The Alchemists: Cinta Abadi

Kita Tidak Ada Hubungan Apa Pun



Kita Tidak Ada Hubungan Apa Pun

0L menyanyi dengan indah. Seperti biasa, suaranya benar-benar mampu memukau semua orang yang hadir di ballroom itu. Hanya John Wendell, Caroline Wendell, Danny Swann yang tampak tidak menikmati penampilan L. Wajah mereka bertiga malah dipenuhi horor.     

"Aku tidak mengerti. Bukankah... bukankah dia seharusnya sudah mati?" kata Danny Swann berkali-kali. John Wendell mendelik ke arahnya dengan wajah dipenuhi kemarahan.     

"Bodoh sekali kau! Melakukan itu saja tidak becus. Dia itu cuma seorang gadis kecil yang tidak memiliki pelindung. Mengapa membunuhnya saja kau tidak bisa??" Walaupun wajahnya berlumuran darah karena tadi dipukuli oleh Danny Swann, kini John Wendell tampak dipenuhi kemarahan.     

Ia bangkit dari kursinya dan menarik kerah Danny Swann berusaha memukulnya balik. London hanya memperhatikan mereka dengan pandangan dingin. Inilah saat yang telah Ia tunggu-tunggu dari tadi.     

"Apa maksud Ayah? Apa yang telah kalian lakukan? Bukankah ayah berkata ayah akan menyingkirkan Danny Swann?" tanya Caroline dengan ada suara mendesak. Ia tidak mengerti mengapa situasinya tiba-tiba berubah menjadi demikian buruk. Baru tadi malam ia mengira bahwa hidupnya akan menjadi lebih baik. Ia telah berhasil memikat seorang pria dari keluarga yang sangat kaya dan berkuasa.     

Ayahnya juga telah berhasil menyingkirkan Danny Swann dan Marianne dari hidupnya. Namun, mengapa kini situasinya seperti menjadi terbalik? Marianne ternyata masih hidup tidak kurang satu apa, sementara ayahnya dan Danny Swann sekarang tampak sedang terpojok .     

Ia melihat pria-pria tinggi besar yang menjaga ayahnya dan Danny Swann tampak sangat menakutkan. Caroline masih berusaha untuk bicara kepada London agar melepaskan dirinya dan ayahnya.     

"London, demi hubungan baik kita, kumohon lepaskan ayahku. Lihat, kondisinya sangat buruk. Aku harus merawatnya. Aku harus membawanya pergi. Kumohon lepaskan kami." Suara gadis itu sudah terdengar memelas.     

London menoleh ke arah Caroline dan tersenyum tipis. Namun, senyumnya terlihat sama sekali tidak ramah. Suaranya juga terdengar sangat dingin ketika ia berbicara.     

"Nona Wendell, kita tidak ada hubungan apa pun. Mohon jangan salah paham."     

Caroline menjadi terkesiap.     

"Bukankah kemarin kau bersikap sangat manis kepadaku? Kau mengatakan bahwa asalkan aku memberi kejelasan kepada Danny Swann bahwa hubungan kami sudah berakhir, kau ingin bersamaku?" tanya Caroline. Namun, kali ini suaranya sudah berubah menjadi tidak yakin.     

Ia merasa ada sesuatu yang benar-benar salah terjadi di sini. London hanya mengangkat bahu dengan acuh mendengar kata-kata gadis itu.     

"Benarkah aku berkata seperti itu? Aku tidak ingat," katanya. "Aku adalah seorang pria yang sudah menikah, Nona Wendell. Aku tidak mungkin mengkhianati istriku."     

"A... apa kau bilang?" Pada saat itu Caroline merasa seolah-olah langit runtuh menimpa dirinya saat itu juga.     

Perlu waktu beberapa detik bagi gadis itu untuk menyadari bahwa sebenarnya ia telah dipermainkan. Sepasang matanya membulat dan bibirnya terbuka hendak mengucapkan sesuatu tetapi ia tidak tahu apa yang harus dikatakan.     

John Wendell yang mendengar kata-kata London tampak menjadi sangat terkejut.     

"Kau...? Kau sengaja mempermainkan kami..! Kenapa kau berbuat begitu?" tanya lelaki tua itu dengan suara serak.     

London sama sekali tidak mempedulikan ketiga orang itu. Pandangannya kembali fokus pada wanita cantik yang ada di atas panggung. Segenap perhatiannya tertuju L yang sedang menyanyi dengan indah.     

Ketika gadis itu melemparkan pandangan ke arahnya, dua pasang mata mereka saling bertatapan. Senyum indah seketika di wajah pria tampan itu saat ia beradu pandang dengan wanita yang sangat ia cintai. Sementara L terlihat tersipu dan membalas senyum suaminya.     

