Kaisar Dewa

Leluhur Suci dari Aula Ming



Leluhur Suci dari Aula Ming

0Kediaman Pedang, Gunung Suci Biksu Jade—     

Wanita berambut putih, yang sedang duduk di kursi utama – yang berada di atas - Candi Suci, telah mengambil tempat duduk milik sang Master dan sedang memancarkan aura tangguh yang penuh keagungan.     

Sementara itu, pemilik dari Kediaman Pedang – Biksu Jade – hanya bisa berdiri di bawahnya.     

"Lu Huaiyu, apa berita yang kau sampaikan benar? Di mana dia?" kata seorang wanita berambut putih.     

Wanita ini benar-benar berani menyebut langsung nama seorang Biksu, seolah ia lebih berkuasa.     

Sementara itu, Biksu Jade juga sama sekali tidak keberatan, dan ia berkata, "Bagaimana mungkin seorang junior berani menipu sang Leluhur Suci? Pria ini sekarang berada di Wilayah Timur Kota Saint. Belum lama ini, dia telah berhasil lulus ujian masuk di Akademi Saint. Saya percaya jika tidak lama lagi, dia pasti akan masuk ke dalam sekolah dan resmi menjadi seorang Saint di Akademi Saint."     

"Apa dia dipanggil sebagai Zhang Ruochen?"     

Di dalam ketenangan pancaran mata sang wanita berambut putih, di sana terdapat ekspresi yang rumit, dimana ia tampak sedang menanti-nanti jawaban atas pertanyaan tersebut.     

Biksu Jade berkata, "Ya. Faktanya, dia merupakan seorang ksatria paling terkenal di Wilayah Timur. Dia menjadi salah satu dari Enam Raja Muda di generasi baru Wilayah Timur dan dia merupakan seorang keturunan Kaisar Buddha. Leluhur Suci, apa Anda ingin bertemu dengannya sekarang juga?"     

"Bertemu dengannya?"     

Wanita berambut putih itu bermeditasi untuk waktu yang lama, seakan ia sedang mengingat-ingat tentang sesuatu. Setelah beberapa saat, akhirnya ia berkata, "Tolong tunggu dulu!"     

Ketika ia mendapatkan kabar perihal Zhang Ruochen, maka seketika itu juga ia sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan Zhang Ruochen. Namun, ketika ia benar-benar telah sampai di Wilayah Timur, namun entah mengapa, wanita tersebut seolah mulai merasa bersalah.     

Jika ternyata lelaki itu adalah dia, maka sungguh itu merupakan peristiwa yang membahagiakan.     

Tapi, bagaimana jika bukan?     

Wanita berambut putih itu sedang duduk di tempatnya, dan sama sekali tak bergerak, yang mana hal itu membuatnya tampak seperti sebuah patung dewi.     

Biksu Jade masih menunggu di hadapannya, dan ia terlihat sabar.     

Tanpa tahu seberapa lama waktu telah berlalu, maka sepertinya wanita itu telah dapat berpikir dengan jernih. Sementara itu, bayangan tentang lelaki di benaknya telah samar-samar menghilang, saat ia mulai berkata, "Di mana Pedang Kehidupan? Apa perbaikanya telah selesai?"     

"Pedang itu berada di Altar Suci, kakek sendiri yang memperbaikinya, tapi..." kata Biksu Jade.     

Kedua alis wanita berambut putih itu mulai sedikit terangkat saat ia berkata, "Tapi apa?"     

Biksu Jade menghela nafasnya dan berkata, "Lagipula, Pedang Kehidupan telah hancur dan tidak mudah untuk memperbaikinya. Sebab, itu membutuhkan begitu banyak bahan-bahan berkualitas tinggi untuk menempanya. Beberapa jenis bahan tidak dapat ditemukan, bahkan di Tanah Suci."     

Wanita berambut putih itu berkata, "Katakan padaku bahan apa yang kurang untuk menempa Pedang Kehidupan, dan aku pasti dapat membantumu menemukannya. Pedang ini sangat krusial dan harus berhasil ditempa kembali."     

