Penyihir Spiritual Suci
Penyihir Spiritual Suci
Di wilayah Kota Zhongzhou di Negeri Barren, terdapat sekumpulan bangunan berbentuk seperti istana yang sangat mewah. Di atas sebuah gedung, terdapat sebuah rumah yang dihias dengan megah. Saat ini, terdapat dua sosok yang sangat cantik sedang berdiri di rumah tersebut, sambil menatap ke arah pemandangan yang mempesona di depan mereka. Di kejauhan, kembang api bermunculan di atas langit. Namun, keduanya tetap terlihat kesepian, meskipun tempat mereka berada saat ini tampak luar biasa.
Tempat ini adalah kediaman dari Keluarga Zhuge, salah satu klan terkemuka di Negeri Barren.
"Apakah kau merindukan 'dia'?" salah satu wanita tiba-tiba bertanya ketika dia tersenyum dan menatap ke arah wanita yang terlihat lebih muda di sampingnya. Saat ini, wanita yang terlihat seperti seorang peri itu menatap ke arah bulan yang menyendiri di atas langit.
"Ya." Hua Jieyu mengangguk pelan dan tersenyum lebar. "Dia pasti juga sedang melihat bulan dan memikirkanku sekarang."
"Apakah dia berani untuk tidak melakukannya?" Zhuge Mingyue tersenyum dan berkata, "Sekarang dia seharusnya sudah berada di Negeri Barren. Aku ingin tahu di kota kecil mana dia berada saat ini. Dia seharusnya sudah mendapatkan peta Negeri Barren dan mengetahui dimana wilayah Keluarga Zhuge berada."
"Kakak, menurutmu berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk datang kemari?" Hua Jieyu bertanya dengan suara pelan.
"Kurasa dia akan datang kemari begitu dia mencapai Noble Plane. Dengan membiarkan kekasihnya yang cantik berkeliaran di dunia luar, bagaimana mungkin dia tidak merasa cemas?" ujar Zhuge Mingyue, sambil tersenyum.
"Kakak selalu menjagaku selama disini, mengapa dia harus merasa khawatir?" Hua Jieyu menatap ke arah Zhuge Mingyue dan kedua matanya yang polos dipenuhi dengan rasa terima kasih. "Kakak, terima kasih."
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku. Aku akan menunggunya untuk membalas hutang budiku padamu," ujar Zhuge Mingyue dengan nada bercanda. "Dia telah berjanji padaku bahwa di masa depan dia akan melindungiku. Pada saat itu, jangan lupa untuk mengingatkannya tentang hal itu."
"Tidak masalah. Aku juga akan melindungi kakak." Hua Jieyu tersenyum lebar. Pada tahun ini, kakak kedua telah melakukan banyak hal untuknya sehingga dia hampir tidak dapat membalas kebaikannya. Terutama, belum lama ini, kakak kedua telah menawarkan kesempatan yang bisa mengubah takdirnya di masa depan.
"Aku tahu bahwa kau mencintainya." Zhuge Mingyue tersenyum.
"Kakak, Jieyu, kita harus pergi. Mereka terus mendesak kita." Tiba-tiba, satu sosok yang polos dan menawan berjalan mendekat. Dia adalah Beitang Xing'er, murid keenam dari Pondok.
"Baiklah," Zhuge Mingyue mengangguk, setelah itu dirinya serta Hua Jieyu berbalik dan turun dari rumah tersebut. Ketiganya berjalan bersama-sama di kediaman Keluarga Zhuge. Sepanjang perjalanan, banyak orang memandang ke arah ketiganya. Beberapa dari mereka terlihat iri sementara yang lainnya tampak kagum, terutama ketika mereka melihat wanita yang seperti seorang peri itu di bawah sinar bulan. Namanya adalah Hua Jieyu dan dia datang kemari bersama Zhuge Mingyue. Dia memiliki penampilan yang sangat menawan dan ia masih muda, sehingga menarik perhatian banyak orang di Keluarga Zhuge. Namun, Zhuge Mingyue telah menjaganya dengan ketat sehingga tidak ada seorang-pun yang berani menyentuhnya.
Tidak ada yang tahu mengapa Zhuge Mingyue begitu baik padanya. Belum lama ini, Zhuge Mingyue bahkan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya pada Hua Jieyu.
