Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

"Um… aku tidak ingin satu juta… itu tidak menyenangkan. Aku ingin kamu menebak."     

Qin Chu tidak bisa berkata-kata. Bagaimana dia bisa menebak bahkan tanpa mengintip?     

Namun, saat melihat antusiasme istrinya yang langka, Qin Chu sepenuhnya mendukung.     

"Jika aku melakukannya dengan benar dengan satu percobaan, jangan menangis," goda Qin Chu.     

"Pft, kamu pasti tidak bisa." Huo Mian tampak puas.     

Huo Mian berpikir bahwa Qin Chu akan memilih tempat favoritnya, Ramen Ah-Xin, sebagai tebakannya.     

Lagipula, toko ramen kecil itu punya banyak kenangan untuk mereka berdua.     

Namun... Tuan Qin tidak bisa diprediksi...     

"Makanan daging dan sayur." Qin Chu menebak.     

"Kamu… kamu… kamu… bagaimana kamu tahu?" Huo Mian tercengang.     

"Beri aku hadiah dulu. Yang lainnya bisa menunggu."     

Dengan itu, bibir Huo Mian disegel oleh Tuan Qin. Yang terjadi kemudian adalah ciuman yang berlangsung selama beberapa menit.     

Jika bukan karena waktu dan fakta bahwa mereka ada di kantor, dia akan memiliki pemikiran yang tidak pantas ...     

"Aku tahu, kata pengemudi dan pengawal itu kepadamu, bukan?" tanya Huo Mian.     

Bagaimanapun, mereka adalah satu-satunya yang tahu ke mana dia pergi.     

"Tidak, aku tidak memanggil mereka, kan?" Qin Chu tetap tenang.     

Huo Mian tahu bahwa suaminya sebenarnya bukanlah seseorang yang suka bergosip.     

"Lalu… bagaimana mungkin? Bukankah kamu seharusnya sudah menebak ramen?" Huo Mian merasa sangat kalah.     

"Tentu saja tidak! Kamu bilang aku tidak akan menebaknya dengan percaya diri. Jadi, ini pasti bukan ramen…"     

"Oh… wow, IQ-ku benar-benar menurun… Aku sangat bodoh…" Huo Mian berpikir bahwa kecerdasannya telah membuatnya gagal; mungkin bayinya telah mencurinya.     

"Tadi malam, kamu membicarakan tentang hotpot. Kamu tipe orang yang memuaskan keinginan mereka. Ditambah, kamu bilang kamu makan pangsit udang di tempat Wei… jadi, kurasa kamu akan membawakanku hotpot."     

"Astaga... Suamiku, kamu harus benar-benar menjadi seorang detektif. Keterampilan deduksi kamu luar biasa!"     

Qin Chu sangat jeli dan Huo Mian menyukainya. Dia menyukainya sejak masa sekolah menengah mereka.     

"Jadi, sayang, mana hotpotku?" Qin Chu bertanya dengan Huo Mian dalam pelukannya.     

Huo Mian menekan tombol interkom. "Yang, apakah makanan sudah siap?"     

"Sudah siap, Nyonya Muda, silakan datang ke ruang rapat kecil."     

"Baik."     

Dengan itu, Huo Mian berdiri. "Ayo pergi."     

"Sayang, aku terkesan." Qin Chu juga terkejut.     

Huo Mian tidak hanya menyiapkan hotpot, dia bahkan meminta Asisten Yang untuk menyiapkannya di ruang rapat kecil.     

Ruang pertemuan kecil itu sejuk karena ada AC.     

Ketika mereka memasuki ruangan, mereka disambut oleh hotpot yin-yang kecil di atas meja.     

Tidak seperti pot elektromagnetik atau pembakar gas, ini adalah salah satu yang menarik energi dari pembakaran blok alkohol.     

Satu setengah dari panci adalah bumbu lembut dan yang lainnya, tanpa bumbu.     

Panci kecil itu dikelilingi bahan hotpot: irisan daging sapi yang baru dipotong, bakso lobster, bakso jamur, irisan kepiting, kulit tahu, dan empat hingga lima hidangan sayuran hijau.     

"Nyonya Muda menyiapkan ini untukmu. Presiden Qin, tolong cepat makan."     

"Yang, bergabunglah dengan kami juga," kata Huo Mian.     

"Hah? Tidak, tidak apa-apa." Asisten Yang menggaruk kepalanya, tersenyum canggung.     

"Jangan khawatir, aku membeli banyak. Duduk dan makan. Oh, bisakah kamu memeriksa apakah Zhixin dan Bella makan? Jika tidak, hubungi mereka juga."     

"Baik."     

Begitu saja, yang awalnya makan untuk dua orang berubah menjadi hotpot untuk lima orang.     

Huo Mian benar-benar membeli banyak bahan. Mereka berlima makan sepuasnya di ruang rapat kecil.     

"Kak, apakah semuanya siap untuk pesta pertunangan? Apakah ada hal lain yang bisa saya lakukan?" Zhixin bertanya sambil makan.