Kaisar Dewa

Tubuh di Level Biksu



Tubuh di Level Biksu

1Bunga Suci Karnivora benar-benar mempersulit dirinya sendiri. Sebenarnya, ia ingin menyerang Zhang Ruochen ketika sedang berada di kondisi terlemah dan memangsanya. Jadi, ia tidak terima diperlakukan seperti itu.     

Meski Zhang Ruochen tidak mampu membunuhnya, tapi dia masih harus memberinya pelajaran.     

Setelah mengacuhkan perkataan Bunga Suci Karnivora, Zhang Ruochen mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming untuk memanipulasi Chi Suci di tubuhnya, dan mengalirkannya.     

Setelah melewati ujian kedua, maka vitalitas Zhang Ruochen pun semakin meningkat. Tidak lama kemudian, tubuhnya yang terluka mulai disembuhkan.     

Petir-petir itu melewati meridian, pembuluh darah dan Saintly Meridian, dan mulai menyatu dengan tubuhnya.     

Beberapa saat kemudian, lelaki itu telah sembuh sepenuhnya di dasar lava. Bahkan, ia menjadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Setiap inci kulitnya memancarkan cahaya saintly, dan setiap tetes darahnya mengandung daya destruktif yang tinggi.     

"Setelah berhasil menembus ujian kedua, maka fisikku juga kembali berkembang. Aku harus memanfaatkan momen ini untuk membuka lubang yang terakhir."     

Berbekal semangat di dalam hatinya, Zhang Ruochen mulai mengepalkan tangannya. Lelaki itu mengalirkan semua Chi Darah-nya menuju 10 Blood Spiritual Meridian.     

Boom, boom.     

10 meridian itu bagaikan 10 sungai yang bergejolak. Terdengar suara gempa bumi ketika darahnya mengalir di meridian pada bagian kepala.     

Sekujur tubuhnya gemetar hebat. Lelaki itu bisa merasakan dengan jelas bahwa 10 meridian di tubuhnya sedang membentuk jalur-jalur misterius menuju kepalanya.     

"Kalau aku dapat membuka lubang terakhir, maka tubuhku akan mencapai level Biksu."     

…     

Permaisuri Mo Ran berdiri di jarak ratusan mil jauhnya. Wanita itu menghembuskan nafas lega ketika ia melihat awan-awan ujian perlahan menghilang.     

Seluruh daratan di bawahnya berubah menjadi hancur lebur. Pegunungan dan hutan-hutan liar nan hijau, kini sudah tidak ada. Hanya kobaran api dan asap hitam yang membumbung dari banyak tempat.     

"72 petir ujian sudah menyambar," katanya pada diri sendiri. "Apa Gu Linfeng berhasil lulus ujian kedua?"     

Ini adalah peristiwa yang menakjubkan. Apalagi, petir-petir yang menyambar itu sangat kuat. Bahkan, wanita itu akan kesulitan untuk bertahan dari peti-petir ujiannya. Jadi, siapa sangka kalau Gu Linfeng rupanya mampu bertahan sampai akhir?     

Sambil merasa ragu-ragu, Permaisuri Mo Ran berjalan ke tengah daratan yang hancur tersebut.     

Akan tetapi, pada jarak puluhan mil jauhnya, cahaya emas memancar dari langit. Cahaya itu membentuk awan emas. Cahaya itu membentuk sungai yang berubah-ubah di angkasa. Itu terlihat indah, tapi membuat Permaisuri Mo Ran merasa terancam. Tampaknya, cahaya itu lebih mengerikan daripada awan ujian.     

"Apa yang terjadi? Apa dia kembali membentuk awan ujian? Awan ujian emas?"     

Permaisuri Mo Ran melangkah mundur dan pergi dari sana. Wanita itu masih merasa terkejut dan kebingungan. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi?     

Awan ujian emas adalah fenomena yang sungguh tidak lazim. Ribuan mil daratan di bawahnya juga sedang terguncang. Meridian-meridian di dalam tanah mulai berubah arah dan menyatu dengan awan tersebut.     

Whoosh!     

Sebuah pilar Chi Darah merah membumbung di kejauhan, dan langsung menembus awan emas tersebut. Seketika itu juga, awannya langsung bergemuruh. Detik berikutnya, air terjun emas turun dari balik awan dan membasahi daratan.     

Kaboom!     

Daratan di bawahnya bergetar semakin kencang. Asap-asap hitam membumbung ke angkasa dan membuat langit berubah gelap.     