Biksu Jade mengangguk dan tersenyum, "Jika Leluhur Suci dapat membantu kakek, maka proses perbaikan pedang itu tidak lagi menjadi sulit."     

"Apa ini keinginan Lu Yuanzhi?" kata wanita berambut putih tersebut.     

"Lagipula, kakek sudah mati. Sekarang ini, hanya tersisa satu Jiwa Suci. Bahkan jika itu menggunakan kekuatan yang berasal dari Altar Suci, namun Jiwa Suci-nya tidak lagi dapat melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginan kami."     

Wanita berambut putih itu berkata, "Baiklah! Aku juga sudah lama tidak bertemu dengan Lu Yuanzhi, ayo kita pergi untuk bertemu dengannya."     

Wanita itu telah memutuskan sesuatu di dalam benaknya, dan ia pasti akan memperbaiki Pedang Suci tersebut, sebelum akhirnya nanti benar-benar bertemu dengan Zhang Ruochen. Setelah nanti ia bertemu dengan lelaki tersebut, maka ia harus mendapatkan konfirmasi apakah ia merupakan seseorang yang sama dari 800 tahun silam atau tidak – seseorang yang terus membuatnya menghidupi mimpi sejak 800 tahun lamanya.     

Karena 800 tahun silam tampaknya memang sangat lama, sekaligus juga sangat pendek.     

Sebab, ketika wanita itu menutup matanya, maka apa-apa yang pernah mereka alami berdua masih sangat terpatri dengan jelas di dalam benaknya dan tak akan pernah lekang oleh waktu. Sebaliknya, semakin ia mengingat tentang hal tersebut, maka seketika itu pula ia menjadi semakin sedih.     

"Sepupuku, demi membalaskan dendammu, maka itu telah menjadi semangat terbesar dalam proses latihanku. Ketika aku kembali mengingat saat-saat dimana kau meregang nyawa oleh pedang milik Chi Yao, maka seketika itu pula aku menjadi sangat sedih. Setelah 800 tahun lamanya, akankah kau benar-benar kembali?"     

Di sudut mata wanita berambut putih, di sana terdapat dua garis air mata, dan hatinya benar-benar penuh dengan penyesalan.     

Jika saja wanita itu dapat bergerak lebih cepat, maka saat itu ia dapat menghentikan Chi Yao dan berhasil menyelamatkannya.     

Tapi sialnya, sesuatu yang buruk telah terjadi.     

Pada akhirnya, ia hanya bisa mengamati Zhang Ruochen yang tergeletak di kolam darahnya sendiri, lelaki itu mati, dan perlahan-lahan berubah menjadi sebuah mayat yang dingin. Sementara itu, Chi Yao hanya membawa pedang berdarahnya, sebelum akhirnya pergi dari sana.     

Saat itu, ia bukan merupakan tandingan Chi Yao, dan bahkan jauh lebih lemah daripada wanita tersebut.     

Sejak saat itulah, ia memutuskan untuk berlatih dan menjadi tangguh. Sebab, ia hanya ingin membalaskan dendam untuk Zhang Ruochen, sampai 800 tahun lamanya.     

800 kemudian, ia masih gagal membunuh Chi Yao. Sehingga, rasa benci, rasa cemburu, dan pikiran-pikiran yang lain masih tersimpan jauh di dalam hatinya.     

"Jika orang-orang telah mati, maka mereka pasti akan beregenerasi. Lalu, mengapa kita harus kembali menyebut-nyebut peristiwa di masa lampau?"     

Dengan hembusan nafas yang panjang, maka wanita berambut putih itu mulai berdiri dan keluar dari Candi Suci. Di bawah bimbingan Biksu Jade, maka ia pun mulai beranjak menuju ke Altar Suci.     

...     

Zhang Ruochen menghabiskan setengah bulan di dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu, dimana ia telah memurnikan 1.6 kilogram Purple Cloud-patterned Eaglewood, hingga akhirnya, tubuhnya telah mencapai batas maksimalnya.     

"Berlatih Harta Karun Fisik Double Spirit pasti jauh lebih sulit daripada berlatih salah satu jenis Harta Karun Fisik. Aku telah menghabiskan waktu setengah bulan, namun hanya mampu memurnikan 1.6 kilogram."     

