Enam Suami Tampan

Perempuan yang Tanpa Hati dan Tanpa Air Mata



Perempuan yang Tanpa Hati dan Tanpa Air Mata

1Liang Haoming merasa Sang Istri telah mengerahkan tenaganya untuk menariknya dari atas tebing, kemudian dia bergegas kembali lagi ke atas tebing. Setelah menginjak tanah, ia langsung terperangah melihat aksi istrinya. Dengan segera ia menyaksikan Sang Istri secepat kilat telah berhasil menaklukkan Zhu Xingfang. Sementara itu, Zhu Xingfang yang dalam cengkramannya masih melolong hampir seperti babi yang akan dibunuh.     

"Sang Istri?"     

Liang Haoming bergegas menuju Dong Huiying, ia masih terlihat sangat serius sama seperti sebelumnya. Namun hanya Tuhan yang tahu saat itu jiwanya seperti telah meninggalkan tubuhnya karena panik luar biasa. Untungnya ia cuma berjalan di depan gerbang kematian.      

Jika bukan karena Dong Huiying, Liang Haoming mungkin sudah berjalan menuju gerbang kematian. Tentu saja, jika bukan karena Dong Huiying, ia juga tidak akan pergi ke gunung, apalagi sampai berada dalam bahaya yang mengancam jiwanya seperti yang baru saja terjadi.     

Tidak dapat dipungkiri, segala sesuatu yang hidup di dunia memang selalu berjalan beriringan, ada sebab pasti ada akibat. Namun setelah melihat kejadian ini, Liang Haoming masih sangat terkejut menyaksikan peristiwa yang baru saja terjadi di depan matanya. Ia masih tidak percaya melihat Dong Huiying melakukan semua itu untuknya.     

Penyebab utamanya karena Liang Haoming sangat yakin bahwa jika itu adalah Dong Dabao yang dulu, tentu istrinya ini tidak akan berjuang membuang tenaga untuk menyelamatkan dirinya. Apalagi Dong Dabao yang selama ini dikenalnya adalah seorang gadis yang tanpa hati dan tanpa air mata, sangat egois dan berdarah dingin. Dalam hatinya hanya ada dirinya sendiri, ia tidak peduli dengan kehidupan dan kematian orang lain, bahkan akan terlalu malas untuk mengulurkan tangan untuk suami-suaminya.     

Zhu Xingfang memang terlihat kejam, tapi di dalam hatinya juga sangat sulit dimengerti. Jelas-jelas ia datang untuk membunuh, tetapi apa yang terjadi? Dalam sekejap mata situasinya menjadi terbalik. Dong Huiying yang hendak dibunuhnya malah melompat, menendang dan melawan dengan sangat kuat. Sementara Zhu Xingfang, ia telah dibuat tunduk pada orang yang hendak dibunuhnya?     

"Dong,Dong Dabao... kalau kita punya masalah lebih baik dibicarakan? Oh sepertinya aku benar-benar gila. Aku sudah kehilangan akal, tapi sebenarnya… sebenarnya aku hanya bercanda dengan saudara perempuanku ini?"     

"Bercanda?" Tanya Dong Huiying dengan serius.     

Dong Huiying memandangnya dengan tajam, "Baik, kalau begitu aku juga akan bercanda denganmu saudara Zhu. Sekarang kita berdua ada di gunung di pedalaman hutan yang jarang dimasuki oleh manusia. Jika salah satu orang mati di sini, dan mayatnya ditinggalkan di tempat ini, mungkin tidak akan ditemukan sampai seratus tahun kemudian."     

Dong Huiying melanjutkan ancamannya itu. Ia benar-benar membalikkan situasi semudah memutar telapak tangan, "Jika ingin lebih buruk lagi, aku bisa membuangmu dari atas tebing ini. Setelah jatuh terlempar dengan keras dan hancur, burung bangkai di langit dan binatang buas di bawah tebing tidak akan butuh waktu lama untuk menggigit sedikit demi sedikit tubuhmu saudara Zhu. Aku yakin, setelahnya hanya akan menyisakan beberapa tulang yang patah. Apakah menurutmu lelucon ini bagus?"     

"Aku..." Skenario yang baru saja digambarkan oleh Dong Huiying itu benar-benar sangat mengerikan, leluconnya yang mengerikan itu telah membuat Zhu Xingfang gemetaran hingga tubuhnya menggigil.      

Setelah itu Zhu Xingfang di lepaskan dari kunciannya. Ia pun segera berbalik ke Dong Huiying dan berlutut pada Dong Huiying. Ia tidak bisa melihat wajah Dong Huiying, tetapi mengingat kembali beberapa saat yang lalu telah menampar Dong Huiying dengan kepala besarnya. Ia juga hampir membunuh Dong Huiying dan Lao Si. Mereka berdua adalah musuh hidup dan mati. Sekarang, ia telah jatuh ke tangan Dong Huiying dan tentu ini tidak akan berakhir dengan baik.     

Dari semua kerumitan kejadian tadi, pada satu sisi, Zhu Xingfang sedang berusaha mengulur waktu dan sisi lainnya, ia juga perlahan-lahan memasukkan tangannya ke dalam bajunya.     

"Saudara perempuan..." Ia seketika mengeluarkan sebilah pisau. Tiba-tiba saja ia mendorong pisau tajam itu pada Dong Huiying.      

Sayangnya, Dong Huiying dengan lentur menghindari pisau itu. Pada saat yang sama, ia mengambil alih pisau itu dengan tangan kosong dan kemudian dengan caranya sendiri membuat keadaan kembali berbalik padanya lagi. Cakar hitam kecilnya menarik ke arah Zhu Xingfang, dan kemudian hanya terdengar suara, "Plak!"     

 Zhu Xingfang menyemburkan seteguk besar darah dari mulutnya, juga telah menjatuhkan beberapa giginya.     

Sebaliknya, Dong Huiying yang telah menggenggam pisau tersebut, berjalan selangkah demi selangkah menuju Zhu Xingfang.     

Zhu Xingfang merasakan rasa takut yang hebat di dalam hatinya. Ia menggunakan kedua tangan dan kakinya untuk berusaha mundur. Pada saat ini Dong Huiying yang terlihat mungil dan polos, telah berubah menjadi hantu pembunuh yang mengerikan.     

"Zhu Xingfang, aku Dong Huiying, jika orang tidak menyerangku, maka akupun tidak akan menyerang orang tersebut. Aku memang memiliki sifat yang buruk, tapi banyak hal yang tidak terlalu aku pedulikan. Terutama bila tidak keterlaluan dan melampaui batas. Namun kau harus tahu bahwa aku adalah orang yang sangat menghargai hidup. Jika ada yang menyerangku, maka orang itu harusnya sudah sadar lebih dahulu kalau aku akan melakukan serangan balik untuk melakukan pembalasan."     

Mendengar itu, Zhu Xingfang tampak menyesal seolah sadar dengan kemampuannya.     

'Oh, aku akan mati!' Zhu Xingfang menelan ludah, wajahnya telah memutih seperti orang mati.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.