Ciuman Selamat Malam
Ciuman Selamat Malam
Liuli Guoguo yang dirangkul di dekapan pria itu langsung mengepalkan tinjunya dan melipat tangannya ke depan dada. Dia menatap Ding Xiang dengan tatapan penuh permohonan tolong, dan tampak sangat kasihan sekali.
Nyonya kecil, hamba juga tidak bisa berbuat apa-apa. Perintah yang langsung dijatuhkan oleh Raja Huayou, mana mungkin hamba berani tidak mematuhinya. Hamba hanya bisa melakukan hal buruk ini padamu, maaf ya, batin Ding Xiang
Ding Xiang mengedipkan matanya kepada Liuli Guoguo dengan ekspresi dilema yang berat. Setelah mengiyakan Xuanyuan Pofan, dia dengan cepat memilih untuk pergi keluar dari sana, ikut pergi bersama para pelayan lainnya dan memulai 'pencarian barang tersembunyi'.
Setelah para pelayan pergi keluar, Liuli Guoguo mengeluh kepada Xuanyuan Pofan dengan wajah kecil yang penuh dengan kekesalan. "Kakak Po, kamu jahat sekali. Aku bukan anak kecil lagi. Aku sudah berumur tiga belas tahun. Apa tidak boleh aku makan permen sesuai keinginanku sendiri?!"
Xuanyuan Pofan melipat tangannya ke belakang punggungnya, lalu dengan pose malas-malasan menatap Liuli Guoguo yang sedang menatapnya penuh harap. "Tidak boleh."
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, lalu membuka selimut dan langsung berguling masuk ke dalam selimutnya itu. Dia memalingkan wajahnya dan hanya memberikan belakang kepalanya kepada Xuanyuan Pofan. Suaranya terdengar kesal sekali, "Kakak Po, aku mengantuk, aku mau tidur. Selamat malam!"
"Tidak mau ciuman selamat malam?"
Xuanyuan Pofan melemparkan telapak tangannya seperti sedang menenangkan kucing kecil, dan dia mengelus belakang kepala Liuli Guoguo dengan lembut.
Liuli Guoguo melepaskan telapak tangan besar Xuanyuan Pofan, lalu menarik selimutnya lagi dengan kesal. Setelah itu, memasukkan seluruh tubuhnya dan kepalanya ke dalam selimut. "Tidak mau, tidak mau! Aku tidak mau! Kakak Po, cepat sana pergi, aku mau tidur!"
"Benar tidak mau?" Xuanyuan Pofan menepuk gundukan di dalam selimut itu.
"Tidak mau!" Terdengar suara dari dalam selimut.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya. "Oh, kalau begitu ya sudah. Selamat malam."
Setelah selesai bicara, Xuanyuan Pofan pun berbalik dan hendak pergi dari sana. Hanya saja, tak disangka, tiba-tiba pinggangnya dipeluk oleh tangan kecil yang putih dan lembut. "Itu, em, em, aku tidak mau ciuman selamat malam Kakak Po, tapi aku mau ciuman selamat malam Tuan You!"
Kepala kecil Liuli Guoguo bersandar di punggung Xuanyuan Pofan.
"Di sini tidak ada Tuan You, yang ada Kakak Po." Suara Xuanyuan Pofan begitu rendah dan berat. Dia tidak ingin melepaskan Liuli Guoguo begitu saja.
"Kalau begitu ya sudah, mau bagaimana lagi."
Ritme Liuli Guoguo langsung pecah. Para chinchilla kecil sudah naik ke atas bambu ranjang mereka, dan tidak tahan untuk melihat secara langsung. Namun, Xuanyuan Pofan malah tidak menghargai usahanya ini. "Mau bagaimana lagi?"
Kakak Po, sudah dong! Aku sudah sampai seperti ini, kamu ingin aku melakukan apa lagi?! batin Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo mencoba berusaha lagi. Kemudian dia menyandarkan kepalanya ke punggung Xuanyuan Pofan. "Em. baiklah. Sedikit lebih baik dari kata 'mau bagaimana lagi' deh."
"Sedikit?" Xuanyuan Pofan masih saja tidak melepaskannya. Dia juga tampak tidak ingin berbalik badan.
Liuli Guoguo memelototi punggung Xuanyuan Pofan, dan melemparkan tinju besar di dalam hati. Dia pun langsung bergelantungan di tubuh belakang pria ini, lalu seperti membalikkan celemek, dan langsung berputar ke depan pria itu.
Tanpa menunggu Xuanyuan Pofan bicara, Liuli Guoguo pun sudah mencium bibir tipis Xuanyuan Pofan dan mendapatkan ciuman selamat malamnya. "Sudah selesai. Kakak Po, aku sudah mendapatkan ciuman selamat malam. Kamu boleh pergi."
Setelah tujuan Liuli Guoguo telah didapatkannya, dia pun berbalik lagi dan memasukkan dirinya kembali ke dalam selimut hangat. Namun, ketika baru saja membuka selimut dan masuk ke dalam dekapan hangat selimut itu. Tiba-tiba sudah ada tubuh besar berjubah hitam yang kemudian menindihnya.
Liuli Guoguo menaikkan alisnya dengan panik, dan seperti ingin mendorong tubuh besar yang menindihnya itu. Tapi, dia baru menyadari, mana mungkin bisa melarikan diri kalau sudah masuk ke dalam kandang serigala.
Lalu, tidak lama kemudian, piyama merah muda di tubuh Liuli Guoguo sudah tidak lagi di tubuhnya.