Legenda Futian

Mulai Bertarung



Mulai Bertarung

0Ye Futian mengamati Rumput Naga itu dan langsung menyadari bahwa rumput itu tidak penting baginya untuk saat ini. Tiga Sekolah Terbesar sedang bertempur di puncak gunung. Para kultivator kuat yang telah memasuki tempat ini sedang sibuk satu sama lain. Selain itu, terdapat banyak raja monster iblis yang menjaga Rumput Naga. Meskipun Rumput Naga itu sudah begitu dekat, pergi mendapatkannya sekarang sama saja seperti bunuh diri.     

Saat ini Ye Futian mengamati tumpukan harta karun yang berada di bagian bawah, cahaya yang dipancarkan harta-harta tersebut menerangi gunung. Kedua mata Ye Futian berbinar, tubuhnya melesat dan pergi ke bawah. Banyak orang juga menyadari hal ini. Murid-murid dari Tiga Sekolah Terbesar pergi ke arah harta karun tersebut. Beberapa orang bahkan sudah mulai memilah-milah benda yang akan diambil.     

Sambil mengaktifkan Meditasi Kebebasan, kedua mata Ye Futian menjadi bersinar. Dia menatap ke bawah dan pandangannya menjadi lebih jelas. Panca inderanya menjadi semakin tajam. Dalam sekejap, ia melihat berbagai macam warna. Semua harta karun ini mengandung Spiritual Qi yang kuat.     

"Apa itu?" Ye Futian melihat ke sebuah sudut. Disana terdapat sebuah cincin. Cincin itu bersinar redup dengan cahaya berwarna ungu serta kilauan berwarna emas. Cincin itu sangat indah, tetapi hanya terlihat seperti perhiasan biasa sehingga tidak ada seorang-pun yang tertarik dengan cincin tersebut. Sebagian besar dari mereka mencari peralatan ritual dan harta karun lainnya.     

Spiritual Qi merembes keluar dari cincin tersebut. Ye Futian merasa bahwa permata di cincin itu cukup istimewa. Namun, energi spiritualnya terhalang oleh sesuatu, suatu segel menghalanginya untuk masuk ke area tersebut.     

Untaian aura kaisar muncul dan menyerang segel itu, langsung menghancurkannya. Seolah-olah ada sesuatu yang hancur, energi spiritual Ye Futian kini benar-benar memasuki sebuah area yang unik. Tempat itu memiliki banyak batu spiritual di dalamnya, serta gulungan-gulungan sihir dan batu-batu permata lainnya.     

Tubuh Ye Futian menerjang ke depan. Dia mengambil cincin tersebut. Dia jelas mengetahui benda apa ini.     

Permata ini mengandung kekuatan spasial. Jenis batu permata seperti ini sudah sangat jarang ditemukan. Seorang alkemis biasa tidak bisa membuat batu permata ini. Pembuatan batu permata ini juga membutuhkan bahan-bahan khusus. Pemilik cincin ini haruslah tokoh terkemuka dengan status yang tinggi. Kalau tidak, dia tidak akan memiliki benda seperti itu. Tapi cincin tersebut berada di sarang naga iblis. Hal ini berarti naga itu mungkin telah membunuh pemilik cincin tersebut.     

Naga ini memiliki begitu banyak harta karun tetapi ia bahkan tidak pernah memperdulikannya. Kebiasaan ini sedikit...     

Sementara untuk peralatan ritual yang tersebar di tempat ini, Ye Futian tidak peduli. Mereka sudah memiliki banyak peralatan ritual yang bagus. Dengan cincin ini, mereka tidak perlu membebani Elang Angin Hitam lagi. Cincin ini akan berguna di masa depan.     

Masih banyak monster iblis yang berdatangan. Dari luar, monster iblis terus menerus memasuki sarang naga. Jumlah mereka semakin bertambah.     

Para murid dari Tiga Sekolah Terbesar pergi untuk menghadapi monster-monster itu sementara kelompok Ye Futian tetap berada di bagian belakang. Dengan adanya semua kultivator kuat disana, mereka tidak perlu melakukan apa-apa.     

