Legenda Futian

Menyaksikan Acara



Menyaksikan Acara

2Perguruan Tinggi Sembilan Negara adalah simbol dari Kota Sembilan Negara dan nama mereka sudah dikenal di seluruh dunia.     

Oleh karena itu, ketika Perguruan Tinggi Sembilan Negara hendak merekrut murid-murid baru, itu bukan hanya sebuah acara besar bagi perguruan tinggi itu sendiri; itu juga merupakan sebuah acara besar bagi Kota Sembilan Negara.     

Suasana di seluruh penjuru kota menjadi sangat ramai di setiap awal tahun.     

Acara ini sangat penting sehingga ujian untuk perekrutan murid tidak diadakan di area Perguruan Tinggi, melainkan di sebuah panggung yang berada di pusat kota.     

Banyak kultivator kuat dari Negeri Musim Panas telah berkumpul di awal tahun. Oleh karena itu, setiap proses penyisihan perlu dilakukan oleh para kultivator kuat dari kedua belah pihak, baik itu Kota Sembilan Negara maupun Perguruan Tinggi. Baru pada tahap terakhir dari proses-proses penyisihan itulah tokoh-tokoh penting dari Perguruan Tinggi akan muncul, dimana mereka datang untuk memilih kandidat yang memiliki potensi paling besar.     

Suasana di Kota Sembilan Negara terlihat sangat ramai saat acara tersebut diadakan. Area di sekitar Panggung Sembilan Negara telah dipenuhi oleh orang-orang dan begitu banyak orang yang sudah tidak sabar untuk melihat apakah ada peserta yang layak bergabung dengan Perguruan Tinggi dan menjadi seorang murid suci dari Jalur Divine.     

Sementara Kota Sembilan Negara sedang merayakan acara besar mereka, para kultivator dari Dinasti Suci Zhou Agung di Negeri Timur dan Istana Holy Zhi dari Negeri Barren masih berada dalam perjalanan. Karena kedua belah pihak membawa pasukan besar, sudah jelas bahwa mereka bergerak lebih lambat dari biasanya. Melintasi wilayah yang luas bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam waktu satu atau dua hari, karena pasukan dari kedua belah pihak terdiri dari para kultivator di semua tingkat Sage Plane. Mereka yang memiliki tingkat Plane relatif rendah pasti akan memperlambat pergerakan semua orang.     

Situasi di dalam Perguruan Tinggi sendiri juga kacau. Namun, Ye Futian tidak merasakan ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Dia masih berlatih dengan rajin saat tahun baru tiba dan dia sibuk merencanakan taktik yang akan digunakan dalam perang.     

Niat buruk yang dimiliki oleh Raja Suci jelas merupakan sebuah krisis bagi gurunya. Namun, kecuali mereka memutuskan untuk mengurung diri di dalam Perguruan Tinggi untuk selama-lamanya, itu adalah sesuatu yang harus mereka hadapi cepat atau lambat. Bagaimanapun juga, Raja Suci sedang mengawasi pergerakan mereka di dalam Perguruan Tinggi.     

Terdapat beberapa murid dari Perguruan Tinggi yang mengunjungi paviliun tempat Ye Futian tinggal.     

Ye Futian pergi meninggalkan Taman Herba setelah proses pengujian obat selesai dan kembali ke kediamannya di dalam Perguruan Tinggi.     

Ye Futian menyambut tamu-tamunya dari Perguruan Tinggi di sana.     

"Senang bertemu dengan anda, Pemimpin Istana Ye." Murid-murid itu memiliki aura yang luar biasa saat mereka membungkuk hormat pada Ye Futian. Mereka semua adalah sosok yang tidak dikenal oleh Ye Futian, yang menunjukkan bahwa mereka bukanlah orang-orang yang pernah dia kenal dari Perguruan Tinggi sebelumnya.     

"Begitu pula denganku. Bolehkah aku bertanya mengapa kalian semua datang kemari hari ini?" tanya Ye Futian.     

"Perguruan Tinggi Sembilan Negara sedang mengadakan perekrutan murid baru tahun ini dan orang-orang dari seluruh penjuru Negeri Musim Panas telah hadir di Perguruan Tinggi untuk menyaksikan acara tersebut. Para Tetua dari Perguruan Tinggi akan datang secara pribadi untuk memilih murid-murid baru besok. Kami telah membagikan undangan untuk orang-orang dari tempat-tempat suci lainnya, yang telah tiba di Perguruan Tinggi sebagai tamu. Paman Liuyun telah menyuruh saya untuk menyampaikan undangan kepada anda, Pemimpin Istana Ye. Apakah anda dapat meluangkan waktu untuk menyaksikan acara ini di Panggung Sembilan Negara?" Orang yang menyampaikan undangan bersikap sangat sopan.     

