Kemarahan Kaisar Xia
Kemarahan Kaisar Xia
Pada saat itu, sebuah aura berwarna merah kegelapan yang mengerikan terpancar dari tubuh Saint Flame, bergerak menuju tablet yang berada di titik tertinggi dari Tebing Zhisheng. Ketika aura berwarna merah kegelapan itu menyebar ke bawah, seluruh area itu kini terlihat berwarna merah. Aura mengerikan terpancar dari dalam tablet tersebut dan memenuhi langit. Pada saat itu, sebuah tekanan yang dahsyat menyebar dari atas langit dan menyelimuti seluruh area di Tebing Zhisheng.
"Saya memanggil Kaisar Xia." Suara Saint Flame bergema di seluruh penjuru langit. Dengan munculnya orang-orang dari Negeri Barren yang menyerang Tebing Zhisheng, Saint Flame tahu betul bahwa mereka tidak akan mampu mengatasi para penyusup ini. Karena itulah, dia membuat keputusan darurat dan memanggil Kaisar Xia.
Langkah Douzhan dan sang Kepala Desa terhenti dan Ye Futian naik ke udara. Pemanggilan Kaisar Xia adalah tindakan yang tidak pernah dia duga sebelumnya, namun itu juga hal yang dia harapkan untuk terjadi.
Dengan adanya tiga tempat suci yang telah menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama untuk bertarung melawan Istana Holy Zhi, jika para Saint dari pasukan aliansi itu menyerang Negara Barren, tidak perlu diragukan lagi bahwa Istana Holy Zhi akan dihancurkan. Jika dia bisa melakukan cara yang licik, maka pihak lawan juga bisa melakukan hal yang sama.
Karena itulah, dia membutuhkan Kaisar Xia untuk hadir secara pribadi dan menetapkan peraturan yang berlaku dalam Perang Suci, agar mereka bisa memutuskan tindakan seperti apa yang harus mereka lakukan nantinya. Itulah alasan mengapa dia menghadiri pernikahan Liu Zong—untuk memastikan situasi yang sedang dihadapi oleh Negeri Barren sekaligus menyusun rencana untuk melakukan terobosan.
Sebuah tekanan yang dahsyat muncul dari atas langit. Seorang Renhuang hanya membutuhkan sebagian kecil dari auranya untuk menaklukkan semua makhluk hidup. Sosok Kaisar Xia muncul kembali. Wajah yang tampak serius dan mengintimidasi itu muncul di atas langit dan berkata, "Tebing Zhisheng dari Negara Yu, ada masalah apa?"
"Kaisar Xia, Ye Futian dari Istana Holy Zhi telah melakukan penyergapan pada Tebing Zhisheng tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu, mereka hendak menghancurkan Tebing Zhisheng, salah satu tempat suci di wilayah Ortodoksi anda," Saint Flame melapor sambil membungkuk hormat pada Kaisar Xia, menunjukkan sikap yang sangat sopan di hadapannya
Kaisar Xia mendongak dan mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian.
"Kau.." Dia adalah pemuda yang berada di Negeri Barren saat auranya terakhir kali dipanggil. Pemimpin Istana dari Negeri Barren telah menyerahkan posisinya pada Ye Futian. Bocah yang masih berada di tingkat Noble Plane saat itu kini telah menjadi sosok yang tangguh. Ditambah lagi, pria itu sepertinya telah menolak undangan dari Xia Qingyuan. Seseorang telah melaporkan peristiwa itu pada Kaisar Xia, yang menurutnya cukup konyol.
"Salam hormat, Kaisar Xia. Nama saya Ye Futian, Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren." Ye Futian membungkuk hormat dan melanjutkan, "Saint Flame telah menipu anda, Kaisar Xia, dan saya memohon pada anda untuk menghukumnya."
"Omong kosong." Saint Flame mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian. Kedua matanya yang merah menyala sepertinya ingin membakar Ye Futian saat itu juga. Kaisar Xia adalah penguasa dari Sembilan Negara, dan tidak ada seorang-pun yang bisa menanggung hukuman dari kejahatan seberat menipu Kaisar Xia.
