Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pelarian Liuli Guoguo (1)



Pelarian Liuli Guoguo (1)

1"Si Tutao itu, apakah mahasiswa dari jurusan simbol sihir di fakultas Ling ya?" tanya Liuli Guoguo melihat pintu gerbang yang disegel dengan simbol itu, sambil memasukkan permen ke dalam mulutnya.     

"Em em!" jawab Lie Nieduo sambil mengangguk.     

"Membuat simbol adalah hal yang sangat hebat sekali. Kedepannya ayo kita pergi ke jurusan simbol di fakultas Ling untuk mengikuti kelas di sana," kata Liuli Guoguo menaikkan alisnya. Dia lalu membuka satu permen lagi dan memasukkannya ke dalam mulutnya.     

"Hah? Mana mungkin bisa?! Jurus simbol itu adalah salah satu jurus yang paling misterius kedua dalam sembilan jenis jurus sihir. Itu bukanlah hal yang bisa kita pelajari walaupun kita ingin mempelajarinya."      

"Karena jurus itu sangat membutuhkan bakat. Eh eh eh, kenapa kita jadi malah mendiskusikan masalah ini sih?!" kata Lie Nieduo sambil mencabut jepit siput di kepalanya. Sebab dia merasa pusing sekali ketika mendengar ini.     

Pada saat ini, Lie Nieduo benar-benar mengagumi Liuli Guoguo yang bisa-bisanya dengan santai mendiskusikan hal lain dalam keadaan seperti ini. Wajah gemuknya tampak mengerutkan kening, lalu dia berkata kepada Liuli Guoguo.      

"Xiao Guo, bagaimana kalau lebih baik kamu pergi sendiri untuk daftar ulang dulu ke paviliun Yao Guang. Tidak usah memedulikanku. Kamu kan bisa teknik Qinggong, jadi tentu saja kamu bisa keluar dengan mudah. Sedangkan aku yang gendut ini, em, em..."     

Lie Nieduo tidak pernah menyangka, setelah dengan tidak mudahnya dia mendapatkan seorang teman. Tapi sekarang dirinya malah menjadi penghalang untuk temannya itu. Sedih sekali! Hiks hiks hiks, batinnya.     

"Bagaimana mungkin?! Kita ini sahabat. Kalau mau keluar ya harus keluar bersama! Kalau mau terlambat ya terlambat bersama!" jawab Liuli Guoguo yang langsung menolaknya.     

Hati Lie Nieduo bergetar dan jadi hangat, dalam sekejap dia merasa tidak menyesal dengan tubuhnya yang seperti ini. Dari kecil sampai sebesar sekarang, ini adalah pertama kalinya dia mempunyai seorang teman. Apalagi, seorang teman yang begitu baik begini.      

Lie Nieduo tidak terlalu peduli walaupun temannya itu sama jeleknya dengannya. Karena temannya tidak masalah dengannya, jadi dia pun juga tidak masalah dengan temannya itu.     

"Kalau begitu, Xiao Guo, kita harus bagaimana?" tanya Lie Nieduo sambil menggaruk kepalanya.     

"Hanya bisa menggunakan cara lama. Kita pergi ke kamar lalu memindahkan meja dan bangku, kemudian menumpuknya setinggi-tingginya. Setelah itu kamu naik ke atasnya untuk keluar dari sini. Hanya saja, ketika melompat dari dinding ini, kamu juga harus berhati-hati. Jangan sampai jatuh terpeleset," kata Liuli Guoguo kepada Lie Nieduo sambil mengemut permen di dalam mulut kecil merah mudanya.     

"Em em, terpaksa hanya bisa seperti ini," jawab Lie Nieduo sambil mengangguk.     

Baru saja dia mengangguk, tiba-tiba terdengar suara cicit chinchilla, "Nyonya kecil semangat! Duo gemuk semangat!" Cai Gua terus berteriak di depan Liuli Guoguo dan Lie Nieduo. Dia juga melambaikan cakarnya yang gemuk untuk menghibur dan memberi dukungan kepada Liuli Guoguo dan Lie Nieduo.     

Liuli Guoguo dan Lie Nieduo tersenyum dan melengkungkan bibirnya kepada Cai Gua. Lalu mulai melakukan rencana mereka untuk melewati dinding itu. Hanya saja, meskipun idenya sangat bagus sekali, tapi kenyataannya begitu menyedihkan.     

Mereka berdua tampak terengah-engah karena mengangkat meja dari kamar sampai ke depan dinding, lalu menaruh bangku tinggi di sana. Kemudian Lie Nieduo mengangkat kakinya yang gemuk dan naik ke bangku serta meja itu. Setelahnya terdengar suara patah yang sangat jelas.     

Liuli Guoguo melirik ke arah meja kayu besar. Mata anggurnya berkedip, dan dia segera menahan meja itu, lalu berteriak kepada Lie Nieduo, "Duo gemuk, cepat naik ke bangku!" Mejanya sudah tidak kuat menahannya, batinnya. Dia khawatir jika hal ini akan memukul batin Lie Nieduo, dan juga khawatir kalau Lie Nieduo gugup. Jadi, dia tidak berani mengatakan kalimat terakhirnya itu.     

"Em em!" gumam Lie Nieduo sambil mengangguk dan bergegas mengangkat kakinya dari meja, dan lanjut terus naik ke bangku. Lalu, detik berikutnya terdengar suara, 'Krieeekk!'. Karena mejanya patah, Lie Nieduo langsung terjatuh ke tanah.     

Liuli Guoguo tak berdaya. Selanjutnya, Lie Nieduo dan Liuli Guoguo lagi-lagi memindahkan meja yang lainnya dari kamar. Mereka juga memindahkan dua meja di dapur, satu meja di kamar mandi, dan satu meja di ruang kayu. Lalu diletakkan di halaman belakang.      

Tapi hasilnya, tidak ada satupun yang terkecuali. Nasib yang menimpa semua meja itu adalah sama-sama patah. Lalu, ada banyak tumpukan kayu yang jatuh di asrama Taohua.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.