Istri Kecilku Agak Galak (2)
Istri Kecilku Agak Galak (2)
Seorang pria tampan berbaring di ranjang dengan wajahnya yang terlihat merah sekali seperti terbakar. Alis tebalnya berkerut dengan erat, bibirnya pucat, seolah sedang menahan rasa sakit. Di sekitar ranjang itu seolah dipenuhi oleh udara sedingin es.
"Kakak Po!" Mata Liuli Guoguo memerah, dia tidak bisa lagi menahan air mata di mata anggurnya. Air mata bak kacang kedelai itu langsung menetes. Dia bergegas melangkah maju dengan cepat, lalu menaruh nampan mahoni berisi sup obat itu ke meja pendek di samping ranjang. Kemudian, dia sendiri duduk di sisi ranjang.
"Hiks hiks hiks. Kakak Po, apa kamu baik-baik saja? Kakak Po, ada apa denganmu? Kakak Po, kamu ini bodoh sekali, kenapa kamu tidak tidur sih, kenapa kamu sakit tapi tidak memberitahuku?! Hiks hiks hiks. Kakak Po, aku yang salah. Aku tidak seharusnya memberi obat Shuangtie Shenghuan padamu. Aku yang salah. Hiks hiks hiks!"
Liuli Guoguo menangis lagi hingga seluruh tubuhnya bergetar hebat. Bibirnya juga bergetar, dan wajah kecilnya telah basah karena dibanjiri oleh air mata. Tepat saat menangis dengan keras, dia merasakan sebuah tangan yang dingin menyentuh pipinya.
"Kakak Po, kamu sudah bangun?" Liuli Guoguo buru-buru memaksakan dirinya untuk berhenti menangis. Rasanya dia ingin menampar dirinya sendiri di dalam hati. Dasar bodoh, apa gunanya kamu menangis begini! batinnya.
"Gadis bodoh, kamu kenapa? Cepat kembalilah sana, aku baik-baik saja," kata Xuanyuan Pofan dengan bibir tipisnya yang pucat. Dia seperti memaksa tenggorokannya hampir berteriak hanya untuk mengatakan beberapa kata ini kepada Liuli Guoguo. Telapak tangannya yang dingin membelai pipi Liuli Guoguo, lalu menyeka air matanya.
Dada Liuli Guoguo naik turun. Dia berusaha sekuat tenaga menelan ludahnya. Dia khawatir Xuanyuan Pofan akan sedih karenanya, jadi dia berusaha keras untuk menahan semua air matanya agar tidak menetes lagi.
Lalu, dia buru-buru bangkit dan mengambil semangkuk obat yang ditaruhnya di atas meja pendek di samping ranjang, "Kakak Po, cepat minum obatnya. Ayo cepat minum obatnya!" Liuli Guoguo memegang mangkuk obat itu, kemudian berjalan ke samping ranjang. Namun, dia sudah mengerutkan keningnya dengan erat.
Xuanyuan Pofan memicingkan matanya. Dia tersenyum dan merasa hangat sekali saat melihat Liuli Guoguo yang begitu serius dan cemas itu. Jadi, dia pun berusaha bangkit dengan patuh. Sebenarnya tidak parah kok, batinnya.
Liuli Guoguo menunggu Xuanyuan Pofan bangkit. Setelah melihatnya bersandar di kepala ranjang, dia pun langsung menyendok obatnya. Perlahan menaruh obat itu di samping bibirnya, lalu meniupnya.
Setelah mencoba obat itu dan memastikan sudah tidak panas, dia pun menaruhnya ke samping bibir tipis Xuanyuan Pofan yang pucat. Dengan wajah kecil yang mengkerut, ditambah suara cemas dan agak mendesak. "Kakak Po, cepat minumlah!"
Bibir tipis Xuanyuan Pofan melengkung, tapi dia tidak segera meminum obat yang ditaruh di samping mulutnya oleh Liuli Guoguo. Dia hanya tercengang melihat gadis yang menyuapinya obat dengan cemas sekali dan juga matanya yang sembab.
Liuli Guoguo langsung marah dan panik, dia mengerutkan kening dan memanyunkan bibirnya saat melihat Xuanyuan Pofan yang hanya diam melihatnya, dan tidak segera meminum obatnya. "Kakak Po, cepat minum obatnya!!!"
Bibir tipis Xuanyuan Pofan semakin melengkung, dia tidak bisa menahan diri mengangkat tangannya dan membelai wajah kecil Liuli Guoguo yang lembut itu. Bahkan, dia merasa sangat bahagia sekali saat ini.
Liuli Guoguo semakin mengerutkan keningnya. Dia tidak berani melepaskan tangan Xuanyuan Pofan karena khawatir akan melukai pria yang sakit parah ini. Jadi dia hanya bisa menyandarkan sendok di tangannya itu ke tengah kelopak bibir Xuanyuan Pofan dengan arogannya.
Kemudian, suara yang galak terdengar, "Kakak Po, kamu bisa-bisanya masih tertawa. Jika ada hal buruk yang terjadi padamu, aku tidak akan lagi memedulikanmu. Cepat minum obatnya!"
Xuanyuan Pofan melihat si kucing kecilnya yang begitu galak, serius dan cemas. Mana mungkin dia masih tega menyiksanya. Jadi, dia pun dengan cepat meminum sesendok obat yang diberikan oleh Liuli Guoguo di samping mulutnya.
Setelah obat itu diminum habis oleh Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo pun bergegas menyendok untuk yang kedua kalinya. Kemudian, sekali lagi mengirim sendok itu kembali ke bibirnya sendiri dan meniupnya dengan hati-hati. Setelah merasakan kalau obat itu tidak panas, dia langsung mengirimnya ke samping mulut Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan lagi-lagi meminumnya dengan patuh, sambil telapak tangannya terus mengelus pipi dan dagu lembut gadis itu..