Hari itu, semua orang di Keluarga Zhuge memusatkan perhatiannya pada Zhuge Mingyue, tapi sosok yang muncul adalah Hua Jieyu. Tidak ada seorang-pun yang akan melupakan pemandangan itu: wanita yang terlihat seperti seorang peri itu muncul dengan pancaran cahaya tujuh warna di sekitar tubuhnya seolah-olah dia adalah seorang dewi dari surga.
Bakat Hua Jieyu yang sudah memiliki kemampuan dari semua elemen telah berevolusi dan kini dia telah menjadi golongan penyihir yang sangat langka, yaitu seorang Penyihir Spiritual Suci.
Hari itu, banyak orang mengira bahwa pemimpin keluarga akan marah, tetapi karena seorang Penyihir Spiritual Suci telah muncul, pemimpin itu tidak menyalahkan Zhuge Mingyue. Sebaliknya, dia hanya menghela napas, tidak mengerti mengapa putrinya membuat keputusan seperti ini.
…
Wilayah Timur Negeri Barren, Kota Langit Suci, Paviliun Celestial. Tempat itu dipenuhi dengan alunan musik merdu yang menunjukkan betapa musisi itu sedang merindukan seseorang. Cahaya bulan menyinari satu sosok berwajah tampan, dan suasana di tempat itu terlihat sangat damai.
Setelah beberapa saat, musik itu perlahan-lahan berhenti. Ye Futian memindahkan jari-jarinya dari senar guqin dan mengangkat kepalanya untuk melihat bulan yang menggantung di atas langit. Di kediaman Keluarga Zhuge, apakah Jieyu juga sedang melihat bulan sepertiku? Apakah dia baik-baik saja? Kakak kedua pasti tidak akan membiarkan dia diperlakukan dengan buruk. Ketika memikirkan tentang kakak kedua, Ye Futian tersenyum lebar. Dia belum terbiasa tidak melihat kakak kedua berada di sampingnya. Dia benar-benar menikmati masa ketika dia dilindungi olehnya.
Sekarang, kakak kedua juga harus melindungi Jieyu seperti bagaimana dia melindunginya selama ini.
Tidak jauh dari tempat Ye Futian berada, satu sosok bersenjata sedang duduk dengan tenang. Dia juga sedang menatap ke arah bulan sabit, berharap bulan itu akan menyampaikan kerinduannya meskipun mereka terpisah ribuan mil jauhnya. Jelas, Ye Wuchen juga sedang memikirkan seseorang.
"Kau sedang memikirkan Chenyu," ujar Ye Futian dengan suara pelan.
"Aku telah meninggalkannya sendiri dan datang ke Negeri Barren. Sudah lama sekali rasanya. Dia pasti sangat membenciku," ujar Ye Wuchen dengan pelan.
"Karena itu kau harus fokus berkultivasi dan kembali padanya di masa depan untuk menikah dengannya," ujar Ye Futian.
Ye Wuchen tidak menanggapinya dan hanya duduk di tempatnya tanpa mengatakan apa-apa.
Ye Futian tersenyum dan terus memainkan guqin. Alunan Musik yang merdu terus berbunyi seiring waktu berlalu, dan tahun ke-10004 Kalender Prefektur Ilahi akhirnya telah berakhir.
Keesokan paginya, tempat itu tampak sangat sunyi. Ye Futian membuka matanya dan menatap ke arah langit. Senyuman lebar muncul di wajahnya. Hari ini adalah permulaan baru lainnya. Pada malam sebelumnya, Energi Spiritualnya berhasil membuat terobosan dan ilmu sihirnya kini mencapai Arcana Plane tingkat menengah.
Efek dari Rumput Naga masih dapat dia rasakan, sehingga memungkinkannya untuk membuat terobosan lainnya dalam waktu yang singkat. Terlebih lagi, setelah mencoba berendam dengan ramuan obat selama beberapa hari terakhir, kekuatan fisiknya sepertinya juga akan mengalami terobosan.
Yu Sheng berjalan mendekat dan bertanya pada Ye Futian, "Apakah kita akan pergi hari ini?"
"Ya," Ye Futian mengangguk. "Kemana saja kau tadi malam? Kenapa aku tidak melihatmu?"
