Enam Suami Tampan

Mengalahkan Si Hei Mao



Mengalahkan Si Hei Mao

0Pertandingan kedua Dong Huiying pun segera dimulai. Musuhnya yang dipanggil sebagai Hei Ying pun naik ke atas ring. Anehnya, lawannya kali ini tampak tidak sesuai perkiraannya. Lihat saja, orang yang bernama Hei Ying ini malah langsung tergeletak di lantai ring saat baru berhadapan dengan Dong Huiying.      

Dong Huiying tentu bertanya-tanya dalam hati, apa sebenarnya lawannya ini sungguh sangat lemah? Dong Huiying sendiri juga menyadari bila dirinya tidak sekuat dukun ataupun penyihir seperti yang ada di dalam dongeng anak-anak. Lagi pula, jelas-jelas jarak diantara mereka berdua masih sangat jauh. Namun, kenapa Hei Ying langsung roboh begitu saja saat Dong Huiying belum menyentuhnya sama sekali?     

Dong Huiying memandang sekeliling dengan polos, "Hey, aku belum menyentuhnya sama sekali, kan?"     

Semua penonton langsung tercengang melihat kejadian ini. Mereka tidak percaya bila pertandingan kali ini bahkan menghasilkan hasil pertandingan yang mengesalkan. Orang-orang di pasar gelap pun jadi lebih marah daripada sebelumnya.      

Padahal sejak pertandingan Hei Mao melawan Hei Gou, Dong Huiying setidaknya dapat berhasil membuatnya kalah hanya dengan satu kali tendangan. Saat itu pun Hei Gou juga tampak 'peduli' pada Dong Huiying hingga mengurangi tenaga yang akan dikeluarkannya. Setelah kekalahan itu, penonton cukup merasa khawatir bila Hei Ying melakukan hal yang sama. Lalu, apakah hasil pertandingannya akan lebih buruk saat Hei Mao melawan Hei Ying?     

"Hei Ying, bangun!" Teriak para penonton dengan keras. Beberapa dari mereka pun menyemangati Hei Ying lebih keras lagi, "Hei Ying, kamu harus mengalahkan Hei Mao!"     

"Benar, bukankah kekalahan Hei Ying terlalu terlihat jelas?" Apa mereka buta? Hei Mao merasa dirinya harus bertarung dengan keras untuk bisa mengalahkan Hei Ying. Tapi, si Hei Ying ini malah langsung terkapar begitu saja ketika naik ke atas ring. Lebih parahnya lagi, saat Hei Mao belum melontarkan pukulan atau tendangannya, apa tindakannya untuk mengalah malah terlihat lebih jelas daripada Hei Gou?     

"Ehem, apa kamu tidak apa-apa?" Dong Huiying dengan hati-hati berjalan menuju Hei Ying. Ia pun berjongkok lalu meletakkan punggung tangan kecilnya di dagu Hei Ying.     

"Aku tidak tahu apakah ini hanya ilusiku atau penyebab lainnya, tapi sepertinya kita saling mengenal?"     

Tubuh Hei Ying seketika kaku.     

Hei Ying yang terkapar di atas ring seolah sedang kehabisan napas.     

Dong Huiying tersenyum lalu berkata, "Bangunlah, cepat!" Ia menendang betis Hei Ying dengan kaki mungilnya. Tubuh Hei Ying langsung kaku dan telinganya menjadi merah seolah baru saja mandi uap di ruangan yang paling panas. Setelah itu ia membuka matanya dengan jengkel dan dengan cepat meliriknya. Anehnya, ia juga dengan cepat menundukkan kepalanya, seolah-olah takut bahwa Hei Mao atau Dong Huiying ini bisa mengintip ke wajah di balik topengnya.     

"Huh."     

Dong Huiying hanya bisa tersenyum dengan hal yang dilihatnya saat ini. Temperamen yang lucu ini, tidak salah lagi, adalah seseorang yang sangat dekat dengannya. Selain itu, Dong Huiying juga pernah mencium aroma tubuh yang seperti ini. Diantara suami-suaminya, hanya ada dua orang yang memiliki aroma tubuh seperti ini.     

Dong Huiying tersenyum dan berkata, "Ayo bertarung, ya?"     

Hei Ying terlihat ragu-ragu lalu mengangguk kaget.     

Semua penonton di pasar gelap terlihat lega ketika Hei Ying perlahan bangkit dan gong dipukul sekali lagi pertanda pertarungan sudah dimulai untuk yang kedua kali. Dong Huiying tidak langsung menyerang, ia justru penasaran dan ingin tahu penyebab pria ini berani bertarung di pasar gelap seperti ini.      

Selain mahir dalam pekerjaan rumah tangga, Dong Huiying juga mahir menganalisis karakter orang lain. Dong Huiying menunggu dan terus menunggu hingga ia merasa seperti karung pasir yang sudah penuh. Anehnya, Hei Ying tidak kunjung melancarkan serangannya.     

Keduanya justru hanya terdiam.     

"Pukul... pukul... Hei Ying, apa yang kamu lakukan? Pendukung setiamu mempertaruhkan banyak uang untukmu. Cepat serang dia!"     

Di sisi lain, Hei Ying justru mengabaikan teriakan para penonton dan ekspresi wajah di balik topengnya terlihat sangat kesal.     

Ya, di balik topeng itu ada wajah Liang Haoming. Ia merasa malu dan kesal secara bersamaan hingga membuatnya berdiri mematung di tempatnya.     

Dong Huiying mengangkat alisnya, sepertinya ia memang harus menyerangnya terlebih dahulu. Ia pun memutuskan untuk segera berlari ke arah Liang Haoming dan mulai melayangkan tinjunya ke wajahnya.      

Penonton pun kembali tercengang saat melihat pukulan Hei Mao mendarat dengan sempurna di topeng Hei Ying. Dalam hati Dong Huiying yang sudah menyadari sesuatu merasa, 'Hmm pria ini memang harus banyak belajar jika berniat membohongi orang.'     

Benar saja! Dalam sekali pukulan, Hei Ying langsung terkapar.     

Ia terbaring lagi di atas ring!!     

Dong Huiying pun terdiam melihat Hei Ying terkapar di lantai ring.     

Wasit yang mengawasi pertandingan itu pun juga tercengang melihat kejadian itu.     

Parahnya lagi, suasana arena langsung menghening sejenak karena penonton hanya bisa terdiam melihat kejadian langka dalam pertandingan kali ini. Beberapa orang terkejut karena takjub melihat kejadian ini, namun tidak sedikit pula merasa kaget dan kesal karena Hei Ying yang kalah dengan mudah dari pendatang baru ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.