Buronan
Buronan
Masalah mengenai percintaan selalu menjadi momen kejatuhan bagi para pahlawan. Gu Dongliu sendiri adalah salah satu sosok yang luar biasa, dia berani mencuri sesuatu dari pemuda itu dan telah melarikan diri hingga detik ini. Sangat disayangkan bahwa Gu Dongliu akhirnya tertangkap.
Wanita, selalu menjadi kelemahan bagi para pria.
"Dan kalian siapa?" Zhuge Qingfeng melihat ke arah kelompok yang baru saja muncul. Perlahan-lahan mereka mendarat di permukaan tanah dan pemuda itu membungkuk hormat dan berkata, "Saya mendengar informasi bahwa Keluarga Zhuge di Gunung Crouching Dragon sedang mengadakan sebuah perjamuan dan ada banyak tokoh senior dari Negeri Barren yang hadir disini. Saya meminta maaf dengan tulus atas keributan yang telah kami buat. Nama saya adalah Zhan Xiao, saya berasal dari Tebing Zhisheng di Negeri Yu."
"Tebing Zhisheng." Banyak tokoh penting yang hadir di tempat itu merasa terkejut. Di dalam sembilan negara bagian, setiap tempat atau pasukan yang namanya mengandung arti 'kesucian' atau semacamnya adalah sesuatu yang harus diperhitungkan, karena sistem penamaan seperti itu tidak bisa dianggap remeh. Istana Holy Zhi dan Kuil Es pernah menjadi tempat suci. Seiring bergantinya zaman, reputasi mereka berangsur-angsur memburuk, dan hampir tidak ada satu-pun Saint yang muncul di generasi ini. Tebing Zhisheng adalah salah satu dari tempat suci di Negeri Yu, dan itu adalah tempat yang memiliki reputasi yang tak ada duanya di Negeri Yu.
"Kalian semua adalah para tamu dari tempat suci, aku mengerti. Silahkan duduk," ujar Zhuge Qingfeng.
"Dengan senang hati." Zhan Xiao melipat tangannya dan berkata, "Tapi saya hanya datang kemari untuk mencari seseorang dalam perjalanan ini, dan saya tidak akan mengganggu kalian lagi setelah urusan saya selesai." Zhan Xiao menatap ke arah Gu Dongliu. Kemudian dia menambahkan, "Orang ini telah melakukan kejahatan di Negeri Yu. Dia telah mencuri beberapa harta karun milik saya. Saya akan membawanya pergi dan saya berasumsi kalian semua tidak akan keberatan mengenai hal itu."
'Aku mencuri sesuatu?' Gu Dongliu memandang ke arah Zhan Xiao dengan tatapan mata yang dingin. Dia tahu betul dari mana harta karun itu sebenarnya berasal.
Banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke arah Gu Dongliu. Meskipun mereka tidak bisa mempercayai kata-kata Zhan Xiao begitu saja, mereka merasa penasaran dengan apa yang telah dilakukan oleh Gu Dongliu sehingga para kultivator kuat dari Tebing Zhisheng ini rela mengejarnya sampai ke Negeri Barren.
Harta karun seperti apa yang telah dia curi?
Zhuge Qingfeng mengalihkan pandangannya ke arah Gu Dongliu, yang kini berdiri dari tempatnya dan menatap ke arah Zhan Xiao, sambil berkata, "Aku akan memberikan barang yang kau cari. Tetapi, apakah kau bersedia menyelesaikan masalah ini nanti?" Jika bukan karena situasi saat ini, dia tidak mungkin menyerahkan benda itu begitu saja. Dia hanya bisa berkompromi terkait hal ini karena dia tidak ingin melibatkan Mingyue dan yang lainnya dalam kekacauan yang telah dia buat. Permasalahan di antara mereka akan diselesaikan di lain waktu. Tentu saja, Gu Dongliu juga mengetahui bahwa Zhan Xiao tidak akan menyetujui penawarannya semudah itu.
