Cerita Lain mengenai Huaxia (16)
Cerita Lain mengenai Huaxia (16)
"Ini …. " Nangong Yunyi menggaruk kepalanya dan tersenyum malu. "Ceritanya panjang dan aku akan menjelaskannya padamu sebentar lagi." Setelah berbicara, Nangong Yunyi menatap pada kakeknya. "Kakek, kau sudah sembuh?"
"Haha, ini semua berkat nona ini hingga aku bisa hidup untuk berjuang lagi keesokan harinya. Namun, Yunyi, bukankah seharusnya kau memperkenalkan mereka padaku?"
Mantan presiden itu tersenyum berseri-seri dan bahkan tidak melirik sekali pun pada ibu dan putri Zhao Meixue sementara dia menatap pada Nangong Yunyi.
Kakek tua itu bukan seseorang yang menjunjung tinggi pria dan meremehkan wanita. Dia hanya membenci Zhao Meixue karena memecahkan keluarga orang lain. Terlebih lagi, dibandingkan dengan cucunya Nangong Yunyi, kakek tua itu benar-benar tidak suka si gadis Nangong Lan ini.
Nangong Lan terlalu licik dan membuat kakek tua itu sulit untuk menyukainya ….
Jika bukan karena putranya bersikeras menikahi Zhao Meixue, kakek tua itu tidak akan pernah mengizinkannya untuk melangkah masuk ke dalam Keluarga Nangong.
"Ini adalah teman sekelasku dari Universitas Huaxia, Yun Luofeng dan yang satunya lagi adalah suaminya, Yun Xiao. Sedangkan Hong Luan …. " Nangong Yunyi berbalik pada Hong Luan dan senyum intens yang berada di matanya tidak bisa ditutupi bagaimanapun juga. "Mungkin dia akan menjadi cucu menantumu di masa depan."
Hong Luan memerah dan memelototi Nangong Yunyi, namun tidak membalasnya.
"Hahaha." Mantan presiden tertawa gembira dan tawanya sangat kuat dan ceria.
"Gadis ini sangat baik. Cucuku memiliki selera yang bagus. Aku juga sangat menyukainya."
Tatapan Zhao Meixue menggelap ketika mendengar kata-kata mantan presiden. Hong Luan hanyalah seorang gadis dari latar belakang yang tidak diketahui dan bagaimana dia bahkan bisa berhasil disukai oleh kakek tua itu?
Bagaimanapun juga, Zhao Meixue adalah putri kesayangan dari PT Zhao namun dia tidak bisa mendapatkan hati kakek tua itu selama bertahun-tahun ini.
Yang lucunya adalah, Zhao Meixue lupa bahwa Nangong Yunyi belum menikah dan wanita yang ia sukai sewajarnya bisa mendapatkan hati kakek tua itu.
Sedangkan Zhao Meixue, dia telah menghancurkan keluarga orang dan karena dia bahkan tidak bisa menghormati dirinya sendiri, bagaimana dia bisa mendapatkan perasaan hormat dari orang lain?
"Jika tidak ada yang lain, aku akan pergi dengan Yun Xiao. Nianfeng dan Chutian masih menunggu kita di luar." kata Yun Luofeng sembari menatap pada Nangong Yunyi.
Dua bocah kecil itu penasaran dengan segala hal dan apa saja. Saat ini, mereka tidak ingin mengikuti Yun Luofeng masuk ke dalam ruangan gawat darurat dan sedang bermain di luar.
Namun … ini bukan Benua Tujuh Provinsi dan Yun Luofeng mengkhawatirkan mereka. Setelah menyembuhkan Kakek Nangong, Yun Luofeng mengucapkan selamat tinggal pada Nangong Yunyi.
"Tunggu sebentar, aku akan pergi denganmu." Mata Hong Luan beralih dan ketika melihat Yun Luofeng pergi bersama dengan Yun Xiao, Hong Luan langsung pergi mengejar mereka.
….
Di dalam ruang duduk rumah sakit, Hong Luan berhasil mengejar Yun Luofeng dengan beberapa langkah. "Luofeng, aku punya sesuatu yang butuh bantuanmu." Langkah kaki Yun Luofeng terhenti dan berbalik ke Hong Luan, Yun Luofeng bertanya. "Ada apa?"
"Pinjami aku seekor hamster pencari emas."
Hamster pencari emas?
Yun Luofeng mengangkat alisnya. "Baiklah, aku akan meminjamkanmu Mengmeng."
"Bagaimanapun, Mengmeng adalah putri dari Suku hamster pencari emas dan itu seperti menggunakan sebuah palu untuk memecahkan kacang. Hamster siapa saja sudah cukup. Terlebih lagi …. " Hong Luan menyeringai sambil tersenyum berseri-seri. "Apakah Milk Tea akan bersedia untuk berpisah dengan Mengmeng?"
Yun Luofeng terdiam tanpa berkata banyak.
Milk Tea telah mengenal Mengmeng selama beberapa dekade dan setelah mereka kembali ke Benua Tujuh Provinsi, Yun Luofeng mungkin akan menikahkan mereka juga. Supaya mencegah Milk Tea sering menggunakan ekspresi sedih untuk menatap Yun Luofeng ….
"Luofeng, kau tidak bertanya mengapa aku membutuhkan seekor hamster pencari emas?" Hong Luan terdiam sesaat sebelum bertanya.