The Alchemists: Cinta Abadi

Rahasia Di Masa Lalu (1)



Rahasia Di Masa Lalu (1)

0SEATTLE, TAHUN 2030     

.     

"Karl, kau tidak akan percaya ini...!" seru Friedrich dengan suara penuh semangat. Ia melepaskan jasnya dan menggantungnya di balik pintu.     

Pemuda berusia 20 tahun itu mengenakan pakaian formal serba gelap untuk membuat dirinya terlihat lebih tua di hari pertama ia bekerja sebagai project manager di Atlas X. Ini adalah perusahaan aviasi kedua yang dibuat oleh Sam Atlas, yang terkenal sebagai pendiri Atlas Corp, setelah ia menjual perusahaan pertamanya kepada Schneider Group.     

Sam Atlas adalah pencinta pengetahuan dan ia sangat tertarik pada bakat dan kegeniusan Friedrich Neumann di saat pertama menyaksikan pemuda itu tampil membawakan kuliah umum di Stanford.     

Sebelum umurnya menginjak 20 tahun, Friedrich bahkan sudah memegang beberapa hak paten yang sangat penting dalam teknologi aeronautika dan bahkan akhir-akhir ini mulai diterapkan untuk teknologi penjelajahan luar angkasa. Ia sangat dihormati dan dikagumi rekan-rekan sejawatnya yang rata-rata berusia lebih dari dua kali lipat umurnya.     

Friedrich Neumann memang seorang genius yang diberkati dengan otak super brilian dan pemikiran-pemikiran yang maju melampaui zamannya. Sam Atlas segera mendekatinya dan menawarkan Friedrich yang berkebangsaan Jerman untuk pindah ke Seattle dan bekerja untuknya.     

Setelah mengobrol selama berjam-jam dengan antusias, keduanya menyadari bahwa mereka sangat cocok dan mempunyai mimpi yang sama. Sam sangat ingin membawa manusia menjelajah luar angkasa, demikian juga halnya dengan Friedrich.     

Keduanya tidak lagi memikirkan bagaimana manusia dapat bepergian keliling dunia, melainkan bagaimana manusia dari menjelajah alam semesta.     

"Aku ingin membuat perusahaan eksplorasi luar angkasa swasta yang akan mempersatukan manusia di seluruh dunia dengan tujuan yang sama. Kita akan dapat mendahului NASA, CNSA, dan Roscosmos," kata Sam Atlas yang berambut abu-abu dan wajah dipenuhi keriput itu.     

Ia memang sudah hampir 60 tahun, tetapi semangatnya tetap luar biasa besar. Apalagi kalau sudah membahas tentang ilmu pengetahuan. Friedrich mengangguk sambil menyesap wine-nya.     

Di Amerika sebenarnya ia belum cukup umur untuk minum minuman beralkohol, tetapi karena ia berkebangsaan Jerman, Sam mengabaikan fakta bahwa anak muda di depannya ini masih berusia 20 tahun.     

"Aku sangat ingin terlibat di sana," kata Friedrich kemudian. "Aku akan berhenti dari posisiku di universitas dan mendedikasikan waktuku untuk Atlas X."     

"Aku sangat senang mendengarnya," kata Sam. "Setelah kita membuat beberapa prototipe yang berhasil, aku akan segera mengundang para investor untuk bergabung."     

"Aku dengar Schneider Group membeli perusahaan Anda yang lama," kata Friedrich dengan penuh minat. "Kenapa harus membuat perusahaan baru? Kenapa tidak membuat divisi baru di bawah perusahaan yang sama? Kurasa Schneider Group pasti akan sanggup membiayainya."     

Sam menggeleng. "Tidak. Aku ingin mempunyai sesuatu yang menjadi milikku sendiri. Pemilik baru Atlas Corp, Caspar Schneider, sebenarnya tidak memiliki kecintaan pada dunia aeronautika. Akhir-akhir ini aku menyesal membiarkannya membeli perusahaanku."      

"Aku tidak mengerti.. kalau Anda tidak ingin menjual, dan ia juga tidak menyukai dunia aviasi, mengapa ia membeli Atlas Corp?" tanya Friedrich keheranan.     

Sam Atlas hanya bisa menarik napas panjang. Ini adalah rahasia yang sudah ia janjikan tidak akan ia ceritakan kepada siapa pun. Dua belas tahun yang lalu, tangan kanan Caspar Schneider meneleponnya dan memintanya menjual Atlas Corp dengan harga yang fantastis.     