Zhan Xiao melirik ke arah Gu Dongliu dengan sinis dan berkata, "Aku juga akan membawamu pergi."
Gu Dong Liu terus menatapnya. Situasi ini sama persis seperti yang dia prediksi sebelumnya. Zhuge Mingyue berdiri di sampingnya dan ia juga memandang ke arah kelompok itu dengan tatapan mata yang dingin.
"Aku perlu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian sebelum aku bisa membuat penilaian," ujar Zhuge Qingfeng.
Zhan Xiao dan anggota kelompoknya mengalihkan perhatian mereka ke arah Zhuge Qingfeng dan dia menambahkan, "Tuan, orang ini telah mencuri sesuatu dariku dan melarikan diri. Saya tidak bisa menjelaskan apa-pun mengenai situasi yang terjadi di antara kami, tetapi yang jelas saya tidak akan bisa menuduhnya jika saya tidak memiliki alasan yang kuat. Saya harap anda mengerti, Tuan."
"Kau berharap akan bisa membawa pergi seseorang dari Keluarga Zhuge hanya karena kau memintanya? Menurutku tindakanmu itu tidak sopan," ujar Huang Xi. Dia tidak mengatakan hal ini karena dia berteman dengan Zhuge Qingfeng. Justru sebaliknya, dia melakukannya karena dia dan Zhuge Qingfeng telah bersaing satu sama lain untuk waktu yang sangat lama. Namun, tetap saja tidak pantas bagi seseorang dari generasi muda di Tebing Zhisheng, Negeri Yu untuk muncul secara tiba-tiba di hadapan Keluarga Zhuge dan meminta untuk membawa pergi seseorang di hadapan para kultivator kuat yang namanya tertera dalam Peringkat Barren Sky. Terlebih lagi, sikap dari para tamu ini sangat tidak sopan, dan hal itu dianggap sebagai hal yang tidak pantas untuk dilakukan di hadapan seorang senior. Zhuge Qingfeng tidak mengatakan apa-apa lagi, seolah-olah dia menyetujui kata-kata Huang Xi barusan.
"Apakah orang ini memiliki hubungan tertentu dengan kalian semua, para senior?" tanya Zhan Xiao sambil memandang ke arah semua orang yang hadir di lokasi perjamuan. Kemudian dia melanjutkan setelah ia tidak mendengar adanya jawaban, "Kalau begitu, maaf atas keributan yang telah kami buat. Orang itu berperilaku hina dan mencuri sesuatu dari saya. Saya akan membawanya pergi nanti. Sampai jumpa." Kelompok itu berbalik dan langsung pergi begitu Zhan Xiao selesai berbicara. Hawa dingin terpancar di kedua mata Zhan Xiao saat dia berbalik untuk pergi.
Mereka telah menyelidiki segala sesuatu yang terjadi di sekitar area itu setelah melacak Gu Dongliu ke kediaman Keluarga Zhuge. Banyak tokoh penting berada disana, dan sang pemimpin keluarga, Zhuge Qingfeng, adalah sosok yang menempati posisi keenam dalam Peringkat Barren Sky, dimana hal itu menjadi bukti seperti apa kemampuan yang dia miliki. Meskipun kelompok itu berasal dari Tebing Zhisheng, sepertinya mereka berada di posisi yang tidak menguntungkan, mengingat situasi yang sedang mereka hadapi saat ini. Karena pihak lawan bersikeras tidak akan membiarkan Gu Dongliu dibawa pergi, dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka tidak diizinkan untuk membawa pergi orang yang mereka cari selama ini begitu saja.
'Tidak kusangka bahwa kau memiliki seseorang yang begitu kuat untuk membantumu di Negeri Barren.'
"Kembalilah ke Tebing Zhisheng dan beritahu juniorku bahwa aku akan mencari benda sakral itu bersamanya," Zhan Xiao mengirimkan pesannya melalui telepati kepada orang yang berada di sampingnya, membuat kultivator kuat di sisinya bereaksi secara tiba-tiba. Orang itu tahu betul siapa 'junior' yang dimaksud oleh Zhan Xiao. Tidak ada orang selain 'dia' yang bisa membujuk seseorang yang dilindungi oleh tokoh-tokoh penting dari Negeri Barren itu.
