Menjemput Si Kucing Kecil
Menjemput Si Kucing Kecil
Xuanyuan Poyu pun tak bisa mengendalikan diri, dan akhirnya datang ke sini. Dia tak menyangka, begitu ke sini, dia malah bisa melihat langsung paras wajah Liuli Guoguo yang asli. Gadis ini benar-benar cantik juga, batinnya.
Dia masih saja menatap punggung kecil berbaju merah muda yang buru-buru pergi itu, seolah tidak rela melepaskan pandangannya dari sosok tersebut. Tidak disangka, sosok berbaju putih tinggi tegap, tiba-tiba menghadang di depannya dan memutus pandangannya yang sedang menatap punggung Liuli Guoguo.
Dia mengangkat matanya, sosok bertubuh tinggi tegap dengan wajah tegas. Jika melihat cara berpakaian dan penampilannya, Xuanyuan Poyu langsung tahu kalau itu adalah salah satu pengawal kakak keenamnya yang luar biasa itu.
Pengawal kelima diam di tempatnya. Walaupun gerakannya cepat dan pikirannya sederhana, namun dia tidak bodoh. Dia sangat setia sekali kepada Xuanyuan Pofan. Jadi dia tahu, seberapa peduli dan sayangnya tuannya itu pada istri kecilnya, dan tahu seberapa posesif tuannya itu.
Tadi, pangeran kedua belas dan nyonya kecil tanpa sengaja bertemu dan bertegur sapa. Membuat pengawal kelima sudah menahan diri untuk ini. Bagaimanapun, memberikan salam dan berbasa-basi adalah hal yang sangat wajar dan normal. Mereka juga tidak mengobrol banyak.
Dia hanyalah seorang bawahan, jadi tidak mungkin kalau tiba-tiba mau maju dan menghentikan, atau melarang percakapan di antara mereka berdua. Jika terlalu memberikan rasa benci untuk tuan dan nyonya kecil, itu terlihat jelas tidak pantas. Tapi sekarang, pangeran kedelapan bisa-bisanya menatap lurus ke punggung nyonya kecil.
Bagaimana mungkin ini dibiarkan begitu saja! batinnya.
***
Xuanyuan Poyu tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya tersenyum tipis, lalu mengangguk kepada pengawal kelima. Setelah itu dia berbalik dengan anggun dan santai, sambil memerintahkan kepada pelayan yang berjaga di sampingnya, "Lang Zi, ambilkan bibit bunga yang diinginkan oleh ibu."
"Laksanakan!" jawab pelayan dengan cepat. Tanpa sadar dia melirik pengawal kelima yang bertubuh besar, gagah, serta berwajah tegas itu, lalu buru-buru mengikuti Xuanyuan Poyu.
***
Xuanyuan Pofan membiarkan Liuli Guoguo bermain sampai malam di bangunan pemeliharaan bunga. Saat datang menjemputnya, Liuli Guoguo ternyata sudah tidur di sebelah teman lamanya itu. Kedua betis kecilnya memeluk selimut, sambil bantal sudah berada di tangan kecilnya, dan dipeluk sangat erat olenya.
Kelopak bibir kecilnya yang merah muda dan lembab itu telah ditekan oleh bantal sampai berubah bentuk. Rambut lembut yang hitam sekali itu agak berantakan dan terurai, menyebar ke setengah ranjang.
Xuanyuan Pofan yang berdiri di samping ranjang melihat dan menikmati beberapa saat pose tidur Liuli Guoguo yang begitu bebas itu. Tanpa sadar dia tersenyum dan geleng-geleng kepala, lalu terpaksa menggendong tubuh Liuli Guoguo. Sebab, dia masih saja ingin membawa Liuli Guoguo kembali ke istana timur dan tidur bersamanya.
Alasannya, pertama karena dia memang tidak bisa tahan melihat si kucing kecil yang telah dirawat hingga begitu putih dan gemuk. Tiba-tiba harus tidur berdempetan di kamar yang sangat sederhana dan sempit ini. Kedua, karena luka teman si kucing kecil belum sembuh, jika si kucing kecil yang suka bergerak bebas saat tidur ini di sini, dia khawatir malah akan menyenggol luka temannya itu.
Seolah merasakannya, Liuli Guoguo yang sedang lelap dalam mimpi mengerutkan kening. Dia memanyunkan bibirnya, mengangkat tangan kecilnya yang lembut, kemudian merangkul leher putih dan lembut Xuanyuan Pofan.
Setelah itu dia menyandarkan kepalanya ke dekapan Xuanyuan Pofan. Rasa aman yang sangat akrab sekali ini, membuat Liuli Guoguo tanpa sadar tertarik pada pria itu. Membuatnya ingin semakin mendekat, dan tanpa sadar memeluk erat pria tersebut.
Xuanyuan Pofan tersenyum sambil melengkungkan bibirnya dengan sangat puas. Tanpa sadar dia memukul pelan pantat kecil Liuli Guoguo, lalu menggendongnya naik ke atas kereta kuda.
***
Sehari berlalu lagi, dan luka Maomao Cong sudah jauh membaik. Sudah waktunya juga bagi Liuli Guoguo untuk kembali daftar ulang ke perguruan tinggi. Lalu, Maomao Cong juga tidak ingin mengganggu Liuli Guoguo dengan membiarkan dia menemaninya. Saat ini dia sedang berkemas karena ingin keluar dari istana kerajaan dan pulang ke rumah.
Namun, entah bagaimana mungkin Liuli Guoguo bisa tenang membiarkannya pergi seorang diri. Jadi dia meminta pengawal kelima untuk melindungi dan mengantarnya dengan selamat. Mengantarkannya kembali ke Penglaizhou.
Saat perpisahan, Liuli Guoguo dan Maomao Cong berpelukan dengan akrabnya.