"Setelah berendam dengan ramuan obat, aku terus berkultivasi. Tingkat Plane seni bela diriku telah meningkat," jawab Yu Sheng.
Ye Futian tertegun sejenak, setelah itu dia tersenyum lebar. Energi Spiritualnya telah membuat terobosan, sementara Yu Sheng mengalami hal yang serupa untuk seni bela diri-nya. Sepertinya mereka berdua semakin dekat dengan Arcana Plane tingkat menengah yang seutuhnya.
Tiba-tiba, Shen Yu berjalan dari luar dengan tergesa-gesa. Ketika menyadari ekspresinya, Ye Futian bertanya, "Ada apa?"
"Nyonya Long telah tiba." Tatapan mata yang aneh muncul di kedua mata Shen Yu karena bukan hanya Long Ling'er yang datang kemari.
"Ling'er?" Ekspresi aneh muncul di wajah Ye Futian. Apakah dia benar-benar datang kemari?
"Kakak Futian." Ye Futian mendengar sebuah suara dari kejauhan, setelah itu dia melihat satu sosok yang terlihat seperti seorang peri berjalan ke arahnya. Di belakangnya, terdapat satu sosok lainnya, yaitu seorang wanita yang sangat cantik. Hal ini menyebabkan ekspresi aneh muncul di wajah Ye Futian. Sambil berdiri, dia menyapa, "Nyonya."
"Tidak perlu bersikap terlalu sopan. Aku hanya ingin mengobrol denganmu," ujar Nyonya Long, sambil tersenyum.
"Baik," Ye Futian mengangguk dan memberi isyarat kepada Shen Yu. Shen Yu memahami maksudnya lalu membungkuk hormat, setelah itu dia pergi meninggalkan mereka. Saat ini, dia tidak bisa bersikap tenang. Pemimpin wanita dari Klan Naga Gunung Barat benar-benar datang kemari untuk mengunjungi Ye Futian secara langsung.
Nyonya Long melirik pada beberapa orang lainnya dan Ye Futian berkata, "Mereka semua sangat dekat dengan saya. Nyonya, anda bisa mengatakannya secara langsung."
"Kau berasal dari Wilayah Barren Timur, bukan?" Nyonya Long menatap ke arah Ye Futian.
Ye Futian memandang ke arah Nyonya Long, setelah itu dia tersenyum dan mengangguk, "Sepertinya anda juga sudah mendengar tentang peristiwa yang terjadi di Wilayah Barren Timur." Ketika dia memberi Ling'er lembaran musik Ukiyo, dia sudah menduga hal ini terjadi, tetapi dia tidak menyangka bahwa hal ini terjadi lebih cepat daripada yang dia pikirkan. Ukiyo bukanlah sebuah rahasia lagi dan mudah untuk mengetahui bahwa dia adalah orang yang mendapatkannya. Namun, dia mengatakan kepada Ling'er bahwa dia hanya boleh memberi tahu orang tuanya tentang hal itu. Selama perjamuan pada malam sebelumnya berlangsung, Ye Futian memiliki kesan yang baik terhadap Nyonya Long. Meskipun dia bisa menjadi sorotan setelah jamuan tersebut, tidak ada dendam atau konflik kepentingan antara Klan Naga dan dirinya. Oleh karena itu, pemimpin Klan Naga kemungkinan besar tidak akan memanfaatkannya. Bagaimanapun juga, dia hanyalah sosok yang tidak penting dan Klan Naga tidak punya alasan untuk mengkhianatinya. Oleh karena itu, seharusnya lembaran musik itu tidak akan menimbulkan masalah lainnya.
"Ya, aku pernah mendengarnya sebelumnya," Nyonya Long mengangguk. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah lencana dan menambahkan, "Sebaiknya kau harus terus mengelola Paviliun Celestial. Karena Ling'er telah memberikan tempat itu padamu, tidak pantas bagiku untuk mengambilnya kembali. Di masa depan, tidak ada seorang pun di Klan Naga yang akan mengomentari tentang hal itu."
