Istri Kecilku Sudah Dewasa

Huh, Manusia Kecil



Huh, Manusia Kecil

0Mereka yang dapat memasuki kelas tingkat merah bintang satu adalah yang telah mencapai hasil paling baik di Lembah Ribuan Makhluk Buas sebelumnya. Mereka bukan orang biasa, dan ada banyak murid yang pemberani di kelas ini.      

Lalu, setelah beberapa saat kemudian, semua murid langsung mengangkat senjata yang ada di tangannya, dan bergegas menuju roh jiwa yang mulai mendekat ke arah mereka. Seorang murid laki-laki dengan tombak di tangannya juga mengejarnya.     

"Wei Ziyao, ikut aku untuk melawan yang paling gemuk!"     

Wen Yiwen menarik Wei Ziyao dengan kuat. Setelah itu, dia menggertakkan giginya dengan erat dan bergegas ke arah roh jiwa yang penuh lemak itu.     

"Hei, jangan buru-buru!"     

Wei Ziyao ingin menarik kembali Wen Yiwen yang sangat gegabah itu, tetapi sudah terlambat. Karena takut bahwa gadis itu akan melakukan kebodohan, Wei Ziyao hanya bisa mengikuti Wen Yiwen dengan cepat di belakangnya.     

"Duo Gemuk, ayo maju dan serang roh jiwa itu. Apa kamu melihat roh jiwa yang hanya diam saja di sana itu? Dia pasti yang paling lemah dan paling tidak berguna di antara roh jiwa lainnya. Ikutlah denganku, dan kita akan membunuhnya terlebih dahulu, lalu pergi untuk membantu yang lain," ucap Liuli Guoguo pada Lie Nieduo sambil memainkan mutiara pengabul keinginan di tangannya.     

Tugas mereka saat ini adalah mengalahkan semua roh jiwa di hutan ini secara bersama-sama, bukan secara individu. Jadi, Liuli Guoguo pikir dia tidak perlu menghabiskan banyak tenaga untuk melawan mereka.     

Sembilan orang melawan lima roh jiwa, jadi terlihat sangat sepele. Tetapi, roh jiwa itu adalah makhluk tingkat tiga yang sebenarnya sangat kuat. Jika para murid langsung maju dan menyerang para roh jiwa itu, mereka justru akan terluka.      

Maka dari itu, mereka harus menggunakan strategi menyerang diam-diam dan mengalahkan satu atau dua roh jiwa terlebih dahulu. Kemudian berkumpul bersama untuk fokus menyerang roh jiwa yang lain.     

"Ya, Xiao Guo! Aku akan mendengarkanmu!" Lie Nieduo menjawab perkataan Liuli Guoguo sambil mengayunkan gada gandanya dan menatap roh jiwa yang semakin mendekat ke arah mereka.     

Kemudian, terlihat adegan lucu di hutan ini.     

Seorang gadis yang gemuk itu mengenakan seragam murid perguruan tinggi berwarna merah muda dan memanjat pohon besar dengan susah payah. Dia mencoba memanjat ke puncak pohon, kemudian mengeluarkan gada ganda dari gelang ruang sihirnya dan bersiap menyerang.     

Di sisi lain, seorang gadis kecil kurus yang juga mengenakan seragam murid perguruan tinggi berwarna merah muda berjalan di sekitar roh jiwa dengan mengendap-endap. Sepertinya dia ingin menarik perhatian roh jiwa itu.     

Roh jiwa itu langsung meraung saat melihat gadis itu. Sepertinya dia sangat kesal. Ada manusia kecil di depannya yang berjalan mengendap-endap. Bukankah gadis ini ingin bermain-main denganku?! Huh, dasar manusia kecil! Batinnya. Dia benar-benar ingin menginjak manusia kecil itu dengan kakinya.     

"..." Niu Siguang dan Wen Shuo yang duduk di belakang batu, menarik napas dengan susah payah. Mereka berdua berpikir bahwa gadis itu terlalu berani.      

Namun, hanya pria berjubah hitam yang duduk di antara mereka, yang dengan lembut mengerutkan alisnya. Mengingat apa yang dikatakan gadis itu di pelukannya tadi pagi untuk pamer, dia tidak terlalu khawatir, karena dia percaya pada gadis itu.     

Benar saja, sesaat berikutnya, gadis itu benar-benar tidak mengecewakannya. Saat kaki besar roh jiwa hendak menginjak gadis itu, dia tiba-tiba mempercepat langkahnya dan berlari. Jika itu gadis biasa, maka dia tidak mungkin bisa melarikan diri begitu cepat, lalu menghindari serangan roh jiwa itu.     

Namun, langkah gadis itu seperti roda angin. Dia berbalik dan melarikan diri dengan kecepatan yang luar biasa. Roh jiwa sepertinya tidak menyangka bahwa manusia kecil itu ternyata bisa berlari begitu cepat.     

"Rawr--!" Roh jiwa itu meraung lagi dengan marah, kemudian mempercepat langkahnya untuk mengejar gadis itu.     

Tetapi pada saat ini, alih-alih terus berlari ke depan, gadis itu malah berhenti dan berputar di udara. Pada saat yang sama, dia melemparkan mutiara pengabul keinginan ke arah mata roh jiwa itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.