Enam Suami Tampan

Kemampuan Bela Diri Yang Mengagumkan



Kemampuan Bela Diri Yang Mengagumkan

0Perasaan Hei San saat ini benar-benar tidak bisa dijelaskan. Tangannya langsung mengarah pada tongkat dan menopang badannya yang hampir saja jatuh. Dari tangannya tampak gemetaran seakan dirinya baru dikalahkan secara tidak terduga oleh lawan satu ini. Ekspresi wajahnya yang semula sedih menjadi penuh dengan aura pendendam.     

"Oke, oke, oke!" Teriak Hei San sambil menghela napas, ia berkata, "Aku tidak tahu bahwa kemampuan petarung baru benar-benar mengagumkan, kemampuan bela dirimu benar-benar luar biasa, Nak!"     

Hei San tiba-tiba tertawa terbahak-bahak hingga Dong Huiying sedikit takut padanya. Gelora semangat nenek-nenek ini memang terlihat aneh bagi Dong Huiying. Hei San pun hanya bisa menelan air liurnya saat melihat lawannya ini. Ia berpikir bahwa sepertinya gadis mungil ini memang terlahir dengan kekuatan bela diri yang misterius. Lagi pula, bagaimana jika dia tadi hanya mengeluarkan sebagian kemampuannya saja dan baru akan berniat mengalahkannya setelah ini? Wah, ini akan membuatnya terlihat memalukan.     

Untungnya, Hei San berangsur-angsur menjadi tenang kembali. Tapi itu masih agak aneh, karena sorot matanya ketika melihat Dong Huiying benar-benar menunjukkan ekspresi yang tidak terlalu baik.     

Ada begitu banyak orang yang melihat pertarungan ini, Hei San pun tidak banyak bicara. Ia hanya memperhatikan Dong Huiying dengan serius, "Ratu kecil, ingatlah, nama wanita tua ini adalah Hei San."     

Setelah itu, Hei San tampak dalam suasana hati yang baik. Ia berbalik dan berjalan pergi dengan tongkatnya. Dong Huiying sedikit merasa tidak nyaman, sorot matanya seperti menampilkan ilusi bahwa seolah-olah dirinya sedang dipelototi oleh ular berbisa.     

Pada saat yang bersamaan, Nona Hei Er berjalan ke arah jendela dan menatap ke arah Dong Huiying dengan bangga.     

Ia memang sempat berpikir bahwa gadis ini berbakat dalam hal bela diri. Ketika Hei San muncul, Hei Er berpikir bahwa Hei San telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di pasar gelap dan memperkuat dirinya di sini hingga jadi seperti sekarang ini. Gadis mungil ini pun seharusnya bukan lawan yang sepadan untuk Hei San. Namun, ternyata Hei San berhasil dikalahkan olehnya!     

"Bagus sekali," Kata Hei Er dengan gembira, bahkan matanya berbinar bahagia, "Orang ini, aku Hei Er, sudah memutuskan!"     

Dia dengan segera memanggil Hei Gou dan berkata, "Gou, cepat turun, jangan sampai Hei San lebih dahulu mendapatkannya!"     

Hei Er dan Hei San sudah sejak lama menjadi musuh dalam selimut. Ia bisa menebak bahwa Hei San akan mengakui kemampuan bela diri gadis ini setelah dikalahkannya tadi oleh Hei Mao. Jika Hei Mao sampai bergabung dengan kubu Hei San, ini akan sangat merugikan baginya. Jadi, ia harus bergerak lebih dulu dan menentukan langkah balasan.     

Kembali ke sisi Dong Huiying, setelah pertarungan tadi, ia masih harus menghadapi beberapa pertarungan lagi. Sayangnya, tidak ada lagi pertarungan yang semenegangkan tadi. Semua pertandingan yang dihadapinya tampak berjalan dengan mulus dan berakhir dengan semua kemenangan bagi Hei Mao. Ia pun selalu menang hingga pasar gelap tutup.     

"Sang istri!" Liang Haoming menghampiri sang istri dengan terburu-buru.     

Dong Huiying yang dalam suasana hati yang baik langsung merespon panggilannya itu, "Apakah aku menghasilkan banyak uang hari ini?"     

Hong Xiangjun menyeringai, "Sejak Hei San kalah, pasar gelap tidak lagi membuka taruhan."     

Para penjudi juga tidak bodoh. Melihat Hei San dikalahkan dengan mudah oleh Hei Mao, bukankah yang lain bukan tandingan bagi Hei Mao? Karena itu, pasar gelap tidak mau membuka taruhan agar mereka tidak jatuh rugi nantinya. Pengelola tempat ini juga tidak mau mengambil resiko, kan?     

"Apa?" Sang Istri yang semula tersenyum lebar, kini tampak sedih. Bila seperti ini, bukankah pertandingan yang dilakukannya setelah melawan Hei San jadi tampak sia-sia belaka?     

Pada saat ini, Liang Haoming tiba-tiba menarik tangan sang istri dan berkata, "Sang Istri, ayo pulang."     

Dong Huiying meliriknya, Liang Haoming terlihat sangat serius dan penampilannya sangat waspada, seolah-olah suaminya ini sedang berjaga-jaga terhadap sesuatu.     

Dong Huiying memutar matanya, lalu mengangguk dengan penuh semangat, "Ayo!"     

Sepertinya kemenangannya melawan Hei San membuat suatu kejadian yang mencolok diantara para penjudi.     

Sekelompok orang tiba-tiba saja muncul tapi kemudian dihentikan oleh Hei Bao.     

"Adik ipar." Sapa Hei Bao kepada Dong Huiying sambil melambaikan tangannya, "Tetua kami, Hei San ingin mengundangmu untuk bertemu."     

Liang Yuening langsung melangkah di depan Dong Huiying, sementara Liang Haoming terus berusaha menghalangi Hei Bao mendekat kepada istrinya. Hei Bao mulai tidak tahan karena dihalangi oleh orang ini. Ia pun jadi sedikit berusaha untuk mendekati Dong Huiying lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.