Ketika kelompok itu pergi, suasana di Gunung Crouching Dragon telah berubah. Meskipun para tamu dari Tebing Zhisheng itu telah pergi, kata-kata yang mereka ucapkan menunjukkan bahwa masalah ini belum selesai. Gu Dongliu mungkin akan diincar oleh Tebing Zhisheng.
Ye Futian berdiri di tempatnya dan dia sudah kehabisan akal. Dia tahu bahwa Kakak Ketiga sedang dalam kesulitan ketika dia membaca surat itu, dan karena itulah dia pergi untuk mengungkapkan rahasianya pada Zhuge Qingfeng kala itu. Dia tahu bahwa jika Kakak Ketiga benar-benar muncul, orang yang akan dapat memecahkan permasalahan ini tidak lain adalah Zhuge Qingfeng.
"Apakah yang dia katakan itu benar?" Zhuge Qingfeng bertanya pada Gu Dongliu.
Gu Dongliu berbalik dan menatap ke arah Zhuge Qingfeng. Dia telah datang jauh-jauh ke Gunung Crouching Dragon dan sudah siap dengan apa-pun yang akan terjadi padanya. Dia menganggap dirinya beruntung bahwa dia masih hidup hingga detik ini. Ayah Mingyue sejauh ini telah memperlakukannya dengan baik.
"Zhan Xiao memang berasal dari Tebing Zhisheng. Tingkat Plane miliknya tidak jauh berbeda dari saya tapi dia memiliki para Sage yang melayaninya. Oleh karena itu, siapa-pun dapat menebak bahwa dia memiliki status yang tinggi di Tebing Zhisheng. Rumor mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari Sembilan Prajurit dari Tebing Zhisheng. Mengenai harta karun yang dibicarakan olehnya, saya memang mengambilnya, tapi saya memiliki penjelasan tersendiri. Untuk saat ini, sepertinya saya tidak bisa menjelaskan masalah ini secara terperinci," Gu Dongliu menjelaskan. Dia tidak ingin menceritakan apa yang telah dilakukan oleh Zhan Xiao di hadapan semua orang. Jika Zhan Xiao mendengar bahwa banyak orang kini mengetahui tindakannya, kepribadiannya yang kejam akan membuat banyak orang tewas terbunuh. Meskipun semua orang yang hadir disini adalah tokoh-tokoh penting di Negeri Barren, Gu Dongliu lebih memilih untuk tidak menyeret orang lain dalam kekacauan yang telah dia buat ini.
Zhuge Qingfeng mengangguk. "Kalau begitu, kau bisa tinggal dan beristirahat disini. Meskipun Zhan Xiao adalah seseorang yang berasal dari Tebing Zhisheng, dia tidak akan bisa melakukan apa-pun terhadap Keluarga Zhuge untuk saat ini."
Meskipun Tebing Zhisheng adalah sebuah tempat suci, namun apa yang telah dilakukan oleh generasi muda mereka di dunia luar tidak akan sampai ke telinga para Saint di Tebing Zhisheng. Ada banyak garis keturunan di Tebing Zhisheng, dan itu adalah satu kesamaan yang mereka miliki dengan Kepulauan Thousand Holy di Istana Holy Zhi. Bahkan kultivator paling kuat yang mereka miliki hanya akan setara dengan para kultivator kuat dalam Peringkat Barren Sky. Bahkan jika mereka sedikit lebih unggul, perbedaan kekuatannya tidak akan terlalu besar. Ada pepatah kuno yang mengatakan, "Seekor naga tidak akan mampu menandingi ular yang sedang berada di wilayah kekuasaanya." Tidak akan mudah bagi para tamu itu untuk melakukan apa-pun terhadap Keluarga Zhuge.