Pertempuran juga telah terjadi di sekitar Rumput Naga. Para Noble bertarung melawan monster-monster yang menjaga rumput tersebut. Dunia seolah bergetar dan aura di tempat itu menjadi tidak terkendali.     

"Kalian benar-benar tahu cara bersembunyi. Kalian sengaja berada di bagian belakang dan mengambil semua harta karun," ujar seseorang dari Sekolah Starry, sambil menatap ke arah kelompok Ye Futian.     

"Mereka benar-benar datang kemari hanya untuk menonton," ujar Jiang Nan dengan nada serius.     

"Tingkat Plane kami terlalu rendah sehingga kami tidak bisa membantu banyak," ujar Ye Futian sambil tersenyum, tanpa menghiraukan komentar dari orang-orang.     

Wang Yuqing tidak mengatakan apa-apa. Sejak awal dia tidak mengharapkan Ye Futian akan melakukan sesuatu dan hanya membawanya kemari untuk menonton.     

"Adik kecil, apakah kau mau ikut denganku?" Li Man menyeringai pada Ye Futian.     

"Tidak, terima kasih." Ye Futian menggelengkan kepalanya. Li Man tersenyum dan pergi bertarung melawan monster-monster lainnya.     

Tapi kemudian, beberapa sosok mendekati kelompok Ye Futian. Mereka adalah Shang Yunfeng dan Shang Hai. Sarang naga ini sangat kacau sekarang. Tidak ada yang akan memperhatikan hal-hal yang terjadi disini.     

"Aku dengar kau tampil sangat luar biasa selama pertempuran empat pasukan besar," ujar Shang Yunfeng kepada mereka.     

Ye Futian melirik ke arah Shang Hai. "Tuan Muda Shang, dimana sikap sombong yang kau tunjukkan saat di Menara Giok Putih waktu itu? Sekarang kau meminta kakak seniormu untuk bertarung denganku?"     

Ekspresi Shang Hai terlihat tidak nyaman. Dia tahu tindakannya ini seperti seorang pengecut. Ye Futian berusia lebih muda dan memiliki tingkat kultivasi yang lebih rendah darinya. Dia dan Shang Qing telah bersikap sangat sombong di Menara Giok Putih. Sekarang, dia meminta sepupunya untuk membunuh Ye Futian. Tindakannya ini memang memalukan.     

Tentu saja, Shang Hai tidak akan mengakui hal tersebut. Dia berkata dengan nada serius, "Mengapa kau datang kemari? Kau sama saja seperti bunuh diri."     

Ye Futian tersenyum pada Shang Yunfeng dan Shang Hai. Kemudian dia berkata kepada kelompoknya, "Mundur."     

Ye Futian bergerak ke belakang begitu dia mulai berbicara, bersiap-siap untuk pergi meninggalkan gunung ini.     

"Kau mau pergi?" Shang Yunfeng menyeringai. Tubuhnya memancarkan cahaya dan berubah menjadi sebuah bayangan yang bergerak sangat cepat.     

*Whoosh* Cahaya pedang melesat ke arah Shang Yunfeng seperti sambaran petir. Serangan itu terlihat buram di matanya. Shang Yunfeng mendengus. Dia mengangkat tangannya ke arah cahaya pedang tersebut, tapi kemudian dia merasakan suatu bahaya. Pedang itu bergerak lebih cepat dari apa yang dilihatnya dan membuatnya salah menebak posisi pedang tersebut Tiba-tiba muncul kilatan cahaya berwarna emas dan tubuhnya langsung bermandikan cahaya berwarna emas. Pedang itu diarahkan pada daerah di sekitar matanya, tetapi helm pelindung miliknya telah menyelamatkannya. Namun, kepalanya masih terguncang dan langkah kakinya melambat. Ekspresinya berubah menjadi tidak nyaman.     

