Sebuah Serangan Kuat
Sebuah Serangan Kuat
"Kau… benar - benar bersedia?" Ujung mulut Bai Cheng sedikit gemetar. Siapapun tak bisa membedakan apakah itu rasa takut atau kebencian dari suaranya.
"He he, karena Senior Bai Cheng bersedia mengeluarkan pil obat untuk dikonsumsi, aku, sebagai seorang ahli kimia, tidak boleh kehilangan kehormatanku, kan?" Xiao Yan tersenyum sambil unjuk gigi. Gigi putih berkilaunya menimbulkan sensasi dingin di tulang - tulang Bai Cheng. Baru sekarang Bai Cheng sadar, bahwa orang di depannya, yang tampak bersahabat dan baik itu, ternyata lebih menakutkan dari orang gila, jika ia benar - benar marah.
'Pil Kekuatan Naga' mungkin berharga, tetapi, Xiao Yan telah menguasai resep obat itu. Selama ia mempunyai semua bahan baku obat yang dibutuhkan, peracikan obat ini tak bisa dibilang terlalu susah untuknya. Selain itu, kekuatan Bai Cheng memang cukup kuat dan itu adalah salah satu hal yang harus diakui oleh Xiao Yan. Bahkan, setelah memperlihatkan 'Tiga Perubahan Misterius Api Langit', ia tetap dalam posisi imbang dengan Bai Cheng. Jika kebuntuan ini tetap dilanjutkan, ia akan menjadi pihak yang sangat dirugikan.
'Tiga Perubahan Misterius Api Langit' dapat meningkatkan kekuatan seseorang dengan drastis, tetapi, ada batasannya. Ketika sudah mencapai batas, kekuatan Xiao Yan akan seketika menurun. Pada saat itu, keadaan akan makin memburuk. Sekarang, Bai Cheng lebih unggul dalam penggunaan pil obat dan tentu, hal itu memberi Xiao Yan satu langkah tambahan. Sebelumnya, ia berencana menahan sedikit lebih lama sebelum menampilkan 'Api Buddha Marah', sebuah serangan yang menentukan. Namun, Xiao Yan tidak begitu menginginkan untuk menampilkan kartu as-nya di depan banyak mata. Meskipun terdapat beberapa orang yang telah mendengar rumor tentang dirinya mempunyai Teknik Dou teratai api yang amat kuat, banyak orang telah mendengar kekuatan itu, namun belum menyaksikan dengan mata mereka sendiri. Terdapat orang - orang kuat di Arena Pertarungan ini dan beberapa orang dengan mata yang tajam. Tentu saja, akan lebih baik jika ia tidak menggunakan semua kartu as-nya saat ini. Ia mungkin dapat menemukan kelemahan lawannya jika ia bertemu lawan yang sesungguhnya di masa mendatang.
Maka dari itu, Xiao Yan lebih merasa senang ketimbang marah ketika ia melihat Bai Cheng lebih unggul dalam konsumsi pil obat. Dengan demikian, ia juga mempunyai cukup alasan untuk menggunakan 'Pil Kekuatan Naga'. Ia bahkan dapat membalas dendam kepada Bai Cheng.
"Bai Cheng ini… ia benar - benar mencari nasib buruk dengan sendirinya." Semua orang di balkon penonton tak dapat menahan diri untuk menghela napas di benak mereka ketika mereka melihat raut wajah marah dari Bai Cheng.
Xiao Yan menggosok pil obat yang bundar dan halus di antara dua jarinya. Di hadapan semua orang, ia memasukkan 'Pil Kekuatan Naga' ke mulutnya, lalu mengunyahnya dengan perlahan. Tenggorokannya terbuka, lalu ia menelan obat itu menuju perutnya. Saat pil obat itu berada di tubuhnya, arus mendidih yang panas seketika mulai menggelora keluar dari dalam tubuhnya. Akhirnya, arus itu menjadi gelora ombak yang memancar melalui pembuluh darahnya. Xiao Yan dapat merasakan tubuhnya seketika terisi dengan kekuatan dimanapun arus panas itu berada. Perasaan lega dan nyaman memberikan dorongan kepada Xiao Yan untuk mengangkat kepalanya mengarah ke langit dan menyuarakan teriakan panjang.
