Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bilang Kalau Masakan yang Dibuatnya… Sangat Enak



Bilang Kalau Masakan yang Dibuatnya… Sangat Enak

1Hati Lie Nieduo benar-benar sangat senang sekali. Hanya saja ketika dia hampir sampai di depan gerbang perguruan tinggi Xing Yun, kebetulan sekali dia melihat seseorang.      

Dari sudut pandang Lie Nieduo sekarang yang melihat dari kejauhan, dia memang melihat keenam kakaknya yang benar-benar sedang berkumpul di depan gerbang untuk menunggunya. Seketika ada perasaan bersemangat dan gembira di dalam hatinya.     

Sampai rasanya ingin sekali Lie Nieduo menjadikan kaki gemuk dan berlemaknya itu menjadi roda api yang bisa langsung dengan cepat pergi untuk bertemu keenam kakaknya yang sudah satu bulan tidak ditemuinya. Tapi, tepat pada saat ini, kebetulan sekali dia melihat seseorang. Yaitu seorang kakak kelas yang sangat dikaguminya ketika belajar di perguruan tinggi Xing Yun ini.     

Orang itu mungkin tidak terlalu tampan dan sifatnya juga bukan yang terlalu baik sekali. Temperamennya bahkan juga tidak terlalu baik, lalu tubuhnya kurus. Tapi dia...     

Lie Nieduo memandang Zhan Zihao yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya, yang tidak jauh darinya. Namun, dia mulai ragu-ragu untuk menyapanya saat berpapasan nanti. Karena bagaimanapun, saat terakhir kali Liuli Guoguo pingsan hari itu, dia bisa dianggap telah kenal dengannya.     

Liuli Guoguo seharian pingsan di asrama Hongfeng hari itu, lalu Lie Nieduo pun jadi ikut membolos untuk menjaga Liuli Guoguo yang pingsan seharian di asrama Hongfeng. Kemudian Zhan Zihao, Wu Yunfu, serta beberapa pemuda lainnya juga ikut bergabung dalam keramaian itu.     

Namun, baru saja mereka mengikuti keramaian itu, tiba-tiba guru Niu Siguang datang. Setelah guru Niu Siguang datang dan mendengar situasi yang sebenarnya terjadi. Dia pun menghukum yang memang sudah sepantasnya dihukum. Setelah itu membawa Wu Yunfu dan Bai Yue, serta yang lainnya kembali ke paviliun pembelajaran.     

Zhan Zihao, Xuanyuan Poyu, dan Dong Milin juga pergi ke paviliun mereka masing-masing untuk mengikuti kelas. Hanya saja sepulang sekolah, mereka semua dengan pemikirannya sendiri-sendiri, setelah itu kembali berkumpul di asrama Hongfeng.     

Lie Nieduo melihat Liuli Guoguo yang tidak juga bangun, dan dia hanya ingin menemani di samping sahabat baiknya itu. Setelah Wu Yunfu dan sekelompok orang itu datang, Bai Yue diminta Wu Yunfu menyuruh Lie Nieduo agar memasakkan hidangan untuk segerombol orang yang ada di asrama Hongfeng.     

Tapi, ini bukan poin utamanya, karena poin utamanya adalah, setelah Lie Nieduo membuat makanan. Lalu sekelompok pemuda itu terus bicara dan makan masakannya dengan sangat lahap. Di antara mereka, hanya Zhan Zihao yang memujinya, dia bilang kalau masakan yang dibuatnya… Sangat enak.     

Lie Nieduo memandang Zhan Zihao yang berjalan berlawanan arah dengannya dan semakin dekat dengannya. Hal itu membuat hatinya jadi gugup dan gelisah. Apa harus menyapanya? Apa harus menyapanya, ya? Jika sudah menyapa tapi Tuan muda Zhan Zihao tidak memedulikannya, lalu bagaimana dong? batinnya.     

Em, benar sekali. Tuan muda Zhan Zihao hanya bertemu sekali saja denganku. Mungkin, mungkin dia sudah melupakanku. Em, ya sudahlah, tidak perlu menyapanya. Jika menyapa tapi Tuan muda Zhan Zihao mengabaikanku, itu sungguh sangat memalukan, batin Lie Nieduo lagi.     

Lie Nieduo terus perang batin seperti ini. Kemudian, pada akhirnya dia memutuskan untuk menundukkan kepala gemuk berlemaknya. Dia lalu berpura-pura tidak melihat Zhan Zihao dan terus berjalan ke depan, seperti menganggap tidak melihatnya saja.     

Aku yang sangat gemuk dan jelek ini mungkin hanya pantas menjadi orang yang sekedar lewat saja di dalam kehidupan Tuan muda Zhan Zihao, batin Lie Nieduo.     

Lalu, saat Lie Nieduo sudah menyerah untuk menyapa Zhan Zihao. Dia menundukkan kepalanya dan melihat kaki panjang yang mengenakan sepatu bot warna biru yang mewah itu, yang sebentar lagi akan berpapasan dengannya. Tapi, setelah itu, tiba-tiba pundaknya ditepuk seseorang.     

Dia ini menyapa aku duluan, kah? batin Lie Nieduo.      

Hati Lie Nieduo bergetar, dan dia bergegas mengangkat kepalanya. Benar saja, benar-benar Tuan muda Zhan Zihao yang menepuknya barusan. Seketika ada rona merah yang melayang dalam sekejap di wajah gemuknya ketika melihat pemuda berbaju putih itu dalam jarak yang sedekat ini.     

"Adik gemuk, mau pulang ya?" tanya Zhan Zihao setelah menghentikan Lie Nieduo. Dia kemudian memandangi dan mengawasi Lie Nieduo dengan keraguan yang menggantung di wajahnya.     

Lie Nieduo lalu mengangguk dengan tersanjung, "Iya. Iya benar Tuan muda Zhan Zihao. Libur satu hari setengah sebelum ujian kemampuan pengalaman lapangan dilaksanakan. Aku sangat merindukan keluargaku, jadi mau menggunakan kesempatan ini untuk pulang," katanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.