Sebagaimana tubuhnya telah mencapai batas maksimal, maka ia hanya dapat kembali menyerap Purple Cloud-patterned Eaglewood setelah berhasil menembus ke alam baru.     

Tentu saja, memurnikan 1.6 kilogram Purple Cloud-patterned Eaglewood adalah setara dengan berlatih selama 3 tahun. Sekali lagi, tingkat pengolahannya telah mencapai puncak Tingkatan Medium dari Alam Surga.     

"Masih ada satu bulan lagi sebelum sekolah di Akademi Saint dimulai. Sebelum itu, maka aku harus mampu membeli sebuah mansion di Wilayah Timur Kota Saint sebagai rumah untuk ibuku."     

Meskipun Zhang Ruochen dapat tinggal di Akademi Saint, namun Selir Lin, Blackie, Han Xue, Kong Xuan, Guoguo dan monster kera masih harus tinggal di luar.     

Sebab, peraturan di Wilayah Timur Kota Saint memang sangat ketat. Jadi, semua pekerja asing harus mempunyai surat izin tinggal sementara atau mereka akan dikeluarkan.     

Zhang Ruochen, seperti para murid lain yang datang ke Wilayah Timur Kota Saint, hanya memiliki surat izin tinggal sementara selama kurun waktu tiga bulan.     

Setelah surat izin tinggal itu habis, maka mereka harus pergi.     

Hanya dengan membeli sebuah mansion di Wilayah Timur Kota Saint, maka mereka akan mendapatkan izin tinggal permanen di sana.     

Tentu saja, mansion-mansion yang berada di Wilayah Timur Kota Saint sangatlah mahal, terutama yang berada di Distrik Ketujuh, bahkan harganya mencapai 10 juta Kristal Suci.     

Harta yang sedemikian banyak telah cukup untuk membuat para superior dari Alam Fish-dragon tersentak.     

Sementara itu, hanya terdapat dua juta Kristal Suci di dalam saku Zhang Ruochen. Jadi, untuk dapat mengumpulkan sampai 10 juta Kristal Suci bukan merupakan sebuah pekerjaan yang mudah.     

"Apa kau akan menjual Cincin Ruang?"     

Ketika ide ini melintas, maka Zhang Ruochen cepat-cepat menggelengkan kepalanya.     

Sekarang, hanya satu orang yang mengetahui jika Zhang Ruochen mampu mengendalikan kekuatan ruang, dan ia adalah Ratu Blood Spirit. Jadi, selama Zhang Ruochen tidak menjual Cincin Ruang, bahkan jika Ratu Blood Spirit mengatakannya kepada orang lain, namun tidak ada seorangpun yang akan percaya terhadapnya.     

Ketika memikirkan tentang hal ini, maka itu membuat Zhang Ruochen menjadi sakit kepala.     

Ratu Blood Spirit telah menjadi semacam penyakit amandel di tenggorokannya. Jadi, bila ia belum membunuhnya, maka wanita itu pasti akan menjadi ancaman bagi tenggorokannya, dan Zhang Ruochen sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.     

"Baiklah, karena sekarang aku tidak bisa menjual Cincin Ruang, maka aku akan menjual Black Glazed Spinel. Saat sebuah Harta Karun Spirit semacam itu dijual, maka terdapat begitu banyak Keluarga Biksu yang pasti akan membelinya dengan harga tinggi.     

"Tentu saja, harta karun itu tidak bisa dijual kepada musuh. Jadi, sebaiknya aku menjualnya pada Keluarga Biksu Luo dan East Region Saint Mansion. Sebab, Black Glazed Spinel tidak hanya dapat digunakan untuk melatih Harta Karun Fisik Water Spirit, tetapi juga sebagai bahan berkualitas tinggi untuk menempa senjata. Bahkan, Kediaman Pedang sepertinya juga membutuhkannya."     

Dengan keyakinan yang seperti itu, maka ia pun memutuskan untuk pergi menuju Kediaman Pedang, sekaligus juga ingin bertanya perihal proses perbaikan Pedang Kehidupan miliknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.