V
V
Denada bahkan sepertinya lupa untuk bertanya apakah Kyle seorang agen rahasia atau bukan. Atau mungkin dia sedang menunggu waktu yang tepat saat Mayang tak ada di sekitarnya.
Kyle membantu memilih gaun yang cocok untuk kami. Sudah ada belasan gaun yang dia rekomendasikan pada kami sejak sampai di butik. Sepertinya aku harus mengakui seleranya memang di atas rata-rata.
"Nona bisa pakai yang ini. Ga terlalu terbuka, warna favorit Nona juga. Yang pasti Astro ga akan marah kalau liat calon istrinya pakai dress terlalu sexy." ujar Kyle sambil menyodorkan dua gaun berwarna hijau lembut dengan desain yang berbeda.
"Thank you, Kyle, tapi please, jangan sebut Astro seminggu ini. Aku mau lupain dia dulu sementara."
Kyle memberiku senyumnya yang menawan, "Okay. Kalau itu yang Nona mau."
Aku memberinya tatapan sebal. Kyle pasti tahu aku sedang tak ingin membahas Astro. Entah kenapa dia tetap saja menyebut namanya.
"Aku cobain ini dulu ya. Kyle bisa bantu Denada sama Mayang?" aku bertanya.
Kyle menatap mereka berdua bergantian, "Gimana kalau warna lavender?"
Denada dan Mayang menatapnya tak percaya. Sepertinya aku tahu kenapa. Aku menggeleng sebelum meninggalkan mereka bertiga dan masuk ke sebuah ruang ganti dengan tiga cermin besar yang memantulkan setiap detail tubuhku.
Aku mencoba memakai satu-persatu gaun yang Kyle pilihkan untukku. Entah kenapa terasa aneh. Biasanya Astro yang memilihkan gaun untukku.
Kenapa pula aku tiba-tiba mengingat pilihan pakaian yang dia sebutkan sudah memenuhi lemariku di Surabaya?
Aku menghempaskan tubuh di sebuah kursi di dalam ruang ganti, lalu memijat pelipis perlahan. Sepertinya aku benar-benar bersikap berlebihan saat mengabaikannya setelah percakapan kami yang membahas pilihan pakaiannya untukku.
Coba lihat apa yang dia lakukan padaku sekarang. Dia mengabaikanku selama dua minggu sampai kami menikah nanti, padahal aku hanya mengabaikannya satu malam dan belum genap satu hari. Dia benar-benar menyebalkan.
Aku bangkit dan mematut diriku sendiri di cermin. Kyle benar. Gaun yang dia pilihkan ini terlihat cocok untukku. Tak terlalu terbuka atau terlalu sexy, tapi terlihat cantik dengan lengan sepanjang siku dan panjang gaun menutup lutut. Kedua gaun yang Kyle pilihkan untukku hanya berbeda bahan dan desain, tapi aku menyukai keduanya.
Aku mengganti pakaianku kembali, lalu menatap kedua gaun di depanku. Aku akan memilih gaun dengan detail renda dan kancing di bagian punggung yang membentang dari ujung belakang leher hingga pinggul.
Aku keluar ruang ganti dengan membawa gaun yang baru saja kucoba. Aku baru saja sampai di samping Denada saat Kyle memperlihatkan padaku sebuah gaun sepanjang mata kaki berwarna maroon tanpa lengan, dengan potongan dada berbentuk V rendah dan bagian belakang gaun terbuka hingga setengah punggung.
"Pilih ini ya. Ini bagus banget!" ujar Denada.
"Aku setuju." ujar Mayang dengan binar di matanya.
"Itu ... bagian atasnya kelewat sexy. Aku lebih suka ini." ujarku sambil menunjuk pada gaun yang sudah kupilih di ruang ganti sesaat lalu.
"Ini tuh cantik banget, Faza. Ga pa-pa kok pakai dress sexy sedikit. Kan badan kamu bagus."
Aku menatap Kyle dengan tatapan sebal, "Itu warna favoritnya Astro. Kamu sengaja ya?"
Kyle memberiku senyumnya yang terlihat menawan, "Tapi ini bagus. Sahabat Nona semuanya setuju. Nanti Kyle bisa rahasiain dari Astro kalau Nona pakai baju agak sexy."
Bagaimana mungkin dia berkata seperti itu padahal baru sesaat lalu dia memberiku saran untuk tak memakai pakaian terlalu sexy?
"Kita yang beliin buat kamu kalau kamu ga mau ambil, tapi kamu tetep harus pakai." ujar Denada sambil mengamit gaun dari tangan Kyle dan membawanya ke kasir bersama dengan dua gaun lain di tangannya.
"Denada." aku memanggilnya, tapi Denada mengabaikanku. Aku baru saja akan mempercepat langkah dan berusaha menyusulnya, tapi Mayang menahan lenganku.
"Udah, ga pa-pa. Dressnya cantik banget. Anggep aja hadiah dari kita." ujar Mayang.
