Permaisuri Kembali ke Sekolah

Mengikuti Alurnya dan Bersiap untuk Menghadapi Situasi yang Berbahaya



Mengikuti Alurnya dan Bersiap untuk Menghadapi Situasi yang Berbahaya

2Yin Wushuang memiliki darah warisan keturunan sejak lahir, berdasarkan peraturan leluhur yang ada di sekte Dao Yin Wushuang tidak boleh menikah di luar. Seseorang yang menikah dengannya hanya boleh datang ke sekte Dao lalu menikahinya dan menetap di sekte Dao bersama Yin Wushuang.     

Jadi, meskipun saat ia berpacaran dengan Jun Shangxie, tetap saja ketika menikah nanti Jun shangxie yang akan datang ke sekte Dao untuk menikahi Yin Wushuang lalu menetap di sana.     

"Ia akan datang ke sini." Yin Wushuang menganggukkan kepalanya.     

Tunggu sampai ia telah menyelesaikan pekerjaannya, ia pasti akan datang mencari Yin Wushuang.     

Yin Cheng tidak menyangka ucapannya akan menjadi kenyataan, di masa depan nanti laki-laki yang dicintai Yin Wushuang akan datang ke sekte Dao atau kalau tidak ia akan marah sehingga laki-laki yang dicintai Yin Wushuang itu dengan buru-buru akan datang ke sekte Dao.     

 -     

Setelah masalah pembatalan pernikahan telah selesai dibahas, Yin Cheng meminta Yin Wushuang makan malam dengannya di istana kuil.     

"Shuang'er." Di saat makan, Yin Cheng berkata dengan nada suara yang sedikit berat, "Kalau Bai Jincheng sampai datang ke sini dan membatalkan pernikahan denganmu, entah bagaimana orang lain akan menilai kamu."     

"Tenang saja Paman Kedua, omongan orang-orang di luar sana tidak ada hubungannya denganku." Yin Wushuang menjawab dengan nada datar, tidak ada perasaan khawatir sama sekali dalam hatinya.     

Ucapan Yin Wushuang membuat Yin Cheng merasa sedikit ragu, tidak lama kemudian ia berkata lagi, "Kamu sangat mirip dengan Kakak, sedikitpun tidak peduli pada pandangan orang luar."     

Yin Wushuang terdiam, dan tidak berkata apa-apa lagi.     

"Shuang'er, hari ini adalah hari kematian Kakak dan Kakak Ipar." Yin Cheng meletakkan mangkuknya dan berkata, "Kakak dan Kakak Ipar tidak suka ada banyak orang, setiap tahun selalu aku dan Tianji yang pergi untuk mendoakannya. Tapi hari ini Tianji tidak ada entah ia pergi ke mana."     

Seketika suasana menjadi sedikit serius.     

"Hari kematian Ayah dan Ibuku?" Hati Yin Wushuang tersentuh mendengar cerita dari Yin Cheng.     

Ini adalah pertama kalinya Yin Cheng membahas tentang 'hari kematian'.     

"Iya, 11 tahun yang lalu, tepat pada hari ini Kakak dan Kakak Ipar meninggal di depanku, saat itu aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku hanya melihat mereka…" Yin Cheng tiba-tiba terdiam sejenak, matanya tampak tampak berair, kemudian ia menghapus air matanya, "Sudah, sudah, masalah ini sudah berlalu. Shuang'er, kamu nanti ikut denganku pergi ke belakang gunung saja. Kita pergi ke sana untuk mendoakan Ayah dan Ibumu, mungkin jika ada putrinya yang datang ke sana dan mendoakannya, pasti mereka sangat senang di atas sana."     

[Ini… apakah terlalu kebetulan?] Mo Range di dalam cincin phoenix merasa curiga,     

[Hari ini benar-benar hari kematian ayah dan ibu tuan? Ucapan nenek tua kemarin yang bilang bahwa orang tua tuan belum meninggal itu bohong?]     

[Tuan, aku merasa ada masalah.] Unsur kayu menatapnya dengan serius.     

Yin Wushuang melihat Yin Cheng. Kemudian ia mengalihkan pandangannya ke bawah sambil berpikir dalam hati.     

Bohong atau benar, malam ini semuanya akan terbongkar.     

Yin Wushuang datang ke sekte Dao sudah lebih dari satu bulan, bukannya ia tidak ingin mencari kebenaran tentang masalah yang terjadi 11 tahun yang lalu itu. Tapi tidak ada petunjuk apapun yang berhasil ia temukan.     

Yin Cheng adalah satu-satu orang yang bisa diselidiki. Kalau tidak, maka seumur hidup ia juga tidak akan bisa menemukan petunjuk lainnya.     

Jika dihitung-hitung, waktu untuk mendoakan ayah dan ibunya tepat pada tengah malam.     

Jika ia tidak segera kembali pada tengah malam, maka Jin Mao si tikus pemburu harta karun akan membunyikan lonceng perunggu dan otomatis murid-murid sekte pasti akan berkumpul.     

Di depan semua orang, Yin Cheng seharusnya tidak akan berani berbuat macam-macam.     

Sebelum murid-murid datang padanya, ia memiliki unsur api dan kayu, ia juga memiliki pedang phoenix, saat di dunia iblis Yin Wushuang telah bertanding dengan jendral Jiu Nan yang juga memiliki kekuatan tingkat He Ti, dan pada saat itu ia merasa tidak ada masalah yang besar.     

Dengan begini, jika Yin Cheng berani melakukan sesuatu padanya, persiapan yang sudah ia lakukan itu setidaknya sudah bisa menunda waktu Yin Cheng untuk melakukan penyerangan.     

Setelah selesai menyiapkan rencananya, Yin Wushuang menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Baiklah Paman Kedua."     

Jika Yin Cheng benar-benar memberitahu masalah tentang ayah dan ibunya, ia tidak akan bisa menolak.     

Hanya bisa mengikuti alurnya saja, dan bersiap untuk menghadapi situasi yang berbahaya.     

"Kalau begitu kamu tunggu Paman sebentar, Paman akan pergi untuk menyiapkan beberapa barang yang akan di bawa ke sana."     

Setelah selesai makan, Yin Cheng masuk ke sebuah ruangan.     

Saat ia masuk ke dalam ruangan tersebut, tampak ada seorang perempuan yang memanjat naik ke atas, ia berkata dengan elegan, "Suamiku, kutukan tadi membuat tubuhku merasa tidak nyaman, tapi jika sudah ada kutukan seharusnya kamu akan percaya padaku kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.