Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Sesuatu Akan Terjadi



Sesuatu Akan Terjadi

0Sementara para mahasiswa masih tinggal setelah perkuliahan Macan Putih, Xie Yujia berlari ke podium. "Kelas Dua. Bisa tunggu sebentar!"     

Zhou Liren dan teman-temannya tetap diam di tempat mereka. Mahasiswa dari Kelas Satu meninggalkan kelas sambil mengintipnya dengan rasa ingin tahu.     

"Hari Minggu ini akan menjadi pertandingan pertama Tim basket sekolah kita di Liga Basket Perguruan Tinggi Nasional. Zhao Jiayi dari kelas kita akan menjadi pemain utama di Tim Basket. Aku berharap kita bisa pergi ke Universitas Sanmu di Kota Xinan untuk menyemangati mereka sebagai aktivitas kelas. Um … aku akan menyewa bus, dan aku yang akan membayar biaya perjalanan. Biar aku membuat daftar siapa yang pergi sekarang," kata Xie Yujia di podium dengan suara renyah.     

Meski mereka telah mendengar aktivitas kelas ini seminggu sebelumnya, masih menyenangkan bagi mereka mengetahuinya dari Xie Yujia. Karena dia yang akan menanggung biaya perjalanan, hal ini menunjukkan dia berharap semua orang ikut serta di dalamnya.     

"Bagaimana kalau begini.; aku akan menyebut nama kalian secara berurutan, dan kau bisa memberi tahu kepadaku apa kau akan pergi atau tidak," Xie Yujia mengeluarkan buku catatannya dan melanjutkan.     

Dia mengenakan jaket kecil abu-abu perak dengan kemeja kerah-V sutra di bawahnya. Pakaian itu membuatnya terlihat segar dan energik. Namun, itu sangat mirip dengan apa yang pernah dia pakai sebelumnya.     

"Ketua Kelas! Bisakah kita pergi hari Sabtu dan menginap di sana?" Yu Rong berteriak dari baris belakang.     

"Ya, Ketua Kelas! Kami ingin bermalam di sana!" Beberapa mahasiswa lainnya juga berteriak.     

Xie Yujia melihat mereka dengan buku catatan di tangannya. "Berapa banyak dari kalian yang ingin pergi ke sana hari Sabtu?"     

Syut, syut, syut …. Para pria menaikkan tangan mereka seolah-olah mereka sudah menyetujuinya.     

Xie Yujia memikirkannya dan berbalik kepada beberapa gadis di kelas. "Bagaimana dengan kalian?     

"Aku sudah punya acara untuk akhir pekan ini. Aku tidak pergi." kata Wang Jia.     

"Aku tidak masalah," kata Ma Lina. Beberapa gadis lain berkata mereka juga bisa pergi. Akhirnya, hanya Wang Jia, yang tidak akrab dengan Xie Yujia, yang memutuskan tidak pergi.     

"Aku perlu memastikan dengan kalian satu demi satu. Jika tidak terlalu banyak, aku hanya akan memesan bus yang lebih kecil. Apa kau pergi Yu Rong?" suara jernih Xie Yujia, begitu juga matanya yang cerah, memberi yang lain perasaan kesempurnaan.     

"Ya!" kata Yu Rong segera.     

"Xu Yandong!"     

"Ya!"     

"Huang Jianfeng!"     

"Ya!"     

Saat Xie Yujia memanggil nama mereka, semua memberikan jawaban jelas. Jika dia bertanya pada mereka sekaligus, semua orang akan menyetujuinya. Tapi saat waktunya tiba, mereka mungkin tidak datang. Xie Yujia sangat hati-hati dan rinci tentang hal seperti ini.     

Daftar itu akhirnya selesai. Selain lima orang yang memiliki rencana untuk akhir pekan ini, sebagian besar berjanji untuk pergi.     

"Karena kalian ingin pergi hari Sabtu, aku akan memesan hotel dan bus besok. Mari kita gunakan hotel bujet karena lebih murah, dan aku akan memasukkan dua orang dalam satu kamar sesuai dengan asrama kalian. Kalian bisa mengaturnya lagi nanti," kata Xie Yujia.     

Para pria semakin bersemangat mendengar perkataan itu. Meski mereka dapat bertemu satu sama lain di asrama, ini benar-benar perasaan yang berbeda untuk 'bepergian' ke kota lain dan menginap di hotel.     

"Kalian bisa memberiku uang hotel saat kalian mendapat kamar, dan aku akan membayar pengeluaran perjalanan ini. Itu saja sekarang. Kalian boleh pergi!" Xie Yujia menyimpan buku catatannya dan tersenyum.     