Teknik pedang itu sangat aneh. Tingkat kultivasinya jauh lebih rendah darinya, tapi serangan itu hampir mengenainya. Mata adalah bagian paling lemah dari seorang kultivator. Bahkan serangan pedang dari seorang kultivator Arcana Plane tingkat bawah yang mengenai matanya mampu membuatnya buta.     

Shang Yunfeng perlahan-lahan mulai memahami bagaimana orang-orang ini bisa berhasil melewati pertempuran empat pasukan besar. Serangan pedang yang sederhana ini saja sudah sangat luar biasa.     

*Boom* Terdapat cahaya berwarna emas mengerikan yang menyelimuti tubuh Shang Yunfeng. Saat ini dia terlihat seperti sebuah patung berwarna emas. Dia kembali bergerak seperti sambaran petir yang melesat ke arah Ye Futian dengan kecepatan yang luar biasa.     

Yu Sheng melemparkan Tripod Iblis ke arah Shang Yunfeng. Kekuatannya sangat mengejutkan, tapi tubuh emas Shang Yunfeng tidak menghindarinya. Keduanya bertabrakan dan muncul sebuah getaran yang mengerikan. Yu Sheng dan Tripod Iblis miliknya terhempas ke belakang.     

Shang Yunfeng meraih udara di sekitarnya. Dalam sekejap, sebuah tekanan yang mengerikan menimpa tubuh mereka. Tornado emas yang dikeluarkan oleh Shang Yunfeng perlahan-lahan berubah menjadi sebuah tripod berwarna emas. Tripod itu berputar dengan ganas dan menekan ke arah kelompok Ye Futian.     

Tripod Iblis milik Yu Sheng telah membesar dan dia mengarahkannya pada tripod emas yang semakin mendekat. Tubuhnya kembali bergetar tanpa henti. Shang Yunfeng semakin mendekati mereka.     

Ye Futian melempar sebuah gulungan sihir. Dalam sekejap, sambaran petir dan kilat yang mengerikan menghancurkan segalanya. Serangan itu langsung mendarat di tubuh Shang Yunfeng, membuat tubuhnya menjadi mati rasa. Tubuhnya gemetar dan langkah kakinya tiba-tiba berhenti. Kelompok Ye Futian berusaha melarikan diri ke sebuah gua.     

"Pergilah!" Ye Futian melirik ke arah Shang Yunfeng. Kelompok itu terus melarikan diri dan Shang Yunfeng tidak mengejar mereka. Dia menatap ke arah Rumput Naga.     

Rumput Naga itu memancarkan cahaya yang menyilaukan. Para kultivator kuat dari Tiga Sekolah Terbesar tidak bisa mengalahkan monster-monster yang menjaga rumput itu dan masih bertarung dengan sengit. Sementara itu di puncak gunung, mereka melihat seekor naga disana. Tiga Sekolah Terbesar tidak berani bertindak sembrono. Pasukan mereka masih berada di bawah. Selama mereka bisa menghentikan naga ini, mereka masih bisa mendapatkan Rumput Naga.     

Ye Futian kini sudah berada di bagian luar gunung. Monster-monster iblis bergegas masuk ke dalam sarang naga. Kedua matanya berubah seperti mata seorang iblis. Dia terus-menerus mengendalikan semua monster itu dan menjadikan mereka sebagai matanya untuk dapat melihat kondisi di dalam sarang naga.     

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Ye Wuchen bertanya.     

"Kita hanya bisa menunggu. Tidak masalah jika kita tidak memiliki kesempatan. Namun, jika kesempatan itu datang, aku akan mencuri Rumput Naga sementara kalian semua melindungiku. Aku perlu mengendalikan lebih banyak monster iblis sekarang." Ye Futian terus mengendalikan monster-monster iblis. Kali ini, bukan hanya monster-monster yang berada di Arcana Plane tingkat atas, dia juga mengendalikan monster-monster dari tingkat Plane lainnya.     

Kultivator-kultivator kuat yang hadir disini sangat sabar, begitu pula Ye Futian. Dia tetap berada di bagian luar gunung, menunggu sebuah kesempatan.     