Xiao Yan memutar tubuhnya. Bunyi retakan tulang terdengar jelas di seluruh penjuru Arena Pertarungan. Suara tak henti - hentinya untuk berlanjut selama dua hingga tiga menit. Selain itu setelah Xiao Yan mengkonsumsi 'Pil Kekuatan Naga', ia sedikit menyadari, bahwa Bai Cheng di depannya menjadi lebih kecil. Ia seketika terkejut. Ia menundukkan kepalanya, lalu ia menatap tubuhnya hingga terkejut, bahwa bukanlah Bai Cheng yang telah mengecil, sebaliknya, tubuhnya menjadi lebih tinggi dan besar dari sebelumnya pada saat itu. Beberapa waktu yang lalu, tubuh Xiao Yan tampak sedikit kurus, tetapi, saat ini ukuran tubuhnya dapat dibandingkan dengan tubuh besar Yan Hao.
Perubahan pada ukuran tubuh Xiao Yan membuat semua orang di balkon penonton terkejut. Mereka memandang urat hijau menonjol yang seperti ular kecil di tangan Xiao Yan sambil menghapus keringat dingin. Apakah ini efek dari pil obat tingkat lima? Tampaknya, efek obatnya sangatlah besar, hingga mereka menjadi sedikit berlebihan, kan?
Tentu saja, selain seruan itu, terdapat beberapa orang yang tak dapat menahan diri dari mendesah berkelanjutan pada pemborosan yang dilakukan oleh Xiao Yan. Obat itu adalah pil tingkat lima. Apakah tidak berlebihan menggunakan obat itu untuk melawan Bai Cheng?
Xiao Yan mengencangkan kepalan tangannya, lalu ia mengeluarkan tinju 'hu hu' di depannya. Ia tak menambahkan sedikitpun Dou Qi pada tinjunya. Dengan hanya bergantung pada kekuatan fisiknya, Xiao Yan dapat mendengar suara ledakan yang bergetar di udara. Setiap kali pukulan ia lemparkan, bola meriam udara akan terbentuk, lalu terlempar karena besarnya kekuatan dari tekanan angin. Ketika bola meriam ini jatuh ke tanah, bola tersebut akan seketika meninggalkan lubang yang cukup besar, dengan suara yang keras.
"Memang layak menjadi pil obat tingkat lima. Efek obatnya memang benar - benar mengerikan." Energi penuh kekuatan yang tersembur keluar dari tubuhnya, yang seperti ombak itu, mendorong Xiao Yan untuk membawa sesuatu lalu memukulnya dengan kencang. Ia mengangkat kepalanya dan pandangannya tiba pada Bai Cheng yang berada di depannya dengan niat buruk. Ia tersenyum dingin, lalu pancaran sinar perak muncul di kakinya. Dengan sedikit ayunan, tubuhnya seketika muncul di depan Bai Cheng seperti hantu. Kecepatannya sedikit lebih mengerikan dari sebelumnya.
Bai Cheng telah merasakan bagaimana menakutkannya kecepatan Xiao Yan. Maka, perasaannya tetap was - was setiap saat. Karena kecepatan ini, tubuhnya seketika menegang ketika tubuh Xiao Yan mulai bergerak. Tombak panjang di tangannya yang diselimuti Dou Qi kuning gelap tiba - tiba ditusukkan ke arah Xiao Yan yang berada di depannya.
Setelah mengkonsumsi 'Pil Kekuatan Naga', Xiao Yan mendapati, bahwa bukan hanya kekuatannya yang meningkat drastis, tetapi, pandangannya juga menjadi lebih tajam. Meskipun tombak panjang Bai Cheng terselimuti Dou Qi, agar serangannya menjadi susah ditebak, Xiao Yan tetap bisa merasakannya. Ia memalingkan kepalanya ke kiri dan menghindari angin kencang dari tombak itu. Pada waktu yang bersamaan, ia menjulurkan tangannya secepat kilat, lalu memegang tombak yang baru saja melintasi telinganya. Kekuatan besar yang tak tertandingi di tangannya, membuat tombak berkekuatan Dou Qi itu tak bergerak sedikitpun.