Baik itu Zhuge Qingfeng maupun salah satu tokoh penting di Negeri Barren, banyak dari mereka adalah para kultivator kuat yang namanya tertera dalam Peringkat Barren Sky setelah melalui banyak hal dalam hidupnya. Jika mereka terintimidasi oleh perkataan dari generasi muda yang bersikap tidak sopan, maka itu akan menjadi sebuah penghinaan terhadap status yang mereka miliki saat ini.
"Terima kasih, tuan," Gu Dongliu mengucapkan terima kasih.
"Ayah, perjamuan ini harus dilanjutkan," ujar Zhuge Mingyue saat dia melihat ayahnya. Banyak orang memandang ke arah Zhuge Mingyue dengan ekspresi terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Zhuge Mingyue, seorang wanita, berani untuk meminta pada ayahnya agar dia menikah dengan Gu Dongliu. Kepribadiannya memang sungguh luar biasa.
"Mingyue." Gu Dongliu menatapnya. Zhuge Mingyue membalas tatapan matanya, sambil tersenyum. Dia berkata dengan tegas, "Jika kau tidak bersedia, aku akan mencari pria lainnya."
"..." Ye Futian terlihat bingung, ia berpikir bahwa Kakak Kedua adalah seseorang yang tidak bisa dikendalikan oleh siapa-pun. Kakak Ketiga tidak akan bisa mengelak dari hal ini.
Gu Dongliu menghela napas saat dia melihat kedua mata Zhuge Mingyue. Dia tahu bahwa keputusan Zhuge Mingyue sudah bulat.
"Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika kau tidak muncul hari ini. Tapi karena kau telah muncul, maka mulai saat ini aku akan selalu bersamamu kemana-pun kau pergi. Baik itu hidup bebas dan tidak terkekang apa-pun maupun hidup dalam pelarian seumur hidupku, itu akan menjadi pilihanku." Zhuge Mingyue menatapnya, lalu ia berbalik untuk berkata kepada ayahnya, "Aku tidak akan menyesali keputusanku ini."
Gu Dongliu menggenggam tangan Zhuge Mingyue dan merasakan kehangatan di dalam hatinya. "Baiklah."
Keduanya saling tersenyum satu sama lain. Mengesampingkan semua kekhawatiran yang selama ini mereka rasakan, hati mereka telah terhubung sebagai satu kesatuan pada saat ini. Mereka berpelukan dan saling memandang satu sama lain.
Ye Futian tersenyum lebar. Dia juga merasa sangat bahagia. Meskipun dia jelas bisa merasakan sedikit tekanan, saat ini, dia benar-benar merasa bahagia dan telah mengesampingkan semua kekhawatiran yang dia rasakan. Bagaimanapun juga, Kakak Kedua dan Kakak Ketiga akhirnya bisa bersama.
Pemandangan ini sangat indah.
Senyuman yang sama juga terlihat di wajah Hua Jieyu, dan dia terlihat sangat cantik. Dia menatap ke arah Ye Futian dengan kedua matanya yang indah. Mereka bergandengan tangan, dan keduanya bisa menebak pikiran satu sama lain.
"Kalau begitu, Zhuge Qingfeng, turuti saja keinginan mereka," ujar Huang Xi. Semua orang yang hadir di perjamuan ini secara tidak langsung menjadi saksi bagi Gu Dongliu dan Zhuge Mingyue. Cinta mereka layak untuk dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
"Ketua, sebaiknya kau menangani hal ini dengan lebih hati-hati. Kau tidak boleh membuat keputusan dengan terburu-buru," ujar beberapa Tetua dari Keluarga Zhuge. Meskipun Keluarga Zhuge tidak takut pada orang-orang dari Tebing Zhisheng, tidak dapat dipungkiri bahwa ada risiko yang harus mereka hadapi. Ditambah lagi, meskipun Gu Dongliu telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa, kedatangan para tamu dari Tebing Zhisheng membuat mereka merasa kesal. Jika mereka melanjutkan aliansi mereka dengan Kota Awan Putih, jika Zhuge Mingyue menikah dengan Bai Luli, semuanya akan berbeda..