Pertempuran di dalam sarang naga terus berlanjut. Banyak monster yang tewas terbunuh sementara beberapa kultivator kuat terluka. Pertempuran antara raja monster iblis dan para Noble bahkan lebih mengerikan.     

Seiring berlalunya waktu, Rumput Naga yang tumbuh pada sebuah batu yang terlihat seperti permata itu bersinar semakin terang. Dari atas langit, sinar matahari menerobos masuk hingga menyinari Rumput Naga. Dalam sekejap Spiritual Qi menjadi tak terkendali. Seolah-olah semua Spiritual Qi di tempat tersebut akan ditelan oleh Rumput Naga.     

Sebuah cahaya yang menyilaukan menerangi langit.     

"Rumput Naga sudah tumbuh dengan sempurna." Mata orang-orang dari Tiga Sekolah Terbesar berbinar. Tiba-tiba sebuah sihir elemen es dikeluarkan, seolah-olah kekuatannya mampu menyegel bumi. Seluruh gunung tampaknya terkena efek dari sihir tersebut. Naga raksasa itu juga membeku. Gerakannya semakin lambat.     

Sulur-sulur tanaman yang memenuhi langit mengelilingi tubuh naga tersebut. Namu, naga itu meraung dan lapisan es yang menutupi tubuhnya langsung hancur. Gunung-gunung bergetar karena suara raungannya itu.     

Naga itu berbalik dan memasuki bagian dalam gunung. Kedua matanya yang berukuran besar menatap ke arah Rumput Naga, ia ingin memakannya sekarang.     

Sebuah tali berwarna emas langsung melilit tubuhnya yang berukuran besar. Kemudian tali itu berubah menjadi bilah-bilah pedang yang sangat tajam, menembus kulitnya. Sisik-sisik di kulitnya terkelupas dan mulai mengeluarkan darah.     

"Kembali," terdengar sebuah suara dengan nada serius. Naga itu ditarik ke belakang dengan kasar. Naga itu meraung penuh amarah dan gunung ikut bergemuruh. Batu-batu berjatuhan di dalam sarang naga.     

"Jika kalian berani bertindak sembrono, aku akan menghancurkan semuanya." Naga itu memandang ke arah para kultivator dengan tatapan mata penuh amarah. Gunung itu masih bergetar ketika naga itu berbicara. Kegaduhan terus berlanjut tanpa henti. Tampaknya jika naga itu menginginkannya, dia bisa menghancurkan seluruh gunung ini dan mengubur Rumput Naga dalam reruntuhan.     

"Baj*ngan." Tali itu lebih tajam dari bilah-bilah pedang, tetapi naga itu mampu melepaskan diri ikatan tali tersebut. Orang-orang yang berada di atas langit tidak berani bergerak.     

Di bagian dalam gunung, semua orang pergi untuk mengambil Rumput Naga. Rumput itu sudah tumbuh dengan sempurna, jadi mereka tidak perlu merasa khawatir. Mereka pasti mendapatkannya.     

Ye Futian melihat semua peristiwa tersebut melalui mata para monster iblis yang dia kendalikan, tapi dia tidak berani bertindak sembrono. Dia sedang menunggu para monster iblis dan murid-murid dari Tiga Sekolah Terbesar untuk bertarung satu sama lain.     

Banyak monster iblis terbang ke arah Ye Futian, menutupi langit.     

Ye Futian mengeluarkan sebuah peralatan ritual dari dalam tasnya. Itu adalah sebuah jubah berwarna perak. Setelah memakainya, jubah itu kini menutupi tubuhnya. Pada saat yang sama, sebuah kekuatan yang aneh mengalir di tubuhnya. Jubah itu telah mengubah temperamennya, bahkan mengubah bentuk tubuhnya.     

"Sudah waktunya untuk memamerkan kekuatanmu," ujar Ye Futian, sambil menepuk-nepuk kepala Elang Angin Hitam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.