Satu kata dari Kaisar Xia bertahun-tahun lalu telah menghancurkan sebuah tempat suci yang dipimpin oleh Ji Yuan, sosok yang menempati posisi kedua dalam Peringkat Saint, yang dikenal sebagai sang Malaikat Maut. Setelah itu, Ji Yuan menghilang tanpa jejak. Kaisar Xia adalah penguasa mutlak dari Sembilan Negara sekaligus pemimpin dari Dunia Atas dan Dunia Bawah.
"Jelaskan secara rinci," ujar Kaisar Xia sambil memandang ke arah Ye Futian.
"Kaisar Xia, anda juga hadir untuk menilai masalah mengenai Istana Holy Zhi kala itu, dan tentu saja anda mengetahui apa yang telah terjadi. Tebing Zhisheng telah membunuh banyak orang saat mereka menyerang Negeri Barren bertahun-tahun yang lalu, dan mereka tidak repot-repot meminta izin dari anda untuk melakukan hal tersebut. Saat ini saya berada di sini hanya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Apakah adil apabila Tebing Zhisheng dari Negeri Yu diizinkan untuk menindas Istana Holy Zhi, sementara kami tidak diizinkan untuk membalas mereka?"
Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Ditambah lagi, tidak lama sebelum aliansi pernikahan antara Gunung Suci Xihua dan Dinasti Suci Zhou Agung dilaksanakan dan semua tempat suci dari Sembilan Negara diundang ke pernikahan tersebut, Saint Xihua dan Saint Zhi telah menyatakan bahwa mereka akan bersekutu di Perang Suci ini dalam upaya untuk menghancurkan Istana Holy Zhi. Kami, orang-orang dari Istana Holy Zhi mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan saat ketiga tempat suci itu datang untuk menyerang kami, dimana mereka melakukannya untuk menghentikan momentum kebangkitan kami dengan cara melenyapkan kami secara langsung. Hal itu membuat saya merasa geram dan karena itulah, saya membawa pasukan dari Istana Holy Zhi untuk menyerang Tebing Zhisheng."
"Kaisar Xia, jika ketiga tempat suci itu bersekutu dan menindas kami sesuka hati mereka, maka Istana Holy Zhi pasti akan hancur. Saint Zhi dari Tebing Zhisheng telah menyatakan secara pribadi bahwa dia akan bergabung dalam Perang Suci untuk menghancurkan Istana Holy Zhi. Kalau sudah begitu, apakah Istana Holy Zhi tidak diperbolehkan untuk membalas? Apakah kami dari Negeri Barren hanya perlu berdiam diri dan mati begitu saja? Ini bukanlah sebuah penyergapan, dan jika saya hendak melakukan penyergapan, saya hanya perlu mengirimkan dua orang Saint kami untuk melakukan pembantaian di Tebing Zhisheng. Namun, kami sadar bahwa Tebing Zhisheng adalah salah satu tempat suci di wilayah Ortodoksi anda, dan karena itulah, kami tidak berani bertindak melewati batas, sehingga kami memilih untuk bertempur sesuai dengan peraturan dari Perang Suci yang telah ditetapkan sebelumnya."
Suara Ye Futian dipenuhi dengan kesedihan dan kemarahan, yang terdengar di seluruh penjuru tempat tersebut, bahkan dia seperti akan menangis. Berdasarkan penjelasannya, sepertinya Istana Holy Zhi dari Negeri Barren sedang berada dalam masa-masa sulit, seolah-olah mereka akan dihancurkan hingga tak bersisa. Ketiga tempat suci itu adalah para penindas yang tidak tahu malu, dan Tebing Zhisheng dari Negeri Yu telah bertindak keterlaluan untuk menghancurkan Istana Holy Zhi. Orang-orang yang berasal dari Istana Holy Zhi datang kemari hanya untuk menyelesaikan masalah dan mereka berhak untuk melancarkan serangan balasan. Bahkan para kultivator dari Tebing Zhisheng kini terdiam setelah mendengar kata-kata Ye Futian.
Tatapan mata Saint Flame dipenuhi oleh amarah. Ye Futian adalah orang yang membawa dua orang Saint serta seluruh pasukannya untuk menyerang Tebing Zhisheng, dan sekarang justru Istana Holy Zhi yang dianggap sebagai korban dalam masalah ini
Momen itu menandai tamatnya riwayat dari Tebing Zhisheng.
"Kaisar Xia, dia telah memutarbalikkan fakta," Saint Flame membalas dengan penuh amarah.