Yang jelas, Permaisuri Mo Ran tidak tahu kalau Zhang Ruochen telah berhasil membuka lubang terakhir di kepalanya. Lelaki itu sudah membuka 144 lubang. Selama ia mampu bertahan dari awan ujian tersebut, maka tubuhnya akan menjadi Biksu.     

Tubuh Biksu tidak membutuhkan tiga tahapan ujian, tapi level itu masih harus melewati ujian langit dan bumi sekaligus.     

Ujian langit adalah awan emas di angkasa, sedangkan ujian bumi adalah goncangan meridian bawah tanah. Dua kekuatan itu dapat menghancurkan apapun, bahkan membelah bumi, hingga membuat gravitasi di sekitarnya meningkat ribuan kali lipat.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang diserang oleh dua macam ujian. Tubuhnya membesar dan bergemeretak. Bahkan, rasa-rasanya tulangnya hampir remuk.     

"Tahan. Aku harus mampu bertahan."     

Zhang Ruochen tahu bahwa ujian langit dan bumi ini sedang berniat untuk menghancurkannya, tapi mereka juga memurnikan tubuhnya. Sehingga, tubuhnya akan resmi menjadi Biksu setelah berhasil melalui semua rasa sakit ini.     

Seorang kultivator dengan 143 lubang dan tubuh Biksu benar-benar sangat berbeda.     

Permaisuri Mo Ran adalah seorang Biksu, sehingga ia cukup pintar. Wanita itu segera menyadari apa yang sedang terjadi. "Setelah melewati ujian langit, maka dia harus menjalani ujian bumi. Apa Gu Linfeng sedang melatih tubuhnya untuk meningkat ke level Biksu?"     

Lagipula, mereka yang punya tubuh Biksu akan disebut sebagai "sosok tak tertandingi" di tingkatan alam yang sama. Mereka bahkan jauh lebih kuat daripada para Biksu Pedang.     

Para Pangeran Mahkota di Ras Immortal Vampir adalah para jenius dengan bakat alami. Namun, mereka masih mengalami kesulitan untuk memurnikan tubuh masing-masing. Jadi, bagaimana mungkin Gu Linfeng dapat mencapai level itu dengan begitu mudah?     

Ujian langit dan bumi berakhir selama dua jam, sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.     

Langit dan bumi kembali menjadi tenang.     

"Akhirnya berakhir!" Permaisuri Mo Ran benar-benar penasaran dengan hasilnya.     

Setelah menggunakan teknik bergerak, ia bergegas menuju ke pusat ujian tersebut. Wanita itu melihat daratan di bawahnya telah berubah menjadi danau lava. Gunung dan pohon-pohon di sekitarnya telah musnah.     

Ujian kedua menjelang Alam Biksu telah menyebabkan kehancuran yang sangat mengerikan, bahkan seorang Biksu masih merasa terkejut.     

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Gu Linfeng mungkin tidak berhasil selamat."     

Permaisuri Mo Ran menghembuskan nafas lega. Kalau Gu Linfeng berhasil selamat dari kedua ujian itu, hingga membuat tubuhnya berada di Alam Biksu, maka ia bukanlah tandingannya.     

Setelah memikirkannya matang-matang, memang ada banyak pertapa bertalenta yang telah meregang nyawa oleh sambaran petir ujian di sepanjang sejarah. Bahkan, beberapa di antara mereka jauh lebih jenius daripada Gu Linfeng.     

Wanita itu memikirkannya dengan seksama dan memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Istri Leluhur. Apalagi, kematian Gu Linfeng bukanlah perkara sepele. Hal itu dapat mengacaukan rencana dan pergerakan mereka.     

Whoosh!     

Di bawah Permaisuri Mo Ran, danau lava itu terbuka dan membentuk pusaran. Lambat laun, pusarannya menjadi semakin besar. Gelombang energi yang dahsyat memancar dari tengah-tengahnya. Setelah itu, Zhang Ruochen terbang keluar dan menerjang wanita tersebut.     

Wanita itu merasa bahwa pusarannya sedang mengarah menuju dirinya. Secara instingtif, ia merentangkan tangannya untuk menangkis.     

Boom!     

Zhang Ruochen sangat kuat. Dia berhasil menghajar Permaisuri Mo Ran dan membuatnya terhempas.     

Permaisuri Mo Ran merasa bahwa tulang-tulangnya nyaris remuk. Wanita itu memanipulasi Chi Suci untuk menyingkirkan tekanan tersebut.     

Ia terhempas sejauh puluhan langkah di atas danau lava, sebelum akhirnya berhenti. Dadanya terlihat naik turun. Sambil merasa geram, ia berkata, "Gu Linfeng, apa yang kau lakukan?"     

