Legenda Futian

Tombak Perak dan Tombak Hitam



Tombak Perak dan Tombak Hitam

0Tombak di tangan Ji Wudao saat ini dikerahkan menuju Ye Futian, dan kedua matanya berubah menjadi sangat mengerikan. Kelopak mata berwarna hitam pekat itu tampaknya telah berubah menjadi pusaran-pusaran kegelapan yang sangat mengerikan.      

"Chaotic Heavenly Swallowing Method!" Ji Wudao berseru. Dalam sekejap, ruang hampa di sekitarnya tampak runtuh; hancur berkeping-keping di tengah kekacauan tersebut. Ruang hampa di Dunia Asal menjadi tidak stabil dan tidak dapat menahan serangan yang dikeluarkan oleh para kultivator di tingkat Great Emperor Plane.      

Pada saat ini, ledakan kekuatan ilahi milik Ji Wudao adalah yang paling menakutkan dari semua lawan yang pernah dihadapi oleh Ye Futian.      

Ruang hampa terus menerus dihancurkan dan dilahap oleh Ji Wudao. Di sisi lain, sebuah badai lubang hitam yang mengerikan muncul di depan tombak milik Ji Wudao, dan ingin melahap seluruh penjuru dunia ke dalam tombak tersebut.      

Area tanpa batas itu kini berubah menjadi sebuah wilayah ilahi. Di dalam wilayah ilahi dari Jalur Agung itu, semua komponen duniawi telah lenyap. Ye Futian berdiri di sana dan saat ini berada di bawah tekanan yang sangat mengerikan. Namun, kekuatan ilahi tampak mengelilinginya. Tubuhnya tampak seperti dunia miliknya sendiri saat dia berdiri di sana, terlihat kokoh dan tak tergoyahkan.      

Tapi di belakangnya, di suatu tempat di area yang tak terbatas itu, benua-benua bintang tampak runtuh dan hancur. Puing-puing yang dihasilkan pun bergerak ke arah Ji Wudao. Sementara itu di tempat Ji Wudao berada, lubang hitam mengerikan yang dibentuk oleh tombak panjang itu menjadi semakin mengerikan. Tombak lubang hitam yang berwarna hitam pekat itu mengandung kekuatan yang sangat mengerikan di dalamnya.      

Sedangkan di bagian bawah, di suatu tempat yang berada sangat jauh, orang-orang bergegas untuk menyaksikan pertempuran yang sedang berlangsung di udara, dan orang-orang yang berdatangan itu memiliki tingkat kultivasi yang sangat tinggi. Mereka semua setidaknya sudah menjadi Calon Kaisar Agung; jika tidak, mereka tidak akan bisa mencapai area ini.      

Tetapi, bahkan Calon Kaisar Agung masih tidak bisa disejajarkan dengan orang-orang yang berada di Great Emperor Plane. Ketika mereka melihat apa yang terjadi di atas cakrawala dan merasakan kekuatan dari Chaotic Heavenly Swallowing Method, mereka semua bergegas mundur. Bahkan sebelum mereka mendekat, mereka sudah tahu bahwa bahkan dari jarak yang sangat jauh, nyawa mereka terancam oleh dampak dari pertempuran tersebut.      

Mereka pun mundur ke suatu tempat yang sangat jauh, namun tatapan mata mereka masih tertuju ke atas langit. Mereka ikut menyaksikan keruntuhan dan kehancuran bintang-bintang itu. Rasanya semua bintang tersebut dilahap satu per satu. Lubang hitam yang mengerikan telah terbentuk di sana. Bahkan jika mereka dipisahkan oleh area yang luas, hati mereka masih berdebar kencang ketika menyaksikan pemandangan ini.      

Pertempuran itu terlalu menakutkan. Apakah ini adalah kondisi terkuat yang dimiliki oleh Ji Wudao?      

Mampukah Ye Futian menahan serangan Ji Wudao dalam kondisi ini?      

Jika Ji Wudao terus berkembang seperti ini, dia mungkin bisa melampaui enam Kaisar Agung dan menjadi kultivator terkuat di dunia ini, pikir beberapa orang. Chaotic Heavenly Swallowing Method adalah sebuah teknik mengerikan yang mampu mengatasi semua jenis serangan, bahkan mampu melahap langit. Apalagi, semua yang dia lahap bisa digunakan untuk kepentingannya sendiri.      