"Jika ada kata-kata saya yang terbukti merupakan sebuah kebohongan, silahkan berikan hukuman mati pada saya, Kaisar Xia." Suara Ye Futian menutupi teriakan penuh amarah dari Saint Flame, dia telah mempertaruhkan nyawanya agar dia bisa menyelesaikan masalah ini.
Kaisar Xia sama sekali tidak meragukan kata-kata Ye Futian. Tidak ada seorang-pun di Sembilan Negara yang berani menipu Kaisar Xia. Ditambah lagi, apa yang telah dikatakan oleh Ye Futian adalah sesuatu yang bisa dipastikan kebenarannya hanya dalam waktu singkat.
Kemudian Kaisar Xia mengalihkan pandangannya ke arah Saint Flame dan bertanya, "Bagian mana dari kata-katanya yang merupakan kebohongan?"
Saint Flame tampak menyedihkan. Tidak ada satu-pun bagian dari kata-kata Ye Futian yang bisa disangkalnya. Jika ketua Saint dari Tebing Zhisheng telah menyatakan bahwa mereka akan ikut berpartisipasi dalam Perang Suci melawan Negeri Barren, maka Kaisar Xia pasti tidak akan menghentikan mereka. Pada kenyataannya, Saint Zhi tidak pernah mengatakan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam Perang Suci, tetapi arti dari kata-katanya tidak jauh berbeda, dan Ye Futian telah menafsirkannya seperti itu. Jika Kaisar Xia benar-benar menyelidiki masalah ini, hasilnya sudah jelas akan menguntungkan Ye Futian, karena semua orang telah mengetahui maksud ucapan Saint Zhi dengan sangat jelas—Tebing Zhisheng akan bertempur melawan Istana Holy Zhi.
Kaisar Xia mengetahui apa sedang yang terjadi dari ekspresi di wajah Saint Flame. Dia memandang semua orang yang berada di bawahnya dan berkata dengan nada dingin, "Negeri Barren berada dalam situasi yang tidak menguntungkan dan tiga tempat suci telah bersekutu untuk menindas mereka. Kalau begitu, atas dasar apa sehingga kau perlu memanggilku kemari?" Tatapan mata Kaisar Xia dipenuhi dengan amarah dan mengerahkan kekuatannya pada semua orang yang berada di bawah. Banyak orang dari Tebing Zhisheng merasa sangat ketakutan sehingga mereka tidak berani mendongak.
"Saya hanya melakukannya demi Tebing Zhisheng." Wajah Saint Flame terlihat pucat.
Tidak ada seorang-pun di seluruh penjuru Sembilan Negara yang mampu menghadapi kemarahan Kaisar Xia. Sudah jelas bahwa Kaisar Xia mempercayai kata-kata Ye Futian dan tidak akan ikut campur dalam apa telah yang terjadi pada hari itu.
"Kalian telah dua kali menggangguku hanya dalam kurun waktu beberapa tahun. Jika kalian begitu bersemangat untuk bertarung satu sama lain, maka mulai hari ini, jika ada tempat suci di Sembilan Negara yang berniat untuk melakukan Perang Suci, maka mereka tidak perlu lagi meminta izin padaku. Namun, mengingat bahwa semua tempat suci di seluruh penjuru Sembilan Negara adalah wilayah Ortodoksi-ku, kalian dilarang untuk membunuh tanpa pandang bulu. Menurut peraturan yang berlaku sebelumnya, para Saint tidak diperbolehkan untuk bertarung melawan siapa-pun yang berada di bawah tingkat Saint Plane. Hal yang sama juga berlaku pada para Sage. Kalian bisa memberitahu Penjaga Sembilan Negara saat kalian selesai bertempur satu sama lain."
Kaisar Xia mendengus dengan sinis dan ekspresinya terlihat sangat tidak senang. Orang-orang yang berada di bawah merinding ketakutan. Seseorang dengan status seperti Kaisar Xia tidak akan terlalu terganggu bahkan jika Sembilan Negara akan dihancurkan.
Tempat asal Kaisar Xia berada di Dunia Atas, tetapi mengingat bahwa wilayah Ortodoksi di Sembilan Negara mampu menyediakan para Saint untuknya, maka dari itu Pertempuran Saint diselenggarakan untuk memberikan kesempatan bagi orang-orang di Sembilan Negara agar bisa mencapai Saint Plane dan menjadi tokoh-tokoh yang luar biasa. Hanya orang-orang seperti itu yang akan diperhatikan oleh Kaisar Xia, contohnya adalah Pendekar Nether dan sang Shaman Agung.
