Kaisar Dewa

Holy Meteorite Sutra



Holy Meteorite Sutra

2"Master!"     

Han Xue menjadi gembira saat melihat Zhang Ruochen.     

Kemudian, ia melompat dari punggung Blackie dengan menggunakan teknik bergeraknya yang lincah, sebelum akhirnya mulai menghempaskan dirinya sendiri ke dalam pelukan Zhang Ruochen seperti seorang peri kecil.     

Hanya dalam kurun waktu satu tahun, gadis kecil yang sebelumnya terlihat sakit-sakitan dan kumal telah berubah secara dramatis.     

Gadis itu tampak seperti baru saja menyerap beberapa jenis harta karun. Sebab, setiap inci tubuhnya memancarkan cahaya seputih salju dan mengeluarkan aroma yang wangi.     

Zhang Ruochen membawa Blackie dan Han Xue menuju ke Stasiun Pusat Pasar Bela Diri dan membawa mereka ke kamarnya.     

"Blackie, setahun belakangan ini, kau pergi kemana saja? Dan bagaimana caranya Han Xue dapat mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam dalam periode yang sangat singkat?" tanya Zhang Ruochen.     

Blackie mengecilkan tubuhnya sampai berukuran satu kepal tinju, lalu ia merebahkan dirinya di atas meja permata, dan berkata, "Apa kau tidak tahu jika dia punya kualitas Fisik Seribu Tulang? Tentu saja aku membawanya ke Holy Meteorite Shrine guna menyembah Permaisuri Seribu Tulang."     

Dalam sejarah di Daratan Kunlun, maka Permaisuri Seribu Tulang merupakan salah satu yang terkuat, dimana ia sama terkenalnya dengan Biksu Suci Xumi.     

Saat hidup di eranya, maka tak terkalahkan merupakan nama tengahnya, dan tidak ada seorangpun yang dapat bertahan dari satu serangannya. Bahkan, ada yang mengatakan jika ia berhasil membantai Dewa ketika telah mencapai puncak hidupnya.     

Namun, ia menghilang dari Daratan Kunlun setelah berhasil membantai Dewa tersebut. Jadi, tidak ada seorangpun yang mengetahui kemana perginya.     

Han Xue memiliki susunan tulang sebanyak 1.008, yang mana itu mirip dengan kualitas fisik milik Permaisuri Seribu Tulang.     

Jenis kualitas fisik seperti itu hanya dapat ditemukan sekali setiap seratus tahun.     

Oleh karena itulah, Blackie pun membawa gadis tersebut ke Holy Meteorite Shrine.     

Zhang Ruochen berkata sambil merasa terkejut, "Apa kau benar-benar pergi ke Holy Meteorite Shrine?"     

Holy Meteorite Shrine merupakan salah satu area terlarang yang berada di Daratan Kunlun, dimana tempat itu menjadi tempat tinggal sebuah ras kuno, yakni Manusia Holy Meteorite.     

Selain itu, manusia-manusia dan para binatang buas dari Daratan Kunlun pasti akan mati saat mereka masuk ke dalam Holy Meteorite Shrine.     

"Permaisuri Seribu Tulang adalah salah satu dari Manusia Holy Meteorite. Lalu, semenjak Han Xue mempunyai kualitas Fisik Seribu Tulang, maka aku pasti akan membawanya ke Holy Meteorite Shrine dan membantunya untuk menyelesaikan sebuah upacara ibadah guna mendapatkan Tanda Suci," Blackie mengatakan itu sambil memutar bola matanya.     

"Jadi, hanya dengan menyembah Permaisuri Seribu Tulang, maka gadis itu bisa mendapatkan berkah yang berasal dari Permaisuri Seribu Tulang. Oleh karena itulah, di masa depan, maka gadis itu akan berada di jalan Permaisuri dan berada di bawah pelindungan Permaisuri Seribu Tulang."     

"Menyembah Permaisuri Seribu Tulang? Apa kau pikir beliau benar-benar telah mati?" Zhang Ruochen bertanya kesal.     

"Manusia tetap saja masih seorang mortal, bahkan jika tingkat pengolahan mereka sangat tinggi," Blackie menghela nafasnya.     

"Zhang Ruochen, apa kau tahu jenis olah raga apa yang dipelajari oleh Han Xue? Itu merupakan Holy Meteorite Sutra, yakni teknik unik milik Permaisuri Seribu Tulang. Apa kau tahu, hah? Tentu saja kau tidak akan tahu, dan kau pasti tidak akan bisa melatihnya, jadi biarkan gadis itu menjadi muridku!"     

