Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pria Main Tangan Tidak Main Mulut



Pria Main Tangan Tidak Main Mulut

2"Cai Gua, bukannya aku membual. Memang banyak sekali betina yang menyukaiku. Jika mereka berbaris bersama, mungkin barisannya bisa mulai dari kediaman Raja Huayou sampai ke ujung dunia."      

"Jika membentuk lingkaran, mungkin bisa membentuk lima puluh dua lingkaran di seluruh kerajaan Dong Xuan. Jika terbang bersama-sama ke tengah langit, mungkin bisa menghalangi hujan dan badai di seluruh kerajaan Dong Xuan."      

"Bahkan, jika turun hujan badai, satu tetesan hujan pun tidak akan mungkin dapat jatuh dan mendarat ke sini. Jika... Aduh, Nyonya kecil, kenapa kamu memukulku?" Burung Qian Xun belum selesai membual, tapi kepalanya tiba-tiba dipukul oleh Liuli Guoguo.     

"Mangkanya, kenapa kok tiba-tiba di dalam kamar jadi dingin, ternyata kamu Sao Bao, terus membual seperti meniup angin."     

"Hahahahaha!"     

Begitu ucapan Liuli Guoguo ini terlontar, suara tawa terbahak-bahak di dalam kamar langsung meledak. Salah satu yang tertawa paling keras adalah Cai Gua. Dia tertawa sampai perut berlemaknya bergetar, dan rasanya hampir pingsan karena banyak tertawa.     

Wajah burung Qian Xun langsung menggelap. Aku mengatakan yang sebenarnya kok, batinnya.     

Setelah Cai Gua tertawa, dia memegangi perutnya yang sakit karena terus tertawa itu. Dia pun meneruskan melihat dengan bahagia, kertas berisi gambar desain baju pengantin yang akan dikenakannya di masa depan. Tapi, dia sangat lama sekali memandangnya. Satu kertas gambar saja, dia bisa menghabiskan waktu satu dupa.      

Cai Gua memandangi gambar desain itu sambil bertanya aneka ragam pertanyaan kepada Ding Xiang dan Mo Li, karena dia sangat penasaran sekali. Hal ini membuat Liuli Guoguo menepuk keningnya beberapa kali dan merasa tak berdaya. Akhirnya dia memutuskan membiarkannya tetap di sana dan melihat perlahan-lahan.     

Lalu, Liuli Guoguo membawa delapan chinchilla lainnya, dan pergi bersama ke paviliun Chiming untuk makan sarapan pagi bersama Xuanyuan Pofan. Burung Qian Xun awalnya juga ingin ikut pergi bersama mereka. Tapi dia benar-benar terlalu takut kepada Xuanyuan Pofan. Jadi, dia memilih tetap berada di halaman Liuli Guoguo untuk terus beradu mulut dengan Cai Gua.     

"Sao Bao, minggir sana! Jangan di sini dan menggangguku melihat gambar desain ini!" Cai Gua menaikkan alisnya, lalu dia terus mendorong seekor burung yang tidak tahu sudah berapa kali burung itu mendarat di meja, dan berada di sebelahnya untuk ikut melihat gambar desain itu bersamanya.     

"Aku tidak bicara denganmu, tapi kamu kenapa masih tidak suka kakak di sini sih?" Ekspresi di wajah burung Qian Xun ini seolah tertulis 'aku akan tetap di sini untuk ikut melihat-lihat'.     

"Aku tidak suka denganmu! Mencium aroma tubuhmu saja, aku tidak suka!"     

Cai Gua bukanlah chinchilla yang suka ikut campur dalam segala hal. Tapi, apa yang dikatakan oleh burung Qian Xun tadi itu, benar-benar membuatnya marah dan hatinya sakit sekali.     

"Aku pergi ke taman bunga yang dirawat oleh gadis kecil cantik. Setelah berkeliling sebentar, badanku ini lebih harum daripada tubuh gemukmu yang penuh lemak itu. Aku benar-benar tidak mengerti dengan selera kakak Du Shengyu mu itu. Kamu yang segemuk ini, yang sepanjang hari hanya bisa makan dan tidur."      

"Bahkan tidurmu sangat nyenyak dan lebih hebat daripada babi. Emosian lagi, tidak lembut dan perhatian sedikitpun. Tidak pandai memahami perasaan orang lain, tidak anggun dan tidak memiliki kualitas hati yang baik. Tidak pandai dan cerdas. Benar-benar tidak tahu bagaimana dia bisa jatuh cinta padamu."     

Begitu burung Qian Xun selesai bicara, dia baru menyadari kalau si chinchilla betina itu memelototinya lebar-lebar, dan api kemarahannya menyala. Bulu di sekujur tubuhnya berdiri dan tak bisa menahan getaran marah di dalam hatinya.     

Sebelum burung Qian Xun sempat bereaksi dari si chinchilla betina yang marah itu, si chinchilla betina itu, yaitu Cai Gua yang ada di sampingnya. Langsung mengaktifkan kekuatan sihirnya sebagai seekor binatang sihir. Dia berteriak keras dan langsung menindih burung Qian Xun itu ke bawah tubuhnya yang gemuk, sambil berteriak, "Sao Bao, aku hari ini akan membunuhmu!!"     

Setelah berteriak marah, Cai Gua pun mulai mengangkat cakar gemuknya dan mencabut bulu burung Qian Xun itu.     

Burung Qian Xun terkejut.     

"Itu, itu siapa? Manusia pernah bilang kalau seorang pria boleh main tangan tapi tidak boleh main mulut. Eh, bukan-bukan, maksudku pria itu main mulut tapi tidak boleh main tangan tapi boleh main mulut."     

"Aku bukan pria kok! Aku ini calon istrinya kakak Du Shengyu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.