Enam Suami Tampan

Hanya Kamu di Hati Liang Shujun



Hanya Kamu di Hati Liang Shujun

2Dengan adanya pejabat kota seperti Fang Lanshan, kedua pelaku itu tidak bisa lari begitu saja. Dengan patuh dan berat hati, He Su pun mengikuti Tie Hailan masuk ke kereta. Sebelum pergi, ia menyempatkan untuk menatap Liang Shujun beberapa saat.     

Melihatnya memeluk istrinya yang mungil itu dengan romantis, sungguh membuat He Su bersedih dan juga cemburu.     

Akhirnya, ia menurunkan pandangan matanya dengan sedih.     

 Apa Feng Xue sengaja berbuat mesra dengan istrinya agar dia marah?     

Walau demikian, He Su tahu mengenai kabar bahwa istrinya tidak pernah memperlakukannya dengan baik.     

"Feng Xue…"     

He Su memanggil namanya tapi sepertinya Liang Shujun sangat tidak ingin melihatnya.     

Fang Lanshan berkata dari atas kuda, "Nona Dong, aku akan pergi. Kamu akan ikut pergi bersamaku atau tidak?"     

"Ah, oh..."     

Dong Huiying terlihat bingung.     

"Tidak apa-apa, kakak pergi duluan saja! Kudanya hanya ada dua ekor, sementara kita ada tiga orang. Lagi pula, jarak antara tempat ini ke desa juga tidak terlalu jauh, kami akan langsung pulang saja!"     

Fang Lanshan pun diam dan tersenyum, ia paham bahwa Dong Huiying takut naik kuda dan tidak bisa memaksanya.     

"Baiklah kalau begitu! Tersangka juga sudah tertangkap sekarang, aku pergi dulu kalau begitu. Aku akan berkunjung ke rumahmu lain waktu!"     

Fang Lanshan mengepalkan tinjunya. Dengan gagah, ia menghempaskan tali kemudi kudanya dan kuda besar yang tinggi itu langsung mengangkat kakinya sebelum akhirnya berlari pergi meninggalkan mereka berdua. Kuda ini pun melesat cepat dan hanya menyisakan deburan debu di belakangnya.     

Dong Huiying menyaksikan kepergian Fang Lanshan bersama dua orang tahanan di dalam kereta. Tiba-tiba angin yang cukup kencang berhembus hingga membuat Dong Huiying menutupi wajahnya dari terpaan debu.     

"Sang Istri…"     

Liang Shujun membantu menyingkap rambut istrinya yang menutupi wajah.     

"Apa beberapa hari ini kamu tidak tidur dengan nyenyak?"     

Ternyata lingkaran hitam di bawah matanya semakin terlihat, hal ini menandakan bahwa Dong Huiying mengkhawatirkan Liang Shujun walau tidak mau mengakuinya.     

Tapi, mengapa ini terkesan indah di hati Liang Shujun?     

Dong Huiying memutar matanya dan berkata, "Ayo pergi!"     

Dong Huiying menarik tangan Liang Shujun. Namun saat baru berjalan dua langkah, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya.     

"Katakan padaku, ada apa sebenarnya antara kamu dan He Su itu?"     

"Hah?"     

Liang Shujun menatap Sang Istri dengan tatapan mata yang sangat mempesona.     

Dong Huiying langsung memberi penjelasan, "Aku hanya ingin tahu masalah ini dengan lebih jelas karena gara-gara ini kita jadi memiliki banyak masalah akhir-akhir ini."     

Dong Huiying yang canggung tidak berhenti begitu saja. Ia pun bertanya lagi agar tidak membuat Liang Shujun terlalu bersalah, "Apa kamu juga memiliki perasaan kepada He Su? Tie Hailan membantu He Su untuk melakukan penculikan karena dia tahu jika temannya itu sangat mencintaimu. Mereka adalah teman dekat dan Tie Hailan adalah orang yang berada. Jadi dia selalu melakukan apapun untuk membantu teman baiknya itu."     

Seketika tatapan mata Liang Shujun mendadak menjadi dingin, tetapi dalam sekejap mata itu kembali ke penampilannya yang menarik dan romantis seperti biasanya.     

Liang Shujun meraih tangan kecil istrinya itu perlahan dan meletakkan ke dada bidangnya.     

"Sang Istri, apa kamu cemburu? Kamu perlu tahu bahwa hanya ada kamu seorang di dalam hatiku."     

"Ouh...!" Kata-kata itu terdengar menjijikkan bagi Dong Huiying.     

Bahkan ia sampai tidak tahu cara mengekspresikan responnya terhadap kata-kata Liang Shujun itu.     

"Ee.. Lupakan saja, jangan katakan apapun jika kamu tidak ingin mengatakan jawabannya. Aku hanya meminta kamu menjadi normal dan tidak menggodaku sepanjang hari."     

"Menggoda sang istri?" Liang Shujun mengedipkan matanya, "Sang istri, kata-kataku tadi serius. Aku memang hanya memikirkanmu sepanjang hari."     

Dong Huiying hanya tertawa masam saat mendengar kata-kata itu.     

Ketika Dong Huiying mulai berjalan, tiba-tiba Liang Shujun menarik lengannya.     

"Sang istri!"     

Dong Huiying menoleh dan melihat ekspresi wajah Liang Shujun tampak sangat serius.     

Seketika angin bertiup kencang menerbangkan dedaunan dan juga mengibarkan rambut panjang Liang Shujun. Ya, Dong Huiying langsung merasakan tatapan matanya yang serius.     

Mata yang mempesona dan menawan itu tampak jernih, tatapannya mengalir melintasi hati gadis yang ada di hadapannya ini, dan perasaan Dong Huiying berdesir dalam gelombang jernih.     

"Aku serius."     

Mendengar perkataannya ini, Dong Huiying tiba-tiba merasa malu.     

Pria ini, pria ini….     

Biasanya pria di depannya ini terlihat centil dan nakal. Kali ini melihatnya sangat serius, ia justru merasa sangat aneh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.