Karena Sam Atlas sangat menyukai perusahaannya dan ia tidak sedang membutuhkan uang, ia menolak tawaran itu. Namun, akhirnya Stanis Van Der Ven berhasil membuat Sam menyerah dan menjual 80% saham perusahaan kesayangannya karena ia ditawari sebuah rahasia ilmu pengetahuan yang tidak dapat ditolaknya.     

Sam adalah seorang pencinta pengetahuan dan ia segera terpikat oleh informasi mengejutkan itu. Ia akhirnya merelakan menjual 80% saham Atlas Corp, yang dibeli dengan harga lebih mahal dari valuasi oleh Schneider Group, dan sebagai gantinya, ia dapat bertemu empat mata dengan Caspar Schneider, yang menceritakan kepada rahasia yang telah tersimpan selama berabad-abad.     

Caspar menjelaskan bahwa di dunia ini ada ratusan manusia abadi yang hidup di antara manusia biasa. Mereka adalah anggota klan Alchemist. Caspar berhasil membuktikan kepada Sam bahwa ia telah hidup selama 400 tahun di bumi dan hal itu membuat Sam menjadi terpukau.     

Sayangnya, Sam hanya bisa mengagumi orang-orang Alchemist dari jauh. Ia juga tidak boleh membagikan rahasia yang telah dipercayakan kepadanya itu. Karenanya, ketika mendengar pertanyaan Friedrich malam ini, ia hanya tersenyum dan menuang kembali wine ke gelasnya, tidak menjawab.     

Sebagai orang yang jauh lebih muda, Friedrich tahu diri. Ia tidak memaksa untuk mendapatkan jawaban. Namun demikian, ia terus menyimpan keingintahuannya itu di dalam hati, dan berharap, suatu hari nanti ia akan mendapatkan jawabannya.     

"Baiklah, kalau begitu, kapan kau bisa mulai bekerja?" tanya Sam Atlas setelah mereka mengakhiri acara minum-minum malam itu.     

Friedrich mengerutkan keningnya. "Aku harus mengurus adikku untuk pindah sekolah. Mungkin sesudah liburan musim panas."     

"Adikmu umur berapa?" tanya Sam.     

"Baru 15 tahun," kata Friedrich. "Hanya aku yang ia miliki di dunia ini. Kedua orang tua kami meninggal lima tahun yang lalu, dan ia dibesarkan di panti asuhan. Tiga tahun lalu aku berhasil mendapatkan hak asuhnya. Sekarang ia ikut aku kemana pun aku pergi."     

"Ahh.. sungguh kakak yang sangat bertanggung jawab," puji Sam. Ia mendesah panjang, mengingat anak perempuannya yang sama sekali tidak berguna. Kerjanya hanyalah menyibukkan diri bergaul dengan para sosialita dan menghamburkan uang ayahnya.      

Sam akan merasa sangat bersyukur kalau anaknya memiliki separuh saja rasa tanggung jawab dan keseriusan Friedrich.     

"Aku berterima kasih karena Tuan mempercayaiku untuk bergabung dalam inisiatif luar biasa ini," kata Friedrich sebelum ia undur diri dari rumah Sam. Ia mengulurkan tangannya dan menjabat erat tangan lelaki tua itu.     

"The pleasure is mine," jawab Sam sambil tersenyum lebar.      

Aku yang senang kau bergabung.     

Friedrich menepati janjinya. Ia mengurusi kepindahan dirinya dan Karl dari Jerman ke Seattle dan tinggal di Amerika untuk bekerja pada proyek baru milik Sam Atlas. Mereka sangat menikmati tinggal di kota cantik di negara bagian Washington itu.     

Sam Atlas terutama memperlakukan kedua anak muda itu seperti kepada anak sendiri. Setiap akhir pekan ia akan mengundang Friedrich dan Karl untuk barbekyu atau sekadar bersantai di rumahnya.     

Pelan-pelan, Laura Atlas, anak perempuan Sam yang merupakan seorang sosialita dan lebih tua 10 tahun dari Friedrich juga mulai menganggap kedua pemuda itu sebagai adiknya. Sebagai sosialita yang banyak bergaul dengan para selebriti dan anak-anak orang kaya di California, ia memiliki jaringan pertemanan yang sangat luas.     