Sudah bisa ditebak, Ji Wudao akan terus menjadi semakin kuat. Dia akan terus melahap orang lain untuk memperkuat dirinya sendiri, hingga akhirnya melahap dunia secara keseluruhan. Selama dia berkehendak, dia akan menjadi bencana bagi seluruh penjuru dunia. Tetapi tidak ada yang bisa memastikan seberapa jauh Ji Wudao akan berkembang; tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui hal tersebut.      

Terlebih lagi, kondisi ini terjadi ketika teknik ini belum mencapai bentuk terkuatnya. Kalau begitu, apa yang akan terjadi ketika teknik tersebut disempurnakan?      

Itu adalah sesuatu yang tak terbayangkan.      

"Tidak ada yang bisa lolos dari kekuatan pelahap itu. Di dalam wilayah ilahi tersebut, segala sesuatunya bisa digunakan oleh Ji Wudao sebagai sumber energinya." Semua kultivator tampak terkejut.      

Apakah Ye Futian juga akan dilahap olehnya?      

Jika Ye Futian tewas di sini, dia akan dilahap hidup-hidup. Jika benar demikian, Ji Wudao akan menjadi benar-benar tak terkalahkan. Ji Wudao sejak awal sudah menjadi kultivator jenius yang mengerikan. Jika dia melahap sosok lain yang serupa dengannya, akan menjadi semengerikan apakah dia?      

Itu benar-benar sesuatu yang tak terbayangkan!      

Tetapi, bahkan pada saat ini, Ye Futian tidak bergerak dari tempatnya. Melihat bagaimana dia tetap tak tergoyahkan bahkan di bawah kekuatan pelahap yang begitu mengerikan, sudah bisa dipastikan sebesar apa kekuatan ilahi yang dimiliki oleh Ye Futian.      

Mereka berpikir, 'Seberat apakah tubuh Ye Futian sehingga dia dapat menahan kekuatan pelahap yang begitu mengerikan?'      

Pada saat ini, Ye Futian masih berdiri di tempatnya. Kekuatan ilahi terus menerus bergejolak di dalam tubuhnya, meledak dengan agresif.      

Pada saat ini, Ye Futian, yang berdiri di udara, tidak hanya menempati satu sudut dunia tetapi berada di ribuan dunia sekaligus. Jalur Surgawi Kecil telah terbentuk di dalam dirinya, dan setiap partikel dari jalur tersebut dapat diubah menjadi sebuah dunia.      

Pada saat ini, kekuatan ilahi terpancar tanpa henti, lalu menyebar ke area sekitarnya. Seberat apakah tubuh Ye Futian saat ini?      

Perhatiannya tetap tertuju pada Ji Wudao. Kekuatan Ilahi Lubang Hitam dan bentuk terakhir dari Chaotic Heavenly Swallowing Method telah menciptakan sebuah kekuatan ilahi tingkat puncak, yang dapat melahap semua komponen di area tersebut.      

Pada kenyataannya, dia merasa bahwa kemampuan ini terlihat mirip dengan serangan tombak tingkat tinggi yang dia ciptakan sebelumnya. Teknik tombak yang dia ciptakan—Entombed—menggunakan Jalur Agung Ruang dan Waktu sebagai fondasinya serta mampu mendistorsi ruang dan waktu. Ruang hampa kini telah runtuh, dan segala sesuatu di dalamnya akan dilahap dan terkubur. Namun, ini bukanlah turunan dari kekuatan ilahi pelahap tetapi sebuah teknik ilahi yang berevolusi dari Kekuatan Ilahi Ruang dan Waktu.      

Oleh karena itu, Ye Futian ingin melihat teknik tombak siapa yang paling unggul di antara mereka berdua.      

*Boom* Tubuh Ye Futian terus membesar. Sama seperti Ji Wudao, tubuhnya sedang berubah menjadi satu sosok kaisar. Dia berdiri tegak di antara langit dan bumi. Sementara itu, ledakan kekuatan ilahi yang dahsyat telah berkumpul dan berubah menjadi sebuah tombak panjang. Aura yang keluar dari ujung tombak itu sangatlah mengerikan. Ruang dan waktu tampaknya telah terdistorsi olehnya.      

