Perjuangan Menembus Surga

Menunjukkan Diri Sendiri



Menunjukkan Diri Sendiri

0Xiao Yan dan Xie Shan bergegas mendongak saat mendengar tawa lembut itu. Mereka tertegun saat melihat seorang gadis kecil berambut ungu melayang di langit, di hadapan Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat, pada saat ini. Sosoknya begitu lincah saat ia menghindari serangan-serangan liar makhluk itu. Setiap kali dirinya menghindar, gadis kecil itu akan menerjangkan telapak tangannya pada cangkang besar Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat.      

Tangan kecil putih yang tampak lembut itu akan memancarkan suara logam yang jernih setiap kali menerjang Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat. Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat. Sekujur tubuh Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat raksasa itu berguncang dan mundur di hadapan banyak sekali tatapan mata tertegun. Jelas, tinju gadis kecil berambut ungu itu mengandung semacam kekuatan mengerikan, yang bahkan sulit untuk ditahan oleh Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat.     

Kekalahan semacam itu menyebabkan Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat menjadi jauh lebih jengkel. Sebuah kilau merah yang liar dan ganas mengkilat di dalam mata raksasanya. Dua penjepit besar menutup berulang kali layaknya gunting besar, saat mereka menjepit secara acak ke arah Zi Yan. Meskipun bebatuan terbelah dimanapun penjepit itu lewat, beberapa pepohonan raksasa yang menjulang tinggi patah di bagian tengahnya. Dapat dilihat seberapa tajam penjepit raksasa itu sebenarnya dari sini.     

"He he, bocah besar, percuma kau menjepit kesana kemari."     

Zi Yan tertawa lantang ketika ia melihat Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat yang marah itu. Tubuh kecilnya dengan aneh bergerak menembus udara dan menghindari semua serangan liar makhluk itu. Hal ini berlanjut untuk sementara waktu, sebelum tubuhnya tiba-tiba berhenti. Dua tangan kecil seputih salju itu pun menjulur keluar, sebelum menggenggam salah satu penjepit raksasa Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat di hadapan berbagai tatapan mata.     

Sebuah cahaya ungu kuat mendadak meledak dari tubuh Zi Yan setelah ia menggenggam penjepit raksasa Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat dengan kedua tangannya. Kekuatan mengerikan seketika menggelora keluar dari tubuhnya. Semua orang tertegun ketika mereka melihat Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat berukuran beberapa ratus kaki itu diangkat oleh gadis kecil ini dan diayun-ayunkan beberapa kali dengan tenaga yang dahsyat. Makhluk itu pada akhirnya dengan kejam dilemparkan menuju sebuah titik di mana markas Sekte Sepuluh Ribu Kalajengking terletak.     

"Bum!"     

Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat raksasa tampak seperti sebuah bola meriam raksasa yang dengan keras melesat menuju pintu masuk Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking, yang diselimuti oleh kabut racun hijau. Banyak sekali teriakan menyedihkan mendadak terdengar. Kabut itu berhamburan dan pecahan-pecahan batu melesat keluar. Jelas, banyak murid Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking yang sedang bersembunyi di dalam kabut racun itu mati di bawah tubuh raksasa Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat.     

Setelahnya, kabut racun hijau yang menyebar di area itu menjadi jauh lebih samar, menunjukkan sepetak reruntuhan besar dan Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat raksasa yang berjuang untuk berdiri.     

Pasukan besar Sekte Racun di luar seketika mengeluarkan sorakan dan tawa ketika yang memekakkan telinga ketika melihat tindakan yang mendadak ini. Banyak sekali tatapan mata yang memandang gadis kecil berambut ungu di langit itu juga menunjukkan perasaan hormat dan takut. Pada saat ini, tidak ada lagi orang yang berani meremehkan gadis kecil yang tampak sangat lucu itu. Kekuatan mengerikan yang bahkan tidak dapat ditandingi oleh Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat adalah sesuatu yang bahkan seseorang di puncak kelas Dou Huang tidak berani terima.     

"Hss!"     

Mulut Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat yang sedikit cedera itu memancarkan desisan yang murka. Kedua matanya berwarna merah darah saat menatap Zi Yan di langit. Empat sayap raksasanya mengepak dengan tenaga yang dahsyat, saat sekali lagi terangkat ke udara dan meluncurkan sebuah serangan kepada Zi Yan, merasakan keengganan untuk berdamai dalam situasi ini.     

Zi Yan bergembira alih-alih merasa marah ketika ia melihat Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat itu menyerang sekali lagi. Sayap Dou Qi di punggungnya mengepak dan ia sekali lagi bergerak maju dengan bersemangat. Beberapa ahli Sekte Racun langsung melayangkan tatapan kasihan kepada Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat ketika mereka melihat kesungguhan di wajah kecil Zi Yan. Makhluk besar ini pada akhirnya adalah seekor Binatang Magic dengan reputasi yang luar biasa ganas di dalam Kekaisaran Chu Yun. Dikatakan bahwa makhluk itu bahkan telah melakukan tindakan kejam seperti membantai sebuah kota. Tak terduga ternyata makhluk itu dikalahkan dengan begitu menyedihkan di tangan seorang gadis kecil hari ini.     

