Badai Foto (3)
Badai Foto (3)
"Itu .…" Ketika Xu Zipei berkata sampai sini, tiba-tiba ia berhenti, sementara Gu Qingqing, ia tampak begitu tegang dan menggenggam erat foto tersebut!
Bagaimana jika memang terjadi .… Meskipun menurut kedua pihak, tanggung jawab akan masalah tersebut tidak seharusnya ditanggung oleh Leng Sicheng, tapi bagaimana kalau pria itu benar-benar meniduri Xu Zipei dan tidak mau bertanggung jawab? Apa Leng Sicheng benar-benar tidak akan bertanggung jawab?
Bagaimanapun Xu Zipei adalah wanita yang pernah dicintai Leng Sicheng, yang belum dapat dilupakannya hingga saat ini. Dan Xu Zipei bukanlah dalang di balik kejadian ini.
"Itu …." Xu Zipei merasa sedikit canggung dengan pertanyaan tersebut, apalagi yang bertanya adalah keluarga dan teman-teman dekatnya. Ia berpikir sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya, "Aku memeriksa badanku saat mandi semalam, tapi tidak ada bekas apa pun."
"Benar tidak ada?" Nyonya Lan sedikit emosional, ia takut anaknya tidak berani jujur di hadapan keluarga Leng, sehingga ia pun bertanya sekali lagi, "Ibu tahu kamu anak yang baik. Tapi kalau kamu memang dirugikan, kamu jangan menanggung sendiri, ayah dan ibu akan membantumu."
Xu Zipei menjawab dengan canggung, "Benar-benar tidak ada."
Jangankan ketidaknyamanan di bagian kaki atau pinggang, di seluruh badan Xu Zipei bahkan tidak ada satu bekas kuku atau kissmark. Sebenarnya ada bekas, tapi itu bukan karena semalam, melainkan bekas yang tertinggal karena syuting.
Alasan kenapa Xu Zipei ragu untuk menjawab, sebenarnya bukan karena Leng Sicheng, melainkan karena dirinya sendiri. Sebenarnya Xu Zipei pernah terbangun samar-samar. Ketika bangun, ia sangat kaget ketika ada pria yang berbaring di sampingnya.
Meskipun di dalam kegelapan, Xu Zipei tetap bisa merasakan bahwa ia dan pria yang di sampingnya sedang telanjang! Jujur saja, jika ia tidak mendengar gumaman mimpi Leng Sicheng yang mengatakan 'Jangan meninggalkanku, aku menyukaimu', Xu Zipei mungkin sudah menjerit meminta pertolongan.
Meskipun Xu Zipei terbangun duluan, namun karena efek mabuk dan obat tidur, otaknya masih linglung. Dengan nada kecil ia memanggil, "Sicheng?"
Mungkin karena panggilan Xu Zipei, Leng Sicheng pun menjawab dengan dehaman, lalu mengulurkan tangannya dan memeluk Xu Zipei, seperti sedang memeluk Gu Qingqing ketika di rumah.
Di dalam pelukan Leng Sicheng, suhu badan dan bau badan Leng Sicheng pun mengepung Xu Zipei, membuatnya bertanya-tanya, apakah ini adalah mimpi?
Bagi Xu Zipei, tidak masalah jika semua ini hanya mimpi, mimpi yang biasanya tak berani ia pikirkan, tapi ia bisa melakukan apa pun sesuka hatinya di dalam mimpi. Namun meskipun badan mereka saling berpelukan, kedua orang yang kebanyakan mabuk dan diberi obat tidur pun akhirnya kembali pingsan sampai Leng Sicheng bangun.
Jujur, ketika Leng Sicheng terbangun dan melempar baju kepada Xu Zipei, reaksi pertama Xu Zipei adalah terbengong. Selain terkejut berat, ia juga merasakan kebingungan.
"Tadi aku bukannya sedang bermimpi?"
Xu Zipei bahkan sedikit menyesal, mau di dalam mimpi ataupun kenyataan, ia seharusnya mengambil inisiatif! Namun sekarang .…
"Kalian sudah dengar, kan? Aku memang tidak melakukan apa pun." Leng Sicheng berkata dengan tegas, "Jadi pelakunya mungkin adalah pembantu rumah kalian itu! Pembantu itu yang membawa Xu Zipei ke kamar istirahat dan menelanjangi baju kami, lalu memotret kami untuk mengancam!"