Acara Akbar Pemilihan Selir (7)
Acara Akbar Pemilihan Selir (7)
Intinya, ketiga gadis ini adalah orang-orang dari keluarga ibu Ratu. Semuanya adik sepupu Xuanyuan Poxi dari keluarga ibu Ratu. Hanya saja, gadis yang keempat...
Xuanyuan Poxi baru saja melihat gadis keempat, dan belum sempat bereaksi. Namun ibu Ratu yang duduk di sampingnya sudah lebih dulu berkata dengan sangat marah, "Wen Yixi?! Kenapa bisa kamu? Kenapa kamu bisa di sini?!"
Ratu sangat terkejut ketika melihat gadis keempat terakhir yang baru saja keluar dari balik layar tipis itu. Karena dia melihat Wen Yixi yang selalu begitu sombong.
Selama ini Wen Yixi punya hubungan yang cukup baik dengan nenek dari keluarga ayahnya, yang mana adalah Ratu pada saat ini. Lalu, dengan berani dia menjawab pertanyaan Ratu yang sedang marah, "Nenek, Wen Yixi ini sangat menyukai paman kedelapan. Wen Yixi ingin menjadi..."
Belum selesai kata-kata penuh perasaan Wen Yixi dikatakan, namun Ratu sudah menyelanya dan berteriak dengan sangat marah sekali, "Sembarangan!!"
Teriakan yang sangat keras itu membuat Liuli Guoguo yang sedari tadi sedang asik mengamati keempat gadis muda yang cantik di depan layar dengan sangat hati-hati, jadi sangat terkejut. Bahkan, kue gula yang ada di cengkramannya hampir saja hancur karena genggamannya yang kuat.
Xuanyuan Pofan dengan tenang dan lembut mengelus kepala Liuli Guoguo ketika melihat si kucing kecilnya itu terkejut.
Wen Yixi juga sama terkejutnya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau neneknya ini akan sangat marah seperti ini. Jadi dia bergegas berkata, "Nenek Ratu, tolong dengarkan dulu apa yang aku katakan, aku..."
"Pengawal An! Pengawal Chao! Cepat bawa putri Wen Yixi kembali ke kediaman jenderal besar negeri Hu, dan kurung selama sebulan penuh di sana!"
"Apa?! Nenek Ratu, kamu kamu kamu..." gumam Wen Yixi yang hanya bisa berkata dengan terbata-bata. Tapi, dua pengawal terdekat Ratu sudah lebih dulu menariknya keluar dari aula.
Xuanyuan Poxi menyeka keringatnya, lalu membatin, Ibu Ratu benar-benar sangat cepat dan kejam sekali. Tapi Wen Yixi ini juga benar-benar deh! Dia boleh sekali menyukai yang lainnya, lalu kenapa dia malah menyukaiku?!
Dulu, ketika dia sering sekali datang kepadaku dan mengatakan kalau menyukaiku, aku mengira dia hanya bicara sembarangan untuk bermain-main saja. Tapi ternyata... Sial deh, aku bagaimanapun adalah pamannya sendiri! Paman dan keponakan dari garis darah ayah, mana mungkin boleh bersama?
Liuli Guoguo mengedipkan matanya lagi dan lagi. Kemudian dia melirik ke punggung Wen Yixi yang sedang ditarik oleh pengawal. Tiba-tiba dia teringat sesuatu, Wen Yixi? Kenapa aku cukup familiar dengan nama ini ya? Di mana aku pernah mendengarnya ya? batinnya.
***
"Hai kakak sepupu."
"Hai kakak sepupu."
"Hai kakak sepupu."
Begitu Wen Yixi ditarik keluar dari ruangan, suasana pun kembali tenang lagi. Ketiga gadis yang tersisa kecuali Wan Fengge, dengan malu-malu memberi hormat kepada Xuanyuan Poxi. Mereka juga menutupi setengah wajahnya dengan sapu tangan.
Melihat Ratu masih sedikit marah, Liuli Guoguo kemudian menuangkan secangkir teh hangat dan menyerahkan padanya sambil berkata, "Ibu Ratu, minumlah secangkir teh ini untuk menghangatkan suaramu."
Hati Ratu kembali menghangat, lalu dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Hanya saja dia tidak bisa menahan diri untuk melihat ke pelayan Gao dan pelayan Lu yang ada di sana dengan tatapan yang sangat dingin dan tajam.
Dasar para pelayan apa ini! Bagaimana mereka menyeleksinya, sih?! Bisa-bisanya hampir membahayakan cucu dan putra kesayanganku ini jadi lelucon besar seperti ini! Setelah acara pemilihan selir ini selesai, aku tidak akan membiarkan dan memberi ampun kepada mereka, batin Ratu.
Pelayan Lu dan pelayan Gao tampak gemetaran begitu merasakan tatapan dingin dan tajam dari Ratu. Hanya saja, pelayan Gao jelas terlihat lebih tenang.
Setelah Ratu jadi cukup tenang, dia kemudian batuk untuk meregangkan tenggorokannya sejenak dan berkata kepada Xuanyuan Poxi, "Xuanyuan Poxi, Du Linlang sangat lembut dan baik hati. Ma Jinjiao cantik dan juga pandai merupakan wanita berbakat nomor satu di Jiang Nan. Lalu, Wan Fengge pandai dalam bermusik dan bersastra. Semua ini adalah gadis yang luar biasa, cepat silakan pilih salah satu dari mereka."
Xuanyuan Poxi melengkungkan bibirnya, lalu berkata dengan asal-asalan, "Ibu Ratu, aku suka semuanya. Apa boleh pilih semuanya?"
Raja yang baru saja meminum tehnya langsung tersedak begitu mendengar ini. Sedangkan tiga gadis yang duduk di sana, wajahnya juga langsung memerah dan tersipu, kecuali Wan Fengge.