Istri Kecilku Sudah Dewasa

Jangan Peluk-Peluk



Jangan Peluk-Peluk

1Liuli Guoguo tersenyum malu-malu. Lalu, dengan nakal mencium Xuanyuan Pofan lagi.      

Setelah beberapa saat, dia mengeluarkan gulungan lain dari gelang ruang sihirnya. Liuli Guoguo seolah tidak punya waktu untuk berbicara dengan Xuanyuan Pofan, dan berlari keluar dengan sangat cepat seperti angin.     

"Kali ini, saatnya pergi ke klan ular piton!"     

"...…" Wajah Xuanyuan Pofan sedikit muram, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun.     

***     

Pada malam hari, Puncak Pegunungan Cangsan ditutupi dengan awan hitam. Tetapi jika melihat ke pegunungan dan sungai yang indah, ada beberapa gua yang diterangi oleh cahaya lilin di sana.     

Dalam satu gua, terdapat empat binatang jantan, menemani binatang betina kesukaan mereka.     

Harimau besar, A Duo, memeluk betina yang dia cintai sepanjang hidupnya di pelukannya. Lalu, dengan lembut telapak tangannya membelai betina yang ada di pelukannya. Pupil harimau itu membulat penuh dengan kebahagiaan dan kepuasan. Angin sepoi-sepoi bertiup, dan dua telinga harimau di atas rambut oranyenya bergetar dari waktu ke waktu.     

"A Duo, apa kamu sudah menanyakan dengan jelas tentang Ruirui Xiao?"     

Kelinci kecil cantik memegang wortel dan mengunyahnya sambil bertanya pada harimau jantan.     

Ketika harimau sedang memikirkan bagaimana dia harus menjawabnya, tiba-tiba seekor macan tutul datang dan berkata, "Yin Ni, maaf, aku belum menemukan berita tentang itu. Aku tidak tahu apa dia benar-benar memberontak atau tidak."     

Kelinci kecil cantik itu menancapkan wortel yang sudah dia makan setengahnya, langsung ke wajah macan tutul. "Jangan bicara omong kosong. Laki-laki yang aku suka tidak akan memberontak. Jika dia mengatakan bahwa dia tidak akan berkhianat, maka dia tidak akan berkhianat. Ruirui Xiao bukan binatang seperti itu!!"     

Macan tutul menyeka wajahnya. Tepat ketika dia hendak mengatakan sesuatu, seekor ular piton biru tua datang. Dia menjulurkan lidahnya, menjilati wajah cantik berbulu kelinci kecil cantik itu dan berkata padanya, "Yin Ni, kami percaya padamu, tapi kamu juga perlu berhati-hati pada binatang buas itu. Jika Ruirui Xiao kembali, kami juga akan senang."     

Setelah serigala putih tampan Ruirui Xiao meninggalkan Puncak Pegunungan Cangsan, dan ular piton Na Lun mengambil posisinya sebagai penjaga kedua. Namun, pada awalnya dia adalah salah satu dari empat penjaga.      

Tetapi, posisinya diturunkan oleh kelinci kecil cantik karena dia hampir secara tidak sengaja melukai Liuli Guoguo tanpa mengetahui identitasnya. Setelah itu, dia dimasukkan ke dalam istana pengasingan untuk waktu yang lama.     

Saat ini, dia mengucapkan kata-kata tersebut kepada kelinci kecil cantik, bukan karena egois, tetapi karena dia benar-benar takut Ruirui Xiao memberontak. Lagi pula, dia telah pergi begitu lama dan belum kembali.     

"Na Lun benar, Yin Ni. Jika kamu bertemu Ruirui Xiao di luar lagi, jangan ceroboh."     

Harimau penjaga terakhir bergegas maju dan berkata pada kelinci Kecil Cantik Yin Ni. Kemudian, dia memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekat dan mencium kelinci kecil cantik itu.     

Di sisi lain, awalnya macan tutul merasa sangat kesal. Kemudian, dia juga mendekat untuk mencium kelinci kecil cantik.     

"Apa kamu sudah cukup menciumnya? Aku ingin memeluk Yin Ni!" Macan tutul menghentakkan kakinya dan berkata dengan iri kepada harimau.     

Kelinci kecil cantik sedikit lelah memikirkan Ruirui Xiao. Kemudian dia menatap macan tutul, "Jangan memelukku. Aku mengantuk, aku ingin tidur!"     

Seketika itu juga, macan tutul melintas seperti angin puyuh. "Baiklah, baiklah, aku akan memeluk Yin Ni dan membantumu tidur."     

Namun, kelinci kecil cantik segera menghentikannya, "Nanti dulu, aku akan cek dulu tugas kalian."     

"Tugas?" Sorot mata ular piton tiba-tiba menyusut, dan dia menyadari sesuatu yang buruk.     

"Benar! Bagaimana dengan tugas yang diberikan oleh Nona? Keluarkan dan tunjukkan padaku." Kelinci kecil cantik telah berada di sisi Liuli Guoguo begitu lama, dan otaknya masih bekerja dengan baik. Sebab, bahasa manusia tidaklah sulit baginya.     

Keempat penjaganya kemudian mengerjapkan matanya, dan dengan patuh mengeluarkan gulungan kertas dari ketiaknya. Lalu, mereka memberikannya kepada kelinci kecil cantik.     

Setelah itu, kelinci kecil cantik mendongak dan menguap lebar, kemudian dia mulai memeriksa gulungan kertas yang ditulis oleh keempat penjaganya. Namun, dia malah langsung marah setelah melihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.