Meledak!
Meledak!
"Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum!" Ledakan - ledakan yang seperti guntur tiba - tiba bergema di langit, di hadapan banyak sekali tatapan mata. Sebuah riak energi yang mengerikan dapat terlihat dengan mata telanjang. Dua sosok manusia meledak dari titik temu, sebelum dengan liar dilontarkan ke arah yang berbeda.
Wajah Yan Luo Tian menjadi sangat buruk tepat ketika segel itu ditekan ke dadanya. Ia tidak menduga bahwa Xiao Yan akan bisa bergantung pada kekuatan kelas Dou Huang-nya untuk benar - benar melepaskan serangan Teknik Dou sekuat itu!
Meskipun ia terserang dalam keadaan lengah, Yan Luo Tian masih seorang Dou Zong elit sejati. Dengan kemampuan luar biasanya untuk menggerakkan energi, permukaan tubuhnya melepaskan cahaya emas terang, tepat ketika tenaga kuat itu menggelora keluar dari telapak tangan Xiao Yan. Bulu - bulu angsa emas pekat muncul, sebelum akhirnya membentuk zirah bulu angsa emas yang dengan kuat menyelimuti daerah dadanya.
Tenaga kuat di telapak tangan Xiao Yan tiba sesuai dugaan, ketika bulu - bulu angsa emas itu muncul.
Grek! Grek! Grek! Grek! Grek!
Meskipun Yan Luo Tian telah mengeluarkan sebuah zirah bulu angsa emas di titik krusial semacam itu, hal itu masih tidak bisa menahan seluruh kekuatan yang ada, setelah menerima serangan berkekuatan penuh Xiao Yan dalam jarak sedekat itu. Masih ada cukup banyak tenaga yang liar dan ganas, yang menghancurkan zirah emas itu dan dengan kuat melekatkan dirinya ke tubuh Yan Luo Tian. Tenggorokannya seketika merasakan rasa manis, saat seteguk darah segar secara refleks disemburkan keluar.
Darah segar Yan Luo Tian itu baru saja disemburkan, ketika hal itu menyebabkan seruan dari banyak sekali orang di bawah. Pasukan aliansi tiga kekaisaran menatap Yan Luo Tian dengan tampang yang tertegun. Mengapa Dou Zong elit ini menyemburkan darah setelah saling serang hanya beberapa menit?
Wajah dari dua Tetua Mulan di udara di atas pasukan aliansi berkedut ketika mereka melihat pemandangan ini. Wajah mereka seketika menunjukkan sebuah senyum dingin saat mereka diam - diam di dalam hati mencaci bahwa Yan Luo Tian pantas mendapatkannya. Mereka sudah bilang bahwa orang ini bukanlah seorang Dou Huang ahli biasa. Namun, Yan Luo Tian ternyata berani bergantung pada kelincahannya untuk bersentuhan sedekat itu dengan Xiao Yan. Ia memang sepertinya memiliki terlalu banyak kehormatan untuk dibuang.
Dibandingkan pasukan aliansi tiga kekaisaran yang tertegun, benteng itu, yang semula sunyi, telah meledak ke dalam seruan yang mengguncang bumi. Pada saat ini, ketakutan yang berasal dari pemimpin Sekte Racun telah menjadi jauh lebih lemah karena kejadian ini.
"Orang ini. Benar - benar tak ada kecacatan di telapak tangannya. Ia juga tidak menunda - nunda." Hai Bo Dong dan yang lainnya menunjukkan sebuah senyuman saat ia memuji berulang kali.
"Bocah keparat! Dasar bocah keparat!"
Yan Luo Tian seketika kehilangan begitu banyak kehormatan, ketika ia mendengar seruan dari benteng itu. Sebuah umpatan murka diteriakkan. Sinar berwarna emas seketika menggelora dari tubuhnya, sebelum membentuk lebih dari sepuluh duri emas tajam di pundak, lengan, siku, jari kaki, lutut, dan lebih dari sepuluh bagian tubuh lainnya. Yan Luo Tian tampak seperti seekor landak bersenjata lengkap dengan tambahan duri - duri ini.
"Bocah, leluhur ini (mengacu ke seorang Dou Zong) akan mematahkan jarimu satu demi satu!" Mata Yan Luo Tian penuh dengan amarah saat ia menggertakkan giginya dan berteriak.
Sayap raksasa di punggungnya mengepak setelah suaranya terdengar. Yan Luo Tian bergegas menuju Xiao Yan. Pedang jari emas yang tajam, yang terbentuk, menusuk menuju semua titik fatal Xiao Yan. Dalam amarahnya, Yan Luo Tian sepertinya telah melupakan perintah yang diberikan oleh wanita berambut putih tadi.
Xiao Yan bergegas mundur tepat ketika Yan Luo Tian yang murka itu mendekat. Namun, kecepatan Xiao Yan dan dirinya sama. Jadi, sangat sulit untuk benar - benar bisa lolos dari kejarannya. Mereka berdua saling menyerang beberapa kali, tetapi baju di tubuhnya telah menjadi benar - benar robek oleh duri - duri emas yang menyelimuti tubuhnya. Banyak bercak darah merah terang muncul di tubuhnya. Darah itu bertemu satu dengan yang lainnya, dan tampak menyakitkan.
