Di Lapisan Langit Kesembilan
Di Lapisan Langit Kesembilan
Pergi meninggalkan Lapisan Langit Kesembilan? Dia telah datang dari Sembilan Negara, mendaki Tangga Langit, dan memasuki Kuil Jiutian untuk bisa sampai ke titik ini dan menemui orang yang telah mengambil Roh Kehidupan milik Wuchen.
Sekarang, Feng Xiao memintanya untuk pergi meninggalkan Lapisan Langit Kesembilan.
Tapi ekspresi Feng Xiao tetap terlihat tenang dan tidak terganggu, seolah-olah dia melakukan hal ini demi kebaikan Ye Futian. Setelah menyinggung nama Pendekar Nether lalu memintanya untuk pergi adalah bentuk kesombongan yang luar biasa.
Namun, jika dia bisa duduk di atas sana, maka kultivator bernama Feng Xiao ini pasti adalah salah satu sosok terkemuka di Dunia Atas. Saat menghadapi seseorang yang berasal dari Dunia Bawah, tentu saja dia merasa jauh lebih hebat. Meskipun Ye Futian telah bertempur menghadapi lawan-lawannya untuk bisa mencapai Lapisan Langit Kesembilan, sepertinya itu masih belum cukup bagi mereka untuk bisa memperlakukannya dengan serius. Lagipula, mereka yang duduk di atas sana telah melakukan hal itu sebelumnya.
Nama-nama mereka telah mengguncang Dunia Atas.
Sejauh yang mereka ketahui, orang-orang ini telah bertempur hingga akhirnya bisa mencapai Lapisan Langit Kesembilan dan ambisi mereka untuk menerobos Lapisan Langit di Kuil Jiutian terlalu berlebihan bagi sekelompok murid gila dari Dunia Bawah seperti mereka.
Kalau begitu, biarkan mereka menerima konsekuensinya.
"Bagaimana kalau kau menyuruh Pei Qianying mengembalikan Roh Kehidupan milik Wuchen sekaligus mengambil Roh Kehidupannya sendiri sebagai permintaan maaf." Ye Futian melirik ke arah Feng Xiao, kesombongannya telah membuat dirinya merasa kesal.
Feng Xiao mengerutkan keningnya. Orang-orang yang berada di deretan kursi bagian atas tampak tertarik dengan percakapan mereka. Tiga hari yang lalu, mereka telah mendengar informasi bahwa seseorang dari Sembilan Negara di Dunia Bawah telah memasuki Sembilan Lapisan Langit dan dia adalah orang yang sangat sombong. Hari ini mereka menyadari bahwa dia memang pantas mendapatkan reputasi seperti itu.
"Pei Qianying adalah seorang murid dari Istana Pedang Lihen. Memangnya kau siapa sehingga kau memintanya untuk mengembalikan Roh Kehidupan itu dan mengambil Roh Kehidupannya sendiri sebagai permintaan maaf?" Feng Xiao melihat betapa tidak sopannya Ye Futian, dan nada bicaranya menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Dia mengagumi sosok Pendekar Nether, dan ketika dia mengetahui bahwa Pendekar Nether memiliki hubungan dengan lawannya ini, dia mencoba untuk membujuknya.
Ye Futian telah tiba di Lapisan Langit Kesembilan dan menantang Pei Qianying. Jika dia kalah, Pei Qianying akan membiarkannya pergi. Pada saat itu, konsekuensi yang akan dia terima tidak hanya sekedar pergi meninggalkan Lapisan Langit Kesembilan.
Ye Futian melangkah ke depan. Yu Sheng dan Gu Dongliu mengikutinya dari belakang, bergerak ke depan selangkah demi selangkah. Tatapan mata Ye Futian terlihat sangat tajam saat dia menatap ke arah Feng Xiao dan berkata, "Aku datang jauh-jauh dari Sembilan Negara, mendaki Tangga Langit, dan akhirnya tiba di sini. Memangnya kau siapa sehingga berhak menyuruhku untuk pergi?"
Ekspresi Feng Xiao menjadi semakin dingin, tapi dia melihat Ye Futian telah mengalihkan pandangannya. Dia tidak menatapnya lagi tapi malah menatap ke arah Pei Qianying.