Jika hal itu terjadi, maka Keluarga Zhuge akan benar-benar berdiri di puncak kekuatan Negeri Barren. Namun, situasi yang mereka hadapi saat ini memiliki terlalu banyak ketidakpastian. Pada akhirnya mereka telah menyinggung Kota Awan Putih dan Istana Holy Zhi. Sekarang, Tebing Zhisheng telah masuk ke dalam daftar musuh mereka.
"Kakak Kedua dan Kakak Ketiga saling mencintai satu sama lain. Bagaimana anda bisa menganggap bahwa keputusan ini terlalu terburu-buru?" ujar Ye Futian. Kemudian dia memandang ke arah Zhuge Qingfeng dan melanjutkan, "Saya harap anda akan merestui hubungan mereka, paman. Mengenai risiko yang akan muncul di masa depan, Kakak Ketiga pasti tidak akan menyeret Keluarga Zhuge ke dalamnya. Ketika semua masalahnya terselesaikan, Kakak Ketiga akan membuktikan bahwa ia tidak kalah hebat dengan Bai Luli."
"Saya akan pergi meninggalkan Keluarga Zhuge," ujar Gu Dongliu. Karena Zhuge Mingyue menyatakan bahwa dia bersedia melakukan perjalanan dengannya, Gu Dongliu tidak ingin mengecewakannya. Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, dia sama sekali tidak berniat untuk menyeret Keluarga Zhuge ke dalamnya.
Zhuge Qingfeng memandang ke arah Ye Futian. Meskipun dia begitu memuji bakat yang dimiliki oleh Gu Dongliu, Zhuge Qingfeng sendiri mengetahui beberapa hal tentang bakat yang dimiliki oleh Ye Futian. Tentu saja, dia juga sangat mengagumi Gu Dongliu.
"Sejak kapan kau berhak mengatakan sesuatu tentang urusan internal dari Keluarga Zhuge?" seorang pemuda memarahinya.
"Nona Mingyue adalah harta yang sangat berharga dari Keluarga Zhuge, bagaimana mungkin pernikahannya dapat diputuskan hanya dengan beberapa kata yang diucapkannya?"
"Ye Futian, kau bukan lagi murid dari Istana Holy Zhi. Memangnya kau siapa? Berani-beraninya ikut campur dalam urusan Keluarga Zhuge?" Zhuge Xing menambahkan dengan nada dingin.
"Sebelumnya, dia telah membawa pergi Hua Jieyu, dan sekarang dia membujuk Kakak Ketiga-nya untuk menikah dengan Kakak Kedua-nya. Dia memang sangat berani."
"Sekarang dia hanya seorang murid buangan dari Istana Holy Zhi. Tentu saja dia ingin mencari bantuan dari pasukan lain. Dan apa ada bantuan lain yang lebih baik daripada Keluarga Zhuge, ya?"
Generasi muda dari Keluarga Zhuge melampiaskan amarah mereka karena ketidakpuasan mereka terhadap sikap Ye Futian. Permasalahan yang terjadi satu bulan yang lalu belum terselesaikan. Dia secara terang-terangan menghina Keluarga Zhuge sebagai sekelompok idiot yang tidak berguna. Saat itu, Ye Futian masih seorang murid dari Istana Holy Zhi, sosok yang menempati posisi pertama dalam Peringkat Law, dan juga seorang murid dari Sage Douzhan. Statusnya benar-benar berbeda kala itu. Sekarang, dia telah menentang kehendak dari Istana Holy Zhi dan berada di pihak yang berlawanan dari Istana Holy Zhi. Tidak disangka bahwa dia memiliki keberanian untuk ikut campur dalam urusan dari Keluarga Zhuge.
Para Tetua tidak berkomentar apa-apa ketika generasi muda mereka terus menerus menyerang Ye Futian dengan ejekan dan hinaan. Tokoh-tokoh penting melihat pemandangan itu dan menyadari bahwa generasi muda dari Keluarga Zhuge ternyata menyimpan dendam yang sangat mendalam pada Ye Futian!