Mengingat bagaimana akhir-akhir ini Sembilan Negara terus mendapat masalah antar tempat suci dan memulai Perang Suci, dia merasa tidak ada salahnya untuk membiarkan mereka melakukannya, sehingga nantinya hanya tempat-tempat suci yang benar-benar layak bisa bertahan sampai akhir. Sejauh apa Ye Futian akan bisa berkembang semuanya tergantung pada keberuntungan dan kemampuannya.
"Kami mengerti, Kaisar Xia," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat. Kemunculan Kaisar Xia ini merupakan bagian dari rencananya. Saint Flame telah berperan menjadi pion catur dalam permainannya ini. Kalau tidak, dia tidak akan bisa memanggil Kaisar Xia untuk menetapkan peraturan baru ini.
Jika Kaisar Xia tidak menunjukkan dirinya, dan jika orang-orang di Gunung Suci Xihua memutuskan untuk tidak mematuhi peraturan yang berlaku, dia pasti akan mati tanpa mengetahui penyebab kematiannya. Karena itulah, sebelum dia pergi meninggalkan Gunung Suci Xihua, dia bertanya pada Saint Glass apakah tempat-tempat suci di Sembilan Negara masih memiliki aura Kaisar Xia di dalamnya.
"Sampaikan perintahku ini ke seluruh penjuru Sembilan Negara." ujar Kaisar Xia sebelum tekanan yang dahsyat itu perlahan-lahan menghilang hingga akhirnya sosok Kaisar Xia tidak lagi terlihat. Sudah jelas bahwa dia menyetujui apa yang sedang terjadi di Tebing Zhisheng.
Wajah Saint Flame terlihat pucat. Dengan hadirnya Douzhan dan sang Kepala Desa di sini, dia tidak mungkin bisa menang melawan keduanya.
Peraturan yang ditetapkan oleh Kaisar Xia mengatakan bahwa—para Saint hanya diperbolehkan bertarung melawan sesama Saint.
Saint Flame mengayunkan tangannya dan membentuk sebuah badai api mengerikan yang tampaknya mampu membakar segalanya hingga menjadi abu, badai itu langsung bergerak menuju Douzhan dan sang Kepala Desa. Kemudian dia berbalik, berniat untuk pergi saat dia berkata, "Para Saint tidak akan bisa menyakiti kalian semua, segera bentuk formasi pertempuran dan keluarkan semua kemampuan terbaik kalian."
"Kau ingin melarikan diri?" Kepala Desa terkekeh. Dalam sekejap tubuhnya berubah menjadi sebilah pedang dan langsung melesat menembus kobaran api, menerjang ke arah Saint Flame. Sementara itu Douzhan melangkah ke depan dengan kedua kakinya yang berukuran besar, membentuk banyak retakan di permukaan tanah saat tubuhnya yang kekar mengejar Saint Flame seperti seorang dewa yang agung. Karena Saint Zhi sedang pergi, mereka tidak akan membiarkan Saint Flame pergi dari sini hidup-hidup.
Konflik yang terjadi kala itu harus diselesaikan.
Ye Futian mengamati para kultivator dari Tebing Zhisheng dengan ekspresi dingin di wajahnya, sebelum dia melihat seberkas cahaya yang menyilaukan melesat ke arahnya. Itu adalah Ge Feng, seorang kultivator kuat dari Peringkat Sage dan Saint. Dia memegang sebuah trisula di tangannya, yang merupakan sebuah peralatan ritual Saint yang dia gunakan dalam pertempuran yang terjadi di luar Istana Holy Zhi kala itu. Dalam sekejap, langit telah berubah dan muncul sebuah badai yang mengerikan seolah-olah hari kiamat sudah dekat, badai itu bergerak dari atas langit dan membombardir orang-orang dari Istana Holy Zhi.
Sebagai murid dari Saint Zhi dan sosok yang namanya tertera dalam Peringkat Sage dan Saint, dia tidak mungkin menghindar dari krisis yang sesungguhnya. Tekadnya telah goyah sebelumnya, tetapi saat ini, dia telah menguatkan tekadnya dan benar-benar ingin membunuh Ye Futian.