Xiao Yan sekali lagi menghindari serangan Yan Luo Tian dengan tampak menyedihkan. Ia tiba - tiba mengepalkan tangannya ketika menghadap ke tanah. Pedang Penguasa Xuan Berat yang mendarat di atas tanah setelah direnggut oleh tiga Tetua Mulan tadi berubah menjadi sebuah sinar cahaya yang melesat ke angkasa. Akhirnya, benda itu mendarat di tangan Xiao Yan.
"Klang! Klang! Klang! Klang! Klang! Klang! Klang!"
Xiao Yan bergegas mengayunkan bada pedang raksasa itu setelah pedang itu ia tangkap. Pedang tersebut menghalangi serangan - serangan Yan Luo Tian yang liar dan ganas. Namun, meskipun ada pedang berat yang menghalangi serangan yang terarah kepadanya, gelombang - gelombang kekuatan besar mengikuti tubuh pedang itu terpancar ke tangannya, membuat tangan Xiao Yan nyaris menjadi mati rasa. Seorang Dou Zong elit yang menggila benar - benar terlalu merepotkan. Ini terlebih lagi bagi orang semacam itu yang tubuhnya penuh dengan duri - duri panjang.
Xiao Yan, yang tampaknya berada di dalam sebuah situasi berbahaya di hadapan serangan liar dan ganas Yan Luo Tian di langit, menyebabkan semua orang di dalam benteng merasa tegang sekali lagi. Pada saat ini, pertarungan di antara Medusa dan pemimpin Sekte Racun telah menjadi semakin intens. Jika Xiao Yan dikalahkan oleh Yan Luo Tian, ini pasti akan membuat Medusa menunjukkan beberapa celah karena merasa khawatir. Pada saat itu, kemungkinan besar pemimpin sekte Racun akan memanfaatkan keadaan dari celahnya dan menyerang.
"Xiao Yan, kau harus bertahan!"
Hai Bo Dong dan yang lainnya mengepalkan tinju mereka dengan erat. Mata mereka menatap dengan saksama pada pertempuran di angkasa. Hati mereka akan sedikit gemetar setiap kali luka muncul di tubuh Xiao Yan. Mereka juga tahu meskipun Xiao Yan bisa bertarung dengan Dou Zong elit setelah menunjukkan seluruh kekuatannya, syaratnya adalah ia harus mengerahkan segalanya hingga ia cedera cukup parah. Pertukaran serangan semacam ini sama saja dengan mencabut nyawanya sendiri.
Situasi buruk yang dialami Xiao Yan juga dirasakan oleh dua orang di medan pertempuran lainnya, yang sedang mengamati pihak Xiao Yan. Wajah mereka sedikit berubah. Namun, mereka hanya bisa menggertakkan gigi mereka dengan keras, setelah mereka memandang mata lawan mereka. Kemudian, serangan mereka pun seketika menjadi sedikit lebih ganas.
Dua wanita ini saat ini menjadi orang - orang yang ganas. Tentu saja pertarungan mereka luar biasa beresiko. Metode menyerang mereka yang ganas bahkan membuat beberapa penonton merasakan hawa dingin di sekujur tubuh mereka, saat mereka menonton. Wanita memang lebih mengerikan daripada pria ketika mereka menjadi ganas.
"Klang! Klang! Klang! Klang! Klang! Klang!"
Lima duri emas tajam dengan keras dikaitkan ke pedang berat itu, saat tampang buas melintas di wajah Yan Luo Tian. Ia mendadak memutar tangannya dan pedang berat itu mendadak berputar, terlepas dari tangan Xiao Yan.
Tubuh Yan Luo Tian bergerak dengan gerakan yang aneh, setelah ia menyingkirkan pedang berat tersebut. Ia muncul di depan Xiao Yan dan dengan keras menghantamkan lututnya ke perut bagian bawah Xiao Yan.
Kepucatan muncul di wajah Xiao Yan saat menerima serangan sekuat itu. Bercak - bercak darah mengalir turun dari sudut mulutnya, saat sebuah kilauan kejam melintasi matanya. Ia mengepalkan tinjunya dengan erat dan dengan ganas menghantamkannya ke pinggang Yan Luo Tian.
Sebuah pukulan sebagai ganti lutut. Cahaya perak di bawah kaki Xiao Yan mengkilat dan ia seketika meninggalkan sebuah bayangan saat tubuhnya melesat mundur.
"Bisakah kau melarikan diri?"
Yan Luo Tian telah merasakannya ketika Xiao Yan lenyap. Sebuah tawa buas terdengar, dan tubuhnya kembali membentuk sebuah lengkungan aneh. Sayap - sayap angsa di punggungnya itu mengepak dan tubuhnya mendadak menghilang. Ketika ia muncul kembali, ia ternyata sudah berada di belakang Xiao Yan.