Ye Futian berpikir sambil terus menatap ke arah mereka. Perekrutan itu tidak diadakan di area Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Acara itu justru diadakan di Panggung Sembilan Negara dari Kota Sembilan Negara, yang merupakan wilayah yang berada di luar Perguruan Tinggi. Dapat dipastikan bahwa Dinasti Suci Zhou Agung tidak akan berani melakukan hal apa-pun yang akan mempengaruhi jalannya acara besar dari Perguruan Tinggi.     

Namun, begitu acara berakhir, apa yang akan terjadi setelahnya benar-benar tidak dapat diprediksi.     

Tatapan mata Ye Futian yang dalam masih tertuju pada tamu-tamunya, yang secara mengejutkan membuat mereka merasa agak tertekan. Sehingga mereka memilih untuk menghindari tatapan mata Ye Futian.     

Beberapa saat kemudian, Ye Futian tersenyum dan tekanan yang tak berbentuk itu telah menghilang tanpa jejak.     

"Baiklah. Aku akan hadir di sana besok." Ye Futian tersenyum dan setuju untuk menghadiri acara tersebut.     

Apakah Perguruan Tinggi Sembilan Negara mencoba untuk membuat acara menjadi lebih meriah dari biasanya?     

Murid-murid itu membungkuk hormat dan berkata, "Terima kasih, Pemimpin Istana Ye. Kami akan kembali dan segera melaporkan hal ini."     

"Silahkan." Ye Futian mengayunkan tangannya saat dia mengatakan hal tersebut. Tidak lama kemudian, mereka berbalik dan pergi.     

Setelah mereka pergi, Sage Douzhan, Yuan Hong, Lelaki Tua Abadi dan rekan-rekannya yang lain menghampiri Ye Futian dan berkata, "Sepertinya kita sudah terlalu lama tinggal di sini, dan sekarang pihak Perguruan Tinggi ingin mengusir kita dan orang-orang dari Dinasti Suci Zhou Agung sesegera mungkin."     

"Mereka memiliki alasan untuk melakukannya," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Itu bukanlah sebuah ide yang baik untuk membiarkan orang-orang dari tiga tempat suci untuk terus bersembunyi di dalam Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Ditambah lagi, Perguruan Tinggi Sembilan Negara tahu betul mengapa para kultivator kuat dari seluruh penjuru Negeri Musim Panas telah berkumpul di kota ini.     

Sudah jelas tujuan mereka lebih dari sekadar menghadiri acara perekrutan murid-murid baru dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Oleh karena itu, pihak Perguruan Tinggi tentu saja harus mempedulikan para kultivator kuat itu dan mengundang mereka untuk menyaksikan acara tersebut.     

"Seharusnya mereka akan segera tiba, bukan?" tanya Sage Douzhan.     

"Menurut perkiraan, kita bisa bertemu dengan mereka besok. Saat ini mereka sudah berada di wilayah Negeri Musim Panas," jawab Ye Futian. Negeri Musim Panas sangat luas. Negara itu terletak di sebelah barat dari Negeri Timur dan di sebelah barat daya dari Negeri Barren. Oleh karena itu, meskipun para kultivator kuat dari Negeri Barren berniat untuk menyergap pasukan dari Negeri Timur di tengah-tengah perjalanan mereka, tetapi rute yang mereka ambil nyaris tidak berubah dan mereka tetap saja harus memasuki wilayah Negeri Musim Panas.     

"Baiklah kalau begitu, itu benar-benar suatu kebetulan yang luar biasa," ujar Sage Douzhan.     

"Kepala Desa tidak lama lagi akan kembali," Ye Futian menambahkan. Seperti yang diprediksi oleh Zhou Yanwang, sang Kepala Desa selama ini telah berkeliaran di sekitar Ibukota Suci dari Dinasti Suci Zhou Agung bersama Qin Zhuang dan yang lainnya, dengan tujuan untuk mengawasi pergerakan mereka sekaligus memperlambat dikirimnya bala bantuan.     

Justru karena dia mampu memprediksi tujuan yang dimiliki oleh sang Kepala Desa, Zhou Yanwang memutuskan untuk memerintahkan pasukan Dinasti Suci Zhou Agung bergerak menuju Kota Sembilan Negara. Namun, dia sendiri malah terjebak di dalam istana. Setiap kali dia berusaha pergi keluar, pasti akan ada yang menghalangi jalannya. Dia tidak berani lagi pergi terlalu jauh setelah beberapa kali berupaya melawan balik. Meskipun demikian, dia tetap saja pergi keluar untuk menghadapi lelaki tua itu berulang kali.     