"Orang-orang dari Negeri Barren datang kemari bersama Xia Qingyuan untuk menjalani tes, beserta beberapa orang dari Dunia Atas. Mereka semua pergi bersama-sama ke reruntuhan itu untuk menjalani rangkaian tes. Aura Pedang itu telah diambil alih oleh Wuchen, dan karena inilah, kau mengambil kesempatan untuk mengambil Roh Kehidupannya?" Tatapan mata Ye Futian terlihat sangat tajam saat dia maju selangkah demi selangkah menuju Pei Qianying.
Pei Qianying membalas tatapan mata Ye Futian. Sebuah Aura Pedang yang mengerikan bisa terlihat di dalam matanya, lalu dia berkata, "Selama menjalani rangkaian tes, para kultivator harus memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan pada mereka melalui Jalur Agung. Jika seseorang tidak memiliki kekuatan dan tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, mengapa aku tidak boleh mengambil kesempatan itu dari mereka?"
"Kau telah menjebak kami di dalam reruntuhan, mengirimkan bawahanmu untuk merampok dan membunuh kami serta mengambil Roh Kehidupan milik Wuchen. Kau menyebut semua ini sebagai 'memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan oleh Jalur Agung'?" Gu Dongliu melangkah ke depan, tatapan matanya sedingin es.
"Apakah kalian tahu seberapa tidak pentingnya kalian? Ye Wuchen telah mengambil Aura Pedang dari reruntuhan secara paksa, tetapi apakah dia benar-benar berpikir bahwa dia bisa memilikinya?" ujar seseorang di samping Pei Qianying dengan nada dingin. "Kalau bukan karena sang Puteri, apakah kalian pikir kalian bisa selamat di sini? Sekarang, setelah kalian membawa dua bala bantuan dari Dunia Bawah, apakah kalian pikir keduanya akan mampu membalikkan keadaan dan kalian bisa mendapatkan kembali Roh Kehidupan milik Ye Wuchen?" Orang yang berbicara adalah Xing Sen, seorang kultivator dari Peringkat Jiutian sekaligus teman dari Pei Qianying.
Gu Dongliu meliriknya dengan tajam dan berkata, "Ketika Pei Qianying mengambil Roh Kehidupan milik Wuchen, orang ini ikut terlibat di dalamnya. Dia juga berada di pihak musuh."
"Dia baru saja memasuki Lapisan Langit Kesembilan dan kini telah memandang kita, orang-orang dari Dunia Atas, sebagai hal yang tidak penting. Benar-benar kepercayaan diri yang luar biasa!" ujar Qin Qi sambil tersenyum saat melihat para kultivator yang baru saja tiba ini dengan penuh minat. Dia sudah tidak sabar untuk menyaksikan sekuat apa kemampuan bertarung yang dimiliki oleh orang-orang dari Sembilan Negara ini.
Apakah mereka dapat pergi meninggalkan tempat ini hidup-hidup?
Di atas tribun penonton, semua orang menyaksikan apa yang sedang terjadi di hadapan mereka dengan tenang. Sepertinya tokoh-tokoh dari Peringkat Jiutian ini merasa sangat tidak senang dengan kesombongan Ye Futian, sama seperti yang diungkapkan oleh sebagian rekan-rekannya.
Tentu saja, banyak dari mereka hanya duduk di tempatnya dan menyaksikan perdebatan ini tanpa mengatakan apa-apa. Hari ini mereka datang kemari hanya untuk menyaksikan pertempuran. Mereka ingin melihat apakah orang-orang yang begitu membanggakan kehebatan dari Sembilan Negara ini bisa mengalahkan Pei Qianying dari Peringkat Jiutian.
Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah orang-orang yang telah berbicara saat dia berjalan ke bagian ujung tangga. Panggung Pertempuran Law yang telah rusak berada di hadapannya.
Hembusan angin mengibarkan jubahnya yang berwarna putih. Dia menatap ke arah sosok-sosok yang duduk di atas sana dengan sombong. Mereka semua adalah para kultivator di Peringkat Jiutian, sosok-sosok terkemuka dari Dunia Atas. Tentu saja, mereka sangat sombong dan percaya diri. Mengapa mereka harus peduli pada seseorang yang berasal dari Dunia Bawah?
Berdebat dengan mereka akan berakhir sia-sia. Darah. Hanya pertempuran yang bisa membalas tindakan mereka.
"Ucapan kalian memang benar adanya." Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah para kultivator yang berada di deretan kursi terhormat. "Lupakan tentang Sembilan Lapisan Langit. Bahkan jika ada sepuluh lapisan langit dan Pei Qianying berada di lapisan kesepuluh, aku tetap akan mencapai lapisan langit tersebut."
