Legenda Futian

Pelopor



Pelopor

0Ketika mendengar jawaban Ye Futian, Long Ling'er menatapnya dan berkata, "Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja."     

"Ling'er, berkultivasilah dengan baik bersama Kakek Feng. Jangan terus memikirkan masa lalu," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. "Aku pergi dulu." Setelah itu, dia berjalan keluar.     

"Kakak Futian," Ling'er memanggilnya.     

Ye Futian berhenti. Dia berbalik dan berkata, "Hei, apa kau tidak tahu bahwa kau itu menyebalkan?"     

Kedua mata Long Ling'er berkaca-kaca. Air matanya hampir jatuh dan Ye Futian merasa tersentuh. Gadis ini terlalu pandai bersandiwara.     

"Kau tidak melupakan apa yang telah kau janjikan bukan?" ujar gadis itu dengan nada suara yang menyedihkan.     

Ye Futian merasa bingung, tapi dia dengan cepat mengingat apa yang sedang dibicarakan Long Ling'er. Dia telah berjanji untuk menghabiskan Tahun Baru dengannya.     

"Aku mengingatnya." Ye Futian mengangguk.     

"Kalau begitu kau harus menepatinya," ujar Long Ling'er.     

"Baiklah." Ye Futian terkekeh dan mulai berjalan keluar.     

Setelah dia pergi, Long Ling'er menatap ke arah Long Mu. "Kau senang sekarang?"     

"Ling'er," ujar Long Mu. "Kau sudah cukup sering bermain-main. Seberapa baik kau mengenalnya?"     

"Aku tidak peduli." Long Ling'er membelalakkan matanya pada Long Mu.     

"Kau adalah satu-satunya anak perempuan yang dimiliki oleh Paman. Kau adalah puteri dari Keluarga Long," Long Mu melanjutkan. "Bahkan tanpa kuberitahu, kau semestinya mengetahui hubungan antara Paman dan keluarga kita akhir-akhir ini. Sekarang, kau dengan santai memberikan Paviliun Celestial kepada orang asing. Apa yang akan dipikirkan oleh anggota keluarga lainnya?"     

"Aku sudah kenyang." Long Ling'er berbalik dan pergi.     

Sambil melihat punggung Long Ling'er, Long Mu merasa tak berdaya. "Paman Yang," ujarnya. "Bawa Ling'er kembali."     

"Baik, Tuan Muda Mu." Yang Xing mengangguk dan mengikuti Long Ling'er. Dia tertawa masam. Long Mu bersikap terang-terangan seperti biasanya. Dia menyayangi Long Ling'er, tetapi kepribadian mereka benar-benar berbeda satu sama lain. Sulit untuk menyatukan pendapat mereka berdua. Long Mu lebih cocok berkultivasi.     

Ketika Ye Futian kembali, Loulan Xue, Yu Sheng, dan Shen Yu telah keluar dari paviliun. Hanya Ye Wuchen yang sedang berkultivasi disana. Mereka tidak kembali sampai sore dan datang dengan membawa banyak hal. Yu Sheng yang membawa semuanya.     

"Apa itu?" Ye Futian bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Beberapa tanaman spiritual. Kami tadi pergi ke Jalan Qingyun," jawab Loulan Xue. "Tempat itu adalah pasar perdagangan terbesar di daerah ini. Aku membeli beberapa tanaman spiritual untuk membuat ramuan obat untuk mandi. Para kultivator seni bela diri di Kota Langit Suci sering melatih diri mereka seperti ini. Aku menemukan cara untuk membuat ramuan obat untuk mandi. Kau, Yu Sheng, dan Ye Wuchen bisa menggunakannya."     

"Kau sudah bekerja keras. Sisakan juga untuk dirimu sendiri." Ye Futian mengangguk. Orang-orang di dunia luar biasanya menggunakan sumber daya untuk berkultivasi. Jika memungkinkan, mereka pasti juga akan melakukannya dan meningkatkan kultivasi mereka sebanyak mungkin.     

"Ya." Loulan Xue mengangguk. "Aku akan membuatnya dengan Shen Yu." Setelah itu, mereka pergi.     

Ye Futian menatap ke arah punggung Loulan Xue. Kala itu ketika Loulan Xue pergi ke Pondok secara sukarela untuk menjadi pelayannya, dia tidak menyangka gadis itu akan bersikap seperti ini. Dia mengira Loulan Xue tidak akan bisa melakukannya dengan baik karena dia adalah seorang puteri. Tetapi setelah kakak kedua melatihnya, Loulan Xue perlahan-lahan menjadi terbiasa bekerja sebagai seorang pelayan dan menerimanya. Bahkan Ye Futian sudah terbiasa dengan hal itu.     

"Kita tidak akan pergi ke Keluarga Long lagi?" Yu Sheng bertanya.     

"Tidak." Ye Futian menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak menganggap Paviliun Celestial adalah rencana jangka panjang. Kita harus menemukan cara lain untuk mendapatkan batu-batu spiritual."     