...     

Keesokan harinya, suasana di Kota Sembilan Negara terlihat sangat ramai. Kultivator kuat yang tak terhitung jumlahnya telah berkumpul di satu tempat yang sama: Panggung Sembilan Negara.     

Tokoh-tokoh penting dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara telah hadir pada hari itu untuk memilih murid-murid mereka. Bahkan mereka telah membagikan undangan kepada orang-orang dari tempat suci lainnya untuk menyaksikan acara tersebut.     

Banyak kultivator kuat yang namanya tertera dalam Peringkat Sage dan Saint hadir pada hari itu, begitu pula beberapa generasi muda yang namanya cukup terkenal di sembilan negara. Misalnya, Ye Futian yang telah menjadi bahan pembicaraan orang-orang di berbagai tempat akhir-akhir ini, serta Yu Sheng, sang pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara.     

Tentu saja, ada juga murid-murid suci dari Jalur Divine di Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Bagi banyak orang, semua nama itu dapat dianggap sebagai sosok-sosok legendaris.     

Suasana di dalam Perguruan Tinggi juga terlihat ramai. Banyak kultivator kuat berbondong-bondong menuju Panggung Sembilan Negara.     

Ye Futian dan kelompoknya juga sedang bersiap-siap untuk pergi ke sana. Meskipun jumlah mereka sedikit, tetap saja mereka mewakili sebuah tempat suci dari Negeri Barren.     

Namun, ada dua orang dari Taman Herba yang menemui mereka sebelum mereka pergi. Keduanya tidak lain adalah Xu Chehan dan Kupu-kupu Kecil. Mereka mendapat perintah dari guru mereka, Saint Jiang, untuk menyaksikan acara tersebut, serta membawa sebuah hadiah untuk Sage Douzhan.     

"Ini adalah sesuatu yang ingin diberikan oleh guruku pada senior Douzhan. Ini adalah sesuatu yang mampu membangkitkan potensi tersembunyi di dalam tubuh seseorang untuk waktu yang singkat. Jika gurumu menemui masalah dalam melewati Bencana Divine, ini akan meningkatkan peluang keberhasilan gurumu." ujar Kupu-kupu Kecil sebelum memberikan sebuah pil pada Ye Futian.     

Ye Futian mengambil pil tersebut dan berkata, "Tolong sampaikan salam dan ucapan terima kasih saya pada Saint Jiang."     

Kemudian dia berbalik dan menyerahkannya pada Sage Douzhan.     

Tampaknya Saint Jiang tahu bahwa waktu bagi Sage Douzhan untuk menghadapi Bencana Divine akan segera tiba.     

"Baiklah. Guru telah menyuruh kami menyaksikan acara perekrutan untuk menggantikan dirinya. Kalau begitu, ayo kita pergi bersama-sama," ujar Kupu-kupu Kecil dengan lembut.     

"Tentu saja." Ye Futian mengangguk dan melirik ke arah Xu Chehan, yang berada tepat di belakang Kupu-kupu Kecil, kemudian berkata sambil tersenyum, "Saya berasumsi bahwa anda tidak keberatan dengan hal ini, Guru Besar Xu?"     

Xu Chehan meliriknya dengan dingin, lalu berbalik dan berkata, "Ayo kita pergi."     

Ye Futian menatap punggung Xu Chehan. Sepertinya Xu Chehan tidak menyinggung apa-apa tentang pertemuan di antara keduanya pada Kupu-kupu Kecil.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian. Kemudian kelompok itu pergi meninggalkan paviliun dan bergabung dengan kerumunan yang juga akan menghadiri acara tersebut. Sesekali ada tatapan mata yang mengarah pada mereka.     

Akhir-akhir ini, terdapat begitu banyak rumor mengenai Ye Futian di Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

...     

Panggung Sembilan Negara adalah sebuah tempat yang sangat penting bagi Kota Sembilan Negara. Acara perekrutan murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara diadakan di sana setiap tahun.     

Terdapat rumor yang mengatakan bahwa pada zaman kuno, tokoh-tokoh yang sangat kuat di sembilan negara selalu berkumpul di sana untuk mengadakan pertemuan.     

Panggung Sembilan Negara dibagi menjadi sembilan area utama. Setiap area memiliki sebuah dinding batu yang dihiasi oleh ukiran di permukaannya, dimana ukiran itu merupakan simbol-simbol raksasa dari nama-nama sembilan negara: Musim Panas, Qi, Awan, hingga Barren.     

Setiap simbol kuno itu memiliki gaya yang berbeda-beda.     

