyajikan cerita yang baik di tengah kesibukan yang lain. Support kami dengan bahasa yang baik dari kalian tanpa mencela dan menyakiti hati karena kami menulis dari hati.     

Banyak loh yang nulis novel karena authornya emang murni seneng nulis tanpa mengharapkan bayaran. Kita cuma pengen dapet feedback baik dari kalian yang selalu mendukung karya kami ♡     

.     

Gitu aja dulu yaaa curhat dari nou. Kalau kalian nemu ada novel lain yang alurnya mirip sama novel ini, pliisss kasih tau nou yaa     

=======     

Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE     

Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte     

Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini TIDAK DICETAK. Tersedia EKSKLUSI.F di aplikasi W.EBNOVEL. Pertama kali diunggah online tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.     

Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx     

Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung dengan nulis komentar & SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya.     

Banyak cinta buat kalian, readers!     

Regards,     

-nou-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.