Long Ling'er telah memberi mereka Paviliun Celestial. Dia adalah puteri dari Keluarga Long, tapi dia masih terlalu muda. Dia tidak bisa memutuskan apa-pun. Ye Futian dapat merasakan beberapa hal dari sikap yang ditunjukkan oleh Long Mu. Karena itu, Paviliun Celestial yang dibeli dengan sumber daya milik Keluarga Long tidak terlalu menjanjikan. Lebih baik dia mengandalkan dirinya sendiri.     

"Perjalanan ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit," ujar Yu Sheng. Dengan tingkat Plane mereka saat ini, metode biasa tidak dapat mendukung konsumsi sumber daya mereka.     

"Ya, aku akan memikirkannya." Ye Futian mengangguk. Sumber daya mereka sangat terbatas. Dia merasa bahwa tingkat Plane mereka terlalu rendah. Semua itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka di kota kaya raya seperti Kota Langit Suci. Tentu saja, mereka dapat bergabung dengan Tiga Sekolah Terbesar atau pasukan lainnya dan mereka akan memiliki sumber daya yang cukup. Namun, Ye Futian tidak ingin bergabung dengan pasukan lain lagi.     

Beberapa saat kemudian, Loulan Xue dan Shen Yu berjalan mendekat. Loulan Xue berkata, "Sudah selesai. Kau ingin mencobanya?"     

"Ya." Ye Futian mengangguk dan mengikuti Loulan Xue ke kamar mandi di dalam rumah.     

Saat ini, air untuk mandi tampak menggelegak. Terdapat batu-batu berwarna merah menyala di dalamnya, membuat seluruh bak mandi tampak seperti lelehan lava. Hawa panasnya terasa mengerikan. Ramuan obat sudah berada di dalamnya.     

"Kau bisa mencobanya duluan," ujar Ye Futian.     

"Aku tidak yakin telah memasukkan takaran yang tepat. Kau bisa mencobanya. Aku akan menunggu disini," ujar Loulan Xue.     

"Uh..." Ye Futian berkedip padanya. Apakah tindakan seperti ini diperbolehkan?     

Loulan Xue menatapnya. Kedua matanya yang berwarna perak tidak menunjukkan gangguan dan ia berkata dengan pelan, "Bukankah ini yang harus dilakukan oleh seorang pelayan?"     

Ye Futian tidak bisa berkata-kata, tapi penjelasan Loulan Xue sepertinya masuk akal. Tapi kenapa hal ini masih terasa aneh?     

Ketika melihat bahwa Loulan Xue masih menatapnya dan tidak bergerak dari tempatnya berdiri, Ye Futian memiliki ekspresi aneh di wajahnya. Kemudian dia melepas jubahnya yang berwarna putih serta bajunya, memperlihatkan tubuhnya yang kurus. Dengan tubuh setengah telanjang, dia berjalan menuju kamar mandi sambil bergumam, "Wanita ini sedang memanfaatkanku."     

*Psss* Saat Ye Futian memasuki bak mandi, dia dapat merasakan sebuah kekuatan yang mengerikan masuk ke dalam tubuhnya. Dia tidak berpikir bahwa suhu tinggi dari air ini akan mempengaruhinya, tapi dia jelas telah meremehkan manfaat dari ramuan obat untuk mandi. Dalam sekejap, aliran kekuatan menyebar ke seluruh anggota tubuhnya. Tubuhnya seolah mendidih dan darahnya mengalir ke seluruh tubuhnya dengan cepat.     

"Jangan melawan. Biarkan tubuhmu menerimanya dan biarkan kekuatan itu menyatu denganmu. Ramuan obat ini tidak akan memberi banyak manfaat karena ini pertama kalinya kau mencoba, tetapi, penggunaan jangka panjang akan sangat meningkatkan kekuatan fisikmu. Ramuan obat ini sangat bermanfaat," Loulan Xue menambahkan. "Bagaimana rasanya?"     

"Apa yang kau tambahkan..." Ye Futian bergumam. "Tapi tubuhku terasa nyaman." Setelah itu, dia menutup matanya dan menahan efek ramuan obat itu dengan tenang. Kekuatan mengerikan itu menyatu ke dalam tubuhnya, hingga setiap bagian selnya.     

Rasa sakit yang muncul terus berkurang. Setelah beberapa saat, dia tidak merasakan apa-apa lagi. Dia berdiri dan berjalan keluar dari bak mandi. Loulan Xue berjalan mendekat dan memakaikan jubah mandi pada Ye Futian. Saat ini, kedua matanya yang berwarna perak tampak berbinar.     

"Kau bisa pergi sekarang," ujar Ye Futian.     

"Baik." Loulan Xue mengangguk dan pergi.     

Beberapa saat kemudian, Ye Futian kembali ke kamarnya dan berkata, "Yu Sheng, kau harus mencobanya. Ramuan obat ini akan berguna untukmu."     

"Baiklah." Yu Sheng mengangguk.     

Ye Futian duduk di halaman depan. Cincin di jarinya menyala dan sebuah guqin muncul di hadapannya. Dia memainkan guqin dengan mata terpejam. Dalam benaknya, Ukiyo mulai mengalun. Setiap not musik yang mengalir dipenuhi dengan ilmu sihir.     

