Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Dia tahu bahwa ibunya akan menyalahkannya.     

Huo Mian hamil lagi dan tidak bisa mengemudi lagi.     

Kemanapun dia pergi, dia memiliki rombongan di sekelilingnya.     

Dia memiliki pengemudi yang sangat terampil, serta pengawal yang tahu seni bela diri dan cara menggunakan senjata. Dengan kata-katanya sendiri, dia diperlakukan seperti harta nasional.     

Benz nya Qin Chu, juga dikenal sebagai kendaraan pribadi Huo Mian, berhenti.     

"Astaga, ini benar-benar ibu…" Pudding merasa bersalah.     

"Sial, siapa pun yang mengadu pada kita pada ibu adalah musuh bebuyutanku." Little Bean mengira ibu mereka harus menghadiri konferensi di rumah sakit sepagi ini.     

Mengapa dia muncul di sini?     

"Jika itu Zeng Rou, aku tidak akan pernah memaafkannya, bajingan licik itu." Little Bean tampak gelisah dan menyalahkan Zeng Rou.     

"Jangan katakan itu, kita tidak tahu apa yang terjadi. Menurutku Bibi Zeng Rou tidak seperti itu."     

Pudding bercakap-cakap dengan Zeng Rou di dapur, dan intuisinya mengatakan bahwa dia tidak seperti Jian Tong.     

Ketika mereka selesai berbicara, Huo Mian membuka pintu dan masuk.     

"Presiden Huo." An sangat sopan terhadap Huo Mian. Meski sudah akrab satu sama lain, An tetap merasa stres karena auranya.     

Huo Mian mengangguk dan berjalan masuk.     

"Kak, kamu di sini." Lu Yan sangat menyayangi Huo Mian.     

"Kamu sudah berlarian begitu kamu meninggalkan rumah sakit…" Huo Mian menceramahinya dengan penuh kasih.     

"Ha, aku sekarat karena bosan… Keponakanku membawaku ke sini untuk sarapan," Lu Yan tertawa.     

"Bibi… Kamu mengkhianati kami begitu mudah…" Little Bean gatal karena marah.     

"Apa yang kalian berdua lakukan?" Huo Mian memiringkan kepalanya dan menatap kedua putrinya.     

"Bu, kami pikir kamu terlalu sibuk untuk mengurus bibi ketika dia meninggalkan rumah sakit hari ini. Jadi, kami berbicara dengan Kapten Su dan dia menawarkan diri untuk mentraktirnya sarapan, jadi kami ikut," kata Little Bean.     

"Aku…" Su Yu merasa bahwa dia sedang dilempar ke bawah bus.     

"Bagaimana sarapan di sini? Enak?" Huo Mian tersenyum dan menatap Su Yu.     

"Tidak, aku sibuk selama beberapa hari ini dan tidak memiliki kesempatan untuk mengajak adikmu berkeliling. Kupikir hari ini adalah hari yang baik karena aku bebas…" Su Yu mencoba menyempurnakan kebohongannya.     

"Jadi kau mengendarai sepuluh mobil mewah untuk menjemput Yan?" Huo Mian bertanya.     

"Uh, kamu sudah tahu tentang itu?"     

"Bagaimana tidak? Itu ada di halaman trending... Tolong, tidak bisakah kamu lebih rendah hati?" Huo Mian tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis.     

"Hah? Itu menjadi trending? Orang-orang di sini membosankan…" Lu Yan tidak memikirkannya.     

"Ayo pergi, ayo lakukan pemeriksaan denganku. Aku akan melepaskanmu begitu aku melihat apakah otakmu baik-baik saja." Huo Mian memegang tangan Lu Yan.     

"Kak, itu tidak perlu, kan?"     

Huo Mian dengan dingin menatap wajah Lu Yan...     

"Haha, oke, perlu pemeriksaan. Kak, kamu kelihatan cantik sekali, semua yang kamu katakan benar." Lu Yan jarang menghabiskan waktu bersama kakaknya, jadi dia tidak ingin dia marah.     

Jadi, dia sangat peduli dengan mood Huo Mian. Melihat bahwa dia tidak senang membuat Lu Yan berubah pikiran.     

"Kalian berdua, ikut aku."     

"Bu, kami…" Little Bean baru saja hendak mengatakan sesuatu.     

"Jika saya ingat dengan benar, hari ini bukan akhir pekan. Jadi, Nona Qin Zhaozhao dan Qin Mumu, apakah kalian berencana untuk tidak masuk sekolah hari ini? Haruskah saya menelepon Tuan Qin Chu sekarang?"     

Huo Mian memelototi si kembar, menakut-nakuti mereka.