Istri Kecilku Sudah Dewasa

Membangunkan Dia, Babi Kecil Ini (1)



Membangunkan Dia, Babi Kecil Ini (1)

2"Wow! Zhan Zihao, kamu siuman!" seru Zhan Zisang yang langsung melepaskan diri dari dalam pelukan pria berjubah hitam, lalu berlari ke samping ranjang.     

Wu Yunlie hanya tercengang ketika melihat ini. Namun, dia hanya diam sejenak karena hal tersebut. Alis tebalnya yang naik, kini kembali jadi rileks setelah melihat Zhan Zihao yang akhirnya sudah siuman. Dia pun bergegas keluar untuk memanggil Dong misong.     

Zhan Zihao masih belum bisa menggerakkan tubuhnya, tapi dia bisa menggerakkan kepalanya. Lalu dia menoleh dan menyadari kalau ada Dong Milin, sahabatnya yang berbaring di sampingnya. Oleh karena itu, kepalanya jadi pusing lagi.      

Kemudian Zhan Zihao mencoba mengingat kejadian kemarin malam. Saat mereka menggali tanah, ada cahaya hijau yang tiba-tiba bersinar keluar. Lalu, Dong Milin yang berdiri di sampingnya mulai memegang kepalanya dan bilang kalau kepalanya pusing sekali, setelah itu matanya membelalak.     

Saat itu, Zhan Zihao sangat bingung sekali. Lalu dia hendak membungkuk dan ingin melihat bahwa sebenarnya cahaya hijau itu apa. Tapi, tiba-tiba dia juga merasakan rasa sakit yang menyeruak dan menyerang sarafnya. Setelah itu, dia tidak ingat lagi apa yang terjadi selanjutnya.     

Zhan Zisang bergegas menyeka air mata di pipinya, lalu tersenyum dan berkata kepada Zhan Zihao dengan hati yang masih agak cemas, "Zhan Zihao, dasar bajingan cilik kamu ini ya. Akhirnya kamu bangun juga! Kamu menakutiku saja. Jika kamu berani mati, aku, kakakmu ini pasti akan memukulmu sampai mati!"     

Zhan Zihao tertegun. Kakak, kamu ini tiba-tiba melontarkan ucapan mati, apa ini bagus? Hmm? Tapi... Aku tidak punya tenaga untuk terus menggoda kakak. Entah kenapa aku selalu merasa ada bagian yang sakit, yang tidak bisa diutarakan.     

"Kak, sakit sekali..." kata Zhan Zihao sambil mengerutkan kening. Bahkan keningnya juga berkeringat deras.     

"Hah? Di mana yang sakit? Di mana yang sakit?" tanya Zhan Zisang dengan penuh perhatian.     

Zhan Zihao ragu sejenak, lalu pipinya memerah malu. Namun, akhirnya dia tetap mengatakannya, "Kak, pantat, pantat yang terasa sakit sekali." Hah! Pantatku sakit sekali! Tuhan... Jangan beritahu aku kalau ini karena aku sering bermain dengan wanita! batinnya.     

Mata Zhan Zisang yang memerah kemudian berkedip lagi dan lagi. Sejenak, dia tidak tahu kalau sebaiknya harus berkata apa.     

Setelah Wu Yunlie memanggil Dong Misong, dia kembali menarik Zhan Zisang yang sangat cemas itu ke dalam dekapannya lagi. "Zhan Zisang, cepat biarkan Dong Misong, ketua fakultas ini untuk memeriksanya dulu!" ucapnya.     

"Em, baiklah," jawab Zhan Zisang yang kemudian berdiri di depan Wu Yunlie dengan agak gugup.     

***     

Walaupun kecepatan terbang dari sapi berbulu heksagonal itu tidak cepat. Tapi, hanya perlu menghabiskan waktu dua jam saja, mereka sudah bisa terbang sampai ke bukit kecil di lembah ribuan makhluk buas.     

Bai Yue memanggil kawanannya yang berada di dalam ruangan sebelah untuk segera datang, lalu menjadikannya bantal tidur. Sedangkan Wu Yunfu bersandar di jendela sambil memicingkan matanya.      

Guan Luhuan sebenarnya juga ingin tidur, tapi dia malu sekali dan tidak berani bersandar pada tubuh Wu Yunfu. Jadi, dia hanya bisa memaksa diri menahan rasa kantuknya. Kepalanya bahkan terus terantuk-antuk, dan tubuhnya juga berkali-kali hampir jatuh.     

Sedangkan Liuli Guoguo, gadis berbaju merah muda yang ada di depan mereka yang awalnya tidur di lengan gemuk dan empuk Lie Nieduo, sekarang pindah tidur di lutut empuknya.      

Lie Nieduo memeluk Liuli Guoguo yang tidur di lututnya, lalu dia sendiri menjadikan punggung kecil dan kurus Liuli Guoguo menjadi bantalnya untuk ikut tidur dengan gembira.     

***     

Setelah binatang sihir benar-benar berhasil mendarat, para guru pun membunyikan peluit mereka dan menyuruh ratusan mahasiswa baru di dalam puluhan ruangan itu bangun dari tidur nyenyak mereka, dengan masih agak linglung.     

Lie Nieduo melihat Liuli Guoguo yang tidak bangun juga dari lututnya. Jadi, dia pun buru-buru menarik telinga kecil Liuli Guoguo dan berbisik, "Xiao Guo, ayo cepat bangun. Kita sudah sampai di lembah ribuan makhluk buas."     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, lalu menjawab dengan kesal, "Em." Setelah itu, dia memiringkan kepala kecilnya di lutut gemuk Lie Nieduo, kemudian mengganti arah kepalanya dan kembali tidur.     

Wu Yunfu yang sudah berdiri dan mau keluar dari ruangan, tidak bisa menahan tawa ketika melihat pemandangan ini. Awan hitam yang terpampang di wajah tampan yang muram itu, kini sudah agak menghilang. Mata phoenixnya penuh rasa cinta, sambil dia menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Setelah itu dia berbalik dan melangkah, berjalan menuju Liuli Guoguo yang tidur di atas lutut Lie Nieduo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.