Karena Ji Wudao ingin menentukan siapa pemenang dari pertempuran ini dengan duel tombak, maka Ye Futian akan menuruti keinginan Ji Wudao.      

Ji Wudao bisa merasakan kekuatan ini, dan ekspresinya juga berubah menjadi muram. Saat ini, dia telah bereinkarnasi menjadi Kaisar Surgawi yang sesungguhnya, sambil memegang sebuah tombak raksasa berwarna hitam pekat di tangannya. Dia mengarahkan tombak itu kepada Ye Futian. Badai pelahap yang mengerikan itu masih mengelilingi Ye Futian. Dia tahu bahwa, meskipun Ye Futian telah menstabilkan dirinya, pria itu pasti berada di bawah tekanan yang luar biasa.      

Kedua pria itu saling memandang dari kejauhan, dimana mereka memegang tombak panjang di tangan masing-masing. Salah satu dari mereka adalah pria berambut abu-abu dengan membawa sebuah tombak perak, dan sosok lainnya adalah pria berambut hitam dengan tombak berwarna hitam pekat di tangannya. Dua kekuatan yang sangat mengerikan terpancar keluar dari mereka. Seolah-olah keduanya telah mencapai suatu kesepakatan, kedua pria itu bergerak pada saat yang bersamaan.      

Pada saat ini, di atas cakrawala, dua sosok dewa itu bergerak ke arah satu sama lain saat mereka mengerahkan tombak di tangan masing-masing.      

Banyak orang menatap dua dewa raksasa di atas langit dari permukaan tanah, dan jantung mereka berdegup kencang.      

Ketika dua tombak itu bertabrakan, mereka melihat bahwa ruang hampa di atas cakrawala runtuh tanpa henti. Rasanya seolah-olah malapetaka sedang menimpa mereka. Area yang tak terbatas itu pun hancur berkeping-keping. Keduanya telah memasuki ruang hampa, tetapi serangan mereka seperti tidak ada habisnya.      

Adapun mereka yang berada di bawah, bahkan para kultivator yang telah mencapai Great Emperor Plane tidak dapat menggambarkan keterkejutan yang mereka rasakan saat ini.      

Kedua pria yang bertabrakan itu sendiri berada dalam situasi yang mengerikan. Ketika dua tombak itu bertabrakan, Ye Futian melihat sebuah lubang hitam raksasa melahap segalanya, berusaha menghisap tombak dan tubuhnya yang kini menyerupai dewa. Tubuhnya bahkan bergetar karenanya.      

Namun, aura tombak miliknya juga dikeluarkan, langsung mendistorsi ruang dan waktu. Segala sesuatunya kini berada di ambang kehancuran, termasuk lubang hitam raksasa itu.      

Momen singkat ini terasa begitu lama. Kekacauan itu diiringi dengan suara kehancuran yang menggelegar, yang bergema di seluruh penjuru dunia yang tak berbatas itu. Namun pada akhirnya, kedua pria itu terpisah antara satu sama lain.      

Kekuatan ilahi pada tubuh Ye Futian tampaknya telah melemah secara signifikan. Tubuhnya bergetar saat kedua matanya yang berukuran besar menatap sosok yang berdiri di hadapannya. Tombak hitam pekat di tangan Ji Wudao kini telah menghilang, dan tatapan matanya juga tertuju pada Ye Futian. Dia tetap tidak bergerak dari tempatnya.      

"Kekuatan Ruang dan Waktu," Ji Wudao berkomentar. Itu pasti semacam kekuatan ilahi tertinggi; bahkan Kekuatan Ilahi Lubang Hitam miliknya berhasil ditekan.      

Ye Futian menatap tajam ke arah Ji Wudao. Tanpa serangan sekuat ini, dia tidak akan mampu menekan Kekuatan Ilahi Lubang Hitam milik Ji Wudao.      

"Kita akan bertemu lagi." Suara Ji Wudao memudar. Tubuhnya seolah-olah menyatu dengan udara, lalu dia menghilang tanpa jejak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.