Sihir Celestial Thunder yang muncul dari atas langit ini adalah sebuah sihir hukum dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Zhuge Qingfeng bergerak dan Matriks Delapan Trigram muncul di sekitarnya. Peralatan ritual Saint miliknya telah diaktifkan dan gambaran delapan trigram muncul di udara, menghalangi serangan dari sihir Celestial Thunder.
Ge Feng sendiri telah mendekati targetnya dan peralatan ritual Saint di tangannya diarahkan pada Ye Futian, sebuah badai petir yang mengerikan meledak dengan kekuatan yang mampu menghancurkan segalanya.
"Streaking Cloud." Trisula itu diayunkan di hadapannya. Badai petir itu kini berubah menjadi seberkas sinar penghancur yang menyilaukan.
Sembilan kultivator muncul di depan Ye Futian: Qin Zhuang, Sword Demon, Xu Shang, serta enam pendekar pedang lainnya dan membentuk sebuah matriks pedang. Meskipun saat ini pedang suci tidak berada di tempat ini untuk meningkatkan kekuatan dari matriks tersebut, namun kekuatan matriks yang terbentuk itu masih mampu memancarkan aura pedang yang tak berbatas dan akhirnya bergabung menjadi sebilah pedang yang terbentuk dari kerja sama sembilan pendekar tersebut. Pedang itu bertabrakan dengan petir yang menyambar ke arah mereka. Cahaya yang menyilaukan bersinar di udara, begitu menyilaukan sehingga banyak orang tidak bisa membuka mata mereka.
Para kultivator dari Tebing Zhisheng naik ke atas langit dan mengeluarkan Roh Kehidupan mereka masing-masing, dengan memancarkan aura hukum yang dahsyat.
Namun satu sosok lainnya melangkah ke depan—Nie Yan—seorang kultivator dari Peringkat Sage dan Saint. Kedua matanya berwarna merah tua, seolah-olah dia hanya membutuhkan satu tatapan mata untuk membunuh siapa-pun. Dia mengulurkan tangannya ke depan, mengeluarkan aura abu dan tampaknya dia akan mengubah segala sesuatu yang berada di sekitarnya menjadi debu.
Sosok menakjubkan lainnya terbang ke arahnya. Sosok itu tidak lain adalah Yun Shang, yang memegang peralatan ritual Saint dalam bentuk sebuah tongkat. Dia menyegel udara di sekelilingnya dengan es, menghalangi serangan dari aura abu milik Nie Yan.
*Rawr* Tiba-tiba terdengar suara teriakan penuh amarah yang mengerikan. Matriks Heavenly Battle terlihat sedang dibentuk di medan pertempuran lainnya. Sosok yang memimpin matriks itu bukan lagi Douzhan, melainkan Yuan Hong. Dia meminjam kekuatan dari matriks pertempuran itu dan menerjang ke bawah dengan ganas. Sebuah tirai emas bersinar terang di udara. Namun, alih-alih memegang Tombak Divine Destruction, dia memegang sebuah peralatan ritual Saint di tangannya. Peralatan ritual yang dia gunakan tidak lain adalah Penggaris Infinite, yang didapatkan dari Sage Wuliang.
Ketika Zhan Xiao membunuh kawanan kera emas di Gunung Taihang, tempat itu dipenuhi oleh darah dari pasukan Yuan Hong. Karena itulah, tidak ada orang lain yang membenci Tebing Zhisheng melebihi Yuan Hong.
Sosok yang ganas itu menerjang dari atas langit, dan Penggaris Infinite di tangannya memancarkan kekuatan suci. Bayangan dari penggaris itu muncul dan diayunkan ke bawah dengan keras. Penggaris itu berfungsi seperti sebuah tongkat meskipun peralatan ritual itu merupakan sebuah penggaris suci, dimana kekuatannya mampu memenuhi langit dalam sekejap.
"Menghindar!" seseorang berteriak. Yuan Hong menggunakan kekuatan dari Matriks Heavenly Battle untuk dirinya sendiri, dan orang-orang bisa membayangkan betapa mengerikannya kekuatan Yuan Hong. Bayangan-bayangan dari penggaris itu memenuhi udara dan menyelimuti area tempat mereka berada. Dalam sekejap, terdengar suara jeritan kesakitan dari lawan-lawannya. Mereka yang terhantam oleh penggaris itu tewas seketika.