"Dia terlihat lebih cantik dari sebelumnya. Mungkinkah karena sinar cinta?" tanya Zhou Liren sambil melihat Xie Yujia.     

Hao Ren mengangkat kepalanya sedikit untuk memeriksanya dan dia dapat merasakan 'sinar matahari terang'. Walaupun, dia memutar matanya mendengar perkataan Zhou Liren tentang 'sinar cinta'.     

Xie Yujia kembali ke tempat duduknya untuk mengambil barang-barangnya sebelum meninggalkan kelas dengan Ma Lina. Setelah Lin Li dari Kelas Tiga kehilangan gelarnya sebagai gadis yang paling populer di sekolah, Xie Yujia menjadi orang yang paling populer di Program itu.     

Hao Ren tahu banyak pria dalam program mereka menyukai Xie Yujia, tetapi mereka terlalu malu untuk memberi tahunya. Juga, mereka menjadi takut saat mereka mengetahui kakaknya adalah Xie Wanjun. Namun, begitu Xie Wanjun pergi ke Amerika, pria yang lebih berani mungkin akan mulai mengejarnya.     

Hao Ren pergi ke kelasnya yang lain dengan teman-temannya saat hari berlalu dengan cepat. Setiap hari, perkuliahan selesai sekitar jam empat atau jam lima sore, tetapi Hao Ren tidak terlalu tertarik dengan dua kelas teori di siang hari.     

Buzz…     

Ponsel Hao Ren bergetar.     

"Kami akan datang denganmu ke kelas besar malam ini, Gongzi!" pesan tulisan Lu Linlin tiba-tiba muncul di ponselnya.     

"Mereka sangat energik …. " Hao Ren berpikir sejenak dan menjawab, "Lain kali. Aku harus mengerjakan sesuatu hari ini."     

"Kami ingin makan malam dengan Gongzi," Lu Linlin mengirimkan pesan lainnya.     

Hao Ren tak bisa berbicara sambil menjawab, "Sama saja. Ayo bertemu dua hari lagi."     

Baik, datanglah dan cari kami dua hari lagi, Gongzi! Kami punya sesuatu yang penting untuk didiskusikan dengan Anda." datang lagi pesan lain dari Lu Linlin.     

"Sesuatu yang penting?" Hao Ren memutar nomornya saat dia sampai di gerbang sekolah.     

"Gongzi!" Lu Linlin terdengar sangat ceria melalui telepon.     

"Apa yang kau maksud dengan hal yang penting?" tanya Hao Ren.     

"Huh, Gongzi belum berbicara dengan kami selama beberapa hari sekarang," Lu Linlin mengeluh dengan suara lembut.     

"Tidak … aku akhir-akhir ini sibuk. Apa maksudmu hal penting?"     

"Aku akan memberi tahu Gongzi saat bertemu. Hmm? Dik, kau juga ingin berbicara dengan Gongzi?" Lu Linlin tiba-tiba memotong.     

Tidak lama, Hao Ren mendengar suara gugup Lu Lili melalui telepon, "Ah, tidak apa-apa. Aku hanya ingin mendengar suara Gongzi karena ini sambungan telepon pertama kami."     

Hao Ren tertawa karena dia merasa Lu Lili imut-imut.     

"Oke. Aku akan menemui kalian beberapa hari lagi." Hao Ren menutup telepon ketika bus mendekat, dan kemudian dia masuk ke dalam bus.     

"Jika aku pergi ke dalam Istana Sembilan Naga, Lu Linlin dan Lu Lili akan menjadi teman tim yang sangat kuat," pikir Hao Ren.     

Bus itu pergi ke arah Sekolah Menengah LingZhao ketika Hao Ren menelepon Zhao Yanzi, "Apa sekolahnya hampir berakhir?"     

"Baru saja. Kenapa?" Zhao Yanzi menjawab dengan suara yang sedikit lelah.     

"Kau kena pilek?" Hao Ren langsung bertanya.     

"Mungkin sedikit." Zhao Yanzi kemungkinan mendengar ribut suara bus dan bertanya, "Kau datang ke sekolahku?"     

"Ya, aku menjemputmu." Hao Ren meletakkan telepon.     

Langit sedikit suram seolah-olah hendak hujan. Udaranya sedikit dingin, jadi Hao Ren menutup jendela bus dan mulai melakukan kultivasi Gulungan Pedang Cahaya Pemecah Bayangan.     

Pada saat ini, dia tiba-tiba melihat Istana Sembilan Naga di antara awan-awan kelabu di atas kota. Ukurannya sama dengan Kota Lautan Timur!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.