Xiao Yan seketika merasakan sesuatu ketika Yan Luo Tian muncul di belakangnya. Namun, ia tidak sempat menggunakan Gerakan Tiga Ribu Petir kali ini untuk kabur. Tinju Yan Luo Tian dengan kejam menghantam punggungnya.
"Grek! Grek! Grek! Grek! Grek! Grek! Grek! Grek! Grek!"
Pukulan ini menyebabkan seteguk darah segar disemburkan dari mulut Xiao Yan. Sosoknya pun terjatuh menuju tanah. Melihat hal ini, Yan Luo Tian tersenyum ganas dan mengepakan sayap angsa emas di punggungnya, saat ia tiba - tiba menerjang menuju Xiao Yan yang sedang terjatuh.
Benteng itu seketika mengeluarkan banyak suara terkejut saat melihat kejadian ini. Regu Hai Bo Dong juga menunjukkan wajah yang pucat. Bisakah Xiao Yan bertahan?
"Pak Tua Hai, kalian semua sebaiknya bersiap untuk bertindak dan menyelamatkan adik ketiga!" Raut wajah Xiao Ding kelam dan serius ketika ia berteriak lembut.
Hai Bo Dong mengangguk. Sayap es seputih salju dengan cepat muncul di punggungnya. Setelah itu, ia tiba - tiba bergegas keluar dan menerjang menuju tempat di mana Xiao Yan berada secepat kilat.
Xiao Yan terjatuh dan dengan cepat menembus udara. Angin liar mendesing di samping telinganya, sembari matanya tertutup rapat. Seluruh badanya tampak telah masuk ke dalam keadaan tak sadarkan diri. Namun, jika didengarkan dengan cermat, seseorang akan mendapati bahwa suaranya sedang mendesak lirih, "Segera, ini akan segera siap!"
Sayap angsa emas terang itu merentang keluar, tampak sangat menakjubkan. Yan Luo Tian memandang Xiao Yan yang berada dekat dan senyum ganas di matanya menjadi semakin pekat. Bocah Dou Huang kecil ini ternyata telah membuatnya, seorang Dou Zong elit, menyemburkan darah dan menjadi cedera di hadapan semua orang. Ini tidak berbeda dari menamparnya di depan umum, membuatnya kesulitan menahan malu. Oleh karena itu, ia akan menangkap orang ini apapun yang terjadi, sebelum menyiksanya.
Hai Bo Dong yang sedang bergegas mendekat memandang Yan Luo Tian, yang kecepatannya begitu cepat hingga terasa mengerikan. Wajahnya luar biasa buruk. Ia menggertakkan giginya dan meningkatkan kecepatannya, berusaha bergegas ke sana dan menyelamatkan Xiao Yan.
Sayap Yan Luo Tian mengepak dari jarak yang begitu dekat. Tubuhnya tiba - tiba terjun sembari tangannya dengan kejam mencengkeram ke arah kepala Xiao Yan.
Namun, tepat saat tangannya hendak bersentuhan dengan kepala Xiao Yan, kepala Xiao Yan mendadak menoleh dan menghindarinya.
Pengelakan mendadak Xiao Yan juga membuat Yan Luo Tian terkejut. Bukankah orang ini sudah tak sadarkan diri? Keterkejutannya hanya berlangsung sekejap sebelum kebencian melintas di matanya. Kakinya dengan kejam menendang ke arah punggung Xiao Yan.
Kaki itu dibungkus oleh cahaya emas saat merobek udara. Ketika kaki itu baru saja hendak menghantam sasarannya, Xiao Yan mendadak berbalik dan melirik Yan Luo Tian dengan sebuah seringai yang ganas. Ia mengayunkan tangannya dan sebuah teratai tiga warna seukuran telapak tangan mendadak melesat menuju Yan Luo Tian.
Hai Bo Dong, yang sedang bergegas mendekat, melihat teratai api itu ketika dilemparkan oleh Xiao Yan. Keterkejutan seketika menggelora di dalam matanya. Ia bergegas menghentikan tubuhnya, sebelum bergegas kembali menuju benteng sekuat tenaga. Baru setelah melihat kejadian ini, ia menyadari Xiao Yan telah menipu semua orang tadi. Tujuannya adalah untuk memberi dirinya waktu yang diperlukan untuk menggumpalkan teratai api yang mengerikan ini.
Tubuh Xiao Yan dengan cepat terjatuh menuju tanah setelah melemparkan teratai api itu. Matanya penuh dengan cemoohan saat ia menikmati Yan Luo Tian yang tertegun. Segel tangannya terbentuk saat ia dengan pelan memuntahkan dari mulutnya, "Meledak! Meledak! Meledak! Meledak! Meledak Meledak Meledak Meledak…"
"Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!"
Sebuah ledakan mengerikan yang mengguncang bumi seketika terdengar. Pada saat ini, sebuah energi yang luar biasa liar dan ganas menyapu ke angkasa layaknya angin topan!