Xiao Yan secara refleks tertawa lantang saat ia memandang ukuran manusia dan binatang buas yang benar-benar tidak proporsional itu di langit. Tatapan matanya seketika bergeser turun, dan ia tertawa lagi ketika ia melihat wajah Xie Shan yang begitu muram karena kekalahan menyedihkan dari Kalajengking Iblis Langit Bersayap Empat itu. "Ketua Xie Shan. Sepertinya Binatang Magic pelindung milikmu ini tidak selamat."     

Sudut mulut Xie Shan sedikit berkedut ketika ia mendengar cemoohan yang terkandung di dalam kata-kata Xiao Yan. Ia berbicara dengan nada yang mengancam, "Bocah, kau sebaiknya tidak berbahagia begitu cepat. Orang yang tertawa di akhir adalah pemenangnya. Berusaha untuk unggul sekarang hanya akan membuat nasibmu menjadi lebih menyedihkan."     

Xiao Yan tersenyum samar. Matanya memandang ke sekitarnya saat ia berkata, "Sayangnya, keunggulan di dalam situasi ini sudah beralih ke pihak kami. Sepertinya, Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengkingmu tidak bisa bertahan lama."     

Mata Xie Shan menatap ke sekitar saat mendengar kata-kata Xiao Yan. Hatinya sedikit merasa putus asa. Semula, Sekte Racun sedikit lebih kuat daripada Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking. Meskipun pengkhianatan kelima Tetua menyebabkan kekuatan kedua belah pihak menjadi setara, tak terduga bahwa Xiao Yan telah muncul di sepanjang jalan. Tidak hanya ia bergantung pada kekuatannya sendiri untuk membunuh dua Dou Huang, tetapi ia juga menghambat Xie Shan. Sepertinya, keunggulan kecil Gerbang sepuluh ribu Kalajengking tadi sekarang telah lenyap. Sekte Racun juga bergantung pada perubahan momentum ini. Saat ini, situasi dari Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking sedikit buruk, terlepas apakah itu sebuah pertempuran besar ahli di langit, atau pembantaian pengikut biasa di darat.     

Semua perubahan ini dikarenakan oleh orang terkutuk di depannya ini…     

Xie Shan menggertakkan giginya dan berbicara diam-diam di dalam hati, "Sebenarnya, dari mana orang ini muncul? Mengapa aku belum pernah mendengar seorang Dou Huang elit semuda itu yang muncul di dalam kekaisaran?"     

Mata Xie Shan mendadak dilayangkan menuju medan pertempuran yang intens di langit di kejauhan, saat pemikiran-pemikiran ini melesat melintasi benaknya. Pada saat ini, pertempuran Dokter Peri Kecil dan Xie Bi Yan jelas sudah memasuki puncaknya. Tumbukan-tumbukan energi mengerikan menyebabkan ruang di sekitar mereka berulangkali bergejolak. Energi mengerikan yang terkadang melesat keluar akan menyebabkan para ahli dari kedua belah pihak bergegas menghindar ketakutan.     

"Tak terduga bahwa kekuatan Wanita Racun Langit juga dahsyat. Ia ternyata bisa bertarung dengan Pak Tua Xie hingga sejauh ini… namun, jika begitu, Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking kami akan semakin terdesak. Pada saat itu, kekalahan kami akan terlalu parah. Bagaimana mungkin kita bisa melahap Sekte Racun jika begitu?"     

Sebuah angin panas mendadak melesat mendekat ketika tatapan mata Xie Shan mengkilat, membuatnya bergegas tersadar. Tongkat biru di tangannya terayun dan benar-benar menghalanginya. Di saat yang bersamaan, tawa samar Xiao Yan terpancar mendekat.     

"Ketua Xie, kau tidak boleh lengah di saat seperti ini. Jika kau mengikuti langkah Wu Ya, Xie Bi Yan itu mungkin akan benar-benar menjadi marah besar."     

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, junior!" Sebuah kilauan dingin melintas di mata Xie Shan. Sebuah Dou Qi kuat mendadak menggelora dari tongkat biru di tangannya. Setelah itu, bayangan - bayangan tongkat menyebar ke langit dan membungkus titik-titik vital di tubuh Xiao Yan.     

Mata Xiao Yan terlihat cuek saat ia memandang serangan Xie Shan. Ia menggenggam pedang penguasa di tangannya dan menerjang maju tak mau mengalah. Pedang penguasa itu tepat seperti sebuah tirai hitam raksasa yang dengan keras berayun di depannya. Senjata berat ini selincah sebuah pedang panjang di tangan Xiao Yan. Terlebih lagi, serangan pedang penguasa itu datang satu demi satu tanpa sedikitpun celah di antaranya. Alih-alih, serangan - serangan itu tampak seperti sebuah ombak yang bertumpuk satu dengan yang lain. Setiap kali pedang penguasa menumpuk serangan sebelumnya, tenaga dahsyat yang terkandung akan menyebabkan tongkat biru di tangan Xie Shan berguncang hebat.     