"Membunuhmu," kata Zhang Ruochen dengan blak-blakan.     

Lelaki itu kembali menerjangnya.     

Mereka berdua berada di jarak yang sangat dekat. Jadi, Zhang Ruochen segera sampai di hadapannya dalam sekejap.     

Boom, boom.     

Sekujur tubuh Zhang Ruochen diselimuti oleh cahaya merah. Lelaki itu mengerahkan segenap tenaganya, tanpa perlu menggunakan senjata saint. Apalagi, pukulannya sudah mampu menghancurkan gunung. Bahkan, sosok Biksu di level atas seperti wanita tersebut hanya dapat dipaksa bergerak mundur. Wanita itu tidak dapat menghentikannya.     

Ketika masih berada di Dunia Primitif Blue Dragon, Permaisuri Mo Ran dan Zhang Ruochen pernah bertarung. Sekarang, karena tubuhnya sudah berada di Alam Biksu dan lelaki itu punya kesempatan untuk membunuhnya, maka ia tidak akan pernah melepaskannya.     

Selain itu, Permaisuri Mo Ran telah bekerja sama dengan Immortal Vampir. Jadi, wanita itu memang pantas mati.     

Setelah 63 kali serangan berturut-turut, Permaisuri Mo Ran tidak mampu lagi bertahan dari pukulan Zhang Ruochen. Wanita itu memuntahkan darah saintly dan terhempas jauh. Jepit rambutnya terlepas, hingga membuat rambutnya terurai.     

Permaisuri Mo Ran sedang merasa terkejut dan geram. Ia tidak pernah menyangka kalau Gu Linfeng akan menjadi sekuat ini. Bahkan, ia tidak pernah mengira kalau Gu Linfeng akan memperlakukannya seperti ini.     

"Gu Linfeng, berani-beraninya kau? Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Permaisuri Mo Ran, sambil menyeka darah di bibirnya.     

Zhang Ruochen mengangkat tangannya. Setelah merasakan sekuat apa tangannya setelah menembus Alam Biksu, maka ia mulai mengayunkan tangannya pelan. Seketika itu juga, udara di sekitarnya seakan baru saja terbelah.     

"Apa yang ingin kulakukan? Bukankah aku sudah mengatakannya?"     

Lelaki itu tidak ingin membuang-buang waktunya. Setelah mengalirkan Chi Suci ke dalam sabuk merahnya, maka ia mulai mengaktifkan Ten Saint Blood Armor dan menyelimuti tubuhnya dengan armor tersebut.     

"Pukulan Darah Seven-Apertures."     

Ketujuh lubang di tangannya telah terbuka. Di waktu yang bersamaan, awan darah tercipta dari sana. Setelah itu, Energi Chi di sekitarnya mulai mendidih.     

Bayangan Pluto muncul di belakang Zhang Ruochen. Itu tampak seperti Dewa Demonic.     

Setelah memurnikan tubuhnya, maka Pukulan Darah Seven-Apertures menjadi semakin mengerikan. Serangannya masih belum mengenai wanita tersebut, tapi energinya sudah membuat Permaisuri Mo Ran merasa tertekan.     

Sekarang ini, wanita itu menjadi semakin yakin kalau Gu Linfeng benar-benar ingin membunuhnya. Tapi, ia masih tidak paham kenapa.     

Meski Gu Linfeng tidak ingin bergabung dengan Immortal Vampir, seharusnya dia tidak perlu membunuh wanita tersebut. Bukankah dia adalah pria cabul? Lalu kenapa dia sampai tega membunuh wanita cantik seperti dirinya?     

Hanya ada satu kemungkinan; selama ini Gu Linfeng hanya sedang berpura-pura. Pria ini bukanlah pria yang cabul maupun arogan. Dia hanya berpura-pura lemah di hadapan musuhnya.     

Setelah memikirkan hal tersebut, Permaisuri Mo Ran pun tidak lagi berani meremehkan lawannya. Wanita itu cepat-cepat mengeluarkan stempel perunggu. Setelahnya, ia menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya.     

Stempel itu adalah salah satu harta karun Dinasti Blue Dragon. Terdapat ukiran naga pada permukaannya.     

Roar!     

Terdengar suara naga di dalam stempel tersebut.     

Permaisuri Mo Ran mengayunkan tangannya. Stempel itu terbang dan membesar, hingga akhirnya berukuran lebih dari 400 meter. Senjata itu mengeluarkan kabut berwarna biru. Seekor naga biru raksasa muncul dari balik kabut. Naga itu menggeliat di sekitar stempelnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.