Ketika ia mengetahui Friedrich belum pernah memiliki kekasih, Laura memaksanya untuk ikut dengannya ke berbagai pesta kalangan atas di Hollywood.     

"Jangan membuatku malu karena punya adik yang tidak pernah punya kekasih," omel Laura sambil melepaskan dasi Friedrich dan melemparnya ke lantai. "Jangan terlalu kaku, lepaskan dasinya dan buka sedikit kancing bagian atas kemejamu. Pakai kalung kulit biar ganteng. Gadis-gadis menyukai bad boy.. Kau terlalu kutu buku untuk mereka."     

Sebenarnya Friedrich hendak protes. Ia tidak pernah memiliki kekasih bukan karena gadis-gadis tidak tertarik kepadanya, melainkan karena ia tidak punya waktu untuk mereka. Ia juga belum menemukan gadis yang cukup pandai untuk mengimbangi kecerdasannya.     

Namun, karena ia tahu Laura berniat baik dan selama ini memperlakukannya seperti adiknya sendiri... maka ia pun mengalah dan membiarkan Laura mengatur caranya berpakaian untuk datang ke pesta sosialita malam ini.     

"Temanku yang mengadakan pesta ini bilang ada beberapa bangsawan dari Eropa yang datang. Kita tidak boleh kalah dari mereka," kata Laura sambil memasang tali kulit ke leher Friedrich yang terlihat sebagai kalung etnik, dan membuat penampilannya menjadi eksotik.     

Friedrich sebenarnya memiliki wajah tampan. Sepasang matanya berwarna cokelat muda seperti madu dan terlihat sangat cerdas. Ia tidak banyak bicara, tetapi sekali ia buka suara, siapa pun pasti akan terpesona mendengar artikulasi dan kepandaiannya.     

"Bangsawan?" tanya Friedrich sambil mengangkat sebelah alisnya. "Apa hubungannya dengan kita?"     

"Yah... siapa tahu nanti kau berjodoh dengan gadis bangsawan," kata Laura sambil tertawa. "Bisa saja, kan?"     

.     

.     

>>>>>>     

From the author:     

Teman-teman, yuhuuuu!! Ada event dari Webnovel, yang ternyata menggabungkan lokal dan global. Jadi ini khusus untuk pembeli Privi. Author yang berhasil update ceritanya setiap hari tanpa henti selama bulan September dan dapat pembeli privi di atas 500 akan dapat banyak feature dan promosi untuk bukunya.     

Kalian bisa lihat pengumumannya di "Win Win Event".     

Nah, saya mau kasi giveaway untuk teman-teman yang support saya di event ini. Kalau kalian beli privi yang paling rendah aja, yang 1 coin, dan beli satu saja bab di dalam privi, kalian kirim skrinsyot beli privinya ke email saya di: [email protected], atau Whatsapp Mbak Deasy di: 0812-8226-7045 dengan menyebutkan username kalian, nanti kalian memenangkan beberapa giveaway dari saya.     

Kalau kita mencapai target 500 support untuk The Alchemists, saya akan kasi 5 hadiah yang akan diundi untuk teman-teman yang sudah kirim skrinsyot dan usernamenya ke Mbak Deasy ya.      

Kalau kita mencapai target 1000 support, saya akan kasih 10 giveaway.     

Hadiahnya silakan pilih:     

1. Pulsa Rp 100.000     

2. Buku Cetak "The Alchemist"     

3. Buku Cetak "Ludwina & Andrea" + buku cetak "Glass Heart: Kojiro Nana"     

Kalau pilih buku, nanti bukunya saya kirim ke seluruh Indonesia, ongkir ditanggung oleh saya.     

Saya juga minta dukungannya untuk beli privi tier 1 coin aja dan satu bab untuk buku "The Prince Who Cannot Fall In Love & The Missing Heiress", buku "Finding Stardust" (bahasa Inggris) dan "Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang"     

Kalau kalian beli privi minimal tier yang 1 coin untuk keempat novel tersebut, artinya kalian akan mendapatkan empat kesempatan untuk menjadi pemenang giveaway di masing-masing novel. Makanya, kita usahakan menang di event ini ya.     

PS: Privilege untuk Finding Stardus dan Putri Akkadia belum ready ya. Silakan dibeli mulai tanggal 2 September saja :)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.