"Apa kau akan mengajarinya berlatih Holy Meteorite Sutra?" tanya Zhang Ruochen.     

"Tentu saja."     

"Aku pernah menjadi penguasa Daratan Kunlun. Aku memiliki pengetahuan yang luas dan tidak terkalahkan. Bahkan untuk Holy Meteorite Sutra, aku pun pernah membacanya satu kali," Blackie mengatakannya dengan bangga.     

Mendengar itu, maka Han Xue mulai tertawa, "Hehe. Blackie senang sekali membuall. Holy Meteorite Sutra itu muncul dari bawah tanah dengan sendirinya saat kami menyembah Permaisuri Seribu Tulang. Jika Master ingin melihatnya, maka aku bisa menunjukkannya padamu sekarang juga."     

Setelah itu, terdapat cahaya putih yang memancar dari dahi Han Xue dan berubah menjadi sebuah Tanda Suci. Kemudian, ada sebuah Buku Suci berwarna putih dan misterius yang keluar dari Lautan Chi-nya.     

Buku Suci putih itu terbuat dari bahan yang belum diketahui jenisnya, sebab itu bukan terbuat dari emas atau permata, bukan juga terbuat dari batu atau kayu. Buku itu memiliki panjang satu kaki dan mempunyai lebar sebesar dua jari, yang mana terdapat huruf-huruf yang berbentuk seperti kecebong di sampulnya. Bahkan Zhang Ruochen yang memiliki Kekuatan Batin level tinggi tidak sanggup membacanya dengan mudah.     

Zhang Ruochen hanya melirik Holy Meteorite Sutra dan mengembalikannya lagi. "Saat nanti aku telah mencapai Alam Suci Setengah-Biksu, mungkin aku akan meminjamnya, tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Jadi, cepat simpan itu kembali dan jangan sampai orang lain melihatnya," Zhang Ruochen mengelus kepala Han Xue dan tertawa.     

Tentu saja, Zhang Ruochen ingin membaca teknik unik milik Permaisuri Seribu Tulang dan mendapatkan esensi Seni Bela Diri yang terkandung di dalamnya.     

Namun, dengan tingkat pengolahannya yang sekarang, maka ia belum sanggup mempelajari Holy Meteorite Sutra seutuhnya.     

Sebab, Holy Meteorite Sutra tersebut terlampau misterius dan magis, sehingga itu tidak lebih lemah daripada Kitab Empryan Kaisar Ming. Lalu, jika Zhang Ruochen sampai masuk ke dalam nuansa pembelajaran yang mendalam dari dalam buku tersebut, maka Kitab Empryan Kaisar Ming-nya pun pasti akan terpengaruh.     

Apalagi, Holy Meteorite Sutra merupakan buku yang sangat bernilai tinggi bagi para ksatria. Jadi, saat mereka membaca buku tersebut, maka mereka pasti akan menjadi seorang maniak kultivasi.     

Zhang Ruochen juga tidak yakin apakah ia masih bisa berpikir jernih atau tidak setelah selesai membaca Holy Meteorite Sutra.     

Di sisi lain, Han Xue terus memandangi Zhang Ruochen, dan ia juga masih terus mengedipkan-ngedipkan matanya.     

Gadis itu benar-benar ingin membagi Holy Meteorite Sutra-nya kepada Zhang Ruochen.     

Sementara itu, tangan kecilnya hanya menggenggam Holy Meteorite Sutra, dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan buku tersebut.     

"Oh!"     

Seketika itu juga, terdapat bayangan darah seperti hantu yang terbang dari kejauhan dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

Wanita itu terbang ke sisi Han Xue dan mencuri buku Holy Meteorite Sutra-nya secepat kilat, ketika Zhang Ruochen dan Blackie sedang tidak memperhatikannya.     

"Zhang Ruochen, jika kau tidak menginginkannya, maka berikan padaku saja."     

Ratu Blood Spirit kembali menggerakkan tubuhnya dan mendarat di atas atap rumah 12 kaki jauhnya.     

Wanita itu mengenakan jubah merah dengan rambut yang penuh darah, sementara tubuh anggunnya tampak diselimuti oleh sebuah kabut darah.     