Sebuah tekanan yang tak terlihat menyelimuti Lapisan Langit Kesembilan. Keheningan itu terasa sedikit mengerikan. Tidak ada seorang-pun yang bersuara. Bahkan para kultivator yang berada di tribun penonton tetap tidak mengatakan apa-pun saat mereka menyaksikan sosok yang sedang berdiri dengan sombong di atas tangga tersebut. Jubahnya berkibar tertiup angin dan rambutnya yang berwarna hitam tergerai di pundaknya saat dia menatap ke arah para kultivator dari Peringkat Jiutian itu. Dia telah mendaki Tangga Langit dari Sembilan Negara. Lupakan tentang sembilan lapisan langit; jika ada Lapisan Langit Kesepuluh, dia tetap akan menerobosnya.
Pria ini benar-benar sombong.
Mereka semua juga memandang ke arah Ye Futian. Tatapan mata tuan muda dari Kuil Jiutian, Gu Mu, Mo Li dari Istana Pedang Lihen, Feng Xiao, Pei Qianying, Qin Qi, Xing Sen, dan banyak kultivator lainnya tertuju pada Ye Futian. Dia telah menyatakan bahwa dia tidak peduli dengan Peringkat Jiutian. Bahkan dia tetap akan menerobos ke Lapisan Langit Kesepuluh apabila lapisan langit itu benar-benar ada.
Tokoh-tokoh dari Peringkat Jiutian adalah para kultivator terbaik di Dunia Kaisar Xia. Kata-kata Ye Futian memang telah mengejutkan mereka.
Puteri Xia Qingyuan memiliki kepribadian yang sombong, tetapi dia masih bisa mengendalikannya.
"Apakah kalian ingin bertarung melawanku?" Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah Qin Qi dan Xing Sen, saat dia terus berbicara dengan nada sombong. Suasana kembali menjadi sunyi. Jadi, seperti ini kultivator yang ingin mengabaikan Peringkat Jiutian?
Pada saat itu terdengar sebuah suara dari arah langit. Semua orang yang berada di dalam Kuil Jiutian mendongak dan melihat seekor Burung Suci yang sangat indah terbang di atas mereka. Kuil Jiutian memiliki wilayah udara yang tidak boleh dilewati oleh sembarangan orang. Hanya ada beberapa orang di Dunia Kaisar Xia yang berani terbang kesana. Namun, ketika semua orang melihat monster itu, mereka tidak merasa ada sesuatu yang aneh, justru mereka merasa jantung mereka berdegup kencang.
Puteri Xia Qingyuan telah tiba.
Sosok legendaris dari Dunia Kaisar Xia ini telah datang kemari untuk mengamati pertempuran secara langsung.
Suara keributan terdengar dari Kuil Jiutian saat orang-orang melihatnya turun dari atas langit menuju Lapisan Langit Kesembilan. Sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Dia datang kemari dalam bentuk seekor Binatang Suci.
Di Lapisan Langit Kesembilan, semua orang melihat ke arah langit dengan ekspresi serius di wajah mereka.
Qingyuan datang kemari dalam bentuk seekor Binatang Suci, tetapi seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian pria berjalan menghampiri deretan kursi kehormatan. Semua orang memberi jalan untuknya dan mengosongkan kursi utama untuknya. Tidak ada yang berani duduk di dekatnya.
"Selamat datang, Puteri." Gu Mu. Mo Li, Feng Xiao, dan yang lainnya berdiri dari tempat duduk masing-masing dan membungkuk hormat untuk menyapanya. Semua orang yang berada di tribun penonton juga ikut berdiri.
Ye Futian menatapnya. Meskipun dia berpakaian seperti seorang pria, namun dia masih terlihat lebih cantik daripada wanita mana-pun.
Di Dunia Bawah, dia adalah seorang Inspektur Pengawas. Di Dunia Atas, dia adalah puteri kecil dari Kaisar Xia, yang dihormati oleh semua orang. Ye Futian bisa memahami sikap yang ditunjukkan oleh Saint Xia terhadapnya. Di hadapannya, bahkan seorang kultivator dari Saint Plane harus menundukkan kepala mereka.
Xia Qingyuan juga menatap ke arah Ye Futian. Dia masih merasa cukup terkesan padanya. Dia telah menolak ajakannya untuk pergi menjalani tes bersama dirinya, tetapi saat ini dia telah mendaki Tangga Langit dengan kekuatannya sendiri. Ditambah lagi, dia telah mencapai Lapisan Langit Kesembilan. Bakatnya yang tak tertandingi tidak hanya berlaku di Dunia Bawah.