Simbol dari Negeri Musim Panas terlihat suram, tegas, dan mengintimidasi.     

Simbol dari Negeri Qi terlihat tajam seolah-olah mampu mengoyak langit.     

Simbol dari Negeri Barren terlihat tebal dan kuat.     

Terdapat semacam kursi singgasana di bawah setiap dinding yang dihiasi dengan simbol kuno tersebut. Rumor mengatakan bahwa para pemimpin dari sembilan negara biasanya duduk di sana. Sementara itu ada banyak kursi di bawah setiap kursi singgasana tersebut, bahkan ada beberapa tangga yang menuju ke bawah.     

Sebuah area luas yang berfungsi sebagai panggung terletak tepat di depan sembilan dinding batu tersebut. Pemandangan itu tampak sangat luar biasa.     

Orang-orang telah memenuhi area di sekitar panggung dan kemana-pun seseorang memandang, mereka hanya bisa melihat kerumunan orang yang memenuhi area tersebut.     

"Para kultivator dari Dinasti Suci Zhou Agung datang paling awal."     

Banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke satu arah tertentu. Raja Suci berada di sana dan dia berjalan menuju kursi singgasana yang berada di bawah simbol dari Negeri Timur, kemudian ia duduk di sana tanpa ragu-ragu.     

Kursi singgasana itu dulunya adalah milik dari pemimpin Negeri Timur. Dinasti Suci Zhou Agung pernah menguasai seluruh wilayah di Negeri Timur, jadi wajar saja jika Raja Suci menjadi pemimpin dari Negeri Timur. Meskipun saat ini Negeri Barren telah dipecah menjadi beberapa pasukan, namun tetap saja ia adalah satu-satunya pemimpin dari sebuah tempat suci yang datang ke acara tersebut. Oleh karena itu, dia layak untuk duduk di kursi singgasana tersebut.     

Sembilan kursi singgasana itu memiliki makna yang bersejarah dan seseorang tidak perlu benar-benar menjadi seorang pemimpin yang menguasai sebuah negara untuk bisa duduk di sana.     

"Para kultivator dari Gunung Suci Xihua telah tiba."     

Banyak orang melihat bahwa ada cukup banyak orang yang sedang berjalan menuju ke arah mereka, dan banyak dari mereka memberi hormat pada Raja Suci.     

"Itu Liu Zong, murid dari tiga orang Saint" Salah satu orang di antara kerumunan memandang ke arah salah satu kultivator dari generasi muda.     

"Para kultivator dari Klan Yue." Satu sosok lainnya melihat ke suatu sudut. Klan Yue adalah sebuah tempat suci di Negeri Musim Panas yang berpengalaman dalam seni menyegel. Mereka yang berkultivasi di Klan Yue adalah sosok-sosok yang sangat mengerikan.     

"Para kultivator dari Klan Yi juga telah tiba." Sosok lainnya melihat ke suatu arah tertentu.     

"Para kultivator dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara telah tiba."     

Tidak mengherankan bahwa Perguruan Tinggi membawa orang paling banyak. Banyak orang memasuki area itu satu per satu.     

"Lin Shubai"     

"Tong He."     

Semakin banyak orang yang tertegun saat mengetahui bahwa dua murid paling terkenal dari murid-murid suci dari Jalur Divine, dua orang yang disebut-sebut sebagai penerus sang kepala Sekolah dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, juga berada di sana.     

Keduanya menunjukkan temperamen yang luar biasa. Lin Shubai sedang menerima tamu yang berdatangan sementara Tong He tetap tidak peduli pada situasi di sekitarnya, dia terlihat sedang duduk dengan tenang sambil membuat ukirannya.     

Banyak kultivator dari Klan Yue dan Klan Yi mengalihkan pandangan mereka pada keduanya. Banyak murid yang luar biasa dari kedua pasukan itu ikut datang kemari untuk menyaksikan acara tersebut.     

Pada saat itu, beberapa orang terlihat berjalan menuju dinding batu dari Negeri Barren dan banyak orang langsung menoleh ke arah tersebut. Bahkan para kultivator kuat dari tempat suci lainnya juga menoleh untuk melihat mereka.     

Banyak tatapan mata tertuju pada pemuda tampan itu. Dia berjalan menaiki anak tangga dengan tenang dan tiba di hadapan kursi singgasana dari Negeri Barren. Dia berbalik dan duduk sambil mengamati kerumunan orang di sekitarnya, sosoknya terlihat agung dan mengintimidasi.     

Sosok itu tidak lain adalah Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, Ye Futian.     

Saat ini dia adalah sosok paling legendaris di antara generasi muda di sembilan negara!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.