Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Cepat Makanlah (3)



Kakak Po, Cepat Makanlah (3)

1Tidak peduli bagaimana caranya agar bisa menghibur Liuli Guoguo, namun Xuanyuan Pofan masih saja tidak berhasil menghiburnya. Menghibur gadis kecil yang sedang jengkel itu. Jadi, dia pun hanya bisa mengambil salah satu roti isi panggang yang gosong dan keras, dari begitu banyak roti gagal tersebut.      

Lalu, Xuanyuan Pofan menaruhnya ke dekat mulutnya, dan memasukkan… Em… Memasukkan roti itu ke dalam mulutnya, dan menelan masuk ke dalam perutnya di depan Liuli Guoguo.     

Mulut kecil Liuli Guoguo pun langsung terbuka dengan sangat lebar. Mata anggurnya membelalak, dan dalam sekejap terasa malu untuk menangis lagi. Namun, dia mulai tidak tega terhadap Xuanyuan Pofan. Jadi, dia memegang mulut Xuanyuan Pofan dengan kedua tangannya, meniupnya, lalu tersenyum.     

Oleh karena itu, ketika dia tidur malam itu. Liuli Guoguo yang tidur bersama Xuanyuan Pofan, beberapa kali terus berteriak padanya karena ingin memberikan ciuman selamat malam. Tapi Xuanyuan Pofan terus menolak. Sebab, mana mungkin dia tidak menolak, karena mulutnya tengah penuh dengan bau gosong.     

Yang kedua kali adalah insiden kue pai gula musim semi yang dibuat Liuli Guoguo ketika dia berumur sepuluh tahun. Namun, masih ada banyak lagi. Oleh karena itu Xuanyuan Pofan benar-benar tidak berani untuk mengingatnya lagi.      

Karena setiap kali mengingatnya, tanpa sadar Xuanyuan Pofan tersenyum sendiri. Walaupun semua itu ingatan pahit, tapi itu semua adalah bukti dan saksi hidup, bagaimana si kucing kecilnya dari gadis kecil yang imut serta lugu. Kini tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik.     

Selama beberapa tahun terakhir ini, pencapaian Liuli Guoguo memang sangat luar biasa. Sehingga Xuanyuan Pofan bahkan tidak dapat menghitungnya. Kenangan-kenangan itu ada yang manis, pahit dan masam. Tapi, semuanya sangat berharga sekali di dalam hidupnya. Di dalam kenangan ini, benar-benar hanya ada dirinya dan Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo memegangi mangkuknya sendiri. Karena merasa tidak cukup manis, dia lantas menambahkan satu sendok gula, lalu melihat Xuanyuan Pofan yang tidak juga menggerakkan sumpitnya. Jadi, dia pun langsung mendesaknya, "Kakak Po, apa yang sedang kamu pikirkan? Cepat makanlah. Apa jangan-jangan kamu tidak suka dengan mie buatanku ya? Em? Em?"     

Xuanyuan Pofan menundukkan pandangannya dan menatap mie di atas meja. Lalu, dia hanya bisa mengiyakan Liuli Guoguo dengan tak berdaya dan menjawab, "Iya." Namun, setelah itu dia menyumpit mienya, dan memasukkannya ke dalam mulutnya.     

Liuli Guoguo yang duduk di samping Xuanyuan Pofan langsung menaruh sumpit di tangannya ketika melihat ini. Setelah itu dia menggenggam tangannya sendiri di depan dada. Kemudian menantikan sekali ekspresi pertama dari Xuanyuan Pofan, ketika makan mie buatannya itu.     

Tidak mengerutkan kening, tidak tertegun, mata indah itu melengkung dan tersenyum. Em, kelihatannya mie buatanku ini cukup enak, batin Liuli Guoguo sambil memiringkan kepala kecilnya. Dia lalu melihat ekspresi Xuanyuan Pofan yang sedang makan mie dengan sangat serius, dan itu membuatnya sangat gugup sekali.     

Setelah Xuanyuan Pofan makan sesuap, dia kemudian melengkungkan bibirnya dan menepuk kepala Liuli Guoguo sambil berkata, "Em, lumayan enak."     

Xuanyuan Pofan memang agak terkejut ketika memakan mienya. Karena, rasa mienya memang lumayan enak. Gadis kecilnya tahu kalau dia suka pedas, jadi dengan sengaja menuangkan beberapa cabai ke dalam mangkuknya.      

Rasa asam dan pedasnya sudah pas, serta kematangan mienya juga sudah pas, karena tidak terlalu lembek. Seluruh rasa dari mie ini cukup enak. Ini benar-benar di luar dugaan Xuanyuan Pofan. Kelihatannya, gadis kecilku bertemu dengan teman seasrama yang sangat bisa diandalkan, batinnya.     

Baru saja Xuanyuan Pofan selesai memuji Liuli Guoguo, dan Liuli Guoguo melihat kalau pujian itu tidak dibuat-buat. Jadi, dia langsung berdiri, kemudian mencium dagu Xuanyuan Pofan, "Muach!" Sebab, dia sangat senang sekali.     

"Iyakan, iyakan! Ini adalah mie pertama buatanku. Ini pertama kalinya loh. Tapi aku sudah bisa memasaknya dengan lumayan enak. Kakak Po, lihatlah, aku hebat, kan?! Hehe."     

Liuli Guoguo menggoyangkan pundaknya dengan bangga, lalu memakan satu suap besar mienya. Em! Benar sekali! Memang rasanya lumayan enak! Apalagi setelah ditambah gula! batinnya.     

Xuanyuan Pofan kemudian mencubit telinga kecil Liuli Guoguo, "Begitu bahagianya setelah dipuji?" tanyanya.     

"Iya dong, siapa dulu yang memuji," kata Liuli Guoguo. Kepala kecilnya kemudian bersandar di lengan Xuanyuan Pofan. Benar-benar sangat patuh, dan baik sekali seperti kucing kecil.     

Xuanyuan Pofan pun melengkungkan bibirnya ketika melihat Liuli Guoguo yang begitu menggemaskan ini. Hatinya terasa gatal, jadi dia pun mengangkat dagu Liuli Guoguo, karena ingin mencicipi keharuman mulut kecilnya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.