"Ye Futian dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, menyapa anda, Puteri," ujar Ye Futian. Tapi dia tidak membungkuk hormat saat menyapanya. Sembilan Negara adalah bagian dari ortodoksi Kaisar Xia. Dia adalah Pemimpin Istana dari sebuah tempat suci dan tentu saja dia berada di bawah kepemimpinan Kaisar Xia. Dia menyapa sang Puteri seperti biasa, tetapi sebagai Pemimpin Istana dari sebuah tempat suci, dia tidak perlu membungkuk hormat padanya.
Xia Qingyuan masih menatapnya. Dia bisa merasakan sedikit kesombongan dan hawa dingin dari mata Ye Futian. Dia mengetahui alasannya. Pasti karena Roh Kehidupan milik Ye Wuchen yang telah diambil.
"Kalian bisa melanjutkan urusan kalian," ujar Xia Qingyuan. Dia duduk di kursinya seolah-olah dia hanyalah orang asing yang datang kemari untuk menyaksikan pertempuran.
"Kalau begitu, mari kita mulai." Gu Mu melangkah ke depan dan berkata dengan suara keras, "Keluarkan Panggung Pertempuran Law Jiutian." Ketika dia mengatakan hal ini, banyak kultivator tiba-tiba berjalan menuju panggung pertempuran yang telah rusak dan mulai membentuk matriks.
Dalam sekejap, Panggung Pertempuran Law itu mulai bergetar. Permukaan lantai tampak bergerak, disertai dengan seberkas cahaya yang bersinar terang. Panggung Pertempuran Law mulai naik ke udara, begitu pula dengan deretan kursi yang ditempati oleh Xia Qingyuan dan kultivator lainnya. Pada akhirnya, deretan kursi itu tetap lebih tinggi daripada Panggung Pertempuran Law.
Semua pertempuran yang terjadi di Lapisan Langit Kesembilan adalah pertempuran antara para kultivator dari Peringkat Jiutian. Semua orang yang duduk di atas sana berada di Peringkat Jiutian atau sosok-sosok lainnya yang luar biasa. Sebagai contoh, Xia Qingyuan berada di atas sana, jadi, tribun penonton harus selalu lebih tinggi dari panggung pertempuran.
Panggung Pertempuran Law Jiutian naik ke udara, dan tiba-tiba, seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar. Pada saat ini, semua orang yang berada di dalam Kuil Jiutian dapat melihat semua hal yang terjadi di atas panggung pertempuran dan dapat melihat Xia Qingyuan duduk di kursi kehormatannya.
Terdengar suara yang memekakkan telinga dari Panggung Pertempuran Law dan suara itu melesat ke atas langit.
Ye Futian, Yu Sheng, dan Gu Dongliu melangkah ke depan dan naik ke atas panggung pertempuran. Ketika orang-orang menyaksikan tiga sosok muncul di atas panggung, suasana di Kuil Jiutian kembali gempar.
Tiga orang akan bertempur sekaligus?
Mungkinkah Pei Qianying akan bertarung melawan ketiganya?
Pei Qianying telah mengatakan sebelumnya bahwa hari ini dia akan mengajari Ye Futian dan rekan-rekannya apa itu rasa hormat. Apakah dia bisa melakukannya?
Di atas tribun penonton, Pei Qianying berdiri dari tempat duduknya. Qi Pedang Qi mengelilingi tubuhnya, membuatnya terlihat sangat menakjubkan. Kemudian, ketika semua orang menyaksikan pemandangan itu sambil menahan napas, Qin Qi dan Xing Sen juga ikut berdiri dari tempat duduk masing-masing.
Jantung semua orang berdegup kencang.
Pei Qianying, Qin Qi dan Xing Sen adalah para kultivator dari Peringkat Jiutian.
Hari ini, di Lapisan Langit Kesembilan, tiga orang yang berasal dari Sembilan Negara—Ye Futian, Yu Sheng, dan Gu Dongliu—akan bertarung melawan tiga kultivator hebat dari Peringkat Jiutian.
Semua orang menahan napas mereka saat menyaksikan pemandangan yang mengejutkan ini. Tidak pernah ada peristiwa segila ini terjadi di Kuil Jiutian sebelumnya!