Istri Kecilku Sudah Dewasa

Raja Daratan Qiji (2)



Raja Daratan Qiji (2)

1Pelayan Yan Wu yang berbaju ungu terkejut dan segera memberitahu, "Tidak bagus ini. Raja, Nona Yansi Wuyu, prajurit kuda hitam kerajaan Lan Hai datang!"     

Prajurit kuda hitam?! Prajurit kuda hitam kenapa bisa ke sini? batin Pao Baobao dan Liuli Guoguo yang sekali lagi bingung. Sebab, mereka pernah mendengar mengenai prajurit kuda hitam.      

Di antara sembilan kerajaan, keluarga dari tiga kerajaan teratas yang berada dalam daftar kerajaan besar itu. Semuanya memiliki hak untuk memanggil prajurit kuda hitam dari kota Mie yang dijuluki kota punah. Para prajurit kuda hitam dari kota Mie adalah kekuatan besar yang sangat menakutkan dan sangat mengerikan.     

Xuanyuan Pofan memandang Liuli Guoguo yang membelalakkan matanya karena tercengang. Dia pun langsung berpikir, jika Raja daratan Qiji ini ditangkap oleh prajurit kuda hitam di kerajaan Lan Hai ini, nanti pasti istri kecilnya akan sedih.      

Setelah berpikir seperti ini, pria itu langsung mengulurkan telapak tangan besarnya dan meniupnya. Dia lalu menggambar sebuah simbol hipnotis sambil menutup mata Liuli Guoguo. Setelah menghipnotis Liuli Guoguo sampai tertidur, kemudian dia mengerutkan kening dan berkata kepada Yan Wu, "Yansi Wuyu, aku akan membuatkan jalan awan sementara, kamu cepat bawa anak itu pergi."     

Pada saat ini, langkah kaki yang begitu terburu-buru itu semakin mendekat. Yan Wu pun langsung mengiyakan ucapan Xuanyuan Pofan, "Oke!" ucapnya. Tadi, dia melihat tatapan mata Xuanyuan Pofan ketika melihat gadis kecil yang ada di dalam pelukannya.      

Tatapan mata tersebut begitu bercahaya, seolah berjarak jauh dari dunia ini. Hal tersebut sungguh mengejutkan Yan Wu dalam sekejap. Sebab, ini adalah pertama kalinya dia merasa sangat mengagumi Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan menggendong gadis kecil berbaju merah muda itu sambil berjalan ke samping jendela kamar, lalu membuka pupil matanya lebar-lebar. Kemudian, mata elang itu langsung berubah menjadi warna ungu cerah. Lalu, cahaya ungu langsung muncul dari sana dan melesat ke jendela, setelah itu membentuk sebuah jalan awan yang panjang.      

Yan Wu membelalakkan matanya lebar-lebar, membuat kekhawatiran dan kepanikan dalam hatinya tiba-tiba menghilang begitu saja. Sebab, mereka benar-benar dilindungi oleh takdir Rajanya.      

Sehingga bisa bertemu dengan Xuanyuan Pofan dari kota Dewa ini, saat mereka sedang dalam bahaya seperti sekarang. Orang-orang dari kota Dewa memang luar biasa dan sama sekali bukan seperti orang biasa.     

"La Ta, ayo cepat pergi dari sini dengan hamba," ajak Yan Wu kepada Pao Baobao dengan pose mempersilakan Pao Baobao untuk berjalan duluan.     

"Raja apa, sih?! Kamu, kamu, kamu sakit, ya?! Aku bukan rajamu! Aku adalah bawahannya Xiao Guo! Aku ingin bersama Xiao Guo! Aku tidak mau ikut dengan..." ucap Pao Baobao yang memiringkan kepalanya, lalu dia pingsan. Begitu melihat ini, Yan Wu bergegas menangkap tubuh Pao Baobao dengan sangat cepat.     

Setelah Xuanyuan Pofan membuat Pao Baobao pingsan, dia buru-buru berkata kepada Yan Wu, "Cepat bawa dia pergi, jangan bicara omong kosong lagi."      

Xuanyuan Pofan tidak ingin Pao Baobao sampai ditangkap, dan gadis kecilnya nanti malah kembali menangis. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa gadis kecilnya akan berteman dengan seorang Raja daratan Qiji. Seandainya Pao Baobao adalah orang biasa, mungkin alangkah baiknya hal itu.     

Yan Wu ingin marah pada Xuanyuan Pofan. Sebab, Raja mereka yang sangat terhormat itu, entah bagaimana bisa Xuanyuan Pofan malah seenaknya membuatnya pingsan dengan telapak tangannya.      

Tapi, karena tahu kalau Xuanyuan Pofan ini sedang membantu mereka, dan apa yang dikatakan pria itu memang benar-benar masuk akal. Jadi Yan Wu hanya menggertakkan giginya dan tidak mengatakan apa-apa. Dia lalu menggendong Pao Baobao dan berjalan naik ke jalan awan panjang di jendela.     

***     

Liuli Guoguo berbaju merah muda yang digendong oleh Xuanyuan Pofan, dan Pao Baobao berbaju kuning cerah digendong Yan Wu. Mereka pun terpisah dengan cara seperti ini. Tidak ada kesempatan untuk mengucapkan sepatah kata atau selamat tinggal sama sekali. Dan ketika mereka bertemu lagi, itu akan terjadi tiga ribu tahun kemudian.     

***     

Jalan awan panjang di dekat jendela menghilang. Saat terakhir cahaya ungu ikut menghilang, pintu kamar kamar nomor enam sudah didobrak sampai roboh.     

Xuanyuan Pofan memanggil pasukan tengkoraknya sendiri. Dua jenderal utama dari pasukan tengkoraknya itu kemudian pergi untuk menangani prajurit kuda hitam di luar pintu.      

Sedangkan Xuanyuan Pofan sendiri dikelilingi dan dilindungi oleh para pasukan tengkoraknya yang lain. Sambil masih menggendong gadis kecil berbaju merah muda yang tidur di dalam pelukannya, dia lalu pergi dan berjalan ke kamar lain.     

Seorang pria jangkung dan garang yang mengenakan baju besi emas, serta topeng tengkorak melangkah ke arah prajurit kuda hitam. Dia lalu melontarkan dua kata pada mereka dengan dinginnya, "Ini kesalahpahaman."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.