"Engg..." Ye Futian menatap ke arah Nyonya Long. Jelas, dia tahu bahwa rasanya benar-benar berbeda untuk menerima lencana itu dari Nyonya Long dibandingkan dengan Long Ling'er. Lagipula, Long Ling'er masih muda dan tidak memiliki kekuasaan yang tinggi dalam Klan Naga. Karena itu para murid dari Klan Naga berani memberinya pertanyaan. Namun, hal itu akan sangat berbeda jika Nyonya Long adalah orang yang memberinya Paviliun Celestial. Jika dia adalah orang yang sangat disegani Nyonya Long, tidak ada seorang-pun yang berani mengomentarinya.
Nyonya Long tersenyum dan melanjutkan, "Kalian semua telah datang kemari dari tempat yang berada ribuan mil jauhnya dari tempat ini. Meskipun kalian semua sangat berbakat, kultivasi kalian masih akan terhambat oleh kurangnya sumber daya. Apakah kau berencana untuk terus menjual lembaran musik di masa depan? Selain itu, jika kau menemui masalah di masa depan, dengan menjadi pemilik Paviliun Celestial akan sedikit membantumu. Jika kau masih menolak penawaranku ini, kau telah membuat kunjunganku kemari menjadi sia-sia."
Ye Futian tahu bahwa Nyonya Long tidak berbohong. Klan Naga telah membeli Paviliun Celestial dan Nyonya Long telah memberikan tempat itu padanya. Dengan menjadi pemilik resmi dari Paviliun Celestial, berarti dia telah mendapatkan dukungan dari Klan Naga. Hal ini jelas akan membuat anggota lain takut padanya.
"Kalau begitu, saya berterima kasih atas hadiah anda, Nyonya." Karena Nyonya Long sudah bersikeras, Ye Futian tidak bisa menolak penawaran itu. Karena itu dia hanya bisa mengambil lencana yang sebelumnya telah ia kembalikan pada Long Ling'er.
"Hahaha." Ketika melihat pemandangan itu, Long Ling'er tersenyum bahagia.
"Aku pergi duluan," ujar Nyonya Long, sambil tersenyum. Keduanya tidak menyinggung tentang Ukiyo, seolah-olah mereka telah menyepakati hal itu sebelumnya.
"Kakak Futian, ujian penerimaan dari Tiga Sekolah Terbesar semakin dekat. Aku harus berkultivasi untuk sementara waktu. Pada saat itu, kau harus datang dan mendukungku!" Long Ling'er berkata pada Ye Futian.
"Tentu saja." Ye Futian tersenyum dan mengangguk.
Nyonya Long membawa Long Linger dan pergi. Ye Futian melihat lencana yang berada di tangannya dan ekspresi aneh muncul di wajahnya.
"Apakah ini berarti kita tidak perlu pergi?" Yu Sheng bergumam.
"Ya," Ye Futian mengangguk. Dia juga tidak menyangka bahwa Nyonya Long akan menyerahkan lencana ini secara pribadi.
…
Tahun ke-10005 Kalender Prefektur Ilahi adalah titik awal yang baru bagi banyak orang. Beberapa hari terakhir, Ye Futian dan teman-temannya telah berkultivasi dengan tenang di Paviliun Celestial dan menjadi semakin kuat dari hari ke hari, sampai akhirnya Ye Futian dan Yu Sheng telah mencapai Arcana Plane tingkat menengah seutuhnya, sementara Ye Wuchen telah memasuki Arcana Plane tingkat kelima. Ketiganya menjadi semakin kuat dan sedang berusaha mencapai Noble Plane.
Suasana di Kota Langit Suci perlahan-lahan menjadi semakin ramai. Ujian penerimaan Tiga Sekolah Terbesar semakin dekat dan semakin banyak orang asing yang tiba di kota ini. Banyak orang rela menempuh perjalanan jauh untuk datang ke Kota Langit Suci agar mereka tidak akan melewatkan ujian penerimaan tahun ini.
Saat ini, sekelompok orang telah tiba di luar Sekolah Starry. Diantara mereka, terdapat seorang wanita cantik. Dia melihat ke arah perguruan tinggi yang megah di hadapannya, tempat impiannya untuk berkultivasi. Tidak jauh dari sana, satu sosok berwajah cantik mendekatinya dan berteriak, "Yurou!"
"Kakak!" Wang Yurou berteriak, sambil tersenyum. Dia juga datang ke Kota Langit Suci.