Permaisuri Kembali ke Sekolah

Kota Kosong



Kota Kosong

0Setelah Yin Wushuang mengatakan hal itu, Ye Meigui kini tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia hanya bisa mengepalkan tangannya dengan erat, lalu mengendus dingin dan memalingkan wajahnya, ia tidak ingin melihat wajah Yin Wushuang.     

Lu Yi dapat melihat aura pertengkaran di antara mereka berdua, sehingga ia melambaikan tangannya dan berkata, "Raksasa ini benar-benar sangat merepotkan, untung saja ada bantuan dari harta karun milik anak kecil. Jika tidak, maka entah kita harus bertarung sampai kapan. Karena raksasa itu sudah diurus, kita lanjutkan perjalanan saja. Kekuatan spiritual di depan saja terasa lebih kuat."     

Raksasa batu itu bukanlah makhluk spiritual, tapi kekuatan spiritual yang ada di sekeliling mereka itu menunjukkan bahwa ada kekuatan spiritual yang memenuhi tempat itu untuk waktu yang lama.     

Kekuatan spiritual bukanlah oksigen yang ada di mana-mana, tapi kekuatan spiritual selalu memiliki sumbernya. Dan jika mereka bisa menemukan sumber dari kekuatan spiritual di sana, maka bukan tidak mungkin mereka akan bisa menemukan nadi naga kedua. Dengan pemikiran itu, mereka berlima berjalan semakin cepat dan sama sekali tidak berhenti.     

Karena mereka berada di Kota Aurora yang ada di bayangan di permukaan sungai mutiara, jadi mereka berjalan dengan mengikuti jalan pulang.     

Sungai mutiara di dunia sesungguhnya dikelilingi oleh salju putih, sedangkan di dalam bayangan itu dipenuhi oleh pegunungan dan hutan yang lebat.     

Karena memasuki daerah hutan dan pegunungan, mereka semua menjadi sangat waspada. Kemudian mereka menaiki burung bangau menuju ke pusat kota.     

Tempat itu selain terhubung dengan medan perang raksasa, masih terhubung dengan iglo, tapi karena cuaca yang berbeda sehingga iglo tidak ada di sana.     

Meskipun iglo tidak ada, tapi masih ada papan tempat wisata yang terlihat di sana. Selain itu bagunan yang ada di sekitar sana juga sama dengan bangunan yang ada di Kota Aurora yang ada dunia nyata.     

Selain itu, tidak ada siapapun di sana. Entah di tempat wisata ataupun di hotel, tidak ada satu orang pun yang terlihat di sana.     

"Di sini tidak ada siapapun, apa mungkin semua orang ada di pusat kota?" Lu Yi yang ada di atas burung bangau itu mengerutkan alisnya dan tetap bersikap waspada.     

Burung bangau itu terbang dengan sangat cepat, sehingga tidak lama kemudian mereka sudah tiba di pusat kota. Kemudian semua orang turun dari burung bangau dan melihat ke sekeliling mereka.     

Mereka berlima berdiri di tengah jalan besar dan jalanan itu kosong, tidak ada siapapun di sana dan juga tidak ada kendaraan apapun yang lewat.     

Di sebelah kiri ada hotel bintang 7 tempat mereka menginap, dan di sebelah kanan ada rambu lalu lintas, sedangkan di depan mereka ada sebuah mal dan di belakang mereka ada tempat parkir mobil dengan beberapa mobil yang terlihat terparkir di sana.     

Lampu jalan, rambu-rambu lalu lintas, toko-toko dan lainnya, semuanya sama. Di sini sama sekali tidak ada bedanya dengan Kota Aurora yang ada di dunia nyata. Hanya saja yang aneh adalah kota ini kosong, meskipun matahari masih berada di atas langit.     

"Apa ada orang?" Ye Meigui berteriak.     

Tapi yang menjawab pertanyaan Ye Meigui hanyalah suara kepakan sayap burung.     

Yin Wushuang melihat ke sekelilingnya, ia mengerutkan alisnya kemudian menggunakan kesadaran spiritualnya untuk memeriksa Kota Aurora yang ada di dalam bayangan ini.     

Yin Wushuang menyebarkan kesadaran spiritualnya seperti sebuah jaring dan kesadaran spiritualnya itu berfungsi seperti mesin sensor, sehingga dapat melihat keadaan kota itu di dalam kepalanya.     

Awalnya Yin Wushuang menyebarkan kesadaran spiritualnya, ia dapat merasakan seperti ada sesuatu yang bergerak.     

Kemudian Yin Wushuang menarik kembali kesadaran spiritualnya dan ia tidak melihat apapun selain lampu jalanan… Meskipun lampu jalanan yang ada di sampingnya tidak sampai 1 meter, tapi ada lampu jalanan lain dan di antara 2 lampu jalanan itu terdapat pemberitahuan orang hilang.     

[Kedua lampu jalan ini kenapa begitu berdekatan?]Suzaku menekan kedua bibirnya dan merasa ada yang janggal dengan Kota Aurora ini.     

[Mungkin itu sengaja dibuat seperti itu supaya bisa dibuat menjadi tempat pemberitahuan.]Mo Baobao berpikir sejenak dan mendapatkan kesimpulan itu.     

Yin Wushuang tidak berpikir panjang karena ia juga bukan penghuni Kota Aurora, menempatkan dua buah lampu jalan secara berdekatan, sama sekali tidak melanggar hukum. Tapi tidak semua lampu jalan berdekatan, karena itu ia berpikir mungkin ada maksud dibalik kenapa 2 lampu jalan itu dibangun berdekatan.     

Yin Wushuang kembali menyebarkan kesadaran spiritualnya ke arah tempat tinggal penduduk, kemudian Yin Wushuang kembali melihat hal yang aneh lagi.     

Di sebuah pintu kamar tidur, ada sebuah kursi kecil berwarna biru, entah kebetulan atau tidak, pintu itu berada diantara pintu sehingga pintu itu seolah akan tertutup, tapi terhalang kursi kecil itu.     

[Pemilik kamar itu sangat ceroboh.]Ujung bibir Yon Huo bergetar saat melihat itu.     

Tidak semua orang bisa meletakkan kursi kecil di pintu seperti itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.