"Ratu Blood Spirit, bagaimana mungkin kau bisa menemukan tempat ini?" Zhang Ruochen bertanya-tanya.     

"Tentu saja aku mengikutimu sampai ke Wilayah Timur Kota Saint. Aku memang berencana untuk menghisap darahmu, tapi aku tidak menyangka jika akhirnya aku mendapatkan Holy Meteorite Sutra. Jika demikian, maka aku akan membiarkanmu hidup selama beberapa hari," Ratu Blood Spirit mendengus.     

Ratu Blood Spirit menggenggam Buku Suci putih itu dengan menggunakan satu tangan, sedangkan tangan yang lain berada di belakang pinggul, dimana ia sedang menampakkan senyum penuh kemenangan.     

Jadi, panen yang berlimpah telah membuatnya layak untuk mengikuti Zhang Ruochen dari Omen Ridge sampai menuju ke Wilayah Timur Kota Saint.     

Dengan Holy Meteorite Sutra tersebut, maka ia akan mendapatkan kesempatan yang besar untuk mencapai Alam Suci Setengah-Biksu, dan bahkan mendapatkan pencapaian yang lebih tinggi lagi daripada sebelumnya.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen mulai mengeluarkan Pedang Ungu Petir-nya. Kedua matanya tampak benar-benar dingin dan terlihat tajam, "Aku menyarankan agar kau segera mengembalikan Holy Meteorite Sutra-nya kepada gadis tersebut. Jika tidak, maka hari ini akan menjadi hari pemakamanmu." Ia memberinya peringatan.     

Ratu Blood Spirit mendengus jijik, sambil berkata, "Zhang Ruochen, kau sungguh terlalu percaya diri. Terakhir kalinya saat kita bertemu, saat itu kau mampu menyerap beberapa Cahaya Setengah-Biksu milikku hanya karena aku tidak bersiap-siap atas hal tersebut. Namun, apa kau kira aku akan memberimu kesempatan kedua untuk melakukannya lagi?"     

Jika Ratu Blood Spirit mengambil sesuatu yang lain, maka Zhang Ruochen mungkin bisa mentolerirnya.     

Namun, Ratu Blood Spirit telah mengambil buku latihan milik Han Xue. Jadi, bahkan jika kekuatan Zhang Ruochen jauh lebih lemah daripada Ratu Blood Spirit, namun ia pasti akan bertarung dengan segenap kekuatannya agar dapat mengambil kembali Holy Meteorite Sutra tersebut.     

"Tidak perlu lagi bicara omong kosong. Aku akan pergi dan mempelajari Holy Meteorite Surta. Zhang Ruochen, kau tidak bisa menghentikanku. Ha Ha!"     

Ratu Blood Spirit tertawa kencang, lalu mulai berpaling, dan bersiap-siap untuk beranjak pergi.     

"Swoosh!"     

Tiba-tiba, terdapat ledakan cahaya di depannya – dengan kekuatan petir – yang datang mendekati dan sedang menghunuskan pedang tersebut ke arah dahinya.     

"Apa yang terjadi? Siapa dia?"     

Ratu Blood Spirit memfokuskan pandangan matanya dan menemukan bahwa ternyata Zhang Ruochen merupakan orang yang menggenggam pedang tersebut.     

Di dalam jarak yang semakin dekat tersebut, maka ujung pedangnya pasti akan menembus dahi sang Ratu hanya dalam satu kedipan mata. Jadi, sudah terlambat bagi wanita tersebut untuk bisa mengaktifkan Celestial Bodyshield-nya.     

"Bagaimana mungkin?"     

"Sejak kapan dia berdiri di belakangku? Apa dia memang setangguh itu?"     

Wanita itu tidak mengerti jika apa yang baru saja digunakan oleh Zhang Ruochen merupakan teknik Ruang Pergerakan, dimana itu membuatnya berhasil mengungguli kecepatan para ksatria normal. Sebab, hanya dengan memikirkannya di dalam kepala, maka Zhang Ruochen telah berhasil berteleportasi dan muncul kembali di belakang wanita tersebut.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen benar-benar memahami bahwa dirinya tidak akan punya kesempatan seperti ini lagi saat ia ingin membunuh atau melukai wanita ini, apalagi saat berada di dalam sebuah pertarungan terbuka. Jadi, ia tidak akan punya kesempatan lain jikalau dirinya gagal memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh wanita tersebut.     

...     

-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.