Raut muka Bai Cheng secara refleks menjadi semakin suram, ketika tombak panjangnya digenggam. Ia memutar tangan kanannya dan Dou Qi kuning gelap dengan cepat terbentuk di telapak tangannya. Akhirnya, ia menekannya dengan cepat, dalam sekejap, hal itu membentuk sebuah gumpalan cahaya coklat sebesar telapak tangannya. Mulutnya berteriak kencang dan gumpalan cahaya itu dengan keras menghantam ke arah Xiao Yan.
"Pusaran Pemadat Lumpur!"
Gumpalan cahaya padat berwarna coklat ini jelas memiliki kekuatan menyerang yang sangat besar. Meskipun jaraknya ke Xiao Yan setidaknya sejauh setengah meter, hal itu sudah menyebabkan suara angin kencang yang sangat kuat, terdengar dalam jarak yang pendek ini. Lengkungan cahaya kuning gelap terbentuk pada permukaan gumpalan cahaya itu. Udara di depan gumpalan cahaya itu tampak telah dilucuti saat ini juga.
Gumpalan cahaya berwarna coklat itu membesar di mata hitam gelap itu dengan cepat. Xiao Yan tidak mundur sedikitpun. Kekuatan yang memenuhi tubuhnya harus dikeluarkan. Oleh karena itu, Xiao Yan tidak ragu sedikitpun ketika berhadapan dengan serangan ganas Bai Cheng ini. Telapak tangannya seperti telapak tangan raksasa yang mengepal dengan kuat menjadi sebuah tinju, yang menghantam keras ke arah gumpalan cahaya berwarna coklat itu.
Xiao Yan masih tidak menggunakan sedikitpun Dou Qi. Namun, sebuah ledakan yang memekakkan telinga mulai terdengar dari medan pertempuran itu, seperti petasan.
"Dor!"
Jarak beberapa meter yang pendek itu terlampaui dalam sekejap mata. Mereka berdua tidak memiliki waktu sedikitpun untuk berpikir, ketika tinju dan telapak tangan tadi saling bertabrakan dengan keras. Sebuah ledakan yang keras, seketika berbunyi di Arena Pertarungan ini, seperti guntur. Sebuah gelombag tenaga kuat, dengan cepat menyebar dari titik di mana keduanya berbenturan. Tanah yang keras, menggelora seperti sebuah sawah yang dibajak oleh seekor kerbau.
Riak energi itu meluas dan muka Bai Cheng pun memucat. Sebuah tenaga liar dan ganas yang terpancar dari telapak tangannya membuat seluruh tangannya menjadi mati rasa dan gemetar. Saat itu, ia tidak memperdulikan mengenai tombak panjangnya dan kakinya dengan cepat mundur. Setiap kali kakinya melangkah ke tanah, ia akan meninggalkan lubang sedalam dua sentimeter di dalam tanah. Hal ini berlanjut beberapa puluh langkah, sebelum ia benar - benar menghentikan dorongan dari energi itu. Ia menghentikan langkahnya dan perasaan manis menjalar ke dalam tenggorokannya, yang mana, kemudian ia telan.
Debu yang menyebar di seluruh medan pertarungan berhamburan, saat tubuh raksasa Xiao Yan terlihat. Dilihat dari titik di mana ia berdiri, tampaknya, ia hanya mundur satu langkah. Tombak panjang kuning gelap di tangannya memberitahu semua orang siapa yang unggul dalam pertukaran serangan yang hebat tadi…
Xiao Yan memegang tombak panjang kuning gelap itu di tangannya, saat ia melirik raut muka buruk Bai Cheng. Dengan sebuah lemparan yang sembrono, ia melemparkan tombak panjang itu keluar dari medan pertarungan. Tidak ada yang tahu apakah hal itu disengaja atau tidak, tetapi, titik jatuhnya tombak itu secara kebetulan juga merupakan titik di mana Bai Cheng melemparkan Pedang Penguasa Xuan Berat tadi.
