Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hei Kakak, Jangan Bicara Sembarangan Ya!



Hei Kakak, Jangan Bicara Sembarangan Ya!

0"Sebenarnya, kenapa kalian menangkap kami dan membawa kami ke sini? Di siang bolong seperti ini, lalu menangkap orang secara paksa, apa kalian tidak takut hukum? Banyak orang yang mau beli roti panggangku dan masih menunggu di luar! Apa kalian tahu, berapa banyak roti panggang yang kujual dan uang yang kuhasilkan dalam waktu satu dupa?!"     

Gadis muda bos toko roti panggang tersebut mengangkat alis indahnya, dan mengatakan ini dengan tidak senang kepada pengawal ketiga, pengawal kedua dan pengawal kedua belas.     

Namun, mata pengawal ketiga dan pengawal kedua belas hanya dipenuhi kecemasan. Jika Nyonya kecil benar-benar teracuni, mereka pasti akan menginterogasi gadis muda, bos toko roti panggang yang kelihatannya seumuran dengan Nyonya kecil ini.      

Tapi, sebelum semua jelas kebenarannya, mereka tidak enak untuk mengatakan apapun saat itu. Jadi, mereka hanya diam dan menunjukkan ekspresi dingin. Bahkan mereka tidak menjawab pertanyaan dari gadis muda, bos toko roti panggang itu.     

Namun, pengawal kedua menatap gadis muda, bos toko roti panggang itu, lalu berkata dengan nada bicara yang agak pelan, "Nona, begini, Nyonya kecil kami baru saja makan roti panggang dari tokomu. Sekarang dia merasa tidak sehat, sepertinya diracuni. Jadi..."     

Tanpa menunggu pengawal menyelesaikan ucapannya, tetapi gadis muda bos toko roti panggang itu telah membatahnya duluan, "Bicara sembarangan saja! Semua roti panggangku telah melewati pengecekan dariku dulu. Tidak mungkin ada yang beracun!"     

Xiao Denglong menghela napas kesal. "Bisnismu begitu ramai, mana mungkin kamu sempat mengecek semuanya. Kamu tidak memberi racun, tapi mungkin saja para pekerjamu itu yang melakukannya!"     

Keempat orang yang terdiri dari pria dan wanita dewasa yang bekerja untuk gadis muda bos toko roti panggang itu pun langsung menggelengkan kepalanya saat mendengar ini.      

"Bukan aku!"     

"Bukan aku juga!"     

"Bukan aku!"     

***     

Gadis muda bos toko roti panggang berjalan menghampiri Xiao Denglong dengan suara yang sangat tidak senang. "Seenaknya bilang diracuni kami. Apa kamu punya bukti?! Kalau tidak ada bukti, kenapa kamu seenaknya memfitnah tokoku? Kenapa bisa seenaknya kamu memfitnah para pekerjaku?!"     

Kakaknya berjalan maju ke depan, anak kecil yang berada di belakangnya pun juga ikut berjalan maju mengikuti lenggak-lenggok pantat kakaknya. Namun, wajah kecilnya tampak sangat takut sekali.     

"Tapi Nyonya kecil kami sakit setelah makan roti panggang yang kamu jual. Kalau bukan kalian yang memberi racun, lalu siapa lagi?" Xiao Denglong bertolak pinggang dan terus membantah.     

"Benar sekali, aku memang menjual roti panggang. Tapi roti panggang itu bukannya kamu sendiri yang membelinya. Mungkin saja kamu sendiri yang ingin membunuh Nyonyamu, lalu kamu menaruh racun ke dalam roti itu?!" jawab gadis muda, bos toko roti panggang itu sambil memelototi Xiao Denglong.     

"Kamu..." Xiao Denglong marah sampai pundaknya gemetaran. "Kamu bicara omong kosong apa sih?! Mana mungkin aku meracuni is..."     

"Xiao Denglong!"     

Cui Le melihat Xiao Denglong yang terlalu emosi dan hampir menyebut kata 'istri kecil Raja Huayou'. Jadi, dia langsung memanggilnya untuk mengingatkannya.     

Xiao Denglong juga menyadari kalau dirinya yang hampir saja keceplosan. Dia pun menelan ludahnya dan berkata lagi, "Kamu bicara sembarangan saja! Mana mungkin aku meracuni Nyonya kecil kami! Kalau kamu bicara omong kosong lagi, aku tidak akan bersikap baik lagi padamu!"     

Gadis muda bos toko roti panggang itu tertawa, "Hei kakak, kamu tahu untuk jangan bicara sembarangan seenaknya. Tanpa punya bukti apapun, atas dasar apa kamu bilang kalau aku meracuni Nyonya kalian? Aku tidak meracuninya, dan para pekerjaku juga tidak akan mungkin meracuninya. Tolong kamu jangan bicara sembarangan!"     

"Kamu..." Xiao Denglong mengedipkan matanya dan langsung diam tak bisa menjawab apa-apa. Walaupun dia tidak ingin mengakui ini, tapi apa yang dikatakan gadis kecil di depannya ini sangat masuk akal sekali. Bukti... Aku memang tidak punya bukti, batinnya.     

Pengawal kedua yang berada tidak jauh dari mereka melihat ini. Mau tidak mau, dia cukup kagum dengan gadis muda, bos toko roti panggang tersebut. Gadis kecil itu kelihatannya seumuran dengan Nyonya kecil mereka, tapi dia pandai sekali bicara. Bahkan dia bisa menang ketika bicara melawan kakak Xiao Denglong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.