Kamu Sudah Kembali
Kamu Sudah Kembali
Eh? Di depan pintu kamarku ini bukan ranjang, kalau mau tidur jangan tidur di depan kamarku dong! batin Xuanyuan Poxi. Dirinya benar-benar tak bisa berkata apa-apa, karena dia tidak terlalu mengerti ada apa ini. Tapi, saat itu juga dia segera mempercepat langkah kakinya.
"Hei, jangan tidur di sini. Siapa kamu?" tanya Xuanyuan Poxi sambil menendang gadis yang sedang duduk sambil memeluk lututnya itu. Seketika, muncul tanda tanya besar di wajah gadis muda yang tidur di depan kamarnya itu.
Gadis muda tersebut mendengar suara itu dan merasakan tendangannya. Lalu, dia pun bangun dengan cepat dan buru-buru berdiri dengan masih belum sadar sepenuhnya.
Su Muhuan sudah cukup lama mengetuk pintu kamar Xuanyuan Poxi, tapi tak ada yang membuka pintunya. Sehingga, dia berpikir kalau mungkin Xuanyuan Poxi pergi keluar, jadi dia tidak tahu kalau Xuanyuan Poxi akan kembali tiba-tiba begini. Akhirnya, dia pun berpikir untuk menunggu di luar pintu kamar. Tapi, tanpa terasa, ketika menunggu dia malah ketiduran sendiri.
Ketika gadis muda itu mengangkat kepalanya dan berdiri, Xuanyuan Poxi langsung melihat dengan jelas siapa yang berdiri di depannya itu. Ternyata, dia adalah si gadis kecil yang diselamatkan oleh si persik madu beberapa hari lalu. Hal tersebut membuatnya merasa heran.
Gadis kecil berbaju putih yang malang ini kenapa bisa mencariku? Apa sudah tidak punya uang, jadi mau ke sini untuk memohon fasilitas? batin Xuanyuan Poxi.
"Oh, pangeran Xuanyuan Poxi, kamu sudah kembali," kata Su Muhuan sambil mengucek matanya yang masih kabur. Setelah melihat jelas bahwa itu Xuanyuan Poxi, dia lalu menyerahkan pakaian putih yang telah dilipat dengan rapi, dan dipeluk di dekapannya dari tadi kepada Xuanyuan Poxi.
"Pangeran Xuanyuan Poxi, ini, aku mau mengembalikan ini padamu. Maaf sekali, kemarin aku sudah mencuci baju ini, tapi keringnya baru hari ini. Jadi tidak bisa langsung aku kembalikan padamu kemarin. Hari ini, aku baru bisa mengembalikan ini padamu, terima kasih banyak," jelas Su Muhuan.
Xuanyuan Poxi melirik pakaian di tangan Su Muhuan, kemudian dia melirik pakaian putih lusuh yang dikenakan di tubuh Su Muhuan. Lalu, terlihat ada beberapa lubang dan beberapa jahitan di sana. Dan lagi, pakaian putih jelek itu juga sudah menguning.
Xuanyuan Poxi merasa jika di gadis putih yang malang ini sangat miskin, padahal dia bisa mengambil pakaian luarnya ini dan memodifikasinya. Maka, dengan begitu, pakaian itu pasti bisa menjadi gaun yang lebih bagus dan indah.
"Mengembalikan apa coba? Apanya yang bisa dikembalikan? Aku ini tidak kekurangan baju kok. Bajuku banyak sekali di sana. Kalau kamu tidak mau baju ini, silahkan buang saja kalau begitu," ucap Xuanyuan Poxi.
Begitu selesai berkata, Xuanyuan Poxi kemudian mengangkat kakinya dan hendak masuk ke dalam kamarnya. Tapi, tiba-tiba Su Muhuan berlari dan memasukkan pakaian itu ke tangan Xuanyuan Poxi sambil berkata, "Pangeran Xuanyuan Poxi, pakaian ini mahal sekali. Sayang sekali kalau dibuang. Aku sudah mencucinya, pangeran bisa memakainya besok-besok."
Xuanyuan Poxi mengerutkan keningnya, lalu melemparkan pakaian yang dijejalkan ke tangannya itu ke luar pintu dan berkata, "Si gadis putih yang malang, jangan melucu ya! Kamu tidak mungkin mengira aku akan memakai pakaian yang sudah dikenakan olehmu kan? Kamu memang tidak merasa itu kotor, tapi aku merasa itu sudah kotor."
Begitu selesai bicara, Xuanyuan Poxi pun benar-benar sudah malas memedulikan ekspresi Su Muhuan. Jadi, setelah itu dia langsung mendorong Su Muhuan keluar, dan segera menutup pintu kamarnya.
Benar sekali, Xuanyuan Poxi yang mengenakan pakaiannya kepada wanita lain, jika kakak Yan Wu tahu, pasti dia akan tidak senang. Apalagi, sekarang wanita lain itu, setelah mengenakan bajunya, dia malah mengembalikan padanya untuk membiarkannya mengenakannya lagi.
Begitu memikirkan ini, Xuanyuan Poxi merasa itu sangat kotor dan menjijikan. Kakak Dewinya pasti tidak senang juga dengan hal itu. Kakak Dewi sangat mencintai kebersihan, jadi Xuanyuan Poxi merasa kalau dirinya juga harus mencintai kebersihan.
Tidak ada yang tahu, kalau ucapannya yang begitu menyakitkan tadi telah melukai dan menginjak-injak harga diri Su Muhuan yang besar, dan itu sungguh menyakitinya.
Su Muhuan tertegun cukup lama, lalu dia perlahan berjongkok dan mengambil pakaian putih yang mewah itu di tanah. Setelah menepuk-nepuk debu di pakaian itu, dia lalu mengambil pakaian tersebut dan pergi untuk kembali ke area kamar gratis.
Em, orang kaya memang selalu sombong. Pakaian yang masih begitu bagus, begitu saja tidak mau hanya karena telah dikenakan oleh orang lain. Sungguh sayang sekali, batin Su Muhuan.
Tapi, ketika teringat hari itu, hari ketika pangeran Xuanyuan Poxi melepas baju luarnya dan mengenakannya untuk membantu menutupi rasa malu Su Muhuan. Kesannya terhadap Xuanyuan Poxi pun langsung kembali kepada kesan di titik awal saat pertama kali bertemu dengannya.