Istri Kecilku Sudah Dewasa

Hiks Hiks Hiks, Pengawal Kedua Belas Jangan Pergi!



Hiks Hiks Hiks, Pengawal Kedua Belas Jangan Pergi!

0Di dalam kamar mandi, Xiao Denglong yang tadinya berteriak dengan kesal dan ingin pergi ke paviliun Chiming untuk meminta Xuanyuan Pofan ke sini, tiba-tiba hatinya bergetar. Dia mengedipkan matanya, lalu mengedipkan matanya lagi dan lagi.     

Ding Xiang dan Mo Li merapatkan bibir mereka. Sejenak, mereka diam-diam berdoa untuk Xiao Denglong di dalam hati.      

Xiao Denglong mengepalkan tangan dengan erat, saat melirik kepala kecil yang cantik dan imut yang meringkuk di pojokan bak mandi. Tinggal pergi ke sana saja! Tuan memanggilku, pasti mengenai masalah Nyonya kecil, batinnya.     

Setelah berpikir seperti ini, Xiao Denglong pun melangkah maju dan berjalan keluar dari kamar mandi. Tak lupa dia menoleh dan berkata kepada tiga pelayan lain yang juga merupakan sahabat baiknya, "Kalian jaga baik-baik Nyonya kecil di sini, aku akan segera kembali."     

Ding Xiang dan Mo Li mengangguk dengan ekspresi perpisahan yang penuh kekhawatiran untuk Xiao Denglong, "Iya iya." Xiao Denglong hati-hati ya, batin mereka.      

Xiao Denglong tercengang dan berkeringat. Tidak semenakutkan itu, oke, aku ini orangnya Nyonya kecil. Tuan tidak akan berani melakukan sesuatu padaku, batinnya. Dia memelototi Ding Xiang dan Mo Li, setelah itu membuka sedikit pintu kamar mandi dan dengan cepat keluar dari sana.     

Lalu, dengan wajahnya yang tersirat ketegasan dan kesetiaan ingin membantu orang lain. Serta dipenuhi dengan keberanian di dalam hatinya mengikuti pengawal kedua belas masuk ke dalam paviliun Chiming. Namun, tubuhnya masih saja gemetar dengan bodohnya.      

Saat pengawal kedua belas telah mengantarnya sampai ke depan Xuanyuan Pofan, kedua kaki Xiao Denglong tiba-tiba jadi lemas dan ikut gemetaran tidak karuan.      

Xiao Denglong, bertahanlah! batin pengawal kedua belas.      

Setelah pengawal kedua belas di dalam hatinya telah memberikan api semangat keberanian kepada Xiao Denglong. Dia pun membungkuk untuk memberi hormat kepada Xuanyuan Pofan, lalu berbalik dan keluar dengan cepat dari sana.     

Hiks hiks hiks, pengawal kedua belas jangan pergi, batin Xiao Denglong. Dia melihat pengawal kedua belas yang kabur dengan sangat cepat, dan dalam sekejap meninggalkan dirinya, si ayam lemah ini sendirian di sini.      

Tubuh Xiao Denglong bergetar hebat, dan kakinya juga bergetar tidak terkendali saat berhadapan dengan Tuan mereka yang memancarkan aura dingin dan menakutkan di seluruh tubuhnya.     

"Ingat siang ini Liuli Guoguo membaca buku apa?" Terdengar suara dingin Xuanyuan Pofan. Kedengaranya seperti kalimat pernyataan, tapi sebenarnya kalimat interogatif. Bahkan, walaupun ini kalimat biasa, tapi masih saja memancarkan hawa yang dingin sekali.     

Hati Xiao Denglong bergetar, lalu matanya berkedip dan berkedip lagi. Kenapa Tuan menanyakan pertanyaan semacam ini, batinnya. Namun, saat berpikir kalau Xuanyuan Pofan bertanya seperti ini mungkin karena ada hubungannya dengan Nyonya kecil. Jadi Xiao Denglong pun berusaha keras menenangkan dirinya, dan berusaha mengingat kembali, buku apa yang dibaca oleh Nyonya kecil siang hari ini.     

Tapi, akhirnya Xiao Denglong masih tidak ingat nama buku itu. Dia pun berkata kepada Xuanyuan Pofan yang duduk di bangku permatanya, "Tuan, hamba ini bodoh, ingatan hamba tidak sebaik Nyonya kecil."      

"Hamba sama sekali tidak ingat nama buku itu. Tapi hamba ingat posisi buku itu di rak buku ruang kerja. Jika mencarinya sekarang, mungkin hamba bisa mengenali buku itu." Xiao Denglong tidak berani mengangkat kepalanya, dan hanya menyelesaikan ucapannya saja.      

Kakinya masih saja gemetaran hebat, dan telapak tangannya berkeringat dingin. Sebab, saat Raja Huayou sedang dalam suasana hati yang buruk, ini benar-benar terasa sangat sangat sangat menakutkan. Aku tidak menyangka kalau hari ini bisa semenakutkan ini. Huwahhh bagaimana ini? Aku merasa diriku sudah hampir tak kuat, batinnya.     

Tidak baik, Xiao Denglong merasa dirinya hampir tidak bisa bernapas lagi. Bahkan dia tidak berani menarik napas dalam-dalam. Namun, saat dia sedang sulit bernapas karena ketakutan dan menggigil hebat, pria berjubah hitam di bangku permata itu entah sejak kapan sudah berjalan di pintu ruangan.     

Melihat Xiao Denglong yang masih diam di tempatnya dan tak juga mengangkat kepalanya. Xuanyuan Pofan pun menggerakkan bibirnya, lalu berkata dengan suara yang berat dan dingin dengan tidak sabar, "Ayo pergi ke ruang kerja."     

"Oh oh oh iya." Hati Xiao Denglong bergetar hebat dan buru-buru mengiyakan.     

Setelah Xiao Denglong mengikuti Xuanyuan Pofan sampai ke ruang kerja, dia pun menyeret tubuhnya yang gemetaran itu ke rak buku. Setelah mencari sebentar, dia pun mengenali sebuah buku yang dibaca oleh Liuli Guoguo siang hari ini.     

Dengan tangan gemetaran, Xiao Denglong mengambil buku itu dari rak buku, dan menyerahkannya ke depan Xuanyuan Pofan. Masih dengan tangannya yang gemetaran, dan kepalanya yang ditundukkan ke bawah serendah-rendahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.