Dipeluk di Tempat Tidurnya
Dipeluk di Tempat Tidurnya
"Yang mulia, Anda…" Su Muhuan merasa sangat terkejut. Tapi di detik berikutnya, Xuanyuan Poxi melakukan sesuatu yang membuatnya lebih tidak percaya. Sebab, Xuanyuan Poxi malah membawanya ke tempat tidurnya.
"Jangan bergerak!"
Xuanyuan Poxi menutupi tubuh Su Muhuan dengan selimut dan berteriak padanya. Dia mengabaikan ekspresi bodoh dan terkejut di wajah kecilnya. Lalu memanggil kasim yang sedang berjaga malam di luar, "Xiao Benzi, panggilkan tabib untukku!"
"Ah? Yang mulia, apa, apa Anda sedang tidak enak badan?" Kasim yang berjaga di luar menjadi gugup. Tapi dia tidak menyangka bahwa sebuah sepatu dilemparkan keluar saat dia menunjukkan kepeduliannya. Dia tidak berani bersembunyi dari sepatu itu, lalu segera menangkap sepatu ungu tersebut.
Segera setelah itu, terdengar suara bentakan yang kasar, "Kusuruh melakukan sesuatu ya lakukan saja! Tidak perlu banyak omong kosong!"
"Baik, baik!"
Kasim itu segera merespon dan berlari keluar dengan sepatu di tangannya. Setengah perjalanan, dia baru menyadari kalau dirinya sedang menggenggam sepatu pangeran. Jadi dia buru-buru kembali, membuka pintu sedikit dan menaruh sepatu itu di dalam. Setelah itu dia menutup pintu dengan cepat dan berlari keluar.
Kasim itu pun segera membawa tabib kerajaan…
"Yang mulia, Nona Su terkena demam dan suhu tubuhnya sangat tinggi. Namun, dia setiap hari meminum obat yang tabib tua ini berikan tepat waktu, dan dia akan sembuh dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup. Yang mulia tidak perlu khawatir." Setelah tabib tua itu memeriksa denyut nadi Su Muhuan, dia menjawab Xuanyuan Poxi.
Xuanyuan Poxi memelototi tabib tua itu, "Apanya yang jangan khawatir? Aku hanya khawatir wanita bodoh ini sakit parah dan menulariku!"
"Ya, ya, apa yang dikatakan pangeran benar! Demam Nona Su memang cukup serius. Sebelum dia membaik, sebaiknya pangeran mengganti pelayan pribadi Anda sementara ini." Tabib tua itu mengangguk dengan setuju. Hehe, pangeran tidak peduli dengan gadis ini, tapi masih menempatkannya di tempat tidurmu? Dia kan hanya seorang pelayan, batinnya.
Namun, tabib tua itu tidak berani mengatakannya. Sebab, dia tidak pantas untuk ikut campur dalam urusan tuannya. Gadis di tempat tidur itu sangat lemah dengan penampilan yang lembut. Lalu pangeran adalah pria muda dengan darah panas, jadi tak heran jika dia tergoda.
"Pergilah." Xuanyuan Poxi mengibaskan lengan bajunya dengan tidak sabar.
"Baik." Tabib tua itu mengambil kotak obatnya, merapikan pakaian, lalu memberi hormat dan pergi dengan cepat.
Su Muhuan menyentuh keningnya, dia hendak mengangkat selimut dan bangun dari tempat tidur. Tapi, dia segera dikejutkan dengan teriakan Xuanyuan Poxi.
"Apa aku menyuruhmu turun dari tempat tidur? Kembali!" Xuanyuan Poxi mengernyit.
Su Muhuan menggigit bibirnya, wajahnya memerah, dan dia hanya bisa menarik kembali kaki kecilnya.
"Jika penyakitmu jadi lebih serius, kamu tak hanya bisa menulariku, tapi kemungkinan besar kamu juga akan menulari putri mahkota. Kamu rawat diri baik-baik di sini, aku akan pergi dan tidur di kamar putri mahkota. Jika aku menemukan bahwa kamu bangun sedikit saja, aku akan potong kepalamu!"
Setelah Xuanyuan Poxi mengatakan ini pada Su Muhuan dengan kejam, kemudian dia mengibaskan lengan bajunya dengan marah.
Melihat punggung pria muda itu menjauh, Su Muhuan tidak bisa menahan untuk menekuk kakinya, dan memeluk selimut yang menyelimuti kakinya. Dia tidak ingin tidur di sini karena tidak punya hak untuk tidur di sini, dan dia tidak berani untuk tidur di sini. Namun, dia takut Xuanyuan Poxi akan marah lagi, jadi dia hanya bisa menggertakkan giginya dan berbaring di tempat tidur itu sambil memeluk selimut.
***
Ketika berjalan hingga ke pintu depan kamar putri mahkota, Xuanyuan Poxi kemudian mengembuskan napas dingin dari tubuhnya yang kaku. Setelah ragu-ragu beberapa saat, dia tidak masuk dan malah berbalik, lalu berjalan ke arah lainnya.