Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

"Merek ini sepatu wanita, kan?" Qin Chu meletakkan ponselnya dan melirik sepatu di tangan Su Yu.     

"Ya... Itu untuk ibuku," kata Su Yu.     

"Ha. Kebetulan sekali. Kalian semua membeli sepatu. Untungnya, kalian membelinya untuk Bibi; ingatlah untuk tidak membeli sepatu untuk Zeng Rou," perintah Huo Mian.     

"Kenapa tidak?"     

"Apa kau tidak tahu? Orang tua biasa mengatakan jika laki-laki membeli sepatu untuk pacar mereka, perempuan akan pergi…"     

"Mereka bukan kupu-kupu dan tidak bisa terbang. Kamu masih percaya hal-hal takhayul itu?"     

"Oh, apakah Yan membuat masalah untukmu pagi ini?"     

"Tidak. Lu Yan itu manis." Su Yu menggaruk kepalanya.     

"Jangan bohong padaku. Yan kita tidak manis; dia kasar, kan?" Huo Mian terkekeh.     

"Aku tidak tahu. An menemaninya dan aku belum cukup lama bersamanya untuk melihat sisi kekerasannya."     

"Jika kamu punya waktu, ajak pacarmu dan makan malam bersama kami," Qin Chu berdiri dan berkata.     

"Um… Oke. Kita akan makan malam nanti. Aku harus pergi sekarang."     

Su Yu meninggalkan kantor Huo Mian dengan sepatu yang dibelikannya untuknya.     

Bagaimanapun, suaminya telah membelikannya sepatu. Su Yu menyesal membeli sepatu itu; Bagaimanapun, Qin Chu sangat mencintai Huo Mian dan tidak membutuhkannya untuk mengkhawatirkan hal-hal sepele untuknya.     

Dia membawa sepatu itu ke kantor ibunya.     

Sejak dia mulai bekerja, Nyonya Su mendapati hari-harinya cukup memuaskan; dia bekerja dengan rajin dan terkadang makan siang dengan Huo Mian di rumah sakit. Dia merasa puas.     

"Bu."     

"Yu, apa yang kamu lakukan di sini?" Bu Su senang melihat anaknya dan segera menghampirinya.     

"Aku… melewati rumah sakit dan memutuskan untuk datang dan menemuimu."     

"Anda datang menemui saya?" Nyonya Su mengenal putranya.     

"Oke. Jangan terlalu banyak berpikir, Nyonya Tua. Oh, ngomong-ngomong, saya membelikan anda sepatu."     

Su Yu menyerahkan kotak itu padanya.     

"Anda membelikan sepatu untuk saya?" Nyonya Su bingung karena ini bukan hari libur atau hari ulang tahunnya.     

Membuka kotak itu, dia mengerti ketika dia melihat gaya sepatunya.     

"Yu, kamu tidak membelikanku sepatu, kan?"     

"Jangan tanya saya untuk siapa saya membelinya. Sekarang barang-barang itu milik anda." Su Yu duduk di sofa dan membuka sebotol air.     

"Yu, apa kamu tahu ukuran sepatuku?"     

"Um… Bukankah itu 37?" Su Yu membeku.     

"37 adalah ukuran Mian. Ukuran saya 38."     

"Tidak apa-apa. Sepatu akan melar saat kamu memakainya," kata Su Yu dengan santai.     

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kamu membeli sepatu untuk Mian; kenapa kamu tidak memberikannya padanya?"     

Nyonya Su mengira putranya dan Huo Mian hanya berteman sekarang dan bukan masalah besar baginya untuk membeli sepatu untuknya. Dia bertanya-tanya mengapa Su Yu memberinya sepatu.     

"Mian menolak untuk menerimanya?" Nyonya Su merasa kasihan pada putranya.     

"Tidak. Aku tidak memberikannya padanya."     

"Kenapa tidak? Jika kamu merasa malu tentang itu, aku akan memberikannya padanya…"     

Dia mengambil kotak sepatu dan mulai membuka pintu.     

"Bu, aku sudah pergi ke sana; Qin Chu ada di kantornya…"     

"Lalu kenapa? Kamu tidak berselingkuh dengan Mian. Bukan masalah besar bagimu untuk menunjukkan perhatian padanya saat dia hamil."     

"Qin Chu baru saja membeli banyak pasang sepatu untuk Mian… Jadi, saya tidak memberikan sepatu itu padanya," kata Su Yu malu-malu.     

"Yu…" Nyonya Su terluka dalam melihat putranya seperti ini.     

"Bocah konyol... Anak konyolku."     

"Bu, aku baik-baik saja. Jika kamu tidak menginginkan sepatu itu, maka kamu dapat memberikannya ke orang lain."     

Su Yu berdiri untuk pergi.     

"Yu, ambil sepatu itu dan berikan pada Zeng Rou. Kurasa dia mungkin memakai ukuran ini; dan dia akan senang memilikinya," kata Bu Su tiba-tiba.     

Su Yu menghentikan langkahnya...