I am guilty
I am guilty
Pada umumnya seorang remaja atau anak jika terkena patah tulang, maka tulangnya bisa pulih sekitar 3-4 bulan. Karena sihir Yukina adalah angin dan sihir angin Yukina lebih berfokus pada paru-paru Yukina, maka kaki Yukina akan pulih selama sekitar 2-3 bulan lagi.
"Apa yang telah terjadi setelah itu?" Pikir Yukina.
.
.
Sampai saat itu pun teman-teman Yukina tidak ada yang memberitahukan apapun tentang berita-berita buruk yang terjadi, karena mereka takut jika Yukina merasa sangat bersalah terhadap dirinya.
.
.
Yukina melihat ke jendela pada sore hari,
"Mengapa Sun Hero dan Night Hero tidak tampak lagi akhir-akhir ini?" Tanya Yukina.
Alvina dan Kurosa menggenggam kepalan mereka, menahan diri agar terlihat normal.
"Mungkin mereka terlambat..." kata Alvina.
"Atau ketiduran... hehehehe.." kata Kurosa.
"Aku rasa pahlawan seperti mereka berdua tidak akan pernah terlambat dan ketiduran..." kata Yukina.
"Mungkin jadwal patrolinya diganti?" Kata Kurosa pura-pura tidak tahu.
"Hmmm.... bisa jadi." Sambung Alvina.
"Benar juga... begitu ya?" Tanya Yukina mulai meyakini.
.
.
.
Yukina memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar, ditemani oleh Yui, anjing kecilnya itu.
"Ke mana para pahlawan itu ya?" Tanya Yukina.
Tanpa sengaja, ia berpapasan dengan ms. Love.
"Ah, ms. Love!" Kejut Yukina.
"Oooh, Yukina!" Kejut ms. Love juga.
Lalu Yukina mulai bertanya,
"Mengapa akhir-akhir ini Sun Hero dan Night Hero tidak terlihat?" Tanya Yukina.
Ms. Love terkejut, ia berusaha untuk menahan dukanya.
"Sepertinya.... mereka mengganti jadwalnya.." kata ms. Love.
"Begitu ya...." kata Yukina.
Lalu Yukina berpamit.
.
.
.
Tanpa sengaja, ia melihat koran yang berterbangan. Yukina mengambil koran itu, dan ia terkejut sekali.
'Kepergian Night Hero dan Sun Hero dari dunia ini membuat semua warga merasa tidak aman pada pagi hari maupun malam hari, meskipun pahlawan-pahlawan sudah ditambah.'
'Akibat kepergian murid yang bernama Alicia Egbert membuat salah satu sekolah berkualitas baik kedua ditutup dengan paksa.'
"A-Apa ini?! Mengapa.... Mengapa mereka semua tidak ada yang ingin memberitahukan semuanya ini kepadaku?" Tanya Yukina sambil menangis.
.
.
Yukina memutuskan untuk pergi ke makam di mana Night Hero dan Sun Hero dimakamkan.
Yukina tidak datang kepada tempat mereka dikuburkan, ia hanya melihat dari jauh.
Dari jauh, ada 2 pahlawan yang menjenguk makam itu.
"Night Hero.... aku senang memiliki teman sepertimu." Kata Time Ruiner.
Time Ruiner berlutut di depan makam itu, lalu memeluk makam itu sambil menangis.
"Seharusnya aku mengatakannya..... pada saat itu..." tangis Time Ruiner.
Time Stop memalingkan mukanya sambil menahan tangisnya.
"Seharusnya aku juga..." tangis Time Stop.
Yukina yang melihat bertapa hancurnya mereka berdua mulai merasa bersalah.
"Bukankah Rei datang... untuk aku? Untuk membunuhku... mengapa harus yang lainnya yang terbunuh?" Tanya Yukina di dalam hati. Yukina mulai menangis.
.
.
Di sisi lain, Yukina melihat Asuka membawa bunga-bunga yang berwarna biru dan kuning, warna kesukaan Alicia.
"Alicia.." kata Asuka.
Asuka memberikan bunga itu.
"Ini.. untukmu... kudengar kamu suka bunga yang berwarna biru dan kuning... ini sekarang aku membawakannya." Kata Asuka.
Asuka duduk di depan makam Alicia. Alicia dikuburkan pada makam pahlawan karena Alicia telah mengorbankan diri untuk menyelamatkan seluruh kota.
"Alicia... ternyata kamu terlebih dahulu yang menjadi pahlawan ya.... hehe.. dasar curang! Aku ditinggal!" Kata Asuka sambil bergurau.
Tetapi tawanya tak bertahan lama, Asuka mulai meneteskan satu air mata.
Asuka langsung mengusapnya sambil tersenyum.
"Jika aku menangis... kamu akan sedih ya.... baiklah... aku tidak akan menangis." Kata Asuka.
"Bahkan sahabat Asuka juga?" Pikir Yukina.
Yukina mulai merasa makin bersalah.
"Ini semuanya... karenaku..." pikir Yukina.
.
.
Yukina melihat di sisi lain, di sisi makam bukan pahlawan.
Yukina melihat ada seorang gadis kecil, membawa banyak sekali barang-barang hingga ia harus menyeretnya.
Gadis itu berambut putih. Ia berdiri di salah satu makam. Gadis itu mengambil barang-barangnya. Pertama gadis itu meletakkan bunga-bunga pada makam itu, lalu ia memberikan sebuah foto. Begitu juga dengan 4 makam di sampingnya.
Gadis itu tidak terlihat sedih.
"Bahkan.... dia kehilangan seluruh keluarganya?!" Pikir Yukina.
Gadis berambut putih itu berkata,
"Aku senang bisa mengenal kalian. Kalian sungguh baik dan tidak sombong." Kata gadis kecil itu pada makam-makam itu.
Lalu gadis kecil itu meninggalkan tempat itu.
.
.
Yukina merasa makin bersalah.
"Mengapa.... mengapa ini semua terjadi? Ini semua karenaku!" Pikir Yukina.
Yukina menunduk.
"Semuanya.... karenaku." Pikir Yukina.