Caroline, John Wendell, dan Danny Swann mengikuti arah pandangan London dan melihat ke panggung. Seketika benak mereka dipenuhi oleh pikiran yang sama. Apakah jangan-jangan London Schneider memiliki hubungan dengan Marianne De Maestri atau L?     

Danny Swann-lah yang kemudian menyadari siapa London sebenarnya. Ia sudah berhasil mengingat di mana ia pernah bertemu laki-laki. Wajahnya terlihat sangat kaget dan seketika tubuhnya menjadi gemetar.     

Ia sudah mengingat London sebagai laki-laki yang waktu itu ia lihat bersama Marianne di apartemennya.     

"Apa hubungan kalian..? Kenapa kau membelanya? Siapa.. siapa kau sebenarnya?" tanya Danny Swann berulang-ulang. London tidak mempedulikan laki-laki itu.     

Ia merasa tidak perlu memberikan jawaban untuk seorang manusia sampah seperti Danny Swann. Ia akan membiarkan laki-laki itu menebak sendiri siapa dia sebenarnya.     

"Kau pernah bertemu London Schneider sebelumnya?" Tiba-tiba John Wendell bertanya kepada Danny Swann dengan kening berkerut. Danny mengangguk dengan wajah yang memucat.     

"Aku bertemu laki-laki ini di apartemen Marianne, beberapa bulan yang lalu. Mereka tinggal bersama."     

Caroline tampak sangat terkejut. Ia tidak menduga London Schneider mengenal Marianne. Pelan-pelan otaknya yang cerdas mulai membuat dugaan. Kini, saat ia menatap London Schneider dan L bergantian, Caroline mulai mengerti apa yang terjadi.     

"London... apakah kau dan Marianne mempunyai hubungan...? Apakah... apakah kau melakukan semua ini untuknya?" tanya gadis itu dengan suara putus asa.     

London hanya menjawab pendek, "Benar."     

"Ohh..." Tanpa sadar Caroline menekap bibirnya dengan shock dan kecewa.     

London menyilangkan tangannya di dada dan menghadap mereka dengan wajah membesi.     

"Marianne Elle De Maestri adalah istriku. Dua belas tahun yang lalu, ayahmu mengirim pembunuh bayaran untuk membantai seisi keluarganya. Lalu hari ini, teman masa kecilmu mengirim pembunuh untuk membantai L dan bayinya. Kalian sungguh orang-orang yang keji. Manusia seperti kalian tidak pantas berkeliaran bebas di dunia ini," kata London pelan-pelan dengan nada suara muak.     

"Kau tidak punya bukti!" tukas John Wendell dengan cepat. "Kau tidak punya bukti apa pun... Aku tidak melakukan apa pun kepada Marianne. Kalau kau ingin menangkap pelakunya, kau tangkap saja Daniel Swann! Jelas-jelas tadi ia mengatakan bahwa ia ingin membunuh Marianne. Aku tidak ada hubungannya dengan kasus ini. Biarkan aku pergi..."     

Laki-laki tua itu mencoba meronta untuk melepaskan diri dari pengawal London yang menahannya, tetapi pria itu semakin mengetatkan cekalannya, membuat John menjadi kesulitan bernapas.     

Jan Van Der Ven yang baru tiba di ballroom, telah mendengar kata-kata John Wendell barusan. Ia tampak sangat muak dan hendak memukul-laki tua itu, namun London Schneider menahan tangannya.     

"Jan, si brengsek ini mengatakan bahwa kita tidak punya bukti. Kau mau membereskan dia?" tanya London. Jan mengangguk. Ia lalu mengeluarkan sebuah tablet dari balik jasnya. Dengan cepat ia membuka sebuah video dan memutarnya di depan Caroline dan ayahnya.     

"Aku yakin kau pasti masih ingat dengan orang ini," katanya dengan suara dingin.     

John Wendell sangat terkejut melihat isi video itu. Wajahnya seketika menjadi pucat. Ia telah mengenali siapa orang yang ada di dalam video. Itu adalah salah satu dari pembunuh bayaran yang belasan tahun lalu disewanya untuk membunuh keluarga L.     

Ini adalah rekaman yang telah diserahkan Mischa kepada London. Di situ semua terpampang dengan jelas dan John tidak bisa berkutik lagi.     

"A.. aku.. " Sepasang matanya membulat sangat besar dengan sorot dipenuhi ketakutan dan dadanya seketika menjadi sesak. Tanpa dapat berkata apa-apa, John memegangi dadanya yang terasa sangat sakit dan tiba-tiba tubuhnya jatuh terhempas ke lantai.     

Tepat saat itu L selesai menyanyikan lagunya dan ia membungkuk hormat kepada para tamu yang segera bangkit berdiri, memberikan tepuk tangan sangat meriah atas penampilannya.     

"Ayaaaah...!!!" Caroline menjerit sambil menghambur kepada ayahnya yang tampak mengkerut di lantai dengan ekspresi sangat kesakitan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.