Aku Benar-benar Tidak Ingin Menjadi Sebuah Alat
Aku Benar-benar Tidak Ingin Menjadi Sebuah Alat
"Nona Besar, racun ini bisa membuat ketua sekte pingsan selama 10 menit. Kamu cepat pergi, biar aku yang menghalangi ketua sekte!" A Zi berkata dengan cemas.
Yin Wushuang mengelus-elus lehernya yang tadi telah dicekik Yin Cheng sambil mengarahkan kepalanya ke atas melihat langit, kemudian ia dengan cepat langsung menarik tangan A Zi untuk turun dari puncak gunung.
Ia memiliki warisan keturunan sehingga kekuatannya tidak bisa ditekan, sedangkan A Zi karena di dalam tubuhnya telah memiliki kutukan sehingga ia tidak bisa menggunakan kekuatannya!
Bahkan jika Yin Cheng menginginkannya, 12 puncak yang ada di sekte Dao semuanya bisa ia kendalikan dengan kekuatannya!
Yin Wushuang tidak ingin menyusahkan A Zi!
"Nona Besar, tidak ada gunanya, di dalam tubuhku ada kutukan. Aku tidak akan bisa kabur!" A Zi melepaskan tangan Yin Wushuang, sambil berdiri di atas tangga ia tersenyum dan berkata, "Aku serahkan Xiao Shitou padamu!"
Apa yang dirasakan A Zi dalam hatinya sangat berbeda dengan ekspresi wajahnya saat ini.
Di balik sikapnya yang dingin, dalam hati sebenarnya ia merasa sangat takut, namun ia berusaha menutupinya.
Ia tidak hanya berani menghadapi bahaya demi mendapatkan cinta dari seseorang, tapi ia juga berani menghadapi bahaya untuk menyelamatkan Yin Wushuang!
Selama ini Yin Wushuang sudah bersikap sangat baik padanya, sehingga ia tidak ingin melihat Yin Wushuang mati begitu saja!
Sejak ia jatuh cinta pada Yin Tianji, saat itu juga ia sudah harus siap untuk meninggal.
Pada akhirnya, seorang penjaga rahasia hanya akan menjadi sebuah alat.
Tepat pada saat tengah malam!
"Dong…!"
Bel peringatan telah berbunyi!
Dan selanjutnya bel lonceng perunggu yang ada di 12 puncak berbunyi 3 kali, api yang ada di 12 puncak juga tiba-tiba menyala, murid-murid dari 12 puncak semuanya bergegas untuk berkumpul.
Ini adalah peringatan untuk semua orang agar berkumpul!
Yin Wushuang saat itu sedang berdiri di atas tangga dan melihat A Zi.
Ia tidak menyangka A Zi akan datang ke sini, ia sangat tidak ingin melihat A Zi meninggal di sini.
"A Zi, aku dulu pernah mengajarkan kamu untuk berani mencintai, sekarang aku ajarkan kamu satu hal lagi." Yin Wushuang menahan pergelangan tangan A Zi, dan ia mengatakan sebuah kalimat yang cukup singkat, "Beranilah untuk hidup."
Setelah berkata seperti itu, tidak peduli meskipun A Zi menolaknya, namun Yin Wushuang tetap menahan tangan A Zi dan menyeretnya turun ke bawah gunung.
Sikap Yin Wushuang pada A Zi ini layaknya seperti kakak dan adik.
Mereka berdua sama-sama berjuang demi adik mereka masing-masing.
Mereka berdua sama-sama tidak suka menerima pertolongan orang lain dan sering kali menolak kebaikan orang lain.
Mereka berdua sama-sama memiliki semangat yang sangat tinggi!
"Berani untuk mencintai, berani untuk hidup, A Zi asalkan masih bisa bernapas maka jangan menyerah begitu saja!" Yin Wushuang menarik tangan A Zi lebih kuat lagi.
Hingga waktunya tiba untuk menikmati secangkir teh!
Buff!
Tiba-tiba angin berhembus sangat kencang, tangan A Zi terlepas dan dikurung di dalam sebuah kurungan yang besar!
Ada yang janggal, sehingga Yin Wushuang pun menghentikan langkah kakinya setelah berjalan beberapa langkah.
Ia mendengar A Zi berbicara, "Nona Besar, aku benar-benar tidak ingin menjadi sebuah alat..."
Krek…
Darah yang panas mengalir keluar, Yin Wushuang menoleh ke belakang dan melihat A Zi yang masih tersenyum lembut, sebuah tangan menembus ke bagian dadanya.
Tangan itu menerobos ke bagian dada A Zi, dan tangannya memegang jantung yang masih segar!
Yin Cheng menggunakan energi kekuatannya memecahkan jantung A Zi, kini darahnya terciprat keluar dari jari-jari tangannya.
Ia menarik kembali tangannya, dan mayat A Zi perlahan terjatuh lemas ke bawah tanah, lalu menggelinding ke bawah melewati tangga-tangga kecil dan berhenti di kaki Yin Wushuang.
"Darah pengkhianatan yang lumayan enak." Yin Cheng menjulurkan lidahnya dan menjilat darah yang masih mengalir dari jantung A Zi, nada suaranya terdengar sangat senang.
Yin Wushuang hanya merasa angin yang dingin berhembus mengenai kakinya dan perlahan menyebar ke seluruh tubuhnya, ia melihat kejadian ini dan tersimpan dengan jelas di dalam benaknya.
"Tidak!!!"
Yin Tianji yang baru saja kembali dari Nan Shan dengan menunggangi kudanya, ia mendorong atasan Ma ke samping, lalu memeluk mayat A Zi, wajah A Zi yang cantik kini telah menjadi sangat menakutkan, "A Zi! A Zi!"
Ia melihat ada lubang di bagian dada A Zi, ia mengulurkan tangannya dan seperti ingin mengisi kembali jantungnya.
Tapi biar bagaimanapun ia tetap tidak bisa melakukannya.
Ia memegang kedua pipi A Zi dan melihat mata A Zi yang belum tertutup rapat, melihatnya dalam keadaan seperti ini membuatnya merasa sangat ketakutan bahkan tubuhnya juga gemetaran.
Kenapa A Zi miliknya… bagaimana mungkin, hanya satu hari saja ia tinggal bisa menjadi begini…