Aku menatapnya nelangsa. Aku tahu Astro pasti menyukainya jika aku memakainya di hadapannya setelah kami menikah. Aku hanya tak yakin apakah aku akan sanggup memakainya karena akan terasa memalukan. Mungkin aku bisa memakai scarf panjang untuk menutupi bagian atas yang terbuka itu?
Kyle mengamit kedua gaun di tanganku, "Yang ini biar Kyle yang bayar. Hadiah buat Nona."
Aku menatapnya tak pecaya. Kenapa mereka berdua bertingkah menyebalkan seperti ini?
"Mereka kayaknya cocok. Kyle single kan?" Mayang bertanya dengan nada pelan.
"Aku ga tau. Kamu mau comblangin mereka berdua?"
Mayang mengangguk dengan senyum yang terlihat manis, "Kenapa ga? Kyle ganteng banget."
Aku akan memastikan sesuatu lebih dulu, "Kamu sendiri ga suka sama Kyle? Kan kamu bilang dia ganteng banget."
"Please, Faza. Aku ga minat pacaran, tapi kalau buat Denada, aku rela ngasih Kyle. Dari pada Denada galau mikirin Petra terus."
Aku sama sekali tak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi. Aku bahkan tak yakin dengan bagaimana reaksi Denada saat tahu Kyle adalah seorang agen rahasia.
Aku mengikuti langkah Mayang untuk menyusul mereka ke kasir. Mereka baru saja selesai membayar dan menatapku dengan senyum terkembang di bibir mereka. Harus kuakui, mereka memang terlihat serasi.
Aku menoleh ke arah Mayang, "Aku ikut rencana kamu."
Mayang tersenyum lebar yang terlihat manis sekali. Kurasa aku baru saja mendapatkan sebuah misi rahasia.
"Nona inget Kyle pernah nyaranin Nona ganti style? Gimana kalau kita ke salon? Kita masih punya waktu sebelum ke bandara." ujar Kyle.
"Itu ... aku belum bahas itu sama Astro, jadi aku ga yakin."
"Bukannya Nona yang bilang mau lupain Astro sementara? Nona bisa alasan, siapa suruh Astro ga bisa di hubungin kan?"
Entah bagaimana, seolah aku baru saja mendengar saran paling sempurna sepanjang hari ini. Aku memang bisa saja menyalahkan Astro karena dia tak bisa dihubungi.
Aku menatap Denada dan Mayang bergantian, "Mau bantu aku pilih gaya rambut baru?"
Mereka tersenyum lebar sekali dan mengangguk setuju. Kami keluar dari butik dan berlalu ke salon. Entah kenapa ini terasa menyenangkan.
Aku tak biasanya berjalan-jalan menghabiskan waktu untuk mendandani diriku sendiri, tapi bersama Denada dan Mayang semuanya berubah. Mungkin aku akan mengajak mereka untuk melakukan aktivitas ini lagi lain kali.
Denada mengajak kami ke salon miliknya dan memberi saran padaku untuk memotong rambut yang hampir sepanjang pinggang menjadi sepanjang bahu. Ini adalah sebuah perubahan drastis, tapi aku menyukainya.
Jika Astro memprotes pilihanku nanti, aku akan berbalik menyalahkannya karena dia tak bisa kuhubungi. Jantungku berdetak kencang sekarang. Semoga ini bukan firasat buruk.
"Tapi gerah ga sih kalau digerai gini. Rambut segini juga ga bisa dikepang, pasti berantakan." ujarku saat mematut diri di spion tengah mobil saat dalam perjalanan pulang.
"Tenang. Ada Denada yang selalu siap ngasih solusi tentang rambut." ujarnya sambil mengambil sebuah karet rambut dari tas selempangnya.
Denada memberiku isyarat untuk menyerahkan rambutku padanya. Dia merapikan rambutku sebelum mengikatnya menjadi sebuah cepol tinggi yang terlihat bagus.
"Cantik banget! Jadi kayak eonnie Korea." ujar Mayang dengan tatapan tak percaya.
"Bilang aku kalau Astro masih protes sama gaya rambut ini. Nanti aku lelepin dia di kolam renang rumahku." ujar Denada dengan senyum bangga.
"Jangan, nanti kamu kena kasus. Mending lelepin ke laut. Kan gampang ngilangin jejaknya."
Aku tertawa. Aku tak akan peduli andai saja Astro marah padaku nanti. Membayangkan wajah kesalnya sepertinya akan menjadi hiburan untukku selama bersama kedua sahabatku. Ini terasa menyenangkan sekali.
=======
Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE
Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte
Novel ini TIDAK DICETAK.
Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini EKSKLUSI.F & TAMAT di aplikasi W.EBNOVEL. Pertama kali dipublish online tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.
Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke TAUTAN RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung novel ini dengan nulis komentar & review, juga gift karena bikin nou semangat.
Terima kasiiiih buat kalian yang SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Banyak cinta buat kalian, readers!
Regards,
-nou-