Permaisuri Kembali ke Sekolah

Tumpukan Tengkorak Manusia, Basah Karena Darah Manusia 



Tumpukan Tengkorak Manusia, Basah Karena Darah Manusia 

1"Kamu!" Saat perkataannya dipotong oleh anaknya, Feng Qingdai tidak memiliki pilihan lain selain menyerah terhadap topik yang ingin ia bicarakan.     

Setelah mengantar anaknya kembali ke kamarnya sendiri, Feng Qingdai menutup pintu. Lalu ia melihat orang berjubah hitam itu dengan raut wajah yang muram, ia merasa marah serta kesal. Ia marah karena ia merasa Yin Wushuang sudah mencuci otak anak perempuannya itu.     

Dan ia juga merasa kesal karena anak perempuannya hingga sekarang sudah tidak mau mengikuti keinginannya untuk menduduki posisi sebagai Ratu!     

"Benar-benar panutan di generasiku, cantik dan bijaksana." Orang berjubah hitam itu mengeluarkan suara yang tidak bisa dimengerti.     

Feng Qingdai pun merasa semakin marah, "Ini semua karena Yin Wushuang!"     

"Yin Wushuang begitu keras kepala dan licik, tapi jika dia terus bersikap 'aku tidak mau bertarung' maka aku juga tidak bisa membantu apapun." Orang berjubah hitam itu tersenyum dengan maksud tertentu.     

"Aku tahu! Tidak perlu mengingatkanku tentang hal itu!" Feng Qingdai memukul meja, lalu ia memicingkan matanya.     

Feng Wushuang dalam benaknya berkata, 'Aku harus mencari cara agar Wushuang itu membenci Yin Wushuang, dengan membuatnya melihat Yin Wushuang sebagai musuhnya, maka dia baru akan mau bertarung untuk mendapatkan posisi sebagai Ratu!     

Saat melihat raut wajah Feng Qingdai, orang berjubah hitam itu pergi dari sana dengan perasaan percaya diri.     

-     

Keesokan harinya, hari baru tiba, dan cuacanya cerah.     

Selama satu hari ini, semua orang membicarakan tentang toko obat milik Yin Wushuang. Meskipun bisnisnya tidak seramai hari pertama, tapi juga tidak buruk, ada banyak orang yang iri.     

Setelah Yin Wushuang memberikan penjelasan, ia pergi meninggalkan toko obat lalu pergi ke Gedung Yinyuan, kemudian ia masuk ke dalam ruangan yang dikatakan oleh Jun Can dan menunggu Jun Shangxie di sana.     

Setelah Yin Wushuang masuk ke dalam ruangan privat yang terpasang penghalang, saat ada orang yang masuk ke sana, Feng Wushuang membawa Feng Qingdai ke Gedung Yinyuan dan memasuki ruangan privat yang berbeda.     

Mereka sama sekali tidak tahu tentang kedatangan pihak lain.     

Setelah menunggu cukup lama, Feng Wushuang dan Feng Qingdai menikmati makanan mereka, sedangkan Yin Wushuang masih belum bertemu dengan Jun Shangxie.     

[Kemarin Jun Can juga tidak mengatakan jam berapa bertemu di sini, apa Tuan datang terlalu awal?]Mo Baobao kebingungan.     

Yin Wushuang berpikir sejenak, lalu ia masuk ke dalam cincin phoenix ungu kuno dan memutuskan untuk berlatih.     

Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Saat Jun Shangxie harus datang, maka dia akan datang dengan sendirinya.'     

Di ruang privat yang lain, Feng Wushuang dan Feng Qingdai menikmati alkohol di sana. Feng Qingdai berdiri di samping jendela dan melihat pemandangan di bawah setelah itu dengan suara dingin ia bertanya, "Wushuang, kamu tahu kenapa Ibu suka pemandangan dari sini?"     

"Karena bisa melihat pemandangan dengan leluasa, angin juga berhembus dengan pelan, jadi ibu merasa santai dan nyaman?" Feng Wushuang meletakkan teko berisi alkohol.     

"Bukan." Feng Qingdai menggelengkan kepalanya, "Ini adalah Ibu Kota Negara Feng, selain bangunan milik Negara Feng, ini adalah bangunan yang tertinggi. Ketika Ibu berdiri di sini, ibu merasa diri ibu seperti seorang Ratu yang mengamati rakyatnya."     

Feng Qingdai ingin Feng Wushuang merasakan kekuasaan di dunia yang besar ini, di mana semua orang tidak lebih dari sekedar semut.     

Saat mendengar kata 'Ratu', Feng Wushuang langsung memahami maksud lain dari perkataan Ibunya itu. Kemudian dengan suara yang datar ia berkata, "Tapi sayang sekali, sebagian besar Ratu yang berdiri di gedung tinggi semuanya menginjak tumpukan tengkorak manusia dan basah karena darah manusia. Meskipun tinggi tapi akan dihantui oleh hantu serta tidak bisa tidur."     

Tentu saja Feng Qingdai mengerti apa yang ingin Feng Wushuang sampaikan, ia pun mengepalkan tangannya dengan erat dan entah sudah berapa kali ia merasa tidak berdaya.     

Feng Qingdai dalam benaknya merasa, 'Sepertinya aku tidak bisa mengharapkan otaknya untuk terbuka dengan sendirinya. Sudahlah, kami sangat jarang keluar bersama seperti ini. Aku tidak mau suasana menjadi buruk karena masalah lain. Bagaimanapun juga dia adalah satu-satunya orang yang bisa aku percaya…'     

Di saat Feng Qingdai mau berbalik badan dan minum alkohol, ia melihat pemandangan di tepi sungai.     

Di sana ada sebuah kereta kuda yang berjalan dengan pelan dan sama sekali tidak mencolok, tapi ia dapat melihat bahwa di kereta kuda itu terdapat lambang Negara Xiao!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.