Enam Suami Tampan

Sadarkan Diri



Sadarkan Diri

0"Oh!" Dong Huiying tiba-tiba terbangun. Tentu ia tidak menyadari bahwa dirinya telah tertidur sangat lama. Tentu hal itu membuat semua orang mengkhawatirkan dirinya.     

Saat kesadarannya belum pulih, ia merasa sepertinya ada tangan yang menyentuh pantatnya?     

'Sialan, bukan orang berhidung belang yang menyentuhnya, kan?' Pikir Dong Huiying dalam hati. Ia merasa takut saat tubuhnya dijamah oleh orang lain.     

"Dasar brengsek!" Dong Huiying segera bangun dan membalikkan badannya dan menendang pria di hadapannya dengan sepenuh tenaga.     

Dengan gerakan yang tiba-tiba itu, Liang Yuening tidak bisa meresponnya. Sepertinya Dong Huiying ingin menendangnya jauh-jauh. Kekuatan Dong Huiying begitu besar sehingga kaki kecil itu hampir saja mematahkan tulang Liang Yuening.     

Akibat tendangan itu, tubuh Liang Yuening menabrak pintu kayu dengan keras. Sehingga membuat pintu itu hampir terbelah.     

"Kakak Kelima?" Liang Yixuan mendengar suara keras itu dan buru-buru menghampirinya. Namun, karena Liang Yixuan kakinya cacat, tubuhnya terhuyung, dan ia hampir jatuh ke tanah.     

Liang Yuening merasa kesal diperlakukan demikian. Ia berusaha sekuat tenaga untuk bangun. Dengan kedua tangannya, ia menutupi dadanya, dan menatap Dong Huiying dengan tatapan tajam, "Dong Dabao, apa kau sudah gila?" Perlakuannya seperti air susu dibalas dengan air tuba. Namun, Liang Yuening merasa bersyukur bahwa Kakak Kelimanya lah yang ditendang gadis gila bermarga Dong ini. Jika tidak, andaikan Liang Yixuan yang ditendang Dong Dabao, mungkin Liang Yuening akan sulit mengendalikan emosinya dan malah mengulang kejadian saat itu.     

"Aku gila, katamu?" Dong Huiying masih merasa takut dan marah. Dengan luka robek di pantatnya, ia hanya bisa menyeringai kesakitan. Dong Huiying meraih selimut tua dan menariknya, kemudian menutupi bagian bawah tubuhnya yang telanjang.      

"Di antara kita berdua, siapa yang gila? Setelah aku bangun, aku menemukan seseorang yang mesum sedang menjamah tubuhku. Tapi, aku hanya menendangmu pelan!" Tambahnya dengan suara keras. Jika bukan karena kelemahan fisiknya dan pantat yang sakit, Dong Huiying harus merobek Liang Yuening hidup-hidup ketika si anjing gila itu menyentuh pantatnya.     

"Tapi, tubuhmu juga kurus dan ringan, ya?" Lanjut Dong Huiying sambil merasa malu. Tentu hatinya merasa malu juga kesal dalam kondisi setengah telanjang seperti ini.     

Sebaliknya Liang Yuening sangat marah kepada Dong Huiying dan membentaknya, "Hah, kalau begitu urus saja urusanmu sendiri!" Ia menggoyangkan lengan bajunya dan segera pergi dari kamar itu. Setelah ini, Liang Yuening tidak ingin repot-repot merawatnya jika Sang Istri terluka terlalu parah.      

Awalnya, ia hanya takut bila pantat Sang Istri menjadi busuk! Selain itu, perkataan Dong Dabao pada dirinya mengenai 'kurus dan ringan'? Ia memang merasa jengkel juga disebut seperti itu.      

Namun saat melihat dirinya sendiri, Liang Yuening memang seperti hantu yang kurus dan ringan. Sama seperti Dong Dabao yang kurus dan hanya menyisakan tulang belulang. Hanya sedikit daging yang membungkus tubuhnya. Sang Istri benar-benar jelek dan hitam. Ia buta atau bagaimana? Sang Istri mengatainya tipis dan ringan? Apakah dia benar-benar wanita tidak berguna?     

Wajah Dong Huiying langsung menunduk tidak ingin menatap Liang Yuening sampai menghilang dari hadapannya. Ia mengalihkan pandangannya kepada Liang Yixuan dan berteriak, "Kau juga keluar!!!" Dong Huiying merasa tidak nyaman. Ia sangat ingin memakai celananya, tapi ia tidak bisa meminta tolong kepada Liang Yixuan untuk membantunya memakaikannya. Ia bukan gadis yang tidak punya malu.     

Liang Yixuan hanya bisa terdiam. Ia sampai berpikir, apakah dirinya telah menyinggung Sang Istri?     

Tidak lama kemudian, Dong Huiying keluar dari rumah dan melihat Liang Yuening sedang memotong kayu menggunakan kapaknya. Dong Huiying melihat Liang Yuening yang mengeraskan rahangnya, seolah ia melampiaskan rasa dendam dan kebenciannya yang mendalam pada kayu-kayu itu.     

Dong Huiying melirik si anjing gila dengan tatapan kesal sambil bersenandung pelan. Dulu, Dong Huiying tidak ingin terlalu mengkhawatirkan hal-hal di sekitarnya. Namun, setelah insiden yang menimpa Liang Yixuan dan membereskan urusannya dengan keluarga Liang, ia tidak ingin membuat dirinya menghadapi masalah-masalah seperti itu lagi.     

"Yixuan, kemarilah sebentar."     

Liang Yixuan yang sedang berada di dapur mendengar Sang Istri memanggil namanya. Ia menoleh ke belakang dan menatap Dong Huiying. Tiba-tiba Liang Yixuan merasa ragu, karena ia merasa gelisah dan tidak nyaman. Dong Huiying tidak sadarkan diri selama tiga hari, dan kejadian ini membuat Liang Yixuan masih mengkhawatirkan keadaannya.     

"Ya, Sang Istri…" Liang Yixuan berhenti dan bertanya, "Bisakah kamu menunggu sebentar? Ada pekerjaan yang harus kulakukan di sini."     

"Tentu saja!" Dong Huiying menjawab dengan terus terang dan membalikkan badannya. Namun, pandangan Liang Yixuan menjadi gelap. Ia ingat pernyataan yang dibuat oleh Dong Huiying dengan wajah dingin tiga hari yang lalu di penjara.     

Setelah kejadian itu, ia masih ingat bahwa Dong Huiying dan dirinya sudah membuat keputusan untuk tidak lagi berhutang satu sama lain. Lagi pula mengenai seorang perempuan menikah dengan seorang laki-laki dan tidak berhubungan lagi. Apakah itu akan tampak baik-baik saja?     

Mengapa hari yang baru saja membaik juga telah memudarkan sedikit harapan? Tanpa sadar, Liang Yixuan menuangkan baskom yang berisi air dingin.     

Liang Yixuan langsung merasa berkecil hati. Ia hanya bisa menelan ludah dan menundukkan kepalanya untuk menutupi pikiran-pikiran yang saling bertabrakan di kepalanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.