Ukiyo adalah salah satu dari sepuluh mahakarya musik dunia. Masing-masing lagu adalah sebuah mahakarya.     

Konsepsi artistik Ukiyo merupakan pikiran dari kedua kaisar agung. Tapi sekarang, pikiran Ye Futian tampak berbeda.     

Ye Futian perlahan-lahan mulai melupakan tentang Ukiyo. Pada saat itu, ia tampak terbawa dalam dunianya sendiri. Setelah itu, dia memetik senar-senar guqin dan sebuah melodi yang anggun mulai mengalir. Langit menjadi gelap dan sinar bulan bersinar ke bawah. Saat alunan musik terdengar, tempat itu menjadi sangat indah. Hati setiap orang yang mendengar musik itu seperti terbawa dalam suasana tersebut.     

Shen Yu berdiri tidak jauh dari tempat Ye Futian berada. Ketika alunan musik itu terdengar, dia merasakan jantungnya berdegup kencang. Kedua matanya yang polos menatap ke arah sosok itu dengan tenang. Alunan musik itu terdengar sangat indah. Musik itu memiliki daya tarik istimewa yang membuat orang-orang ingin mendengarkannya. Alunan musik yang anggun itu terus menyebar, langsung membawa setiap orang yang mendengarnya ke dalam konsepsi artistik yang unik. Dari musik tersebut, mereka bisa merasakan seorang pemuda meninggalkan kampung halamannya untuk melakukan perjalanan jauh. Dia mengejar tujuan dan mimpinya, menghadapi semuanya dengan rasa optimis.     

Dia sangat baik dan rendah hati. Dia mengesampingkan ketenarannya dan tidak terpengaruh oleh banyak hal. Namun, dunia tidak pernah menuruti keinginan semua orang. Akan selalu ada orang yang menyerang dunianya. Orang-orang itu sangat sombong. Dia ingin mengabaikan mereka tetapi ia tidak bisa menghindarinya. Beberapa hal akan selalu mengikutinya.     

Identitas, status, dan kekuasaan seperti gunung yang bisa menghancurkan tulang punggung seseorang. Bahkan sebuah hubungan yang sederhana-pun tetap akan terpengaruh olehnya.     

Alunan musik berubah dari tenang menjadi nyaring seolah-olah pikirannya telah dipengaruhi oleh dunia luar. Tetapi setelah kekacauan itu berakhir, musik itu kembali menjadi tenang. Namun, ketenangan ini memiliki perasaan sombong dan kesepian di dalamnya. Alunan musik itu menjadi serius dan penuh kesombongan. Perlahan-lahan, musik itu semakin dipercepat.     

Jari-jari Ye Futian bergerak semakin cepat dan dengan cekatan memetik senar-senar guqin. Alunan musik menjadi kacau. Terdapat sebuah aura yang tak terlihat di sekitarnya. Dia terlihat sombong dan mampu menghancurkan segala sesuatu yang ada di dunia ini.     

Spiritual Qi di dunia ini tampaknya juga ikut terpengaruh. Spiritual Qi menjadi tak terkendali dan sinar-sinar cahaya berwarna ungu bermunculan seperti kilat. Sambaran petir melesat melintasi tempat tersebut. Alunan musik semakin dipercepat dan petir saling menyambar di atas langit. Seluruh dunia menjadi kacau seolah-olah terdapat sebuah badai petir yang ingin menghancurkan segalanya.     

Di halaman tersebut, Shen Yu menyaksikan pemandangan ini dengan ekspresi terkejut di wajahnya. Dia dapat merasakan alunan musik sedikit demi sedikit berubah dari damai menjadi kacau. Bahkan sekarang, Ye Futian memiliki sebuah aura yang mengerikan di tubuhnya. Dia terlihat sombong dan angkuh. Jari-jarinya masih memetik senar-senar guqin instrumen dengan anggun, tapi dia tampaknya telah berubah.     

Dia tidak peduli dengan dunia ini dan berani bersaing dengan para penguasa mana-pun.     

Shen Yu berusaha menyumbat telinganya, tapi tindakannya itu sia-sia. Sebuah gambaran tentang berakhirnya dunia muncul di benaknya. Petir terus menyambar, hampir menghancurkan pikirannya. Namun ini hanyalah efek samping dari musik tersebut. Ye Futian tidak menyerang siapa-pun. Badai petir terbentuk dengan sempurna di sekitar tubuh Ye Futian. Ini adalah sebuah sihir musik mengerikan yang bisa berubah menjadi serangan spiritual.     

Akhirnya, musik itu berhenti. Gambaran yang mengerikan itu telah menghilang.     

Ye Futian menenangkan diri dan membuka matanya perlahan-lahan. Dia tersenyum. Ukiyo mengatakan kepadanya bahwa jika dia menambahkan energi spiritual ke dalam musik, dia bisa mengendalikan Spiritual Qi di udara. Sekarang, dengan menggunakan Ukiyo sebagai teknik dasar, ia menyusun karya musiknya sendiri sesuai dengan pikiran dan pengalamannya sendiri. Itu adalah sebuah sihir musik yang sangat kuat.     

Ini adalah awal yang baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.