"He he, sepertinya, pil obat Kakak Tingkat Bai Cheng lebih lemah daripada 'Pil Kekuatan Naga'." Xiao Yan menertawakan Bai Cheng, namun, tidak terdapat kehangatan sedikitpun pada senyumnya yang sedingin es.
Bai Cheng menarik sudut mulutnya sedikit. Sikap sombong Xiao Yan ini membuatnya murka hingga berapi - api. Akan tetapi, selain menjadi sangat marah, ia tidak bisa menahan perasaan menyesal. Jika ia tidak mengonsumsi pil obat itu, ia bisa menggunakan kesempatan tadi untuk mencemooh lawannya karena menggunakan 'Pil Kekuatan Naga'. Akan tetapi, saat ini, ia seperti seorang bisu yang sedang memakan rimpang. Ia hanya bisa menelan kepahitan yang ia cari sendiri.
"Pertarungan ini belum selesai." Dengusan kelam dan dingin terdengar. Saat ini, Bai Cheng hanya bisa mengerahkan segalanya dalam pertarungan ini. Dou Qi kuning gelap menggelora keluar dari tubuhnya dan berputar tanpa henti di permukaan tubuhnya. Sesaat kemudian, hal itu ternyata menggumpal menjadi sebuah baju zirah kuning - dalam seperti zat.
Pertahanan dari Dou Qi afinitas tanah cukup bagus. Baju Zirah Dou Qi yang dibentuk Bai Cheng dengan kekuatannya, sekarang memiliki kekuatan pertahanan yang sangat kuat. Dihadapkan dengan kekuatan besar Xiao Yan, Baju Zirah Dou Qi afinitas tanah seperti ini memiliki pertahanan yang cukup bagus.
Bai Cheng hanya membutuhkan kurang dari sepuluh detik untuk membentuk baju zirahnya. Ketika baju zirah Dou Qi itu terbentuk, Xiao Yan sekali lagi bergerak secepat hantu. Angin kencang dari tinjunya menghantam dengan penuh amarah ke arah Bai Cheng.
"Dor!"
Tinju Xiao Yan menghantam keras Baju Zirah Dou Qi kuning tadi dan energi kuning yang mengalir seperti air bergoncang dengan cepat. Kebanyakan dari energi itu diterima secara langsung. Sebagian kecil sisanya, ternyata terpantul ke arah Xiao Yan.
"Dang dang!"
Bai Cheng melangkah mundur, sebelum menstabilkan tubuhnya. Raut wajahnya berubah ketika ia mendongak. Ia tersenyum dan berkata kepada Xiao Yan, "Kekuatan brutalmu cukup bagus, tetapi, tidakkah kau tahu, bahwa Baju Zirah Dou Qi afinitas tanah memiliki pertahanan paling besar? Aku mungkin kesulitan memperoleh kemenangan dalam pertarungan ini, tetapi, sudah pasti mustahil bagimu untuk bisa mengalahkanku, bahkan jika kau memiliki 'Pil Kekuatan Naga'!"
"Oh ya? Jika begitu, akan kubiarkan kau melihat bagaimana aku akan menghancurkan tempurung kura - kuramu ini!" Sebuah cemoohan dingin, bangkit di mata Xiao Yan. Di hadapan semua orang, Xiao Yan melangkah maju. Tubuhnya sekali lagi muncul di depan Bai Cheng. Ia mengepalkan tinjunya dengan kencang dan menariknya ke bagian bawah perutnya. Dalam sekejap kemudian, sebuah senyuman dingin melebar dari sudut mulut Xiao Yan.
"Ledakan Oktan!"
Saat tinju itu bergerak, sebuah perubahan mendadak terjadi pada kekuatannya. Sebuah angin kencang terbentuk di tinjunya itu, saat sebuah suara ledakan yang memekakan telinga, bisa dengan jelas didengar di seluruh Arena Pertarungan!
Saat ini, keterkejutan dan rasa takut, akhirnya muncul di wajah Bai Cheng yang baru saja menunjukkan sebuah senyum dingin beberapa saat lalu.