Pedang penguasa besar dan tongkat biru itu bersentuhan secepat kilat di udara. Serangan kedua belah pihak sangat ganas. Semua sasarannya adalah titik vital lawannya. Di dalam situasi sejenis ini, kemungkinan, orang yang melakukan kesalahan pertama akan menjadi yang pertama cedera.     

Seiring meningkatnya intensitas serangan, raut wajah Xie Shan menjadi semakin kelam dan dingin. Baru pada saat ini ketika ia benar-benar saling serang dengan Xiao Yan, ia sungguh merasakan sebenarnya seberapa sulit untuk menghadapi lawannya itu. Pedang berat itu bahkan tidak menunjukkan sedikitpun perlambatan saat ia menari-nari. Terlebih lagi, momentum serangannya menjadi semakin berat. Hal itu seperti sebuah ombak dahsyat yang tidak sedikitpun memberikan orang lain kesempatan untuk beristirahat. Terlebih lagi, hal yang membuat hatinya merasakan keterkejutan terbesar adalah Dou Qi lawannya menyebabkan udara yang ada menjadi sangat panas. Udara panas yang aneh itu akan bergerak di sepanjang tongkat dan diam-diam memasuki tubuhnya setiap kali kedua belah pihak bersentuhan, membuatnya tidak memiliki pilihan selain membagi sebagian perhatian untuk mengerahkan sebagian Dou Qi untuk menyingkirkan dan memurnikannya.     

Di bawah udara yang luar biasa panas semacam ini, udara racun yang kelam dan dingin yang terkandung di dalam Dou Qi racun Xie Shan tidak sedikitpun bisa melepaskan kekuatannya. Hal ini membuatnya merasa sedikit muram. Pertempuran semacam itu terlalu mencekik…     

"Bum!"     

Pedang penguasa kembali bertumbukan keras dengan tongkat biru tersebut. Gelombang udara yang meletus mengguncang Xiao Yan dan Xie Shan hingga mereka melangkah mundur sekali. Raut wajah Xie Shan kelam dan serius saat ia memanfaatkan kesempatan untuk bergegas mundur. Dou Qi racun di dalam tubuhnya menggelora keluar dan memecahkan udara panas di dalam tubuhnya yang membuatnya sangat tidak nyaman.     

"Xie Shan, gunakan sinyal untuk memanggil orang itu kemari!"     

Sebuah teriakan tua mendadak terdengar di sebelah telinga Xie Shan tepat saat tubuhnya stabil.     

Xie Shan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Suara itu tentu saja datang dari Xie Bi Yan yang sedang terlibat di dalam sebuah pertempuran intens dengan Dokter Peri Kecil. Mendengar keseriusan di dalam suaranya, sepertinya kekuatan Dokter Peri Kecil agak melebihi dugaannya.     

Namun, Xiao Yan menghembuskan nafas lega saat mendengar kata-kata Xie Bi Yan. Jika mereka tidak mengundang orang itu di dalam situasi saat ini, kemungkinan besar, akhirnya akan benar-benar sulit diprediksi.     

"Bocah, bagaimanapun kau melompat-lompat hari ini, Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking kami pasti akan menang!" Xie Shan berbicara dengan nada mengancam kepada Xiao Yan. Wajahnya menunjukkan senyum buas saat ia mengingat kekuatan orang itu.     

Xiao Yan berdiri sembari menggenggam pedang penguasa itu. Matanya tenang saat menatap Xie Shan. Sudut mulutnya samar-samar mengandung sedikit penghinaan.     

Amarah membakar di dalam hati Xie Shan ketika ia melihat sikap Xiao Yan ini. Ia seketika berhenti ragu saat ia dengan cepat mengeluarkan sesuatu yang berada dalam bentuk gumpalan kabut hitam. Setelah itu, ia dengan keras menekannya. Kabut hitam seketika pecah dan sebuah gelombang suara aneh menyebar dari dalamnya.     

"Setelah menangkapmu, ketua ini akan menghiburmu dengan benar. Kalajengking beracun yang aku pelihara belum memakan daging seorang Dou Huang ahli untuk waktu lama." Kebuasan di wajah Xie Shan menjadi lebih pekat ketika ia melihat kabut hitam itu meletus. Ia pun tersenyum jahat kepada Xiao Yan.     

Xiao Yan tak menghiraukannya. Ia merasakan sedikit riak spiritual ketika gelombang suara aneh tadi terpancar keluar. Sepertinya, lawannya seharusnya sedang memanggil sesuatu.     

Sebuah aura agung menyebabkan wajah banyak orang yang hadir berubah, saat perlahan merembes keluar dari jauh di dalam Gerbang Sepuluh Ribu Kalajengking, tepat saat pemikiran ini melintas di benak Xiao Yan. Akhirnya, hal itu menyelimuti seluruh Gunung Sepuluh Ribu Kalajengking…     

Niat membunuh pekat di mata Xiao Yan tiba-tiba melonjak saat ia merasakan aura yang cukup familiar ini.     

"Ia akhirnya hendak menunjukkan dirinya…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.